Setelah mempelajari peta topografi Kota Kegelapan, Lu Li agak bingung. Mengapa semua orang menggambarkan kota ini begitu mengerikan? Meski harus turun, ada lift vertikal. Setelah turun, keluar pintu langsung ke Area Kedua, berjalan keluar akan sampai ke Area Ketiga.
Sungguh teratur sempurna!
Membuang peta ke dalam tas, Lu Li mengaktifkan Manikam Tipuan dan berubah menjadi rangka tulang. Setelah beradaptasi sebentar, dia masuk ke Kota Kegelapan dengan sikap percaya diri.
Tentu saja, setidaknya dia masih tahu harus menghindari orang dengan berputar-putar, agar tidak tertangkap basah saat menyamar.
Mengikuti arah yang ditunjukkan peta, Lu Li memasuki ruang lift berbentuk silinder. Terkadang lift naik, kemudian turun lagi.
Lift yang ditunggu Lu Li kali ini naik dalam keadaan kosong — sehingga tidak perlu berbagi lift dengan orang lain yang berisiko ketahuan. Dengan antusias dia melangkah ke dasar lift... Tapi sepertinya ada yang tidak beres.
Lu Li hanya merasakan di bawah kakinya terasa kosong, lift itu semakin menjauh dari pandangannya.
Apa?! Apaan sih!
Kenapa lift bisa turun tepat saat dia hampir menginjaknya, belum sepenuhnya tenang? Apa lift tidak menunggu penumpang? Dan kenapa kecepatan turun lift ini jauh lebih cepat dari Gerak Jatuh Bebas? Mau membuat baby tewas terjatuh ya?
Orang biasa sama sekali tak bisa bereaksi, mungkin akan berteriak-teriak lalu tewas terjatuh.
Tapi Lu Li berbeda. Dia bukan manusia biasa. Segera setelah menyadari situasi, hampir tanpa berpikir dia secara tidak sadar mengambil tindakan - bertransformasi menjadi Druid kucing.
Profesi pencuri relatif tahan jatuh, ketinggian biasa tidak akan mematikan.
Lift Kota Kegelapan: Aku ini bukan lift biasa!
Jadi Lu Li segera menyadari ketinggian ini luar biasa, kecepatannya semakin cepat. Meskipun Druid lebih tahan jatuh, pasti akan berakhir dengan Tewas Jatuh.
Kembali ke wujud manusia!
Langkah Angin!
Status kebal menyelamatkan nyawanya. Jika tidak, dia pasti akan menjadi pemain Alliance yang tewas di elevator Kota Kegelapan.
Di dasar elevator ternyata ada beberapa nisan maya. Ini menunjukkan seseorang baru saja meninggal di sini - awalnya berupa mayat, setelah pemain regenerasi dan pergi akan berubah menjadi nisan maya, dan akan menghilang setelah beberapa waktu.
Bukan hanya dia yang bisa tewas jatuh. Dalam hati Lu Li merasa sedikit tenang.
Saat hendak keluar, pandangan samping Lu Li tiba-tiba menangkap dua monster jahitan raksasa. Dia langsung menghentikan langkah, untung berhenti tepat waktu. Penjaga monster di kota utama ini levelnya sangat tinggi, Lu Li pasti akan langsung dihancurkan jika tertabrak.
Segera menyambungkan orang yang dikirim pekerjaan tetap untuk membantunya.
Dua pemain ini setelah menanyakan posisinya dengan jelas, segera muncul di hadapannya.
Profesionalisme kedua orang ini cukup bagus, sama sekali tidak banyak bertanya, langsung menghampiri NPC dan memulai percakapan. Fungsi mereka memang sesederhana itu.
Seperti bertanya pada penjaga monster jahitan, "Di mana letak salon cukur?" atau "Apakah maestro ramuan tertentu sedang di rumah akhir-akhir ini?"
Kau botak bertanya soal salon cukur buat apa? Urusan apakah penyihir tertentu ada di rumah atau tidak, mereka bisa menghilang kapan saja dengan mantra teleportasi. Aku cuma penjaga kecil mana berani mengorek informasi begini.
Dua penjaga ini pusing tujuh keliling diganggu, sama sekali tidak menyadari ada yang mencurigakan dari pemain yang baru keluar dari rumah elevator.
