Demi menunggu Naga Biru, Lu Li menanti selama satu setengah hari penuh. Progres tugas klub-klub lain pada dasarnya juga sudah mulai menyusul.
Saat Naga Biru pertama kali direfresh, Lu Li langsung mengerahkan pasukan besar untuk menghabisi sang naga. Klub-klub lain hampir melotot——katanya cuma mau mengerjakan tugas, kok malah langsung membunuhnya?
Setelah Naga Biru mati, di posisi mayatnya muncul sosok besar Jiwa Naga Biru.
Pada tahap ini jangan dilanjutkan bertarung. Jiwa Naga Biru ini adalah unit bersahabat.
Sebenarnya inilah tubuh asli target tugas. Naga Biru yang muncul di luar sama sekali tidak bisa diajak berkomunikasi——hampir seperti kadal pemarah yang membunuh siapa pun yang mendekat, saling bunuh dengan siapapun.
"Apakah kalian mencari fragmen-fragmen Tongkat yang dilindungi Naga Biru?" Ekspresi Jiwa Aisoregus Sang Naga Biru terlihat seperti sedang tersenyum.
“Ya, serangga-serangga gelisah. Jika tidak mengambil tindakan, Perang Pasir Bergejolak kedua akan dimulai. Keturunan Nozdormu—Anakalos, dia menyuruhku mencari tiga Penjaga ras naga untuk mengambil kembali fragmen-fragmen tongkat.”
“Penjaga...” Aesiregoth tersenyum penuh ejekan, menggelengkan kepala sambil berkata: “Tentu saja aku tidak membawa fragmen. Membawa barang itu ke mana-mana adalah tindakan yang sangat bodoh. Aku hidup di Tanah Gurun Terkutuk ini, belum lima langkah berjalan, bangsa orc gila dan manusia sudah menyerangku. Setiap saat nyawaku bisa melayang. Singkatnya... aku menyembunyikannya. Hehe, lanjutkan, tanyakan di mana aku menyembunyikannya.”
Melihat naga biru yang terlihat agak gila—terlalu sering terbunuh, siapapun pasti akan gila—Lu Li pun patuh bertanya: “Yang Mulia Aesiregoth, di mana gerangan Yang Mulia menyembunyikannya?”
“Kamu akan menyukai kisah ini, Elf.” Naga Biru itu berbangga menggelengkan kepalanya yang besar: “Saat Malygos memintaku melindungi fragmen tongkat, aku langsung tahu ini akan membuat kepalaku pusing. Tapi aku hanya ingin melakukan penelitian di garis pantai yang penuh peninggalan sihir ini, mencari artefak suci yang tertinggal saat alam semesta terbelah. Tahukah kau, ini adalah reruntuhan kota Azshara, rumah sang Ratu Azshara! Kau tak perlu memberitahuku tentang artefak magis di sekitar sini, aku bisa 'mencium' aromanya!”
“Lalu apa kau sudah menemukan artefak suci itu?” Lu Li tertarik.
Dia merasa minatnya dan Aesiregoth sepenuhnya konsisten, sama-sama dipenuhi harapan akan artefak legendaris.
Bangsa Night Elf di era pemerintahan Azshara sangat makmur, tentu tak kekurangan harta karun. Sayangnya, setelah ledakan Telaga Keabadian, banyak barang berharga yang hilang.
“Basa-basi, kalau aku sudah menemukan artefak suci, mana mungkin aku masih di sini?” Aesiregoth memutar mata putih, melanjutkan: “Seperti yang kukatakan, aku telah menyimpan tongkat ini selama lebih dari lima ratus tahun, barang ini sangat menyebalkan. Semua makhluk hidup menginginkan fragmen ini, sedangkan aku hanya ingin mencari harta karun. Jadi aku membuangnya ke seekor ikan.”
“Hah, maksudmu kau menyerahkan fragmen yang menentukan nasib seluruh Kalimdor ini kepada seekor ikan?” Lu Li heran.
“Bukan ikan biasa, manusia biasa, yang kumaksud adalah Ikan Minnow, jenis yang sangat spesial.” Aesiregoth tidak ingin orang membayangkannya sebagai naga yang asal-asalan.
“Ikan Minnow bukanlah hal langka, ada ribuan di lautan. Bagaimana rencanamu untuk mengambilnya kembali?” tanya Lu Li.
“Ini ide jenius, aku tahu... itu takkan pernah ditemukan. Untuk memastikannya, aku memberikan ikan Minnow itu beberapa kemampuan khusus.” Aesiregoth jarang menemukan orang untuk diajak mengobrol, biasanya pemain langsung menyerangnya saat bertemu.
