Mao Mao Ai Chi Rou berhasil mendapatkan peralatan yang diinginkannya. 120 poin memang bukan jumlah kecil, dia pun merasa perih, tapi peningkatan kekuatan sedikit mengurangi rasa sakit itu.
Ini adalah item termahal dalam dungeon kali ini, kalau tidak Lu Li pasti merasa dungeon ini tidak worth it.
Selanjutnya ada dua komponen set armor, semuanya tier T1.5. Hanya sedikit yang berminat, diambil dengan poin terendah. Kini sulit melihat situasi rebutan massal untuk equipment seperti ini.
Sebenarnya ini hal baik, menunjukkan tingkat peralatan anggota sudah cukup tinggi.
BOSS berikutnya bernama Mandokir Sang Penguasa Darah —— Mungkin bukan BOSS terkuat di Zul'Gurub, tapi paling ditunggu karena drop mount-nya. Dalam trailer resmi terbaru, di sisinya ada raptor merah gelap yang sangat keren.
Tentu saja, pertama-tama harus menghabisi monster kecil dulu.
"Monster kecil di area ini memiliki kekuatan yang sangat kuat, Peminum Darah merah memiliki skill menghisap darah dalam cakupan, sangat merepotkan untuk ditangani."
"Ada juga jenis Amuk yang memiliki skill ketakutan kelompok."
"Dua jenis monster ini membutuhkan semua orang untuk menjaga jarak dan melakukan damage, pejuang jarak dekat cukup numpang lewat saja."
"Setelah monster kecil bernama Orator terbunuh, BOSS akhirnya muncul. Bloodlord Mandokir adalah troll laki-laki yang sesuai film promosi sedang menunggangi raptor merah gelap. Posisinya berada di dalam tembok berbentuk lingkaran, dengan podium bertangga di belakangnya."
"Lingkaran ini memiliki delapan unit jiwa yang terlihat, masing-masing berdiri di sudut pandang tertentu, terlihat cukup merinding."
"Bersihkan semua monster kecil. Karena ada mount yang keluar, kesulitannya pasti tidak kecil." kata Lu Li.
"Delapan jiwa di sekeliling ini sepertinya tidak bisa dibunuh." Piao Ling mencoba menyerang, tapi sistem memberi peringatan: unit ini tidak dapat diserang.
“Entah kita harus menunggu waktu tertentu baru bisa menyerang, atau mereka membantu kita. Bersihkan semua monster kecil dulu, Feng Shao perhatikan tarik BOSS, Piao Ling kamu tahan raptor itu. Mari bunuh raptor dulu, coba apakah bisa dibunuh terpisah. Jika tidak bisa, bunuh bersama.” kata Lu Li.
Jika BOSS jumlahnya lebih dari satu, mungkin perlu dibunuh satu per satu.
Tapi mungkin juga harus membunuh dua sekaligus, situasi serupa pernah terjadi di dungeon sebelumnya.
Nama raptor tersebut adalah Ogren. Setelah mulai bertarung, baru diketahui ternyata dia bukan BOSS. Serangan, pertahanan, dan HP-nya jauh lebih lemah.
“Serangan Pemenggalan Kepala!”
Tiba-tiba BOSS berteriak keras. Semua orang menyaksikan pedang besar di tangan BOSS menyambar leher Lu Li. Kepala Lu Li berguling ke bawah, dengan potongan rapi di bagian leher...
Semua orang hampir terpaku ketakutan.
Hanya Mu Qiu dan orang-orang yang pernah melihat Mu Qiu menggunakan Pedang Persaudaraan yang tetap tenang, karena Pedang Persaudaraan juga memiliki efek pemenggalan serupa, meskipun probabilitasnya sangat-sangat kecil.
Kepala Lu Li terpenggal, tapi dia sama sekali tidak panik.
Efek khusus pemenggalan seperti ini memang ada di periode awal game, namun setelah banyak protes ke pihak resmi, diubah menjadi efek seperti penyembelihan leher - setidaknya kepala tidak lagi menggelinding jatuh.
Tentu saja, pemenggalan berarti Pembunuhan Sekejap!
Lu Li telah terbunuh seketika, ini tidak perlu diragukan lagi.
"Bunuh Ogen!" teriak Lu Li keras-keras. Meski tanpa kepala, teriakan tetap muncul dalam bentuk teks.
Tim belum sepenuhnya paham alasan Lu Li meminta pembunuhan raptor segera, namun semua melihat pemandangan mengerikan: satu dari delapan Jiwa di sekeliling perlahan bergerak ke mayat Lu Li, sementara Ogen justru menyerang Jiwa tersebut dengan sikap mengancam.
"Musuh dari musuh kita adalah teman, kalau raptor menyerang jiwa-jiwa itu, berarti jiwa-jiwa ini adalah sekutu kita."
Mana boleh membiarkan sialan melukai sekutu!