Setelah keluar, terlihat podium tinggi yang cukup curam, menghubungkan ke area tengah dimana terdapat Gudang Pribadi Pemain dan Gudang Serikat. Banyak orang berkumpul di sana mengambil/menyimpan barang.
Lu Li mempelajari rute yang ada, memilih masuk melalui celah di bagian bawah.
Tapi dia segera menyadari dirinya tersesat.
Peta, peta ditaruh di mana!
Setelah melihat setengah hari, membolak-balik berkali-kali tetap tidak paham posisinya, akhirnya Lu Li terpaksa minta bantuan lagi.
"Kakak, sebenarnya kamu mau cari apa? Kalau tidak bilang, bagaimana kita bisa bantu mencari." Salah satu pemain pria berbaju pastor ungu - sebut saja dia Ji Laozi, akhirnya tidak tahan lagi berbicara.
Peraturan unit tentara bayaran melarang menyelidiki rahasia majikan, tapi pola apa ini pemain Alliance datang jalan-jalan di Kota Kegelapan.
"Ah, sebenarnya aku juga tidak tahu pasti." Lu Li menghela napas.
Tentang lokasi pasti jatuhnya, catatan harian pun tidak jelas, orang yang menemukan halaman sobekan semakin sulit dilacak. Lu Li hanya bisa pelan-pelan merenungkan isi diary sambil berharap tiba-tiba tersadar.
"Baiklah, tapi tempat ini sudah kamu datangi dua kali." Ji Laozi merasa perlu mengingatkan Lu Li.
“Ahem, aku bukan orang tertentu, bagaimana mungkin tidak tahu sudah datang dua kali? Tapi tadi satu kali belok kiri, satu kali belok kanan, kok selalu kembali ke sini?” Lu Li tampak bingung.
“Karena ini lingkaran!” Ji Laozi hampir hilang kesabaran.
“Kalau begitu kau yang memimpin, aku akan mengikuti dari belakang saja.” Lu Li akhirnya mengakui kota ini benar-benar luar biasa. Ratu Sylvanas mungkin sengaja membuat musuh yang menyerang tersesat sampai mati sendiri.
Untungnya anggota kedua unit tentara bayaran yang dikirim untuk membantu adalah yang mengenal medan Kota Kegelapan. Konon bahkan dengan mata tertutup pun tidak akan tersesat.
Mereka memandu Lu Li melewati berbagai area, dengan Ji Laozi yang dengan telaten memberikan komentar verbal.
“Toko ramuan ini khusus menjual racun. Penyihir tua itu wajahnya separuh putih seratus hitam, bahkan rambutnya juga. Jadi semua orang menjulukinya Yin-Yang Mage. Dia NPC tidak berguna, hampir tidak ada tugas yang layak...”
“Tunggu!” Lu Li akhirnya tersadar.
"Separuh putih separuh hitam ini, bukankah ini sesuai dengan catatan dalam buku harian? Dan panduan yang dia baca di kehidupan sebelumnya sepertinya juga menyebutkan sesuatu tentang penyihir Yin-Yang, hanya saja tidak ingat jelas di bagian mana itu muncul."
Lu Li masuk ke toko ramuan ditemani dua "pengikut setia".
"Selamat datang di toko kecil kami. Ada yang bisa saya bantu?" Benar-benar orang separuh putih separuh hitam. Bahkan pakaiannya sengaja dipadukan putih-hitam, mungkin sudah pasrah dengan kondisinya.
"Hah, ingin membeli racun." Lu Li mengamati toko ini sambil berusaha menemukan petunjuk.
Konter terlihat jelas, bahkan meja kerja yang menyatu dengan konter pun tidak ada barang berantakan. Tak ditemukan apa yang dicari Lu Li.
“Ingin racun apa, obat tikus, atau kecoa, Kota Kegelapan semuanya bagus kecuali dua hal ini.” Penyihir tua itu menghela napas. Dia adalah mayat hidup - jenis yang masih memiliki daging, jadi hanya terlihat kurus kering, tidak terlalu berbeda dengan manusia.
“Beri satu paket obat kecoa. Belakangan ada beberapa kecoa di rumah, dibunuh terus tapi tidak habis-habis.” Lu Li mengarang sembarangan.
