Setelah berhasil mendapatkan BAB IV, Lu Li segera mempelajari informasi tentang BAB V.
Informasi BAB V relatif sederhana: dikatakan bahwa benda itu terlempar ke sekitar Perpustakaan Kerajaan dan diambil oleh seseorang yang diduga penjaga perpustakaan.
Stormwind adalah kandang sendiri bagi Lu Li. Tanpa rasa cemas seperti di Kota Kegelapan, dengan sikap percaya diri dia masuk ke Perpustakaan Kerajaan. Bahkan penjaga di pintu masuk mengangguk memberi hormat padanya.
Reputasinya di Stormwind hampir mencapai level Terhormat, membuatnya menjadi karakter yang cukup diakui di kota ini.
Ditambah dengan berbagai gelar Pembunuhan Pertama yang berhasil diraih, julukan Lu Li semakin bertambah - gelar semacam ini sangat dihormati oleh pasukan yang menjunjung tinggi budaya perang.
Apalagi, di tubuhnya masih ada pangkat militer.
"Dua petualang, permisi bertanya, apakah di perpustakaan kita ada yang berambut ungu?" Lu Li baru masuk beberapa langkah langsung mundur keluar, bertanya pada prajurit di pintu masuk.
"Komandan, rambut ungu total ada tiga orang. Salah satunya adalah Wakil Kepala Perpustakaan, seorang Mage Agung berambut ungu. Jika Tuan mencari beliau akan sulit, beliau sedang pergi ke Dalaran akhir-akhir ini. Dua lainnya, Tuan Doll adalah maestro perbaikan perpustakaan yang sebagian besar waktunya bertugas di laboratorium bawah tanah untuk memperbaiki buku-buku rusak. Sedangkan Nyonya Kaelin adalah staf perpustakaan yang telah melayani di sini lebih dari sepuluh tahun."
Tiga orang, pertama-tama singkirkan Wakil Kepala Perpustakaan yang pergi ke Dalaran.
Selanjutnya Doll si tukang reparasi juga hampir tidak mungkin, dari deskripsi jelas "dead fat otaku" yang tidak mudah keluar rumah. Yang paling mungkin adalah Nyonya Kaelin.
"Lalu di mana Nyonya Kaelin sekarang?" tanya Lu Li.
"Sekarang adalah waktu makan siang, dia seharusnya pergi ke toko roti. Menurut kebiasaannya, sebentar lagi akan kembali." Penjaga menjawab.
Karena demikian, Lu Li memutuskan untuk menunggu di sini saja.
Tanpa kegiatan lain, dia mulai mengobrol dengan penjaga. Tidak berharap bisa mendapatkan banyak tugas seperti Ba Jiang yang bisa mengobrol dengan santai, setidaknya bisa menghabiskan waktu.
Dia menemukan, saat ini bahkan penjaga biasa pun memiliki kecerdasan yang sangat baik.
Lu Li bahkan mengetahui latar belakang penjaga yang diajak bicara - menurut penjaga itu, dia memiliki asal usul yang cukup baik: anak haram tanpa hak waris dari keluarga bangsawan kecil, pernah berpetualang di benua sebagai tentara bayaran, lalu mendaftar ke pasukan Stormwind.
Setelah pensiun dari militer, karena tidak puas dengan kehidupan membosankan di desa, dia kembali ke Stormwind dan bergabung dengan pasukan pengawal. Kini dia sudah memiliki keluarga di Stormwind.
Sang istri mengelola sebuah toko bunga, dan memiliki seorang anak laki-laki yang sedang bersekolah di akademi Stormwind. Dia berencana menjadikan anaknya seorang penyihir terhormat.
Apakah tim desain game benar-benar merancang latar belakang identitas, keluarga, dan pernikahan untuk prajurit sepele seperti ini? Jika iya, skala proyek ini sungguh megah. Masalah ini belum pernah terpikir oleh Lu Li sebelumnya.
Di sini benar-benar terasa seperti dunia nyata.
Saat mereka mengobrol, Nyonya Kaelin telah kembali. Sang prajurit menunjuk Lu Li dan memperkenalkan: "Ini Komandan Lu Li, sepertinya beliau ada urusan denganmu."
Nyonya Kaelin bukanlah orang penting. Mendengar gelar "komandan", dia langsung cemas: "Apa yang bisa saya bantu? Saya hanya penjaga perpustakaan biasa, karakter paling tak berarti di Stormwind."
"Apakah kamu baru-baru ini menemukan sebuah buku yang rusak?" Lu Li langsung ke pokok persoalan.
