"Tentang tugas ini..." Lu Li berbisik pada Ba Jiang: "Apa orang lain mungkin menerima misi ini?"
"Aku tidak tahu." Xiao Ba Jiang berpikir sejenak, ragu-ragu menjawab: "Paman Stark bukan orang yang mudah bergaul. Aku selalu melihatnya memarahi orang, dan tugas yang diberikannya selalu kotor dan melelahkan. Jadi tidak banyak yang mau mendatanginya."
"Lalu apa yang kamu lakukan?" Lu Li penasaran.
“Bantu dia menjaga api tungku saja, dia juga memberiku sepiring kacang kering.” Gadis penjaga api menyatakan pekerjaan ini sangat mudah.
“Bagaimana dengan yang lain.” Lu Li bertanya lagi.
“Mencuci bijih besi, menambahkan batu bara, mencetak cetakan... Ah, pokoknya banyak hal.” Xiao Ba Jiang menghitung dengan jari-jarinya, menyadari pekerjaan para pelaku lain memang cukup banyak.
“Baik, aku mengerti.” Lu Li kembali mendapat pukulan mental.
Karakter dengan nilai daya tarik tinggi seperti Xiao Ba Jiang hanya perlu menjaga api tungku secara simbolis sambil menikmati camilan, sedangkan yang bernilai daya tarik rendah harus melakukan pekerjaan kotor, melelahkan, dan membuang-buang waktu dengan hadiah minim - orang normal tak akan memilih tugas Stark seperti ini.
“Kalau begitu, mari kita semua menyamar sebelum mengambil tugas, sekalian minta San Ge mengirim beberapa orang untuk mengaburkan pandangan klub-klub lain.” Lu Li tidak ingin klub lain mendeteksi misi ini.
Hal seperti ini sulit dirahasiakan dalam waktu lama, namun selama bisa merahasiakannya satu menit lebih lama, klub-klub lainnya jelas akan tertahan satu menit lebih lama.
Lu Li berganti set peralatan baru, set armor merah menyala, jenis yang sangat norak.
Ini adalah set armor level enam puluh langka yang baru saja dia temukan di Gudang Serikat. Set armor ini tidak memiliki atribut khusus, hanya saja sangat berbeda dengan penampilannya sehari-hari sehingga tidak perlu khawatir dikenali orang.
Tukang besi Stark yang biasanya sepi pengunjung akhirnya tidak lagi bisnisnya memprihatinkan.
Setidaknya lima atau enam orang masuk ke bengkelnya secara bersamaan. Karena bengkel ini terletak di lokasi terpencil, kedatangan lima enam orang sekaligus jelas tidak wajar, apalagi mereka semua bersikap menyelinap seperti pencuri.
"Bersikaplah wajar! Kalian ingin semua orang tahu ya?" Lu Li berada di posisi kedua sambil mengingatkan yang lain.
"Ahem." Yang berada di posisi pertama adalah Biru Muda Laut Angin: "Paman Tukang Besi, aku adalah petualang yang ikut Perang Ras Serangga. Ada yang bisa kubantu?"
"Perang Ras Serangga? Dengan kemampuan sampah sepertimu, pasti cuma melawan serangga betina saja." Stark Tukang Besi memang terkenal sindirannya pedas. Padahal orang lain sama sekali tidak berselisih dengannya, malah sopan ingin membantu, tapi tetap saja ekspresinya masam.
"Haha, ada jantan juga kok. Memang aku tidak punya kemampuan khusus, tapi pekerjaan kotor dan berat bisa kuhandle." Biru Muda Laut Angin sama sekali tidak terpengaruh.
Sebenarnya wajar saja. Setiap hari dia nempel terus dengan Piao Ling. Piao Ling itu kan spesialis sindiran - sindiran pedas Stark Tukang Besi ini tidak ada apa-apanya dibandingkan dia. Biru Muda Laut Angin sudah terpengaruh oleh sindiran pedas selama dua dekade.
“Sampah menjijikkan, bantu hancurkan semua batu bara di sudut sana.” Stark menunjuk tumpukan batu bara di sudut ruangan dengan wajah muak.
Pantas saja tak ada yang mau menerima tugas darinya, keterlaluan benar orang ini.
“Siap!” Biru Muda Laut Angin mengambil palu itu lalu antusias menghancurkan batu bara.
“Maestro pandai besi yang terhormat, perkenalkan saya...” Lu Li menarik napas, melangkah maju ke posisi yang baru saja ditinggalkan Biru Muda Laut Angin.
