Sebenarnya pepatah "jagoan sejati ada di kalangan rakyat" memang tidak salah.
Cara untuk benar-benar meningkatkan kekuatan diri ada dua: diajari oleh jagoan (seperti praktik akademi pelatihan klub besar yang membentuk peserta berbakat menjadi jagoan baru), atau mengasah diri sendiri.
Dalam kegiatan kolektif, jagoan yang tumbuh melalui partisipasi aktif biasanya akan berkembang menjadi elit yang patuh pada komando atau inti elit, menikmati sumber daya dan fasilitas kolektif. Namun untuk naik ke level lebih tinggi sangat sulit.
Sementara yang berkembang secara mandiri membutuhkan usaha lebih banyak untuk memperoleh sumber daya.
Usaha ekstra inilah yang sering menyebabkan munculnya jagoan-jagoan dengan kekuatan yang cukup baik di kalangan non-profesional.
Namun jumlah jagoan non-profesional tidak akan terus bertambah karena sebagian akan direkrut oleh berbagai organisasi setelah menunjukkan performa unggul, tergantung kapan kesempatan tampil dan ketertarikan pihak perekrut muncul.
Sebagian direkrut, sebagian lagi dilatih menjadi jagoan baru.
Persis seperti tungku yang terus beroperasi.
【Semut Hitam Cacat】adalah orang yang berjuang dalam tungku seperti ini. Di dunia nyata, dia pernah bekerja sebagai satpam kompleks perumahan. Suatu kali ketika berusaha menolong orang, kakinya dipatahkan. Pelakunya tidak tertangkap, sementara orang yang diselamatkannya hanya mengucapkan banyak kata terima kasih lalu pergi.
Seolah tidak ada yang pernah terjadi, kecuali kakinya yang tetap tertatih-tatih meski sudah sembuh akibat pukulan kejam itu.
Pengelola kompleks yang memang tidak membutuhkan satpam manusia hidup, memanfaatkan momentum ini untuk membatalkan pekerjaannya. Mereka menempatkan robot satpam model baru untuk menjalankan tugasnya yang dulu. Yang dia dapatkan hanyalah sedikit uang ganti rugi.
Dalam drama-drama, antagonis yang memohon ampun sering berkata: "Aku masih punya ibu tua 80 tahun di atas dan anak balita 3 tahun di bawah."
Ucapan klise ini sering terdengar menjengkelkan, tapi bagi Semut sama sekali tidak. Karena dia memang masih memiliki orang tua berusia 80-an yang sehat, dan seorang putri belum genap 3 tahun yang harus dihidupi.
Sejak kehilangan pekerjaan, seluruh keluarga hanya bisa mengandalkan istri seorang.
Semut melihat ini dan hatinya perih. Dia sangat ingin mencari seseorang untuk memohon ampun, menghormati keberadaan orang tua berusia delapan puluh tahun di atasnya dan anak balita di bawahnya, memberinya sesuap nasi.
Sayangnya, ini adalah era di mana posisi dasar telah diduduki oleh robot.
Agar bisa bertahan hidup, keluarga ini terpaksa mengajukan lebih banyak bantuan sosial. Namun konsekuensinya adalah mereka harus diusir dari kawasan permukiman rakyat biasa - area ini tidak bisa menampung orang yang terlalu miskin. Kawasan kumuh nan kotor-lah yang menjadi takdir akhir mereka.
Hingga suatu hari, dia dihubungi oleh "Fajar".
Helm game ini dibeli sang istri atas inisiatif sendiri, bertujuan memberi kegiatan bagi suaminya. Katanya, mereka yang gesit di dunia nyata bisa menyusup dalam game seperti ikan di air. Yang lebih penting, Semut yang cacat kaki di realitas justru bisa bergerak bebas dalam game.
Semut sejak kecil hidup dalam kerendahan, dijuluki "Semut", maka dengan menyindir diri ia memberi nama sendiri "Semut Hitam Cacat".
Setelah masuk game pun tidak mulus, mengingat ia hanya orang biasa yang jarang bermain game, tanpa modal sama sekali. Kadang bahkan tak punya uang untuk ramuan dan memperbaiki peralatan, pernah meragukan apakah bisa bertahan hidup dari game ini.
Sampai akhirnya ia mengenal Lu Li. Saat itu Lu Li memimpin pasukan memenangkan gelar juara Piala Huaying, lalu mendirikan Pedang Penghakiman.
Seorang petarung kuat yang berasal dari kawasan kumuh, keadaannya tidak jauh lebih baik darinya.
Ia sering mengikuti informasi tentang Lu Li, menyaksikan bagaimana pria itu berulang kali meraih Pembunuhan Pertama, menggagalkan lawan demi lawan, sementara Pedang Penghakiman perlahan menjadi penguasa wilayah di tengah situasi penuh gejolak.
