Ibu Kota Kejayaan sebenarnya lebih bernafsu lagi. Pertama-tama mereka berharap bisa merebut kembali Tanaris, lalu melahap dua peta baru yaitu Pilar Batu Seribu dan Kawah Anjungan. Dengan demikian wilayah tanah tandus mereka bisa tersambung, memperluas peta kekuasaan dan menegakkan status Sang Penguasa.
Tanaris sebelumnya direbut Xuese Zhanqi dari tangan Legiun Angin Kencang. Karena Legiun Angin Kencang adalah anak buah Ibu Kota Kejayaan, bisa dibilang wilayah ini juga direbut dari sang Ibu Kota.
Karena itu, Lu Li tidak khawatir Ibu Kota Kejayaan akan mencari masalah dengannya.
"Karena Ibu Kota Kejayaan dan Xuese Zhanqi pasti akan berkonflik, dua harimau bertarung, Lu Li senang duduk di gunung menyaksikan pertarungan harimau, jadi dia juga tidak berencana mencari masalah dengan Ibu Kota Kejayaan."
"Namun, setelah kedatangan Shanghua Pinyu, segalanya berubah."
"Apakah Kakak Lu Li tidak melihat ambisi Ibu Kota Kejayaan? Mereka jelas berencana berpijak di Orgrimmar kota besar Horde ini, target akhirnya adalah seluruh benua Kalimdor. Benteng Lembah Abu-abu milikmu berada di bawah taring mereka, tidakkah Kakak merasa gelisah?"
"Kemarin tidur cukup nyenyak... Hah, lebih baik Kamu bicara bahasa manusia." Lu Li merasa canggung.
"Haa, kami berharap Pedang Penghakiman bisa mengerahkan seluruh kekuatan untuk menyerang benteng tanah tandus." Shanghua Pinyu merasa seperti bermain musik untuk sapi, Nima, paling tidak suka dengan orang buta huruf, berbicara dengan mereka sangat melelahkan.
"Apa keuntungannya untukku? Dan apa keuntungan untuk kalian?" Pola pikir Lu Li sangat tanggap.
"Benteng Tanah Tandus, apakah keuntungan ini masih belum cukup?" Shanghua Pinyu berkata dengan bersemangat.
"Hubungan kita kapan sampai sebaik ini." Lu Li tidak percaya.
"Sebenarnya kami juga punya pertimbangan kepentingan sendiri. Tanaris, kami khawatir tidak bisa mempertahankannya. Jadi harapannya kalian bisa mengalihkan tenaga mereka. Sekarang kamu pasti tidak curiga lagi dengan tujuan kami." Shanghua Pinyu menghela nafas, berbicara dengan kesungguhan.
"Kamu anggap aku bodoh? Siapa yang tahu apakah kamu tidak lari ke Ibu Kota Kejayaan bilang: Jangan serang kami, Pedang Penghakiman sedang fokus menyerang Tanah Tandus. Lebih baik kalian manfaatkan kekosongan internal mereka untuk serang dua bentengnya!"
"Bangsat!" Shanghua Pinyu tercekat. Kenapa orang buta huruf bisa secerdas ini?
"Sebutkan keuntungan nyata. Kalau tidak, siapa yang mau mempertaruhkan nyawa untuk kalian?" Lu Li dengan keterlaluan mengorek telinganya, sama sekali tidak menunjukkan kharisma pemimpin klub besar.
“Aku... Aku tidak perlu menipu kamu.” Shanghua Pinyu ingin menangis.
“Tapi aku juga tidak perlu mempercayaimu.” Lu Li menunjukkan ekspresi pasrah.
“Lalu apa syaratmu?” Seharusnya tidak datang. Sungguh tidak seharusnya mendatangi Pedang Penghakiman. Orang ini Lu Li sama sekali tidak bermain sesuai aturan. Sebelumnya saat mendatangi Fajar Bersayap, pihak mereka langsung menyetujui untuk menyerang Lembah Duri yang berada di bawah nama Ibu Kota Kejayaan.
“Pertama, biaya lelang tanah harus kalian yang bayar. Kedua...” Lu Li mengacungkan jari kedua.
Shanghua Pinyu menahan diri dengan susah payah untuk tidak menerjang dan mematahkan kedua jari itu. Dengan suara berat dia bertanya: “Apa kamu tahu berapa biaya lelang sebidang tanah sekarang? Oh aku salah, Pedang Penghakiman memang tidak tahu. Karena kalian sudah puas dengan dua bidang tanah, jadi kalian sama sekali tidak memperhatikan lelang tanah.”
“Taktik provokasi tidak berpengaruh padaku.” Lu Li terkekeh: “Kedua, sebaiknya kamu publikasikan strategi Pedang Penghakiman kami - berpusat di kota utama Night Elf, secara bertahap menggerogoti wilayah sekitar, dan akhirnya menyatukan Kalimdor.”
“Kamu... kamu sedang bercanda, kan.” Shanghua Pinyu berkata dengan suara parau.
“Aku tidak pernah bercanda. Aku serius, karena memang kami akan menyerang Tanah Tandus. Tapi kamu tahu kami tidak punya uang.” Lu Li berbicara dengan kesungguhan yang lebih dalam.