“Aku tak peduli kau sampah macam apa, minggir! Kau menghalangi! Apa matamu ada di pantat?!” Stark mengaum sambil mengayunkan palunya yang nyaris menghantam dahi Lu Li.
Nilai daya tarik sangat krusial di hadapan NPC bertipe pemarah. Xiao Ba Jiang termasuk tipe dengan nilai daya tarik hiperbolis, Wei Lan Hai Feng bertipe biasa, sedangkan Lu Li adalah si malang yang nilai daya tariknya hampir nol bahkan minus.
Palu itu tidak langsung menghantam kepala Lu Li karena statusnya bukan unit musuh. Kalau tidak, pasti sudah jadi mayat.
"Maestro, sebenarnya aku juga seorang tukang besi," Lu Li buru-buru mengeluarkan palu tempa miliknya.
Palu Krethorne (Khusus): Tenaga+20, Kecepatan Penempaan+30%, Tingkat Kesuksesan Penempaan+20%, Tingkatan+1, Eksklusif Lu Li, Daya Tahan 100/100.
Palu ini termasuk barang langka kelas dewa dengan latar belakang istimewa, mewakili kejayaan seratus tahun keluarga tukang besi manusia. Stark yang juga tukang besi manusia, tampaknya bukan tipe buta huruf ekstrem, langsung terpana oleh palu ini.
"Dari mana kau mencuri palu ini?"
"Hah... Aku mendapat generasi palu ini, lihatlah, ini peralatan yang kutempa." Lu Li mengulurkan senjata tingkat sempurna.
"Baiklah, rupanya kamu memang pemuda yang bagus." Stark berwatak keras dan sombong, namun dia bukan benar-benar otak. Setelah Lu Li menunjukkan modalnya, sikapnya akhirnya melunak.
Di sampingnya, Wei Lan Hai Feng yang sedang menghantam batu bara hampir menitikkan air mata.
Dia hampir menyaksikan Lu Li dijijikkan dengan cara melihat lelucon kosong - setidaknya lebih dijijikkan darinya. Namun situasi tiba-tiba berbalik ketika si bangsat Lu Li mengeluarkan palu itu, langsung membalikkan situasi.
"Ada yang bisa kubantu?" Lu Li langsung berniat membantu mengambil tugas.
"Aku lelah, bantu aku membuat perlengkapan ini." Stark melemparkan beberapa bahan mentah senjata, lalu meraih tong bir di meja kerja dan duduk santai minum.
Dibandingkan dengan memecahkan batu bara, setidaknya pekerjaan Lu Li ini termasuk pekerjaan teknis yang tidak terlalu melelahkan.
Beberapa orang berikutnya juga mendapatkan tugas, meski dihujat habis-habisan. Sebagian besar mendapat pekerjaan kotor dan melelahkan, bahkan ada yang dilempar kain lap untuk membersihkan seluruh meja kerja.
Hadiah untuk tugas pertama hanyalah bijih besi.
Bahkan ketika memperlakukan Lu Li secara khusus, hanya diberikan bijih mithril kualitas sangat rendah yang nilainya paling tinggi belasan koin perak. Pantas saja tak ada yang mau mengerjakan tugas anggota ini.
Tugas kedua juga berhasil didapat. Tugas Lu Li adalah menjual senjata-senjata ini dengan harga tinggi.
Tugas ini sebenarnya sangat sulit karena Stark memberi harga terlalu mahal pada senjata-senjata ini. Terbatas oleh material dan level, meski ditempa dengan palu penempaan legendaris milik Lu Li, sebenarnya tidak sebanding dengan harganya.
Untungnya Lu Li punya kekayaan melimpah, dia asal memanggil satu orang dari serikat dan langsung membeli semua senjata tersebut di tempat.
Kerugiannya hanya beberapa koin emas saja.
Hadiah tugas tetap menyebalkan seperti biasa, hanya senjata perak level enam puluh. Lu Li sudah jarang melihat barang ini, biasanya hanya dijatuhkan monster kecil di area liar atau dungeon. Kadang bahkan malas mengambilnya karena takut memenuhi tas.
Kemudian dia menerima tugas ketiga: membantu menggali berbagai jenis bijih besi di gunung dalam jumlah yang sangat banyak.
Cara menyelesaikannya mirip dengan tugas kedua - langsung menyuruh orang mengirimkannya.
Dengan demikian, Lu Li berhasil menyelesaikan tugas ketiga.
