Kedua lempengan batu ini berada di dalam dungeon Zul'Farrak. Level dungeon Zul'Farrak sangat rendah, dengan kondisi Lu Li dan Xiao Ba Jiang saat ini, mereka hampir bisa dengan mudah menyelesaikannya.
Setelah mendapatkan kedua lempengan batu itu, Yejiya mulai mempelajari tulisan pada lempengan batu tersebut.
Jika bukan karena keteguhan Yejiya, Lu Li mungkin tidak akan percaya bahwa itu adalah literasi, apalagi literasi yang ditinggalkan oleh troll di masa lalu. Troll zaman sekarang menggunakan sistem bahasa yang berbeda.
Tulisan-tulisan awal ini hanya bisa dilihat di tempat-tempat seperti reruntuhan. Apapun identitas aslinya, Yejiya setidaknya pantas menyandang gelar arkeolognya. Tentu saja, mungkin juga karena dia telah lama mempelajari jenis literasi semacam ini.
"Ramalan Mosharu menyebutkan tentang Telur Purba, dikatakan bahwa telur itu sudah ada sejak zaman kejayaan Kekaisaran Troll yang tak tertandingi. Telur ini memiliki kekuatan untuk mengendalikan inti jiwa Hakkar. Mungkin inilah satu-satunya harapan yang bisa menyelamatkan dunia kita dari invasi kejahatan." Yejia tidak membuat Lu Li dan Xiao Ba Jiang menunggu terlalu lama.
"Aku mengerti, langkah selanjutnya adalah menemukan Telur Purba ini, benar kan?" Xiao Ba Jiang menunjukkan kemampuannya memahami tiga hal dari satu penjelasan.
"Benar. Kalian perlu membawakanku Telur Purba ini." Ekspresi Yejia menunjukkan kepuasan seperti guru yang muridnya cepat paham, hampir-hampir tangannya ingin mengelus kepala Xiao Ba Jiang.
"Tunggu dulu." Lu Li menyela mereka. Mengingat posisinya yang tidak diuntungkan di hadapan NPC, dia memilih mental tempayan pecah dengan berkata: "Kami sudah menyelesaikan dua tugas untukmu. Meski kami bukan Goblin serakah, tapi kami juga tahu bahwa imbalan adalah bentuk pengakuan tertinggi atas usaha..."
“……” Yekija mungkin tidak menyangka ada yang berani mendesak hadiah tugas, untuk sementara tidak tahu harus berkata apa.
Xiao Ba Jiang mendapat sugesti dari Lu Li, dengan wajah memelas berkata: "Kalau ada bahaya dalam tugas selanjutnya, Paman Yekija harus membantu kami. Keselamatan kami nomor dua, bagaimana jika tugas ini gagal?"
"Baiklah, baiklah." Yekija bisa menolak Lu Li, tapi tidak sanggup menolak Xiao Ba Jiang.
Dia mengeluarkan dua botol ramuan, dengan wajah masam menyerahkannya ke Xiao Ba Jiang.
Ramuan Yekija - nama yang sederhana, tapi penjelasan tertulisnya luar biasa: Ramuan yang dibuat melalui kekuatan Tuhan Hakkar, dengan sifat yang sangat kuat.
Dapat memperoleh Gaya Hakkar dalam jangka pendek, baik serangan maupun pertahanan meningkat drastis.
Tapi Lu Li merasa ada yang aneh, seharusnya ini adalah resep ramuan, bukan?
Dalam guide yang pernah dia baca, Yekija akan memberikan hadiah berupa resep ramuan. Efeknya mungkin tidak seekstrem ini, tapi ramuan yang dihasilkan bisa digunakan semua orang. Meski hanya berlaku di dungeon baru Zul'Gurub.
Alasan utama Lu Li melakukan tugas ini adalah untuk mendapatkan resep ramuan tersebut, yang akan mempermudah proses membuka lahan baru.
"Sesuai informasi di lempengan batu, kalian harus pergi ke puncak tertinggi Hilsbrad. Di sana ada sebuah gua tempat Telur Zaman Purba berada," kata Yekija.
"Hilsbrad, kami tahu wilayah 'itu'. Di sana ada Calon Imam Jahat yang sangat kuat," Lu Li mengangguk.
Dulu saat menyerang Zul'Farrak, mereka pernah ke Hilsbrad dan bahkan berhasil membunuh Calon Imam Jahat Hexx - BOSS besar tingkat pemimpin level empat puluh-an yang kesulitannya luar biasa tinggi kala itu.