Ogron terbunuh, jiwa itu perlahan-lahan bergerak ke mayat Lu Li di bawah pengawasan semua orang, menggenggam kepala Lu Li dan menempelkannya ke lehernya, lalu Lu Li pun... hidup... hidup...!
"Luar biasa, Lu Li! Sekarang bagaimana perasaanmu?" Kita semua harus berdecak kagum dulu baru bisa meredakan kondisi hati.
Adegan seperti ini pasti dirancang oleh perancang yang gemar membaca *Liaozhai Zhiyi*.
"Jangan banyak cakap! Cepat bertarung! Tidak lihat jumlah jiwa berkurang satu? Delapan jiwa hanya bisa regenerasi kita delapan kali! Setan tahu berapa kali BOSS akan memenggal kepala!" Lu Li kesal berkata. Dialah yang kepalanya terpenggal - pertanda buruk yang tak ingin diperpanjang diskusinya.
Saat itulah para pelaku lainnya baru menyadari, Lord Darah Mandokir masih akan melanjutkan eksekusi pancung.
Hanya saja tidak diketahui siapa orang sial berikutnya!
"Agak aneh, kekuatan BOSS meningkat sedikit, baik serangan maupun pertahanan." Meski Biru Muda Laut Angin suka bercanda selama pertempuran, profesionalismenya tak diragukan. Jika Lu Li selalu memantau seluruh medan perang, maka fokus pribadinya selalu tertuju pada BOSS.
Sedikit perubahan pada BOSS pun tak bisa luput dari pengamatannya.
Sebagai MT, ada kewajiban untuk mengingatkan komandan tentang perubahan ini, meski peningkatan serangan dan pertahanan BOSS tidak signifikan.
"Apakah mengancam?" tanya Lu Li.
“Tidak, ofensif dan pertahanan BOSS ini sebenarnya tidak terlalu menonjol.” Biru Muda Laut Angin menggelengkan kepala, namun kemudian berkata dengan khidmat: “Tapi aku curiga persoalannya tidak sesederhana itu, karena perubahan ini terjadi setelah kamu diregenerasi. Jika penyebabnya adalah jiwa yang menghidupkan kembali pemain, sebaiknya kita bersiap mental kalau ofensif dan pertahanan BOSS akan terus meningkat nanti.”
“Aku paham.” kata Lu Li.
Tentu saja dia paham, bagaimanapun juga setiap gerakan BOSS juga menjadi perhatiannya. Sebagai yang terlahir kembali, dia lebih tahu daripada siapa pun bahwa BOSS akan semakin kuat.
Yang mengagumkan adalah Biru Muda Laut Angin. Dia bukanlah reinkarnator, namun mampu menemukan detail-detail ini dan membuat penilaian yang tepat sepenuhnya berkat kemampuan individu dan bakatnya. Gelar MT nomor satu Fajar bukan sekadar mengandalkan peralatan dan skill.
Saat itu, Blood Lord Mandokir menggunakan skill baru. Dia langsung membuat Biru Muda Laut Angin ketakutan.
Sebelum pastor sempat bereaksi, Biru Muda Laut Angin langsung menghilangkan efek takut dari dirinya sendiri, lalu mengejek BOSS. Krisis yang berpotensi menyebabkan guild dihabisi pun sirna begitu saja.
Gagal menciptakan kekacauan yang memadai, Bloodlord Mandokir sama sekali tidak terima dengan hasil ini.
"Luo Ying Hui Yi, aku mengawasimu!!!"
Apa maksudnya ini? Semua orang hanya melihat Luo Ying Hui Yi mendongakkan kepala dengan penuh cibir: "Ngapain melototin? Belum pernah lihat cewek cantik? Jawaban apaan itu..."
Kemudian dia langsung tumbang.
Lu Li menopang dahinya, dalam hati menghela nafas. Benar-benar layak mati dengan cara seperti itu.
"Apa yang terjadi?" Semua anggota tim kebingungan total.
"Mungkin BOSS merasa dia kurang sopan, lalu membunuhnya dengan pandangan." Piao Ling berkata perlahan, nada bicaranya penuh iri. Andai saja dia punya kemampuan seperti itu—siapa berani memanggilnya Liu Jinzhu, pasti akan dihabisi. Lagipula metode PK seperti ini sangat cocok untuk si pemalas sepertinya.
"Ogen, Ogen, ke mana kau pergi? Serang mereka! Kami takkan tertipu lagi!"
Bersamaan dengan teriakan BOSS, raptor itu tiba-tiba bangkit kembali.
"Alihkan serangan terpusat ke Ogen." Lu Li memerintah tanpa ragu.
Untuk melawan BOSS ini, Ogen si raptor harus menjadi prioritas pembunuhan. Jika tidak, dia akan menghabisi jiwa pemain yang sedang regenerasi, membuat mereka tak bisa bangkit kembali.
