Setelah mendapatkan fragmen tongkat biru, Lu Li langsung mengirimkannya ke Naga Perunggu Anakorus. Anakorus sangat puas dengan pekerjaan Lu Li dan dengan murah hati mengeluarkan dua peralatan Emas Gelap untuk meningkatkan kekuatannya.
Lu Li: Kamu buta ya! Aku butuh benda itu buat apa?!
Bagaimanapun juga, setelah menyelesaikan tugas tahap ini, Lu Li tetap senang. Tinggal satu fragmen lagi dia bisa menyerahkan semuanya.
Fragmen ketiga dititipkan Anakorus kepada Naga Merah Vaelastrasz - sayangnya naga ini sudah merosot, menjadi BOSS di Sarang Sayap Hitam dan anak buah Nefarian.
Tidak usah banyak bicara, langsung bawa pasukan dan serang saja.
Awalnya, Naga Merah Kecil yang menghalangi langkah semua Serikat Pekerja dan mengalahkan semua orang berulang kali, setelah mengalami pelemahan melalui berbagai versi, kini tidak lagi menjadi masalah bagi serikat klub. Lu Li yang asal masuk ke guild ini ternyata bisa melewatinya tanpa sekalipun tewas.
Itupun guild ini hanya separuh anggotanya yang dari elit guild, sisanya adalah pemain biasa.
Untuk menemukan lebih banyak pemain unggul yang bisa bergabung ke tim elit guild, sekaligus memfasilitasi pemain biasa, dungeon-dungeon yang sudah bisa ditembus dengan pasti ini kini mulai dicampuri pemain biasa yang performanya cukup bagus di waktu normal.
Performa para pemain ini dalam dungeon akan dinilai oleh orang yang khusus ditugaskan, lalu dikumpulkan ke pihak Piao Ling.
Jika lulus, begitu ada perluasan skala tim elit guild, orang-orang ini langsung bisa diserap ke tim elit guild baru. Ini adalah cara bermain paling umum di kalangan game saat ini.
Kali ini, setelah Vaelastrasz tumbang, dia tidak langsung tewas seperti sebelumnya, melainkan masih sempat meninggalkan dialog.
"Di mana ini, apa yang terjadi, oh aku ingat, aku adalah Vaelastrasz, aku... aku gagal, Batu Hitam... Penguasa Gunung Batu Hitam benar-benar terlalu kuat, dia dengan mudah... menyerap tenagaku, aku... aku telah merosot..."
"Kami akan membalas dendam untukmu, apakah Anda masih ingat pernah menitipkan fragmen tongkat?" tanya Lu Li.
"Fragmen? Oh itu sudah bertahun-tahun lalu, apakah Anakorus baik-baik saja? Bagaimana mungkin aku melupakan misiku, tapi baru saja dirampas oleh Nefarian, Elf, kamu harus mengambilnya kembali dalam dua jam atau dia akan menghancurkannya." Setelah mengucapkan ini, kepala Vaelastrasz terjatuh dan dia tewas.
Apa perlu terburu-buru seperti ini!
Dua jam, Lu Li melihat konfigurasi pasukan, ekspresinya agak tidak enak.
“Bos, bagaimana kalau Bapak panggil orang lain? Aku akan suruh sebagian anggota standby di luar.” Pemimpin tim ini tahu Lu Li sedang mengerjakan tugas penting. Dengan kekuatan mereka saat ini, memang belum pasti bisa menjatuhkan Nefarian dalam dua jam.
“Tidak perlu. Semua tetap semangat. Aku percaya pada kalian.” Lu Li menolak usulannya.
Memasukkan anggota tim yang lebih kuat memang bisa menjamin segalanya sempurna. Tapi itu tidak adil bagi anggota yang sudah ada di tim sekarang. Lagipula, menyangkal usaha orang lain secara gegabah seperti ini, bagaimana anggota serikat nanti memandang posisi diri mereka sendiri?
Kekuatan tim ini masih cukup baik, mengingat mereka berhasil mengalahkan Naga Merah Kecil Vaelastrasz dalam sekali percobaan.
Lu Li ingin memberi mereka kesempatan membuktikan diri. Dia juga paham batasan - begitu menemukan situasi genting, masih sempat memanggil bantuan.
Baik anggota tim elit guild maupun pemain biasa yang terpilih karena performa menonjol, tak ada yang menyangka Lu Li akan mengambil keputusan seperti ini. Mereka mengira CD dungeon minggu ini pasti terkorbankan.
