“Aku mau.” Huzi Zhazha (Kumis Tajam) mengangkat tangannya.
Peralatannya sedikit lebih lemah dibanding Can Meng, tepat membutuhkan bracer. Meski tidak sebanding T2, perbedaannya tidak terlalu besar.
Lagipula, mengambil peralatan dengan poin dasar pasti tidak akan rugi.
“Oke, poin dasarmu dipotong. Buang peralatan yang tersingkir ke Gudang Serikat.” Kata Lu Li.
Meski tidak ada aturan ketat, peralatan usang dari tim elit guild seperti ini tidak akan dibiarkan dijual oleh pemain elit guild. Jika mendapat peralatan dengan nilai rendah, yang usang harus langsung diserahkan. Jika bukan dengan nilai rendah, klub akan mereklamasi dengan harga tertentu, hadiahnya berupa poin guild bahkan DKP.
"Tidak masalah, nanti setelah ditukar akan saya buang ke sana." Huzi Zhazha (Kumis Tajam) setuju dengan senang hati.
Bagi orang seperti dia yang tidak punya tekanan ekonomi di dunia nyata, juga tidak ingin mencari banyak uang dalam game, satu-satunya harapan adalah bisa bermain dengan gembira di klub Pedang Penghakiman ini. Secara lebih muluk, bisa dikatakan ingin mewujudkan sedikit yang disebut nilai hidup.
Sejak bergabung dengan klub ini, dari pemain biasa menjadi anggota tim elit guild, kini bahkan menjabat sebagai pemimpin tim pemburu guild. Selama eksplorasi dungeon baru membutuhkan dua atau lebih pemburu, posisinya pasti terisi. Dalam pertandingan Donghua Cup baru-baru ini, dia juga diizinkan tampil bermain dua ronde.
"Apa yang lebih menarik dari ini? Peralatan hanyalah awan yang berlalu."
Bahkan tanpa dikatakan Lu Li, dia selalu membuang peralatan yang tersingkir ke Gudang Serikat. Bagi pemain sepertinya, klub lebih dianggap sebagai rumah mereka sendiri.
"Ada satu lagi, ini Pelindung Lengan Hakkar Purba, bagian dari set armor dungeon." Can Meng meraih item lainnya.
"Bagus!" Lu Li langsung berseri-seri.
Bukan berarti Pelindung Lengan Hakkar Purba ini sangat legendaris. Benda ini sama seperti yang lain, nasibnya akan diambil dengan nilai DKP rendah. Yang membuatnya senang adalah BOSS ini ternyata menjatuhkan satu peralatan legenda biasa plus dua komponen set armor.
Ini membuktikan bahwa BOSS yang mereka kalahkan adalah Pembunuhan Pertama.
BOSS pertama sudah bukan pembunuhan pertama lagi, hanya menjatuhkan satu komponen set armor. Klub lain sudah membunuh bos pertama, tapi bos kedua, Pedang Penghakiman yang mendapatkan First Kill.
Mereka agak terlambat masuk dungeon, sedikit tertinggal dari klub lain.
Sekarang akhirnya mengungguli klub lain.
Setelah bagi-bagi peralatan, semua orang kembali fokus membersihkan monster kecil di konten selanjutnya, Lu Li baru menyadari sudah ada yang tewas selama proses pembersihan monster kecil.
"Setelah laba-laba besar terbunuh akan meledak, memunculkan banyak Labah-labah Kecil. Berbeda dengan ular kecil sebelumnya, laba-laba ini cukup kuat." Biru Muda Laut Angin berkata dengan nada masih trauma, seandainya dia tidak segera mengaktifkan keringanan damage, mungkin dirinyalah yang jadi korban.
"Piao Ling, ada yang kamu amati tentang laba-laba yang bisa meledak?" tanya Lu Li.
"Hush, jangan tanya aku. Aku tak tahu apa-apa." Piao Ling menyandar ke tembok sambil memiringkan kepala, bersikap seperti orang sekarat. Tampaknya rasa takutnya pada laba-laba sudah mendarah daging, meski dalam mode Q dengan tipuan mata sekalipun, tetap saja ketakutan.
"Sepertinya yang merah gelap saja yang meledakkan diri." Hujan Maret sama sekali tidak terpengaruh.
"Warna merah tua itu seharusnya laba-laba betina, hanya laba-laba betina yang bisa meledakkan diri dan menghasilkan laba-laba kecil." Lu Li langsung memberikan solusi: "Bunuh dulu laba-laba lainnya, laba-laba betina merah tua itu biarkan sampai terakhir baru dibereskan. Piao Ling, kamu benar-benar lebih payah daripada cewek, masa orang tuamu memberi nama sekasar itu."
