Eksplorasi Kuil Ahn'Qiraj menarik perhatian banyak orang, namun kelambanan percepatannya melampaui imajinasi sebagian besar orang.
Seiring berjalannya waktu, hampir semua orang tahu Kaisar Kembar berhasil menghalangi langkah berbagai klub hanya dengan kekuatan berdua. Bukan hanya Pedang Penghakiman yang pertama kali kontak dengan mereka, tapi kemudian Ibu Kota Kejayaan yang juga sampai ke tahap strategi Kaisar Kembar, serta aliansi beberapa klub besar—semua terhambat di wilayah ini.
"Bagaimana jika klub lain dapat hoki khusus, Pembunuhan Pertama kita bisa hilang," Biru Muda Laut Angin mengernyit dengan wajah masam.
Meski Pembunuhan Pertama sangat penting bagi Pedang Penghakiman, yang paling obsesif justru bukan Lu Li. Biru Muda Laut Angin yang menganggap "naik TV" sebagai tujuan hidupnya ini, target pribadinya adalah minimal sekali sebulan muncul di saluran dunia.
"Tak semudah itu. Unsur keberuntungan dalam melawan bos ini tidak dominan," Lu Li justru terlihat santai.
Dan bahkan jika Kaisar Kembar berhasil dikalahkan, dua BOSS di belakangnya akan mengajari mereka arti kekalahan. Menurut ingatan Lu Li, jika tidak ada insiden tak terduga, dibutuhkan hampir sebulan setelah kematian Kaisar Kembar sebelum BOSS berikutnya, Ouro, akhirnya terbunuh.
BOSS akhir Cthun juga merupakan hambatan besar, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menguras HP-nya benar-benar sulit diprediksi.
"Kalau begitu sore ini benar-benar libur?" Biru Muda Laut Angin sangat mempercayai Lu Li. Mendengar penjelasannya, dia pun tidak lagi bersikeras. Selama beberapa hari terakhir, semua anggota telah melakukan perlawanan sengit dengan Kaisar Kembar dengan intensitas yang sulit diterima oleh sebagian besar orang.
"Libur! Lakukan apa saja yang kalian mau. Besok pagi kita lanjutkan pertarungan melawan Kaisar Kembar." Lu Li melambaikan tangan, memberi isyarat untuk membubarkan pasukan.
"Tunggu sebentar! Bagi yang tidak ada acara, tolong bantu saya. Bijih sumber saya sudah cukup." Suara Biru Muda Laut Angin penuh kebanggaan yang tak bisa disembunyikan.
“Bijih sumber? Secepat ini? Tidak mungkin.” Baru saja disita untuk tugas pembukaan gerbang Ahn'Qiraj, sekarang sudah mengatakan materialnya terpenuhi, kecepatan ini agak sulit dipahami.
“Sederhana, Hati Magma sudah melemah, bijih sumber yang diulang secara alami bertambah banyak.” Piao Ling memberikan penjelasan.
Lu Li juga langsung paham, Hati Magma memang sedang dilemahkan, dan bukan hanya sekali. Fajar pada dasarnya adalah game yang dikembangkan untuk sebagian besar orang. Saat membuka lahan baru boleh dibuat sulit untuk meningkatkan kenikmatan bermain, tapi setelah Pembunuhan Pertama perlu pertimbangan kemampuan penerimaan publik.
Pelemahan BOSS menjadi jalan paling langsung. Lapisan tim yang semakin rendah bisa memasuki dungeon ini untuk membunuh BOSS, bahkan langsung menyelesaikan dungeon.
Tim dalam Serikat Pedang Penghakiman juga menikmati fasilitas seperti ini. Dulu mungkin hanya tim elit guild yang punya kekuatan untuk mengalahkan dungeon ini, sekarang cukup dengan membawa sepertiga bahkan lebih sedikit anggota elit bersama pemain biasa.
Semakin banyak tim yang bisa bertarung di Hati Magma, dengan jumlah drop yang sama, secara alami lebih banyak bijih sumber dan material lain masuk ke Gudang serikat.
Lu Li mengembalikan bijih sumber yang dipinjam dari Biru Muda Laut Angin. Setelah menambahkan sedikit lagi, akhirnya material untuk misi Pedang Angin terkumpul lengkap. Dia memimpin semua orang ke Lembah Kristal di Silithus.
NPC tugas Demi Tian adalah seorang penyihir gelap. Awalnya dia ingin memperbudak elemen udara kuat bernama Thunderaan, tapi malah terperangkap sendiri. Bersama para pelayan elemen angin, mereka sedang mencari benda magis tertentu di tempat ini.
Thunderaan adalah anak dari elemen lord Al'Akir, penguasa elemen angin.
Al'Akir adalah penguasa tak terbantahkan atas langit, gas, dan angin kencang. Semua elemen udara dan makhluk terbang mengaguminya dan mendongakkan kepala. Ia menguasai langit di dimensi elemen, wilayah kekuasaannya berbatasan dengan semua kerajaan elemen lainnya. Tembok Langit memiliki pengaruh timbal balik yang lebih kuat dengan kerajaan-kerajaan elemen lain dibandingkan hubungan antar kerajaan elemen lainnya, namun dia adalah elemen lord yang paling berubah-ubah dan penyendiri di antara semuanya.
Pangeran Thunderaan lahir pada malam badai taifun, pangeran yang secepat angin, sehingga dijuluki Sang Penakluk Angin.
