Blood Dagger memang punya alasan untuk sombong, setiap atlet esports bintang memiliki kesombongannya sendiri.
Pemain dengan teknologi dan peralatan yang jauh tertinggal dari atlet esports ini memang tak bisa menahannya, tapi dia juga tak mungkin langsung mengeliminasi begitu banyak orang. Jika lawan kabur, Blood Dagger yang tak punya Sihir Perpanjangan Diri mana mungkin bisa mencegah puluhan orang sekaligus.
Dia ingin mengulur waktu sampai bala bantuan tiba, baru membuat para pencuri ini membayar harga.
Tapi dari semua kalkulasinya, satu hal yang luput: Tidak semua pencuri di sini selemah itu. Di balik bayang-bayang, tersembunyi seseorang——lawan terberat dalam hidupnya.
Satu terang-terangan satu sembunyi-sembunyi, ini sendiri sudah situasi yang tak adil.
Apalagi keberadaan orang ini sama sekali tak dia ketahui!
Ketika pisau belati muncul dari Bayangan, menghantam Blood Dagger yang juga berada dalam Bayangan hingga pingsan, barulah Blood Dagger menyadari ada yang sedekat ini dengannya.
Lu Li memang sudah menguasai Samaran yang Diperkuat, lebih mahir dalam penyamaran daripada pencuri biasa. Apalagi demi menyembunyikan diri dari Rexxar, dia sengaja melengkapi peralatan dan alat yang meningkatkan efek penyamaran.
Blood Dagger tentu saja semakin tidak mungkin menemukannya.
Karena Lu Li tidak mengenakan set armor biasa, sebenarnya kemampuan bertarungnya tidak terlalu kuat. Jika bertarung satu lawan satu dengan Blood Dagger, meski bisa mengalahkannya, pasti akan memakan waktu sampai kapan.
Orang-orang Ibu Kota Kejayaan tidak akan menunggu sampai kapan untuk datang.
Tapi jangan lupa Lu Li tidak sendirian - kali ini dia membawa puluhan anak buah.
Jika kamu mendorong pintu dan melihat belasan pria besar mengelilingimu dengan liur meleleh, jangan harap hanya akan dihancurkan satu orang. Sosok seperti Lu Li yang berasal dari kawasan kumuh bahkan tak tahu arti keadilan, apalagi memahami makna semangat bushido.
Blood Dagger punya banyak cara membatalkan kontrol, tapi jumlahnya tetap lebih sedikit dibanding belasan pencuri yang bekerja sama.
Yang perlu dilakukan Lu Li hanyalah memberi perintah. Anak-anak buah ini tak memiliki nama, hanya kode-kode sederhana yang memudahkannya menggagalkan pelarian Blood Dagger dengan beberapa kalimat pendek.
Terkadang ada taktik yang tak bisa diatasi serangga dan kawananmu, tapi ingat Lu Li masih berdiri di samping.
Jarang ia menyerang, tapi setiap kali bertindak pasti menghadirkan hasil putus asa bagi Blood Dagger. Tugas menyerang diserahkan pada yang lain - Semut banyak bisa menggajah sampai mati, apalagi serangan para pencuri ini jauh lebih kuat dari gigitan semut.
Siapa!
Tak terlihat wajah, tak terdengar suara, Blood Dagger hanya bisa menilai dari postur lawan bahwa ini adalah kurcaci pencuri.
Dengan gila dia berpikir: Siapa sebenarnya yang menyerangnya?
Jangan-jangan Sangat Takut Seperti Kayu?
Tidak mungkin, Twilight of the Gods sudah merosot sampai begini, mana mungkin berani menantang Ibu Kota Kejayaan. Beberapa tahun terakhir Twilight of the Gods terus merosot, hanya bertahan karena Sangat Takut Seperti Kayu. Kecuali dia sudah gila, baru berani melakukan hal seperti ini.
Blood Dagger yang kecanduan game seharian pun tidak akan curiga ke Sangat Takut Seperti Kayu.
Tapi selain dia, siapa lagi yang mungkin?
Pencuri profesi kurcaci yang jagoan memang ada, tapi tidak ada yang setingkat Blood Dagger dan Sangat Takut Seperti Kayu. Makanya Blood Dagger yang sombong ini sama sekali tidak memberi perhatian pada mereka.
Ahli dalam menyamar!
Ahli menguasai timing!
Siapa sebenarnya, siapa sebenarnya!
Dalam kegilaan yang terjebak dalam kebimbangan dan dendam ini, Blood Dagger mengakhiri perjalanan terakhir hidupnya di bar HP ini.
"Maksimal masih ada tiga menit, cepat sapu bersih peralatan dan ayo pergi." Lu Li mengambil barang yang dijatuhkan Blood Dagger, dengan kondisi hati yang sangat baik memerintahkan yang lain untuk mempercepat kecepatan.
