Saat ini Fajar telah membuka delapan wilayah tanah, kali ini tidak ada benteng baru yang muncul.
Kedelapan wilayah ini dikuasai oleh klub-klub seperti Pedang Penghakiman, Paviliun Hujan Ringan, Legiun Angin Kencang, Ibu Kota Kejayaan, Hongtu Baye, dan Kota Wushuang. Kecuali Hongtu Baye yang agak lemah, klub-klub ini pada dasarnya cukup kuat.
Pedang Penghakiman sudah punya beberapa pengalaman sukses bertahan. Blackshore dan Lembah Abu-abu yang telah melalui beberapa perang, meski tidak bisa dibilang kokoh seperti besi, setidaknya tidak mudah untuk ditaklukkan.
Poin persaingan terletak pada benteng-benteng baru tersebut.
Bukit Hillsbrad, Pegunungan Batu Cakar, dan Tanaris yang telah beberapa kali berganti pemilik.
Kali ini, Xiao Mo masih berencana mempertahankan Tanaris yang dikuasai Legiun Angin Kencang dengan "harga langit", lagipula selama bug ini tidak diblokir Sistem, berarti perusahaan game juga diam-diam menyetujui operasi semacam ini.
Namun hasil kali ini sungguh di luar dugaan.
Surga Ketujuh sepertinya mengeluarkan darah-darah, menawar lebih tinggi dari Ibu Kota Kejayaan. Dengan sikap "harus didapatkan", mereka akhirnya memperoleh hak untuk menyerang Tanaris.
Tentang klub Surga Ketujuh ini, sebelumnya telah menjadi studi kasus klasik dalam industri game. Seorang taipan top berjuluk "Pangeran Mobil" di dunia nyata membelinya seharga 45 juta realitas. Setelah Fajar dibuka, industri game mengalami perkembangan pesat seperti penyemprotan. Klub yang dibeli kembali dengan 4.55 juta ini, sekarang bahkan ditawar 400 juta pun pemiliknya tidak akan melepasnya.
Dengan dukungan pemodal besar di belakangnya, memang bisa bersaing dengan klub nomor satu dalam game.
Setelah mendapatkan hak lelang tanah, Surga Ketujuh ternyata berhasil menjatuhkan Tanaris. Kekuatan Legiun Angin Kencang sebenarnya tidak jauh kalah, hanya saja mereka sama sekali tidak mempersiapkan diri dan pasukan inti sibuk membantu mempertahankan dua benteng lain Ibu Kota Kejayaan, sementara pihak lawan datang dengan garang.
Enklaf Tanaris yang telah berganti pemilik berkali-kali ini diperkirakan akan tetap menjadi fokus persaingan di masa depan.
Bukit Hillsbrad yang baru dibuka pada periode sebelumnya sebagai peta benteng, diduduki oleh Hongtu Baye, juga menjadi fokus perang benteng kali ini. Bahkan Lu Li pun ingin ikut ambil bagian.
Hubungan Lu Li dengan Hongtu Baye awalnya cukup baik. Bei Tang Meng dari Hongtu Baye bahkan pernah mengajukan undangan rekrutmen kepada Lu Li yang akhirnya ditolak.
Tapi ini tidak memengaruhi tekad Lu Li untuk menyerang Hongtu Baye. Persahabatan adalah persahabatan, bisnis adalah bisnis. Ungkapan yang biasanya hanya diucapkan antagonis dalam film ini nyatanya telah menjadi hukum besi di dunia nyata. Jika Pedang Penghakiman mendapat kesempatan merebut Bukit Hillsbrad, dia akan mengerahkan seluruh kekuatan tanpa ragu.
Dengan prinsip yang sama, Hongtu Baye juga berulang kali mencoba merebut Blackshore dan Benteng Lembah Abu-abu yang berada di bawah nama Pedang Penghakiman.
Sayangnya, koin emas yang dikeluarkan Lu Li bahkan tidak bisa menyentuh pinggiran benteng lawan. Yang akhirnya memperoleh hak menyerang adalah Xuese Zhanqi - mereka kehilangan Tanah Tandus yang baru saja direbut dan belum sempat 'dihangatkan' dalam perang benteng sebelumnya.
Kini, mereka kembali mengganas dengan menyasar Bukit Hillsbrad yang sedang jadi incaran terpanas.
Legendaris tetaplah legendaris, apalagi bukan jenis seperti Bangsawan Jiangnan yang sedang merosot. Setelah melalui pertempuran sengit, Xuese Zhanqi berhasil mengalahkan Perbukitan Hillsbrad yang menjadi benteng ini, mempertahankan reputasi sebagai klub top mereka.
Peta baru Pegunungan Batu Cakar juga menjadi rebutan berbagai klub.
