Si Kaya dengan aura perkasa melesat melewati garis finish, mengubah sorak-sorai orang-orang di luar arena yang berteriak kegirangan karena mengira Ibu Kota Pertama akan menang, menjadi suara bebek dan ayam yang dicekik lehernya. TKP sunyi senyap bagai kuburan.
Sistem telah mengumumkan Elf Air memenangkan gelar juara balap kambing.
Dia mengarahkan kambingnya keluar lingkaran, namun di tengah jalan dihadang. Lu Li mengepakkan sayap turun dari langit, berputar satu lingkaran sebelum mendarat di bahu Elf Air. Posisi ini memberikan pandangan yang cukup baik, yang terpenting bisa "mencium" aroma harum rambut Elf Air yang menyebar.
Lu Li bahkan menggesek-gesekkan kepalanya dengan mesra.
Karena harus menghadapi para pencari masalah di depannya, Elf Air tak sempat menghiraukan ulah Lu Li, membiarkannya tetap bertengger di bahunya.
"Kamu tahu tidak sudah berselisih dengan siapa?" Pembukaan dialog selalu klise seperti ini. Seolah generasi penyihir sebelumnya tak mampu menciptakan dialog segar, atau kecerdasan mereka hanya sanggup menguasai bahasa tingkat ini.
"Lalu kalian tahu tidak sudah berselisih dengan siapa?" Lu Li membalikkan pertanyaan.
"Kami dari Serikat Canglan. Kamu dari serikat apa?" Mendengar pertanyaan Elf Air ini, ditambah dengan sikapnya yang sama sekali tidak menunjukkan rasa takut, pemain yang bertugas menginterogasi menjadi semakin serius.
Serikat Canglan mereka baru-baru ini mendapat injeksi dana, mencaplok beberapa guild kecil, dan skala mereka sekarang sudah lebih dari dua kali lipat dibanding sebelumnya.
Setidaknya dari segi jumlah anggota, mereka sudah memiliki kemampuan untuk menjadi serikat besar. 99% pemain di game ini tidak bisa mengancam mereka - diganggu ya sudah diterima, sama sekali tidak perlu khawatir akan balas dendam.
Makanya akhir-akhir ini gaya bertindak Serikat Canglan semakin sombong dibanding masa lalu.
"Hajar saja, cuma satu orang takut apa? Kalau memang punya backingan, mana mungkin tidak punya pengikut sama sekali." Yang datang sekarang adalah Si Cantik Nomor Satu Ibu Kota. Setelah dihibur sekelompok penjilat, akhirnya dia memutuskan untuk merebut kembali medan gaya.
Baru ditakut-takuti sedikit, langsung merangkul kepala takut bergerak.
Di satu sisi merasa penampilannya yang lemah gemulai seperti Xi Zi yang memegang hati, di sisi lain merasa telah kehilangan muka, benar-benar pengecut.
Dia juga bukan benar-benar tak punya otak, mengingat dadanya yang datar sama sekali tidak sesuai dengan stereotip "punya payudara besar tapi tak punya otak". Setidaknya dia masih bisa menyimpulkan dari kesendirian Elf Air bahwa sang elf tak punya latar belakang penting.
Sebenarnya, para atlet esports hampir semuanya seperti Elf Air, sangat jarang terlihat atlet yang bepergian dengan rombongan.
Yang membawa banyak pengikut biasanya adalah pemimpin serikat besar atau tokoh penting lainnya. Mereka sangat memperhatikan keamanan diri namun tak mampu melindungi diri sendiri, sehingga harus mengerahkan personel dari serikat mereka secara sistem shift.
Atau orang-orang berpengaruh lainnya yang akan menyewa unit tentara bayaran untuk perlindungan.
Namun dari miliaran pemain game global, jumlah atlet esports sejati mungkin tak sampai satu dari seratus ribu. Tak ada yang menyangka balap kambing biasa akan membuat mereka bertemu atlet esports legendaris, apalagi yang berstatus pemain bintang.
“Memukul saya?” Elf Air awalnya tidak ingin menghiraukan orang-orang ini, namun mendengar ancaman tersebut langsung menghentikan langkahnya.
Area ini sebenarnya berada di luar kota yang bukan merupakan zona aman - biasanya pembunuhan dan PK bisa dilakukan bebas. Namun karena Festival Anggur, seluruh area ditetapkan sebagai zona aman. Meski PK dilarang, tindakan memukul tetap diperbolehkan.
Seorang cewek dipukuli, meski HP-nya tidak terkuras namun reputasinya akan tercoreng.
"Benar, gebuk dia! Biar tahu akibat merebut gelar juara balap kambingku!" teriak Sang Cantik Nomor Satu Ibu Kota.
Lu Li menghela nafas dalam hati. Ini masalah apa lagi?
