"Apa yang kau inginkan?" Komandan kuno bangsa night elf memberikan hak memilih kepada Lu Li.
"Skill point," jawab Lu Li.
Jika boleh memilih, tentu Lu Li akan tanpa ragu memilih skill point. Setidaknya di versi saat ini, tidak ada yang lebih berharga daripada skill point.
Peralatan bisa dikumpulkan, reputasi bisa diulang, koin emas bahkan hanyalah benda sepele di mata high-end player.
Level skill menentukan tingkat melukai dan efek skill. Hanya skill point yang memungkinkan pemain memiliki tenaga luar biasa. Namun perolehan skill point sangat acak dan sulit. Dalam kondisi normal, pemain biasa mungkin tidak mendapat skill point tambahan selama satu dua tahun. Mereka hanya bisa menggunakan satu skill point yang diberikan setiap naik dua level.
Lu Li memang punya beberapa skill point tambahan, tapi tidak ada satu pun yang didapat dengan mudah. Semua diperoleh melalui perjuangan berat.
"Skill point ya..." Garrond Shadowsong tampak ragu.
Tapi tak lama kemudian, dia mengangguk setuju untuk memberikan reward dalam bentuk skill point atas pertempuran menghambat ras serangga kali ini.
Sistem memberi peringatan: Lu Li memperoleh 1 skill point.
Tidak normal!
Kenapa cuma satu skill point, dan langsung diberikan ke dirinya sendiri?
Jangan-jangan...
Lu Li buru-buru mengirim informasi ke anggota pasukan: "Apa kalian menerima hadiah?"
“Baru saja sistem mengumumkan mendapatkan satu poin skill.” Biru Muda Laut Angin berkata.
“Aku juga...”
“Aku juga...”
Semua orang ramai bersahut-sahutan, sementara Lu Li benar-benar terkejut membeku.
Tak lama kemudian, dia menemukan saluran dunia sudah dibanjiri kata kunci "poin skill".
Hampir semua pemain yang ikut bertempur akhirnya mendapatkan poin skill, tidak terbatas pada anggota Pedang Penghakiman saja, juga bukan hanya yang bertempur sepuluh jam. Dari informasi di saluran-saluran ini, pada awal era yang bertahan lebih dari lima jam, atau di tahap lanjut yang berpartisipasi sekitar dua jam namun bertahan sampai pertempuran berakhir, semua bisa mendapatkan satu poin skill.
Dengan perkiraan tradisional, jutaan poin skill telah dibagikan.
Kapan poin skill menjadi sayuran biasa? Seenaknya dibagikan begitu saja?
Lu Li awalnya mengira hadiah sepuluh poin skill saja sudah bagus, lalu dia yang akan menyediakan daftar untuk dibagikan - betapa besar kesenjangan pemahaman ini.
Dalam ingatan kehidupan sebelumnya, pemain yang terlibat dalam pertempuran ini juga mendapat hadiah. Komandan Xiao Mo memilih peralatan dan reputasi. Mereka yang bertempur lebih lama mendapatkan hadiah peralatan legenda, yang lebih singkat mendapat Emas Gelap, dan yang lebih pendek lagi mendapat emas, dan seterusnya. Ditambah dengan sedikit hadiah reputasi, ini masih bisa dianggap sebagai perayaan game dengan hadiah yang melimpah.
Dibandingkan dengan ini, peralatan tidak ada artinya! Apalagi hanya segelintir orang yang berhasil mendapatkan hadiah peralatan legenda.
Sistem tidak mungkin membanjiri pasar dengan terlalu banyak peralatan legenda sekaligus. Jika tidak, pasar pasti akan kolaps, dan jika pasar kolaps, game ini praktis sampai di ujung.
Tapi skill point berbeda. Ini hampir tidak berpengaruh pada pasar game, juga tidak memiliki peran konklusif dalam keseimbangan kekuatan pemain. Satu skill point tambahan mungkin bisa menambah sedikit kekuatan, tetapi peningkatan ini belum cukup untuk memperlebar kesenjangan.
Contohnya klub yang ikut bertempur dan yang tidak, perubahan kekuatan tidak akan terjadi karena skill point ini.
Meski jutaan skill point terlihat banyak, jika dirata-ratakan ke setiap kepala, itu hanya setara satu poin per orang.
