Tapi Mu Qiu bukan pemain biasa. Di panggung kompetisi rendah seperti ini, hal yang mustahil itu justru terjadi.
Prajurit gila itu tumbang. Saat pergi, dia mulai meragukan hidup.
Selanjutnya, Sangong Liuyuan terpaksa mengerahkan Ksatria Suci sejenis. Ksatria ini sangat mengagumi Raja Pengasah Qingqi Gujiu, jadi dia punya damage dan bisa menyembuhkan diri.
Tapi damage-nya tak setinggi Mu Qiu, kemampuan penyembuhannya juga kalah.
Setelah bertarung beberapa saat, MP-nya justru habis lebih cepat daripada Mu Qiu, menjadikannya aib bagi Ksatria Suci.
Mu Qiu akhirnya juga kehabisan MP, mengandalkan basic attack mengalahkan lawan, akhirnya meraih tiga kemenangan beruntun di pertarungan arena. Dengan demikian, Lu Li dan Elf Air berhasil memenangkan taruhan melawan Deep Tone Secepat Angin, mendapatkan hak untuk menolak menjawab satu pertanyaan.
Pertandingan tim juga berjalan tanpa suspense.
Meskipun Three Palaces and Six Courtyards termasuk tim yang cukup bagus di babak penyisihan yang penuh keragaman saat ini, Fat Monkey, Mu Qiu, dan Hubungan Pendek saja sudah cukup untuk menghancurkan lawan, apalagi ditambah dua anggota cadangan - Bei Cheng Xuegao dan Bao Zou Xiao Hainiu.
Meski teknisi mereka masih canggung dan peralatan yang digunakan bukan yang terbaik, dua anggota muda ini berusaha keras menunjukkan keunikan karakter mereka.
Terutama Bei Cheng Xuegao, sejak awal langsung menjadi target serangan terpusat lawan. Fat Monkey dan Mu Qiu di timnya sengaja tidak membantunya. Dengan kemampuan adaptasi yang luar biasa, dia berhasil bertahan sampai saat-saat terakhir.
Majalah game keesokan harinya ramai memuji, menyebutnya sebagai salah satu pendatang baru paling gemilang dalam kompetisi ini, sangat berpeluang mengikuti jejak senior seperguruannya——Hujan Maret dan Fat Monkey yang langsung terkenal setelah debut, bahkan mungkin menjadi Pendatang Baru Terbaik Arena, serta berpotensi menjadi anggota tim utama klub Pedang Penghakiman di masa depan.
Ini merupakan cerita belakang, untuk sementara tidak dibahas lebih lanjut.
"Semoga semua bisa memberikan dukungan lebih untuk Pedang Penghakiman." Lu Li tidak melanggar aturan dengan memberi iklan untuk serikatnya sendiri.
"Pertandingan hari ini sangat seru, lebih baik kita bubar saja." Elf Air berniat untuk mundur.
Namun, sehebat apapun pertarungan ini, mungkin tidak akan menarik banyak perhatian dari pemain biasa.
Semua masih ingat jelas, baik Lu Li maupun Elf Air sama-sama menebak klub Pedang Penghakiman yang akhirnya akan meraih kemenangan. Menurut aturan permainan yang ditetapkan Deep Tone Secepat Angin, meskipun tebakan mereka benar, selama dua orang memberikan jawaban yang sama jenis, mereka tetap harus saling menjawab satu pertanyaan.
Dan mereka masing-masing memiliki satu hak untuk menolak menjawab, apakah akan digunakan pada momen ini.
"Selamat kepada Tim Pedang Penghakiman atas kemenangannya, percayalah sorak-sorai telah menanti mereka. Maka, pertandingan hari ini berakhir di sini, namun kehebatan masih berlanjut. Terakhir, mari kita mulai program khusus kita." Deep Tone Secepat Angin tidak akan melupakan agenda ini.
Lu Li dan Elf Air saling memandang, hanya bisa duduk dengan kepala tertunduk lesu.
"Jangan seperti ini, semua orang sangat ingin memahami kalian lebih dalam." Deep Tone Secepat Angin tersenyum dengan wajah berseri-seri.
Lu Li sangat ingin menghunus pedang membabatnya. Akhirnya ia paham mengapa komentator kelas rendah sering mengundang pemain bintang - yang menarik penonton membeli tiket bukanlah pertandingannya, melainkan pemain bintang yang dijadikan bahan permainan para orang licik ini.
Meski tidak menyimpan rasa iri terhadap para pemain bintang yang sedang di puncak kejayaan, jika ada kesempatan mengusili mereka sedikit, para veteran ini pun tak akan menolak.
"Tanya aku dulu." Lu Li sudah masuk ke dalam mental tempayan pecah.
Genhao San pernah menjelaskan padanya bahwa aktivitas komentator seperti ini adalah salah satu cara tercepat mendapatkan popularitas, bahkan lebih berguna daripada sekadar menang biasa dalam pertarungan.