Maka dari tangan Nyonya Kaelin, Lu Li mendapatkan bab kelima dari Tutorial Bahasa Naga untuk Pemula.
Tiga bab yang tersisa semuanya berada di dungeon. Onyxia yang mengambil kembali tutorial pemula ini lalu melemparnya dengan acuh tak acuh, dia adalah Putri naga termulia dari komunitas naga, bagaimana mungkin tidak bisa memahami barang sepele seperti ini.
Namun, tutorial sederhana ini justru membawa masalah yang tidak perlu baginya.
Lu Li membawa pasukannya masuk dan kembali menginjak-injaknya.
BAB VII membawa petaka maut bagi BOSS Ferra di Sarang Sayap Hitam, bahkan dia tidak tahu anggota tak bermata siapa yang mengambil kembali buku buruk ini - tanpa merekrut siapa pun atau mengganggu siapa pun, malapetaka datang tiba-tiba dari langit.
BAB VIII jatuh ke tangan Ragnaros di Hati Magma.
Yang Mulia Iblis Api memiliki MP tak terbatas, namun dia tidak menguasai bahasa Naga. Setelah berhasil merebut salinan rusak ini, dia mulai bertekad dengan penuh semangat untuk menjadi Raja Iblis Api yang menguasai bahasa Naga. Sayangnya salinan ini sudah tidak lengkap, sehingga bangsa orc Batu Hitam mendapat tugas untuk membantunya mencari bab-bab yang hilang.
Pada periode ini, jika pemain bisa membangun komunikasi dengan bangsa orc Batu Hitam, mereka bisa menerima misi terkait.
Sayangnya, sebelum sempat mempelajari beberapa kalimat bahasa Naga, pria yang merebut Pembunuhan Pertama-nya sudah kembali dengan pasukan.
Tidak hanya menginjak-injak jiwanya kembali, mereka juga merebut Bab Kedelapan miliknya——《Tutorial Bodoh Bahasa Naga》.
"Hik hik, ini benar-benar keterlaluan!"
Dengan mengumpulkan delapan fragmen bab, Lu Li menggunakan sampul《Tutorial Bodoh Bahasa Naga》untuk langsung menyatukan seluruh buku.
"Ah, aku tidak percaya kamu berhasil menemukan semuanya. Apakah kamu semacam mesin teknik agung? Kalau aku, mungkin sudah menyerah sejak lama." Naryan berkata dengan perasaan haru.
"Semua untuk Azeroth!" Lu Li berlagak sok suci layaknya pria terhormat.
“Narian siap melayani Anda, semua akan saya tangani.” Bahkan pengecut sejati pun bisa terharu, asalkan kita mencapai tingkat yang menyentuh hatinya. Teknisi kurcaci ini benar-benar tersentuh.
“Kalau begitu kuserahkan pada maestro.” kata Lu Li.
Andai saja menyelesaikan tugas semudah ini. Misi yang dikerjakan berhari-hari terasa panjang seperti kain pembalut kaki nenek, membuat Lu Li jengah.
“Baiklah, sedikit lebih lama dari perkiraan. Sekarang mari kita lihat isi buku catatan ini.” Narian yang akhirnya menguasai bahasa Naga mulai membaca buku catatan. Setelah beberapa saat ia mengangkat kepala: “Kabar baiknya, saya 99% yakin bisa membuatkanmu pelampung pancing Orichalcum. Tentu ada kabar buruknya – saya butuh banyak Orichalcum, bijih sumber, dan beberapa batu permata berharga...”
Lu Li menerima daftar panjang yang ditulis Narian dengan penuh semangat ini, hampir pingsan melihat kegelapan di hadapannya.
Dari awal misi sudah harus mengumpulkan material, kenapa sekarang harus lagi!
Lagipula, barang yang dibutuhkan kali ini terlalu berharga.
Bila digantikan dengan orang biasa, perkiraan tugas akan berhenti di sini. Bagaimanapun, tidak semua orang bisa dengan mudah mengeluarkan banyak material berharga hanya untuk sebuah tugas. Bahkan Lu Li yang sudah memiliki kekayaan pribadi pun merasa hatinya berdarah-darah.
Dua ratus Orichalcum—batangan!
Seratus bijih sumber!
Seratus berlian Azeroth!
Seratus safir indah!
Kenapa tidak merampok saja? Ini bikin pelampung pancing? Dengan segudang barang begini kau mau buat mengapung di air? Lebih baik bangun kapal laut...