Berdasarkan prosedur normal, meskipun banyak pemain sekarang sudah mencapai level enam puluh atau mendekatinya, untuk mendapatkan Telur Kuno tetap dibutuhkan tim dengan kekuatan yang bagus. Jika tidak, mustahil bisa mengalahkan Calon Imam Jahat Hexx, apalagi memperoleh Telur Kuno.
"Benar, dialah pemegangnya." Kata Yejiya: "Telur Kuno yang berada di tangannya lambat laun pasti akan menimbulkan masalah."
"Bagaimana kalau kita langsung menghancurkan Telur Kuno itu saja?" Tanya Lu Li dengan nada agak jahat.
"Jangan, jangan! Menghancurkan bukan solusi, temanku." Keringat bercucuran di dahi Yejiya yang terkejut dengan usulan radikal itu, dia menegaskan khidmat: "Turunnya dewa jahat Hakkar ke dunia tidak mutlak bergantung pada Telur Kuno. Lagipula Telur Kuno tidak cuma satu. Menghancurkannya justru akan memancing kemunculan Hakkar."
"Baiklah, tapi Calon Imam Jahat tidak mudah dilawan. Kami berdua mungkin tidak bisa mengalahkannya. Menurutku ramuanmu ini bagus, lebih baik beri kami lebih banyak lagi, atau langsung berikan resep..."
"Elf, keserakahanmu benar-benar memuakkan." Yejiya tidak tahan lagi membentak.
"Ssst, kecilkan suara. Kita sedang menyelamatkan Azeroth." Lu Li melirik ke kiri dan kanan, seolah dalam pandangan dunianya, menyelamatkan alam semesta juga merupakan hal yang memalukan.
"Sialan, hadiah tugas sudah kuberikan padamu!" Yejiya berkata dengan amarah.
"Aku tahu, tapi Anda juga tidak ingin kami gagal dalam tugas, kan? Bagaimana jika memukul rumput untuk menakuti ular, Calon Imam Jahat itu mungkin akan menyimpan Telur Purba lebih ketat, mungkin bahkan meminta sekutu kuat untuk ikut menjaganya. Nanti akan semakin sulit didapat." Lu Li berpura-pura bersikap seolah sedang memikirkan kepentingan Yejiya.
"Baiklah, baiklah, ini resep ramuan. Tanpa izinku, kalian tidak boleh menyebarkannya." Yejiya terpaksa mempertimbangkan konsekuensi mengerikan yang dideskripsikan Lu Li.
Di Hilsbrad terlalu banyak troll, Calon Imam Jahat Hexx juga bukan lawan yang mudah. Membunuhnya memang mustahil dilakukan hanya oleh dua orang ini — namun dia tidak memahami bahwa keseimbangan kekuatan antara pemain dan BOSS ditentukan berdasarkan level. Apalagi Lu Li sama sekali tidak berniat membunuh Hexx lagi.
Setelah mendapatkan resep, Lu Li membiarkan Xiao Ba Jiang bermain asal-asalan sendirian. Dia sendiri pergi ke Hinterland.
Hilsbrad masih dipenuhi troll. Hanya di tempat seperti inilah orang bisa melihat monster troll yang begitu padat. Kecepatan respawn monster di sini juga sangat cepat, sehingga pemain level 40-an biasa mencari orang untuk grinding level di sini.
Calon Imam Jahat Hexx juga tidak kekurangan pengunjung.
Lu Li segera menemukan beberapa wajah familiar di tengah kerumunan yang bertarung mengelilingi BOSS. Mo Wangfeng memimpin anggota Ordo Ksatria Suci Dewa Sihir sambil menyerang BOSS sambil bertarung melawan anggota Serikat Bintang.
Peralatan yang dijatuhkan Hexx sudah tidak terlalu berharga, tapi material langka tetap menjadi barang bagus.
Biasanya, jika dua klub mengincar BOSS yang sama, mereka akan bernegosiasi untuk membagi perhitungan atau seperti situasi ini saat negosiasi gagal dan masing-masing tunjukkan kemampuan. Yang pertama hanya mengurangi keuntungan, sementara yang kedua meski berhasil merebut material langka tetap menjadi bisnis yang merugi.
Lu Li menengok ke atas, HP BOSS masih lebih dari setengah.
Meski level semua orang lebih tinggi dari BOSS, membunuh BOSS tetap tidak mudah, apalagi harus merebut dengan orang lain.
Lu Li tidak mengganggu kedua pihak yang sedang berantem, targetnya berada di dalam gua tak jauh di belakang BOSS. Telur Purba akan menghilang setelah BOSS mati, baru akan muncul kembali setelah BOSS direfresh. Jadi dia termasuk beruntung, awalnya mengira harus menunggu refresh BOSS dulu baru bisa datang.