Bagaimanapun, sebagian besar pemain hanya melihat pertandingan untuk hasil kemenangan/kekalahan. Siapa yang menang atau kalah bagi mereka hanyalah kesan sementara. Tapi komentar yang penuh humor seperti ini sangat berbeda, banyak detail yang bisa menciptakan kenangan mendalam bagi penonton, lebih mudah diakui oleh penonton biasa.
Tidak perlu terlalu humoris, identitas mereka sudah jelas di sana. Cukup sedikit ciri khas saja sudah akan "ditambahkan" dan dibesar-besarkan oleh persepsi penonton.
Elf Air diam-diam mengambil tiga kartu secara acak dari tumpukan kartu virtual yang dihasilkan sistem, lalu melihat jenis pertanyaan apa saja yang muncul.
Pada akhirnya, dia mengeluarkan satu kartu dan menyerahkannya kepada Deep Tone Secepat Angin.
"Kapan pertama kali menggandeng tangan orang yang kamu sukai sekarang, bagaimana perasaannya saat itu, dan apa yang ada dalam pikiranmu?" Tanya Deep Tone Secepat Angin yang baru saja selesai membacakan. Area penonton langsung riuh. Pertanyaan ini sebenarnya sangat bagus - tidak terlalu provokatif hanya seputar jabatan tangan, namun fokus utamanya pada perasaan Lu Li saat itu. Bukan hanya penonton, bahkan pihak terkait lainnya seperti Elf Air mungkin merasa penasaran.
Maka pertanyaan inipun terpilih.
"Perhatikan, kamu punya satu kesempatan untuk menolak menjawab. Maukah kamu menolak sekarang?" Deep Tone Secepat Angin bertanya dengan penuh kebanggaan.
"Tidak ada yang tidak bisa dijawab. Aku akan menjawabnya." Lu Li menatap Elf Air. Intuisi tajam seorang pencuri memberitahunya: Jika Elf Air ingin tahu, biarlah dia tahu. Jika dia tidak keberatan dibicarakan di depan banyak orang seperti ini, apalagi dirinya yang berlapis baja, perlu ragu untuk apa?
Inilah mungkin yang disebut romantis dalam legenda.
"Aku ingat waktu itu kami sedang jalan-jalan di Stormwind, suasana hatinya tidak terlalu baik, lalu kupegang tangannya. Saat itu rasanya sangat ajaib, tidak bisa kujelaskan ke kalian. Adapun pikiran saat itu, mungkin khawatir apakah dia akan menamparku..."
"Tidak boleh!" Deep Tone Secepat Angin berteriak.
Ini tangan Sang Dewi Game, kau cuma bilang "rasanya ajaib" dengan santai, lalu menggunakan nada sangat bangga untuk mengatakan tidak bisa dijelaskan ke kami?
"Baiklah, tangannya sangat lembut, luar dari bayangan." Lu Li agak canggung, meski berlapis baja juga tak sanggup melanjutkan.
Sementara Elf Air jelas sangat puas dengan jawaban Lu Li. Setidaknya ketika memandang Lu Li, matanya berbinar-binar, dan senyum tak pernah lepas dari wajahnya.
"Bangsat, sebenarnya kita ini sebodoh apa sih, kok malah kasih mereka kesempatan buat memberi makanan anjing." Deep Tone Secepat Angin enggan melanjutkan pertanyaan: "Udah jujur-jujuran gini, ceritain dong kapan ciuman pertama, rencana nikah kapan, punya anak kapan, kapan..."
"Sudah, sekarang giliranku bertanya." Lu Li menyela Deep Tone Secepat Angin, sama sekali tidak menghiraukannya.
Entah ilusi atau bukan, Lu Li merasakan pandangan Elf Air yang biasanya berkilau tiba-tiba berubah memelas, membuat orang sama sekali tidak tega menyusahkannya.
Padahal dirinya sendiri sudah beberapa kali ditanya, tapi tak pernah melihatnya mengalah.
Kartu pertama bertuliskan pertanyaan tentang tiga statistik Elf Air - meski Lu Li paling tidak berpengetahuan pun tahu maksudnya, penulis kartu bajingan ini lebih baik jangan sampai ketahuan siapa. Masalah seperti ini pantaskah dia tahu? Tentu langsung dikuras HP-nya.
Kartu kedua, suka tidur telanjang? —— Ini pertanyaan mesum macam apa, orang yang mikirin pertanyaan kayak gini pantas lajang seumur hidup.
Kartu ketiga, akhirnya agak normal dikit, kalau nggak Lu Li mau kasih sugesti ke Elf Air buat pake hak nolak jawab.
Pernah nyontek saat ujian?
Entah malaikat mana yang ngajuin pertanyaan ini, buat Elf Air yang juara akademik legendaris di sejarah game, pertanyaan kayak gini mah percuma ditanya.
