Setiap penggalian berarti korban jiwa. Situasi ini mustahil dipulihkan bahkan oleh kemampuan menyembuhkan terkuat sekalipun.
Saat Biru Muda Laut Angin sendiri dipenggal, Lu Li hampir mengumumkan menyerah.
"Jangan menyerah!" Piao Ling mengaum keras, merebut kebencian BOSS, memikul tanggung jawab sebagai Main Tank. HP BOSS sudah tidak banyak, sungguh tidak banyak, setan tahu apakah kita bisa mencapai tahap ini lagi.
"Bagus, semua berusaha lebih keras!" Lu Li mengangguk.
Masih tersisa tujuh damage dealer, secara teori bisa mengeliminasi BOSS, asalkan ketujuh orang ini bisa bertahan lebih lama.
"Jievika, Aku sedang tertuju padamu!!!"
"Jievika jangan bergerak!" Lu Li berteriak mengingatkan, sayangnya sudah terlambat. Jievika menarik kembali tongkat sihirnya dan membatalkan skill, namun gerakan itu sudah dilakukan di bawah penglihatan BOSS.
"Bangsat, yang lain berhati-hati! Meskipun serangan maksimal, tetap perhatikan apakah kalian sedang dalam penglihatan BOSS." Lu Li putus asa, hanya tersisa enam damage dealer.
"Serangan Pemenggalan!"
Masih mau lagi?
Jika kehilangan satu damage dealer lagi, bahkan jika BOSS berdiri diam membiarkan kita menyerang, belum tentu ada cukup waktu untuk mengalahkannya.
"Ah, kenapa harus aku?" suara Xiao Ba Jiang terdengar.
“Untung saja yang tewas adalah healer.” Jika di waktu lain, semua lebih memilih damage dealer yang tewas daripada healer. Tapi sekarang adalah tahap Amuk, meski peran healer penting, namun DPS jauh lebih krusial.
“Lagipula skill ketenangan yang ditingkatkan Ba Jiang sudah habis. Kematianmu sangat mulia, Ba Jiang.” Can Meng berkabung sebentar untuk sahabat karib kecilnya.
“Can Meng, Aku sedang mengawasimu!!!”
“……” Can Meng menunduk diam tak bergerak, memberikan respons yang sangat cepat.
Beberapa saat kemudian, dia akan memulihkan kebebasannya.
“Hehe, aku dan Ba Jiang sering bermain game ini bersama, melihat siapa yang bergerak duluan. Yang bergerak duluan harus membelikan es krim.” Can Meng terlihat sangat berbangga. Sebelumnya BOSS tidak pernah melihatnya, membuatnya kehilangan kesempatan unjuk gigi.
“Serangan pemenggalan kepala!”
Lagi-lagi? Lu Li merasa pusing tujuh keliling.
Kalau perbedaan kekuatan benar-benar besar, dihabisi pun tak apa. Tapi kali ini pertarungan berjalan sangat baik, sudah sampai momen genting pertarungan terakhir. Jika benar-benar gagal dan dihabisi, pasti rasanya sangat frustasi.
"Kalian harus semangat." Yang tumbang adalah Moonlight, DPS lainnya telah pergi.
Tapi sebenarnya HP BOSS hampir habis, hanya saja naik turun terus tak kunjung menghilang tuntas.
Sebagian besar BOSS bisa memulihkan HP sendiri, ada yang cepat ada yang lambat. Mandokir Sang Penguasa Darah termasuk BOSS dengan kecepatan sedang, tapi butuh beberapa damage untuk mengimbangi pemulihannya.
Inilah mengapa kita tidak bisa langsung menggunakan metode perhitungan damage dan total HP untuk melawan BOSS. Jika benar dihitung seperti itu, Mandokir Sang Penguasa Darah bisa terselesaikan hanya dalam beberapa menit.
"Hampir saja, tinggal sedikit lagi, teruskan, HP BOSS masih terus turun, healer jangan menyembuhkan lagi, keluarkan semua skill damage yang ada." Lu Li kali ini justru tidak terlalu tegang, dia merasa semua orang sudah melakukan yang terbatas yang mereka bisa. Bahkan jika kali ini tidak bisa mengalahkan, harapan untuk menang di percobaan berikutnya akan lebih besar.
Namun, menjadi lega bukan berarti menyerah.
Di matanya masih ada harapan, fase Amuk BOSS akan segera berakhir, setelah itu adalah fase akhir. Selama masih ada anggota yang tersisa, masih ada peluang untuk mengalahkannya.
"Darahku dipersembahkan untuk Hakkar, jiwaku...kembali pada...Jin'do." Bloodlord Mandokir tak berdaya melihat beberapa serangga terakhir masih bertahan, sementara tenaganya dengan cepat terkuras. Amuk sebelumnya telah menghabiskan terlalu banyak nyawanya.