“Itu bukan beberapa ekor, itu satu sarang! Dan mereka sangat subur, sekali berkembang biak langsung banyak, anak cucu terus beranak pinak. Aku kasih paket besar!” Penyihir tua itu berkata dengan sedikit bersemangat. Dia bukan penjual racun tradisional yang menyediakan racun untuk pencuri, yang dia jual adalah obat tikus dan sejenisnya. Siapa sih yang beli obat tikus di dalam game?
Makanya, bisnisnya selalu sepi.
Sebelumnya ada yang mengira di sini ada tugas tertentu, jadi membeli secara eksperimental. Sejak semua orang memastikan bahwa Penyihir Yin-Yang ini hanyalah apoteker tak berguna yang mendalami racun tikus, tak ada lagi yang datang. Lu Li adalah tamu pertama dalam seminggu terakhir.
Tapi Lu Li sama sekali tidak sempat berterima kasih atas niat baiknya, karena dia telah menemukan 《Tutorial Bodoh Bahasa Naga》 Bab Empat!
Tepat di bawah kaki meja yang ada di samping!
Meja reyot itu mungkin tidak stabil, jadi diberi ganjalan sesuatu. Ketebalan buku rusak itu pas sekali.
Jika bukan karena kertas yang terlihat di bagian luarnya bertuliskan aksara Naga yang familiar bagi Lu Li, dengan tekstur mirip yang sebelumnya pernah terkumpul, sulit dipercaya benda yang dicari mati-matian ini sedang menjalankan tugas mulia mengganjal meja.
"Tuan ini, tuan?" Penyihir Yin-Yang meninggikan suara.
"Ah, baik, baik." Lu Li menunjuk buku rusak pengganjal meja itu, bertanya: "Ini dapat dari mana?"
“Ketemu waktu ngumpulin obat di luar, kamu mau?” Penyihir Yin Yang terkekeh.
“Hah, cuma keliatan menarik aja.” Lu Li merinding. Sial, seharusnya tidak buru-buru memperlihatkan tujuan. Baru saja lengah, sekarang malah kena tarik titik vitalnya. Negosiasi jadi pasif.
“Kalau mau, harus bayar harga.” Ternyata benar, penyihir tua langsung mengeluarkan pisau belati: “Cuma beli obat kecoa tidak cukup. Kamu harus beli obat tikus juga, baru saya bisa kasih ini.”
“Emm, berapa harganya obat kecoa dan tikus?” Lu Li tidak berani santai. Dia sudah siap mengucurkan banyak darah. Siapa suruh dia datang sendiri buat dimanfaatin.
“Obat kecoa lima koin perak. Obat tikus, hehe, ini tidak murah. Minimal dua puluh koin perak.” Penyihir tua tertawa licik.
“Haa!” Lu Li dan duo pengawalnya tumbang bersamaan.
"Ada uang!" Lu Li langsung merampas 《Panduan Bodoh Bahasa Naga》 dan menggenggamnya erat di tangannya, menyuruh Ji Laozi untuk membayar. Sebagai pemain Alliance, dia berusaha menjauhi NPC Horde sebisa mungkin agar identitasnya tidak terekspos dan menimbulkan masalah.
Andai jumlahnya mencapai ribuan atau puluhan ribu koin emas, Ji Laozi mungkin akan meragukan kredit Lu Li.
Tapi untuk urusan 25 koin perak ini, Ji Laozi sama sekali tidak punya kekhawatiran. Bahkan dia sudah memutuskan untuk membebaskan biaya ini—benar-benar nominal yang tak berarti.
Dengan harga semurah itu berhasil merebut benda tugas, Lu Li pulang ke rumah kita dengan hearthstone dalam kepuasan.
Hearthstone memang luar biasa, memungkinkannya kembali tanpa harus melalui rute semula.
Bunuh dia pun, dia takkan mau mencari jalan pulang lagi atau menyentuh lift yang bisa membuat orang tewas jatuh kapan saja. Pemain di Kota Kegelapan benar-benar tangguh, seolah kota dalam lebih berbahaya seratus kali lipat daripada daerah luar.
Dia bersumpah takkan pernah lagi memasuki Kota Kegelapan.
Setelah Lu Li pergi, penyihir tua itu mengambil racun tikus yang ditinggalkannya di konter. Dia mendekatkannya ke mulut, menjilat sedikit, lalu menghela napas puas setelah lama mencicipi: "Ini aura cincin semi-dewa... Tak kusangka bisa melihatnya pada seseorang selain Malfurion."