“Baiklah, kau mengikat barang di tubuh seekor ikan lalu melepasnya di bidang perairan luas antara benua ini dengan Eastern Kingdoms. Lalu kemampuan khusus apa yang dimiliki ikan itu?” tanya Lu Li.
“Tepat! Kau sungguh-sungguh mendengarku.” Naga Biru Aisoregus berkata dengan puas: “Di antara makhluk ciptaanku, ikan Minnow ini termasuk anggota yang cukup mengerikan. Setiap kali aku beristirahat, aku suka membayangkan nasib nelayan malang yang tak sengaja menyentuhnya lalu tertelan bulat-bulat. Aku yakin mereka akan terkejut setengah mati!”
“Kasihan para nelayan itu.” Lu Li berduka untuk mereka.
"Bakat selalu disalahpahami oleh manusia biasa. Mengenai fragmen tongkat... Jika kau ingin mendapatkan fragmen itu, alih-alih menghabiskan jutaan tahun mencari di luasnya wilayah laut, maka dengarkan baik-baik." Aesiregoth berkata dengan sengaja menampilkan keseriusan.
"Aku sedang fokus total mendengarkanmu. Kalau tidak percaya, bisa kulagukan semua ucapanmu dari awal, memastikan tak ada satu kata pun yang salah." Serangga rendahan, nanti akan kuhabisi kau. Sok saja menyebut-nyebut 'manusia biasa' terus.
"Pelampung pancing Orichalcum!"
"Apa maksudnya?" Lu Li hampir tak kuasa menahan diri untuk tidak menamparnya. Hal-hal tak penting kau obrolkan seperti tukang ngomong yang tak pernah bicara selama ratusan tahun, tapi saat tiba momen krusial malah mulai sok dingin.
"Baiklah... Kamu perlu membuat Pelampung Orichalcum, lalu letakkan di air laut. Ikan Mino akan tertarik oleh Pelampung Orichalcum. Saat mendekati pelampung itu——Brak! Pelampung Orichalcum akan melepaskan kekuatan mistis yang memaksanya menampakkan wujud asli. Tapi dengan begini, kamu mungkin akan mendapat kebencian Neptulonos, probabilitasnya sekitar lima puluh persen!" Naga Biru Aesiregoth berkata dengan tidak begitu yakin.
Neptulon Sang Pemburu Pasang adalah penguasa sebenarnya air, danau, sungai, serta lautan. Semua Elemen Air dan makhluk hidup yang menggunakan air serta hawa dingin sebagai kemampuan utama akan menghormatinya.
Bagi mereka yang berani mengabaikan amarahnya dan menerobos ombak, serta mereka yang memasuki bidangnya tanpa izin namun menyombongkan diri di atasnya - Dia bisa mempermainkanmu sesuka hatinya. Dia gemar menyerang mereka yang menganggap diri tak terbantahkan: terus-menerus menggerus pantai berbatu Sang Ibu Batu, memadamkan nyala api iblis api kapan saja.
Neptulon senang mempermainkan buruannya, menyeret mangsa ke dalam air lalu membiarkannya kabur sementara. Terkadang dia mengasingkan korban malang ke pulau terpencil, membiarkannya menderita siksaan ombak pasang dan pusaran. Biasanya dia mencoba mengidentifikasi Siapa yang tidak bisa bertahan hidup lama di air, lalu menyeret mereka ke tempat jauh sebelum menghabisi lawan yang tersisa. Dia sangat menikmati memadamkan api dan menyimpan dendam kesumat dengan elemen-api.
Berselisih dengan Neptulon?
Ini lelucon yang keterlaluan, apalagi dengan probabilitas lima puluh persen.
“Haha, lihat kamu ketakutan, wajah kecilmu sampai membiru.” Naga Biru Aisoregus merasa puas dengan performa Lu Li, NPC ini memiliki selera humor aneh yang sangat khas.
“Yang Mulia Aisoregus, mari kita bicara terbuka. Mengapa Anda menyerahkan Anachronos kepada ikan minnow buatan Anda, pelampung pancing Orichalcum? Untuk melacak ikan Anda? Dan juga berpotensi memicu kemarahan elemen lord? Apakah ada yang kulewatkan? Mungkin aku harus mencari tahun kabisat, di tengah malam, telanjang bulat bersulang untukmu mengerjakan ini?” Amarah sudah tidak cukup untuk menggambarkan kondisi hati Lu Li. Guide yang dibacanya di kehidupan sebelumnya tidak memiliki detail sebanyak ini.
Setidaknya tidak menjelaskan bahwa jiwa Naga Biru begitu hina!