"Huahua, hanya tinggal kita dua damage dealer, apakah kamu masih punya sihir?" Lu Li mendengar dialog ini seperti mendengar musik surgawi.
"Dia hanya khawatir Huadi Liqing lebih tampak bagus daripada fungsional. Jika ia harus melakukan serangan sendirian, bahkan dalam masa lemah BOSS, akan sulit membunuhnya. Begitu masa lemah berlalu dan BOSS kembali normal, meski tersisa setetes darah, situasi bisa terbalik perlahan."
"Ada. Aku barusan minum ramuan khusus yang memulihkan dua persen sihir per detik. Masih bisa bertahan sekitar sepuluh detik," kata Huadi Liqing dengan suara berat. Nasibnya cukup baik bisa bertahan sampai sekarang. Fokusnya hanya menyerang, tak memikirkan apakah bisa mengalahkan BOSS.
"Piao Ling tahan aggro! Qingcheng Yun, jaga healing!" Lu Li bersyukur masih ada satu MT dan healer yang tersisa.
"Tenang, sihirku masih banyak," kata Qingcheng Yun. Sebagai atlet esports, jelas ia punya taktik cadangan terakhir.
"Tak perlu menyembuhkanku. Fokus ke Huahua dan Piao Ling saja," ujar Lu Li.
Jika benar-benar mentok, dia siap mengaktifkan efek khusus pada kalungnya.
Jimat Api Naga (Legenda): Semua Sifat +40, HP +800, Slot 2. Efek Tambahan 1: Tahan Api +20%, Efek Tambahan 2: Aliran Kehidupan, Setelah digunakan langsung memulihkan 1000 HP. Dalam 30 detik berikutnya, efek dari mantra penyembuhan meningkat 100%. Efek Tambahan 3: Menghidupkan Orang Mati, Setiap hari mendapatkan kesempatan regenerasi di tempat saat dipakai. Setelah regenerasi, kehilangan EXP berkurang 50%. Dalam 3 detik setelah regenerasi berada dalam status kebal. Membutuhkan Level 60. Daya Tahan 350/350.
Kemampuan Menghidupkan Orang Mati hari ini masih belum digunakan. Masih ada banyak BOSS di dungeon selanjutnya, mungkin bisa digunakan nanti.
Tapi jika Bloodlord Mandokir saja tidak bisa dikalahkan, apalagi BOSS-BOSS selanjutnya.
Secara umum, HP BOSS masih dalam kondisi naik-turun. Tapi dibandingkan saat fase Amuk sebelumnya, fluktuasi HP di fase lemah ini jelas lebih menguntungkan pihak pemain. Akhirnya HP Bloodlord Mandokir mencapai titik akhir.
Menang!
Lu Li menarik napas lelah, sudut bibirnya menyentak saat melihat mayat rekan satu tim yang berserakan.
Ia tak tahu berapa kali tim pembuka lahan di kehidupan sebelumnya mengalami wipe sebelum akhirnya membunuh Bloodlord Mandokir, tapi jelas tidak mungkin hanya dua kali.
Inilah tim yang dipimpinnya. Inilah rekan-rekan setimnya.
Hampir saja ia terharu oleh ketangguhan diri sendiri.
Qingcheng Yun bangkit dengan susah payah dan menghidupkan kembali healer lainnya, lalu satu per satu healer tersebut membangkitkan rekan yang gugur.
"Syuuk!"
Hampir semua orang yang bangkit harus bersandar di tembok sejenak untuk memulihkan tenaga, kecuali satu orang.
Sang Pemburu Kecil melesat seperti anak panah menuju mayat Bloodlord Mandokir, teriakannya menggema: "Mount aku datang! Raptor kecil yang menggemaskan! Siapapun yang dapatkan harus kupinjam beberapa hari, akan kuelus naga ini..."
Masih muda memang menyenangkan. Lu Li yang baru dua puluhan tahun tiba-tiba merasa diri telah tua.
Batu penguat dan material langka langsung dilempar ke arah Lu Li. Sebelum semuanya disimpan, batu sintetis, peralatan emas, peralatan Emas Gelap semuanya dihujamkan ke arahnya.
Bahkan sebelum Lu Li selesai membagikan batu sintetis, peralatan legenda sudah dilempar ke sana.
Lu Li terpaksa mempercepat kecepatannya dalam membagi peralatan.
Namun, kecepatannya masih kalah karena Can Meng sudah berteriak kegirangan soal mount di sebelah.
Sepertinya mount benar-benar muncul.
Zirah Razashi Raptor!