“Baiklah.” Setelah berpikir sejenak, Shanghua Pinyu akhirnya memutuskan. Alasan utamanya adalah sedikit yang berminat melelang Tanah Tandus, sehingga harganya tidak tinggi. Jika Pedang Penghakiman benar-benar bisa merebutnya, benteng Xuese Zhanqi di Tanaris akan benar-benar sekuat baja.
“Tunggu, ketiga...” Lu Li kembali mengacungkan jari ketiga.
“Keluarga Lu, jangan keterlaluan!” Shanghua Pinyu merasa ingin segera log out karena emosi.
“Kita sudah bertarung mati-matian demi kalian, masa urusan logistik tak diurus? Raja Akhirat pun tak mengabaikan arwah kelaparan.” Lu Li berkata dengan wajah sewajarnya.
“Apa perlu kami juga menyediakan peralatan sekaligus mengorbankan personel?” Shanghua Pinyu menggenggam kerah baju Lu Li sambil berteriak.
“Hah, tidak perlu.” Lu Li menjawab dengan malu-malu.
“Dasar, kalian sudah menjatuhkan benteng tapi tak mau memberikannya pada kami!” Shanghua Pinyu berubah menjadi Raja Geram.
“Ahem, lepaskan! Kau mau melakukan pembunuhan?!” Lu Li berjuang melepaskan diri, lalu berkata tenang setelah menjauh beberapa langkah: “Kalau sudah mengeluarkan biaya besar untuk lelang tanah, mengapa masih memusingkan keuntungan kecil? Silakan cari klub lain—Eh jangan pergi! Menurutmu klub lain akan menyuruh Xiao Mo fokus bertahan?”
Kalimat terakhir Lu Li sukses menahan Shanghua Pinyu. Dia tak bisa lagi menghindari realitas ini.
"Ibu Kota Kejayaan terlalu kuat, Pedang Penghakiman tidak bisa menandingi, Xuese Zhanqi juga kalah, klub-klub lain semakin tidak ada artinya. Yang benar-benar ditakuti Xiao Mo sebenarnya bukan Pedang Penghakiman, melainkan Lu Li sendiri!"
"Dia selalu punya taktik/metode misterius seperti hantu dan dewa, setiap kali bisa membuat Xiao Mo merasakan rasa kegagalan yang sudah lama tidak dialami."
"Jika Pedang Penghakiman benar-benar mengumbar-umbar dan berpura-pura melakukan serangan besar-besaran ke tanah tandus, seberapa pun percaya dirinya Xiao Mo, dia pasti akan mengerahkan senjata berat untuk bertahan. Bagaimanapun tanah tandus terlalu penting bagi Ibu Kota Kejayaan. Lembah Duri bisa saja dilempar, tapi tanah tandus sama sekali tidak boleh hilang."
"Yang dikatakan Shanghua Pinyu benar, Ibu Kota Kejayaan memang berencana menjadikan Orgrimmar sebagai pusat."
"Ramuan tidak ada, hanya bisa memberi kalian koin emas. Bagaimana perhitungannya secara konkret?"
"Aku akan menyuruh orang membuat daftar, standarnya mengikuti pertempuran terakhir kita melawan Ibu Kota Kejayaan. Data dari Sistem tidak mungkin dimanipulasi." Lu Li berkata dengan wajah serius.
Dalam hati Shanghua Pinyu berdarah-darah, ia menahan air mata dan menyepakati perjanjian awal dengan Lu Li.
Lu Li tidak menipu buta. Ia memang menawar tanah tandus seharga 40.000 koin emas dan berhasil memenangkan lelang hak penyerangan.
Harga yang sangat langka - nilai terendah dalam lelang kali ini. Sebenarnya tawaran Lu Li masih terlalu tinggi, peringkat kedua cuma 20.000-an. Tidak ada yang nekat menyerang tanah tandus, itu tindakan menghamburkan uang sia-sia. Semua orang tahu menyerang tanah tandus berarti mengincar nyawa Xiao Mo, lebih baik uangnya dipakai untuk menyerang Lembah Duri.
Tapi dana ini berasal dari Xuese Zhanqi yang menyediakan batas maksimal 50.000 koin. Lu Li menyisakan 10.000 koin sudah termasuk baik hati.
Ditambah biaya ramuan 20.000 koin emas, Xuese Zhanqi akhirnya mengeluarkan total 60.000 koin emas untuk menyuap Pedang Penghakiman agar mengalihkan perhatian Ibu Kota Kejayaan.
Bagi Shanghua Pinyu, ini sangat menguntungkan. Mustahil mempertahankan benteng dengan cara menyuruh orang dalam menawar tanah sendiri hanya dengan 60.000 koin emas.
Yang akhirnya memperoleh hak penyerangan Tanaris adalah Legiun Angin Kencang.
Pasukan utama Xiao Mo bertempur melawan Pedang Penghakiman pimpinan Lu Li di Tanah Tandus, memicu pertemuan kedua klub besar ini di medan pertempuran benteng.