Kesuksesan seperti ini juga memotivasi Semut Hitam Cacat, membuatnya setiap kali hampir menyerah, ia berkata pada diri sendiri: "Kamu juga akar rumput, mengapa tak bisa mencapai sepersepuluh ribu pencapaiannya?" Dengan cara ini, ia berhasil melewati berbagai kesulitan.
Kehidupan akhirnya mulai membaik. Ia masih ingat kegembiraan saat pertama kali menukarkan koin emas menjadi uang sungguhan.
Saat itu ia menerima order tugas besar, menyelesaikan misi yang nyaris mustahil. Pemberi tugas tidak hanya memberikan 130 koin emas yang dijanjikan, tapi juga bonus tambahan 20 koin, hingga total menjadi bilangan bulat.
Saat itu harga emas masih di atas 100. Meski dipotong pajak dan biaya transaksi, pendapatannya tetap mencapai lebih dari sepuluh ribu realitas.
Keluarga yang nyaris tak bisa makan tiba-tiba melihat harapan. Kembali ia rasakan diri sebagai tulang punggung keluarga. Sejak itu, perkembangan karirnya di game semakin mulus.
Reputasi yang terbangun membuat semakin banyak orang mencari jasanya untuk memesan tugas.
Hanya saja "Fajar" bukanlah game untuk satu orang, bahkan jika seseorang sangat kuat, dalam game ini akan tetap menghadapi berbagai batasan.
Semut Hitam yang Lumpuh pernah membentuk unit tentara bayaran, sayangnya tidak bertahan lama dan bubar. Tapi karena investasinya sedikit, dari awal sampai akhir tidak kehilangan banyak uang. Dia merasa mungkin tidak memiliki "bakat kepemimpinan legendaris" itu.
Akhirnya mulai berencana mencari serikat tentara bayaran besar yang tepercaya atau guild untuk bergabung.
Sayangnya unit tentara bayaran terlalu kacau, banyak yang tidak stabil. Sementara guild memiliki terlalu banyak batasan, prospeknya pun belum tentu jelas. Hingga akhirnya pilihan untuk bergabung dengan organisasi mana belum juga ditentukan.
Perang Benteng semakin populer, tentara bayaran pun mendapat kesempatan ikut ambil bagian. Semut Hitam yang Lumpuh jadi semakin tidak terburu-buru mencari majikan.
Dia menyukai mode pertempuran seperti ini, membuatnya bisa menemukan sedikit semangat darah berdesir panas seperti merebut benteng kuno.
Namun, dia benar-benar tidak menyangka akan melihat pengumuman rekrutmen Pedang Penghakiman di papan tugas Aula Tentara Bayaran. Karena terlalu banyak orang yang mengklik untuk memfollow, pesanan yang hanya merekrut sepuluh orang ini terpampang di posisi paling atas dan mencolok.
Pedang Penghakiman ternyata merekrut tentara bayaran?
Lelucon macam apa ini? Bagaimana mungkin mereka kekurangan personel untuk mempertahankan benteng? Benteng mereka bahkan tetap berdiri tegak menghadapi serangan gencar dari Ibu Kota Kejayaan!
Tapi pesanan yang dipublikasikan di bawah pengawasan sistem ini sudah terpampang jelas, mustahil dipalsukan.
Saat ini memang banyak klub dan serikat yang merekrut jagoan untuk Perang Benteng, tapi sebagian besar adalah yang tidak terkenal atau Si Kaya Baru yang baru mendapat dana investor.
Hanya Bangsawan Jiangnan yang termasuk klub besar.
Namun semua orang tahu bagaimana kondisi Bangsawan Jiangnan. Semua atlet esports mereka kabur, hanya bisa mengandalkan uang untuk merekrut jagoan demi menjaga gengsi. Beberapa mungkin mau direkrut karena uang, tapi cukup banyak yang menolak dengan penuh cibir.
Semut Hitam Cacat adalah salah satunya. Bangsawan Jiangnan mengetahui sosok Semut Hitam Cacat dari tentara bayaran lain, bahkan pernah menjanjikan yang sangat menggiurkan.
Saat ini, Semut Hitam Cacat sudah punya kemampuan cukup untuk menanggung keluarga. Punggungnya sudah tegak, mulai menunjukkan sifat angkuh dan keras kepala. Terhadap makhluk kikuk seperti Bangsawan Jiangnan, dia langsung menunjukkan sikap tidak hormat.
Tapi Pedang Penghakiman berbeda.
Di mata para tentara bayaran, Pedang Penghakiman adalah legenda di dunia tentara bayaran.