"Aku nggak percaya kalian nggak punya hal yang ditakutin." Piao Ling nggak terima.
Laba-laba sebenarnya mudah dibunuh, lebih gampang dari monster kecil sebelumnya. Semua orang cepat sampai di BOSS ketiga, Imam Tinggi Marlo.
Monster kecil gampang dihadapi, tapi BOSS belum tentu. Yang pasti Lu Li tahu BOSS ini titik tersulit, kalau strateginya salah bisa gagal setengah hari. Ini alasan dia yakin Pembunuhan Pertama nggak bakal dirampas klub lain.
Untungnya, Lu Li tahu cara mengalahkan BOSS ini.
Pertama kali mengalahkan orang memang normal, terutama BOSS akan memanggil empat labah-labah kecil secara acak. Meski bukan elit guild, labah-labah ini memiliki kecepatan gerak dan ofensif yang mencengangkan, dengan target jelas yaitu menggigit profesi penyembuh.
Efek gigitan selain damage darah mengalir terus-menerus, juga mengurangi setidaknya 100 persen kecepatan pelepasan skill profesi penyembuh.
Skill yang sebelumnya dilepas dalam dua detik kini butuh empat detik. Skill instan sekarang mulai memerlukan bilah baca. Jika penyembuhan bermasalah, HP tidak bisa diisi. MT Biru Muda Laut Angin masih bertahan, tapi mereka yang kena skill serangan grup BOSS benar-benar memilukan.
Dua skill BOSS: Pertama damage racun area luas yang bisa mengenai karakter jarak jauh.
Kedua kemampuan menyerap kehidupan yang harus di-Dispel, jika tidak darah BOSS yang berkurang akan pulih ke nilai maksimal dengan cepat.
Taktik Lu Li sangat sederhana: menempatkan seorang penyihir di antara profesi penyembuh dan BOSS.
Begitu Labah-labah Kecil muncul, penyihir langsung menggunakan Cincin Es, lalu para pelaku lainnya melakukan serangan terpusat pada Labah-labah Kecil yang membeku. Selama Labah-labah Kecil tidak menggigit profesi penyembuh, mereka bisa menyembuhkan korban semprotan racun. Untuk Skill Menyerap Kehidupan, skill ini bisa diinterupsi dengan Dispel dari Pastor - selama Hujan Maret rajin menggunakan Great Drive, masalah akan terselesaikan.
Seperti BOSS sebelumnya, Imam Tingkat Tinggi Marlow juga memiliki dua bentuk utama.
Transformasinya menjadi laba-laba terjadi cukup dini - saat HP mencapai 75%, dia sudah berubah menjadi laba-laba besar. Saat ini Piao Ling memilih menutup mata sambil berburu monster, toh damage-nya dianggap tidak signifikan.
Sayangnya, karena wajahnya terlalu tampan, jangan berharap bisa mengelak kerja dengan mudah.
BOSS ini membutuhkan kerjasama dua tank. Sekalipun ingin mengelak kerja, mustahil baginya.
“Semua orang akan segera menyadari bahwa skill andalan laba-laba besar adalah mengeluarkan benang sutra dan melilit. Target yang terlilit akan menghilang dari daftar kebencian, artinya begitu MT terlilit, dia akan kehilangan kebencian. Saat itu, Imam Tingkat Tinggi Marlo akan langsung menyerang karakter jarak jauh.”
“Serangannya sebenarnya sangat mematikan. Tidak ada karakter jarak jauh yang bisa bertahan lebih dari satu serangan darinya.”
“Jumlah kematian di Tahap satu agak banyak, lalu di Tahap dua kami menghadapi perubahan situasi seperti ini.” Melihat sisa pasukan yang tinggal sedikit di TKP, Lu Li mengumumkan: “Pertempuran BOSS kali ini kita dihabisi.”
“Piao Ling, kamu sebenarnya kompeten atau tidak? Kalau tidak sanggup, bilang saja, tidak usah dipaksa.” Kata Lu Li: “BOSS ini jelas membutuhkan koordinasi dua tank. Aku perlu seseorang yang bisa berdiri di tengah karakter jarak jauh, begitu BOSS menyerbu langsung bisa mengalihkan kebenciannya.”
“Iya, kalau memang tidak mampu, mengaku saja, wkwk.” Biru Muda Laut Angin tak lupa memanfaatkan situasi.
“Bangsat! Mana ada jantan yang mau mengakui ketidakmampuan!”