Tapi secara keseluruhan, hadiah ini tetap terlihat mengerikan melimpahnya. Diperkirakan tak akan ada lagi misi yang bisa memberikan skill point sebanyak ini sekaligus.
Garroth Hymne Bayangan memang benar-benar makhluk yang keren abis.
Dia adalah mantan Komandan Tertinggi Militer bangsa night elf. Meski sekarang dalam status semi-pensiun, posisinya masih setara dengan Tyrande. Dibandingkan Shandris Bulan Bulu yang baru muncul belakangan, kehebatannya tak tertandingi.
Menurutnya, sebagai unit pahlawan, pengaruhnya cukup besar untuk menentukan hadiah ini.
Lu Li merasa legawa luar biasa telah memilih skill point sebagai hadiah. Lihat saja informasi di berbagai saluran, pilihannya benar-benar brilian.
Pertarungan antara Pedang Penghakiman, Kota Wushuang, dan Paviliun Hujan Ringan hampir semuanya mendapatkan hadiah poin skill. Ini benar-benar keuntungan nyata, jauh lebih baik dibanding sebagian orang dapat keuntungan sementara sebagian besar hanya mendapat poin guild yang sedikit.
Selain Alliance Tiga Serikat, pemain lain yang terlibat dalam pertempuran juga memperoleh hasil.
Terutama para pemain soliter yang bertahan sampai pertarungan terakhir - mereka sekarang sangat lega telah bertahan, dan dipenuhi rasa syukur kepada Pedang Penghakiman yang memimpin pertempuran ini. Beberapa bahkan pertama kalinya mendapatkan poin skill tambahan.
Hal ini memainkan peran kunci dalam meningkatkan citra Pedang Penghakiman di mata pemain biasa.
Malah klub-klub yang ikut bertempur justru merasa kondisi hatinya rumit.
Mereka terlibat dalam pertempuran, banyak pemain yang ikut bertempur juga mendapat skill point. Namun yang dikirim hanyalah high-end player yang ingin meningkatkan reputasi. Psikologi kontradiktif antara ingin reputasi tapi tak mau meringankan tekanan terlalu besar bagi Pedang Penghakiman membuat mereka hanya mengirim sedikit perwakilan.
MMP-nya! Andai tahu ada hadiah skill point, pasti akan menarik semua anggota serikat ini untuk membantu.
Lu Li si orang bermasalah ini!
Ada yang menangis ada yang tertawa, tapi pesta megah ini benar-benar tercatat dalam Kronik Azeroth dan hati para pemain yang mengikuti pertempuran ini.
Sebelum Pasukan Sentinel night elf memasuki Tembok Kumbang, area ini cepat berubah menjadi desa dengan menara panah berjajar, dilengkapi stasiun persediaan dan pos komando. Bahkan datang sejumlah griffin dan naga terbang untuk menyediakan jaringan transportasi.
Baik pemain Alliance maupun Horde bisa mencapai medan pertempuran dengan cepat.
Ras serangga yang tertekan selama seribu tahun tampaknya telah melahirkan umpan meriam yang tak terbatas. Bahkan setelah Sentinel night elf membentuk garis pertahanan, mereka terus bermunculan tanpa henti, meski intensitasnya tidak sekuat sebelumnya.
Sentinel elf membersihkan monster tanpa merasa tertekan. Setidaknya ras serangga biasa ini tidak mungkin lagi melewati pertahanan.
Ini sangat menyulitkan mereka yang ingin terus meningkatkan reputasi.
Sebelumnya pemain bisa berdiam diri di tempat sambil terus-menerus mengulang monster. Sekarang mereka harus bersaing dengan NPC untuk merebut musuh, dan yang berhasil didapat hanyalah sisa-sisa yang lolos dari hujan panah Sentinel.
Namun dibandingkan wilayah lain yang membutuhkan tugas pemicu untuk mendapat reputasi, metode mengumpulkan reputasi dengan bertarung melawan monster ini sudah membuat pemain dengan nilai daya tarik rendah cukup senang.
Tidak diragukan lagi, dalam jangka waktu yang cukup lama, area sekitar Tembok Kumbang akan tetap menjadi wilayah dengan aktivitas pemain terpadat.
Orang-orang Pedang Penghakiman tidak lagi merebut monster kecil di pinggiran ini. Sebagian besar memilih untuk beristirahat karena semua sudah kelelahan, hanya personel logistik yang masih merapikan hasil yang diperoleh kali ini.