Dari empat elemen lord, pemimpin elemen angin adalah yang terlemah. Al'Akir tidak menyembunyikan fakta ini. Dia terus mengajar putranya, berharap suatu hari sang pangeran dapat memimpin elemen angin untuk mengganas di semua dimensi.
Pangeran Thunderaan tidak mengecewakan sang ayah.
Pada zaman kuno ketika Titan mengunjungi Azeroth, para dewa merasa khawatir dengan kecenderungan jahat Dewa-Dewa Kuno. Mereka pun mengerahkan pasukan untuk berperang melawan makhluk elemen dan tuan-tuan jahat mereka.
Pasukan Dewa-Dewa Kuno dipimpin oleh para pemimpin elemen terkuat: Ragnaros si Iblis Api, Theradras Sang Ibu Batu, Al'Akir sang Penguasa Angin, dan Neptulon Sang Pemburu Pasang. Sementara Legiun Titan dipimpin oleh Sargeras, disebut Pertempuran Penguasa Segalanya dalam sejarah.
Hubungan antara Elemen dengan Dewa Kuno lebih merupakan kepentingan bersama. Sebagai imbalan atas pemanggilan mereka ke dunia fisik, elemen-elemen bersedia bersatu dengan Dewa Kuno melawan Titan yang ingin memodifikasi dunia. Namun elemen-elemen sendiri tidak bersatu, Elemen Angin bersekutu dengan Elemen Air untuk melawan Elemen Api.
2 tahun sebelum Pertempuran Penguasa Segalanya, Pangeran Thunderaan mengalahkan Ragnaros si Iblis Api.
Tahun ke-16 Pertempuran Penguasa Segalanya, Pangeran Thunderaan menghadang Sargeras yang menyerbu Dunia Angin, memaksa Sargeras mundur dari wilayah tersebut.
Tahun ke-17 Pertempuran Penguasa Segalanya, akibat tabrakan frontal dengan Sargeras yang maha kuasa, Pangeran Thunderaan mulai mengalami kebutaan dan gerakannya melambat.
Pangeran Thunderaan mencintai Aesir, Elf Ciuman Angin yang merupakan putri dari Al'Akir, Sang Penguasa Angin. Namun Pangeran Thunderaan tahu sebentar lagi dirinya akan mengalami kebutaan. Aesir berharap sang Pangeran bisa bersama meninggalkan perang ini. Pangeran Thunderaan sadar tidak bisa memberikan apa yang diinginkannya, sehingga tidak menyatakan cinta pada Aesir. Peristiwa ini disebut "Penyesalan Sang Pangeran".
Tahun ke-20 Pertempuran Penguasa Segalanya, Thunderaan mengalami kebutaan. Bersamaan dengan itu, sekutu Neptulon Sang Pemburu Pasang dikalahkan oleh Sargeras dan tersegel di Laut Tak Berujung.
Tahun ke-33 Pertempuran Penguasa Segalanya, Sargeras merosot, mengkhianati para dewa. Namun ini bukan akhir pertempuran. Perang baru dimulai. Ragnaros si Iblis Api menyerang Dunia Angin. Bawahan Ragnaros, Garr dan Baron Geddon, merancang ikatan untuk Pangeran Thunderaan. Sang Pangeran disergap oleh Ragnaros. Setelah kematiannya, esensinya disedot. Namun karena kekuatan Thunderaan yang luar biasa, Ragnaros menerima saran Garr dan Geddon untuk menyegel jiwa sang Pangeran dalam dua artefak magis, masing-masing dijaga oleh Garr dan Geddon.
Sejak itu, Pangeran Thunderaan tak pernah melihat matahari lagi, juga tak bisa bertemu Aeir. Kesempatan untuk mengungkapkan cintanya pun musnah.
Tahun ke-36 Pertempuran Penguasa Segalanya, Dunia Angin musnah seluruhnya. Elemen-elemen angin berkabur menyelamatkan diri.
Tahun ke-60 Pertempuran Penguasa Segalanya, para Titan kembali ke alam semesta ini. Semua elemen yang melawan Titan disegel. Pertempuran Penguasa Segalanya berakhir.
Siapa pun yang bisa menyelamatkan sang Pangeran, akan menjalani ujiannya dan menerima restunya.
"Jadi, apakah kalian sudah siap sepenuhnya?" Penyihir gelap tua Demetien menyelesaikan formasi pemanggilan, menanyakan pada Biru Muda Laut Angin apakah akan melepaskan hantu Thunderaan yang terperangkap.
"Ya, kita sudah siap." Biru Muda Laut Angin mengangkat perisai besarnya. Di belakangnya, ratusan orang yang datang membantu - selapan orang yang sebelumnya masuk ke Kuil Ahn'Qiraj untuk membuka lahan baru, juga para pengganti di luar dungeon.
Semua orang memang sudah lelah dengan eksplorasi dungeon yang berulang, sebagian besar berniat mencari wilayah untuk melegakan pikiran.
Tapi popularitas Biru Muda Laut Angin cukup baik, sehingga hampir semua orang merespons ajakannya setelah dia mengajukan proposal. Sekelompok besar orang bergerak megah menuju Lembah Kristal di Silithus.
Ratusan orang ini sebenarnya sudah memiliki kekuatan cukup untuk melawan BOSS biasa level 60. Bahkan BOSS misi khusus yang lebih sulit seharusnya bukan masalah.
"Dan dengan masuknya kelompok ini, banyak personel dari tiga klub besar juga mengarahkan sorot mata ke sini. Begitu ada yang berani campur tangan, langsung akan ada pasukan berkuda besar mendekat untuk mengajarkan mereka cara menjadi manusia."