Sayangnya, Kota Wushuang yang kaya dan memiliki banyak sekutu termasuk Paviliun Hujan Ringan dan Pedang Penghakiman level setara, bagaimana mungkin mau membuang benteng baru yang baru saja direbut?
Sebenarnya di fase awal kemunculan benteng, semua orang belum terlalu menghargainya.
Hingga Pedang Penghakiman membangun jaringan di Benteng Lembah Abu-abu, Lembah Abu-abu semakin ramai oleh pemain kehidupan hingga menjadi pusat distribusi material kehidupan, sementara sebagian pemain santai dan pejuang berharap bisa membangun rumah ideal yang hanya ada dalam khayalan di sini.
Sedangkan Blackshore telah menjadi kota hiburan di dalam game, berbagai hal yang ada maupun tidak ada di dunia nyata, selama tidak dilarang, semua jenis aktivitas hiburan bisa ditemukan di sini.
Negeri hanyut dalam kemabukan dan ilusi, tak lebih dari ini.
Kemewahan ini membawa popularitas dan keuntungan luar biasa bagi Pedang Penghakiman, dan kedepannya mungkin akan semakin bertambah.
Perkembangan Lembah Abu-abu dan Blackshore membuat semua orang menyaksikan prospek berkembang yang luas dari elemen permainan ini, barulah mereka mulai menghargainya. Dari harga lelang saja sudah terlihat semua pihak mengeluarkan darah-darah.
Pedang Penghakiman tidak bisa melakukan perluasan peta dalam jangka pendek.
Kecuali nanti ketika benteng-benteng bersembunyi, saat para pahlawan berebut kekuasaan dan memanfaatkan situasi, saat ini menjaga dua benteng sudah cukup bagus. Ibu Kota Kejayaan juga hanya punya dua benteng, Paviliun Hujan Ringan dan Kota Wushuang dengan dukungan finansial Si Kaya yang luar biasa hanya menguasai satu kota masing-masing.
Masih banyak klub besar yang tangannya masih kosong saat ini.
Sebenarnya, karena berhasil menjebak Ibu Kota Kejayaan dengan segudang peralatan, jika Lu Li benar-benar bertekad, masih ada harapan untuk menghancurkan sebuah benteng. Contohnya Bukit Hillsbrad yang sebelumnya dikuasai Hongtu Baye dan kini direbut oleh Xuese Zhanqi.
Namun akhirnya Lu Li memilih menyerah. Kesimpulannya: bisa menguasai tapi tidak bisa mempertahankannya.
Ambil contoh Tanaris. Karena berkali-kali berganti kepemilikan, pertahanannya masih level awal. Tanpa bug yang bisa dimanfaatkan, Lu Li yakin takkan sanggup mempertahankan benteng Bukit Hillsbrad.
Daripada bergulat, lebih baik menunggu timing yang matang. Nanti di peta benteng, dia pasti akan menunjukkan sikap dominannya.
Saat Donghua Cup masuk babak 16 besar, kalender telah menunjukkan bulan September.
Ini September kedua sejak kelahiran kembali Lu Li. Artinya, sudah lebih dari satu tahun sejak dia terlahir kembali.
Tahun ini banyak hal terjadi, sebagian sesuai prediksinya yang diraih dengan usaha keras, seperti adik perempuan yang sehat dan ceria. Ada juga perubahan di luar kendalinya seperti Pedang Penghakiman dan Elf Air, tapi dia tidak menolak transformasi tak terduga ini.
Melewati berbagai peristiwa, kondisi mentalnya pun turut berkembang.
Syukurlah, semua bergerak ke arah yang positif.
Meski masa depan dipenuhi kesulitan, begitu tekad ini diputuskan, Lu Li sama sekali tidak akan mundur. Demi adiknya, Elf Air, dan rekan-rekan yang setia mengikutinya, dia harus menang dan tak boleh kalah.
Di bulan ini, game menghadirkan event baru bernama Festival Anggur.
Festival Anggur merupakan aktivitas populer di periode awal "Fajar", diselenggarakan untuk merayakan penemuan minuman beralkohol dalam game.
Pihak resmi mungkin tak menyangka bahwa Festival Anggur justru menjadi terobosan besar dalam populernya "Fajar" di kalangan masyarakat.
Dulu banyak game yang menciptakan berbagai festival, sebagian besar disinkronkan dengan festival di dunia nyata seperti "Natal", "Hari Valentine", hadiahnya semakin melimpah. Tapi bagaimanapun game tetaplah game, aktivitas semacam ini sudah biasa bagi pemain, sama sekali tidak bisa mempengaruhi apapun di realitas.
Tapi Festival Anggur berbeda. Dari 20 September hingga 3 Oktober selama 10-20 hari ini, para pemain benar-benar menggila di dalam game.