“Masih bengong apa? Tinggalkan satu orang untuk meraba peralatan, yang lain maju!” teriak sang pemimpin tim, membuat semua anggota langsung bersemangat menyerbu BOSS berikutnya.
Lu Li hanya terlibat dalam pertempuran, bahkan tidak mengambil alih kendali komando tim. Hanya di momen krusial ia memberikan pencerahan singkat.
Performa pasukan jauh melampaui imajinasinya.
Sebenarnya, inilah hal yang normal.
Meski bukan tim elit guild, para pemain biasa yang terpilih bergabung dengan tim elit guild dalam dungeon Sarang Sayap Hitam ini adalah yang terbaik di kelas mereka - tak kalah dari pasukan inti serikat besar pada umumnya.
Ditambah dengan buff semangat dari Lu Li tadi, mereka mulai menunjukkan kemampuan di atas rata-rata.
Tak lama kemudian, mereka telah berada di hadapan Nefarian.
"Lanjutkan serangan! Aku percaya kalian tidak akan mengecewakanku. Kekuatan kalian mutlak diperlukan dalam misi ini." Lu Li tetap menolak berganti anggota. Kini ia paham: potensi para anggota ini bahkan belum mereka sadari sendiri.
Namun, setelah pertempuran dimulai, muncul pemandangan yang membuat semua orang heran.
Nefarian menggenggam sebuah fragmen di tangannya dan berteriak: "Apakah kalian mencari fragmen tongkat merah menyala ini? Datanglah ambil!"
Saat semua orang hendak mendekat, siluet merah menyala muncul kembali.
Ternyata Vaelastrasz yang Merosot yang baru saja terbunuh sebelumnya. Ia mendarat di antara para pemain dan Nefarian, menjerit keras dengan tubuh berdistorsi: "Teman-teman, kekuatan merosot Nefarian membuatku kembali ke sini. Cepatlah kabur sebelum aku kehilangan kendali sepenuhnya! Kobaran api hitam membakar hatiku, aku harus melepaskannya!"
"Apa yang harus kita lakukan sekarang?" Pemimpin tim itu sebenarnya memiliki kemampuan yang sangat baik, tingkat komando-nya benar-benar setara kelas satu.
Namun ketika menghadapi dua BOSS yang muncul bersamaan, akhirnya formasi tim-nya kacau. Ia terpaksa meminta bantuan Lu Li yang memiliki otoritas pengambilan keputusan tertinggi di lokasi. Tekanan kegagalan misi membuatnya sulit bernapas.
“Panik apa? Dari dua BOSS ini mana yang belum pernah kamu bunuh?” Lu Li berseru dengan suara berat.
“Tapi kalau mereka berdua menyerang secara beramai-ramai…” Pemimpin tim itu merasa sangat tersiksa.
“Kalau Naga Merah Kecil dan Nefarian menyerang bersama-sama, jangan katakan kalian, bahkan skuad terkuat klub kita pun pasti akan sia-sia. Jadi, mereka tidak mungkin menyerang bersama-sama,” kata Lu Li dengan sangat yakin.
Kerjasama antara Naga Merah Kecil dan Nefarian itu seperti apa konsepnya? Setidaknya di tahap level enam puluh, Lu Li tidak merasa ada tim yang bisa menahan serangan itu.
Di sisi lain, Vaelastrasz yang Merosot masih berteriak, “Api! Maut! Kehancuran! Kalian manusia biasa ini, biarkan kekuatan Yang Mulia Nefarian membakar segalanya… Tidak… Aku harus melawan, aku harus bertahan sampai akhir!”
“Vaelastrasz, apa lagi yang kamu tunggu? Hancurkan mereka, hancurkan semuanya!” Nefarian tertawa terbahak-bahak, sangat puas melihat penderitaan yang dialami Naga Merah Kecil sekarang. Sepertinya semakin menderita lawannya, semakin senang dia.
“Vaelastrasz, kau adalah anggota Naga Merah yang agung! Masih ingatkah pada Alexstrasza?” Lu Li menghentikan rekan satu tim yang hendak menyerang, menengadah dan berteriak.
Alexstrasza, yang juga dijuluki Ratu Naga atau Naga Merah Agung, merupakan salah satu dari tiga Naga yang bertempur melawan Iblis dalam Perang Kuno.
Ada yang mengatakan Alexstrasza adalah ibu Naga Merah Kecil, ada pula yang menyebutnya sebagai pasangan. Bagaimanapun, Alexstrasza pastilah sosok terpenting bagi Naga Merah Kecil di dunia ini.
Benar saja, setelah mendengar nama Alexstrasza, performa Vaelastrasz yang Merosot berubah total.