Andai dia tidak terlahir kembali, Elf Air takkan mengirim orang membeli obat mabuk. Dia akan tetap menjadi kecantikan yang mabuk, sehingga tidak ikut balap kambing dan bentrok dengan Serikat Canglan.
Dengan begitu Serikat Canglan bisa berkembang tanpa hambatan.
Di kalangan game, banyak orang yang sombong. Jika Lu Li tidak terlahir kembali, Nona Besar Ibu Kota Peringkat Pertama ini bisa terus bersikap arogan. Kecuali dia bertemu orang yang bukan lawannya seperti hari ini. Namun seiring perkembangan Serikat Canglan, probabilitas yang sudah sangat kecil ini akan semakin mengecil.
Sayangnya, Lu Li terlahir kembali.
Jadi dalang sebenarnya dari semua ini adalah Lu Li!
Tapi dia tidak berniat meminta maaf. Sejak awal pertandingan, dia sudah tahu ini tidak akan berakhir damai. Jika anggota Serikat Canglan cukup cerdas, mereka akan menyadari jumlah orang yang mengepung jauh melebihi personil serikat mereka yang hadir hari ini.
"Tunggu apa lagi!" Orang pertama yang menyerang adalah Ksatria Suci, dijuluki Kak Xiao Rou oleh komunitas.
Jangan tertipu oleh nama yang sangat feminim ini, Yi Ren Lei Nuo Zhi Rou adalah orang yang paling suka mencari masalah sejak peluncuran "Fajar". Orang ini tidak terlalu tertarik pada dungeon atau arena pertandingan, tapi sangat antusias dengan segala bentuk perkelahian, terutama menyukai perkelahian kacau ala geng preman.
Hari ini dia tidak sedang mencari masalah, langka sekali memiliki alasan yang sah.
Ketika mendengar pasangan anjing akan dipukuli, dia tidak seperti orang lain yang bergembira ingin jadi penonton sambil menjual tempat barisan depan, camilan kuaci, atau membuat poster headline hari kedua - Xiao Rou tahu kesempatannya tiba.
Dia melakukan adaptasi artistik terhadap asal mula, proses kejadian, dan hasil akhir peristiwa.
Kakak dan kakak ipar dari organisasi Juecai dikepung oleh kelompok musuh, sementara dia - Hong Hua Shuang Gun dari Juecai yang setia bagai awan menggapai langit, meski tahu ini bunuh diri (?), dengan gagah berani memimpin sekelompok saudara yang menganggap kematian sebagai kepulangan, menerobos hujan lebat (?) menuju TKP untuk menyelamatkan.
Pertempuran ini benar-benar menciptakan banjir darah, Kakak Xiao Rou terkena 36 tebasan pedang...
"Aduh, sisakan satu untukku." Yi Ren Lei Nuo Zhi Rou sempat membeku sejenak, tiba-tiba menyadari semua target sudah ada yang mengklaim.
Burung-burung berbulu sama berkumpul, manusia sehobi berkelompok. Bisa dibayangkan seperti apa orang-orang yang bergaul dengannya. Begitu menerima kabar dari Lu Li, mereka langsung ngebut menuju lokasi. Guild Cang Lan yang hanya puluhan anggota sama sekali tak sebanding dengan regu preman Pedang Penghakiman yang ganas seperti serigala dan harimau ini.
Ini jauh berbeda dari yang dibayangkan Yi Ren Lei Nuo Zhi Rou.
Rasa kehilangan yang kental menyelimuti hatinya. Yi Ren Lei Nuo Zhi Rou melampiaskan amarahnya pada anggota Guild Cang Lan, berteriak: "Tahukah kalian siapa diri kalian? Tahukah kalian kalian adalah serikat besar dengan puluhan ribu anggota? Lebih kompeten sedikit lah!"
Lagipula memukuli orang tidak akan membuat mereka mati, bukankah itu berarti bisa dihajar berulang kali?
Sebenarnya, anggota Guild Cang Lan sempat berniat memanggil bantuan.
Pedang Penghakiman yang berjumlah ratusan ini sebenarnya tidak sampai membuat mereka kehilangan semangat bertarung, tapi segera ada yang mengenali asal-usul kelompok ini, terutama Ksatria Suci yang memimpin itu, terkenal jahat, di mata pemain biasa sama sekali tidak kalah dari orang-orang seperti Lu Li atau Elf Air.
Pedang Penghakiman!
Kenapa Pedang Penghakiman!?
Si Cantik Nomor Satu Ibu Kota juga kebingungan total, karena dia seorang cewek, tak ada yang menyerangnya, tapi dia sudah merasakan dadanya seperti diterjang sepuluh ribu "kuda rumput" yang melintas dengan kencang.