Dalam proses membunuh Blood Dagger dia hampir tidak mengeluarkan tenaga, secara alami tidak khawatir Blood Dagger bisa melihat sesuatu, berharap anggota ini tidak terlalu teguh, kalau tidak begitu banyak pencuri ras kurcaci yang akan bernasib sial.
Tiga menit tidak panjang tapi juga tidak pendek, namun sudah cukup bagi Serangga dan kawan-kawan untuk membersihkan medan pertempuran dan pergi.
Begitu para anggota Ibu Kota Kejayaan tiba di lokasi, selain kekacauan di tanah, benar-benar tidak menyisakan sehelai bulu pun untuk mereka.
Kerugian?
Kerugian benar-benar terlalu besar, Xishan Bai sampai merasa otaknya sakit hanya memikirkannya, tidak sempat menghibur Blood Dagger atau apa, dia sendiri sudah mati, tidak ada yang datang menghiburnya.
"Bagaimana dengan tugasku? Itu kan skill book penguatan." Tucao Shudong bertanya dengan cemas.
"Apa yang bisa kulakukan!" Watak Xishan Bai sudah tergolong cukup baik, tapi dalam situasi seperti ini apa lagi yang bisa dia lakukan? Istilah "skill book penguatan" kembali merangsang sarafnya. Ia segera mengirim orang untuk mencari mayat NPC Ed Harris.
Mereka tidak berani menyerang lagi, hanya bisa menyuruh pencuri yang menyamar untuk mencari.
Setelah mencari setengah hari tidak juga menemukan apa-apa, akhirnya informan di Stormwind melaporkan bahwa Ed Harris sudah muncul kembali di aula profesi.
"Kalian pergi lihatlah. Kenapa NPC tidak mati? Apakah tugas ini dianggap selesai atau tidak?" Xishan Bai berkata tanpa banyak harapan. Beberapa saat kemudian dia menambahkan: "Nyalakan Siaran Langsung, aku dan bos mau melihat situasi di sana."
Akhirnya, Chengxia Yanbo dan Tucao Shudong kembali muncul di hadapan Lu Li dengan membawa alat penyamaran.
Lu Li menampakkan wajah berduka——tentu saja pura-pura——saat ini ia sedang asyik berhitung hasil rampasan bersama Serangga dan kawan-kawan.
"Lebih dari 100 peralatan legenda, 200 lebih Emas Gelap, ditambah material dan alat-alat langka." Bahkan Lu Li yang berpengalaman pun merasa sulit dipahami, seolah-olah benar-benar dapat rejeki nomplok dari langit.
Awalnya hanya ingin menjebak beberapa barang, tak menyangka malah dapat harta karun.
Perasaan berdosa? Sama sekali tidak. Lu Li memang bukan pria terhormat. Akumulasi modal awalnya pun sarat darah dan kotor. Lagipula mana ada pencuri yang tidak suka mengelabui, hanya saja perangkapnya kali ini luar biasa besar.
"Tuan Harris, senang melihat Anda masih hidup." Ttsd sudah terbiasa berinteraksi dengan NPC melalui berbagai misi.
Jika saat ini malah mencengkeram kerah NPC dan bertanya "Kenapa hanya kamu yang selamat?", itu benar-benar tindakan bangsat. Bisa-bisa misi gagal dan nyawa sendiri ikut melayang.
"Ah, memuji cahaya suci, ternyata kalian semua juga baik-baik saja." Lu Li berkata dengan kepalsuan.
Setan tahu bagaimana seorang pencuri yang berjalan di Bayangan bisa memuji cahaya suci dari posisi apa.
"Bolehkah saya bertanya, maestro, bagaimana persisnya Anda bisa melepaskan diri dari bahaya? Apa yang sebenarnya terjadi setelah kita semua dihabisi total?" Tuntutan dari petunjuk khusus Xishan Bai membuat Tree Hole mengajukan pertanyaan yang menggumpal di hati semua orang.
"Saya minta maaf, dengan memalukan saya menjadi desertir. Setelah bangsa orc itu masuk Amuk, saya langsung kabur menggunakan alat teleportasi!" Wajah Lu Li dipenuhi malu, hampir meneteskan air mata.
"Emmm..." Jawaban ini menutup semua pertanyaan yang tersisa.
Lagipula tak ada yang merasa NPC ini berbohong. Bagaimanapun ini adalah sosok yang mampu memberikan skill book penguatan sebagai hadiah. Adanya gulungan perkamen teleportasi acak juga terdengar masuk akal. NPC tidak bisa Kebangkitan Kembali, di momen kritis seperti itu kabur menyelamatkan nyawa, siapa yang akan menyalahkan mereka?
