Situasi di Biara Berdarah benar-benar kacau balau.
Masyarakat selalu dipenuhi orang-orang dengan kelainan psikologis. Hukum di dunia nyata sangat ketat, membuat pelaku kejahatan selalu was-was. Tapi di dalam game, semua keraguan itu lenyap.
Mereka gemar mengganggu, bahkan membantai, atau melakukan berbagai tindakan menjijikkan lainnya.
Sebenarnya tidak banyak cabang-cabang menyimpang yang benar-benar kuat ini, sehingga menghadapi masalah nyata: mereka mungkin kalah melawan orang-orang yang biasa mereka ganggu sembarangan.
Di dunia nyata, yang cacat, lemah, atau kecil hanya bisa menelan ludah dan menahan diri.
Tapi di dalam game berbeda. Mungkin karena di dunia nyata hidup mereka terlalu menyedihkan, mereka masuk game dengan semangat pantang menyerah yang gigih. Orang-orang seperti ini selalu punya kekuatan yang cukup bagus.
Setelah berkali-kali menemui jalan buntu, para cabang ini akhirnya menemukan arah bisnis baru.
Akun baru!
Fajar telah berkembang selama setahun. Selama ini banyak tahapan dilalui, yang paling mencolok adalah harga helm realitas virtual yang awalnya puluhan ribu, sekarang bisa dibeli dengan sekitar seribu yuan. Kemampuan mengeruk uang yang luar biasa membuat Fajar sudah lama tidak peduli dengan pendapatan di bidang ini.
Beberapa kali penurunan harga helm besar-besaran memberi kesempatan pada banyak pemain dari lapisan ekonomi tertentu untuk masuk ke dalam game.
Pemain baru ini, apapun identitas mereka di dunia nyata, semuanya mendapat label 'akun baru' atau pemula, sehingga menjadi target di mata para cabang psikologis itu.
Biara Berdarah dipenuhi akun baru, yang juga memancing banyak cabang seperti ini datang.
Beberapa penyihir ini pada dasarnya termasuk dalam tipe ini. Membunuh orang adalah hal yang biasa, terutama membunuh akun baru tanpa segan-segan, kecuali akun baru tersebut menggunakan layanan Pekerjaan Leveling mereka.
Sayangnya, tingkat Pekerjaan Leveling para penyihir ini sangat tidak memuaskan.
Selain harganya mahal, masalah utamanya adalah efisiensi yang biasa-biasa saja. Seringkali mereka melewatkan monster, membuat para akun baru harus bolak-balik menjalani perjalanan mayat.
Bahkan jika tidak ada yang menawarkan Pekerjaan Leveling gratis, mereka tidak akan mencari preman ini. Apalagi seorang penyihir bernama Sheng Hun bersedia membawa mereka secara gratis. Salah satu pemuda yang sedang menggunakan layanan preman ini, setelah mendengar dari teman tentang Pekerjaan Leveling gratis, langsung keluar dari grup dan bergabung.
Hal ini membuat para penyihir preman semakin tidak senang.
Pekerjaan Leveling gratis akan mempengaruhi pasar dan merampas pelanggan, apalagi langsung mengambil dari tangan mereka. Mereka langsung memutuskan untuk mengalahkannya.
Prosesnya berjalan lancar, bagaimanapun juga "Tinju ganda sulit melawan empat tangan".
Pertama kali membunuh Shenghun sang penyihir, bahkan menjatuhkan peralatan Emas Gelap yang sangat bagus, ini membuat semangat mereka semakin berkobar, memantapkan niat untuk membuat Shenghun mati tanpa tempat dikuburkan.
Hanya saja tidak menyangka akan muncul buruan baru secara tiba-tiba.
Selama ini selalu Lu Li yang mengganggu orang lain, baik di dunia nyata maupun game, mana ada kejadian dipukul sampai tidak melawan seperti ini. Awalnya dikira sekelompok pekerja leveling yang cari makan, ternyata mereka adalah kelompok preman yang memonopoli pasar.
Buruan baru ini bertekad memberikan pelajaran berharga kepada mereka.
Dengan sekali tebas langsung mengalahkannya, seorang penyihir dengan HP setengah langsung tumbang. Akhirnya siluet Lu Li mulai terlihat.
Yang hadir sempat kebingungan total. Bagi para penyihir preman, mereka berharap bisa menemukan Lu Li lalu membunuhnya untuk mengambil peralatannya, tapi tak menyangka cara kemunculan Lu Li begitu di luar dugaan.
Untuk sejenak, semua orang berhenti bergerak.
“Semua, kenapa tidak melanjutkan?” Pisau belati Lu Li berotasi di tangannya, lalu menusuk ke dahi seseorang di sebelahnya dengan gerakan terbalik.
Pukulan Pahat!
Skill kontrol yang seharusnya tidak terlalu tinggi damage-nya ini ternyata langsung menguras 300+ HP penyihir tersebut, membuat HP-nya turun drastis. Bahkan penyihir yang diserang sendiri tidak menyadari hal ini.
Hanya jagoan sejati yang melakukan berbagai pengamatan dan perhitungan selama pertempuran.
Biasanya dalam pertarungan pertama, para jagoan sudah bisa menilai kemampuan serangan dan pertahanan lawan berdasarkan damage yang ditimbulkan.
Tidak masalah jika tidak menyadari serangan pertama, serangan biasa kedua dan ketiga yang totalnya 500+ HP juga bisa diabaikan. Yang penting adalah skill Shadowstrike keempat yang tidak hanya menyebabkan damage 1.800 tapi juga memberikan efek Pusing selama dua detik.
Lu Li dengan santai menambahkan satu tusukan, langsung meng-KO penyihir kedua.
Apa yang terjadi?
Semua orang merasa pikiran tak bisa mengikuti irama mata, mengapa tiba-tiba ada dua orang yang tiarap di tanah.
"Teman ini..." Pemimpin grup yang pertama kali menyadari situasi tidak langsung memerintahkan anak buahnya untuk melawan Lu Li. Bahkan orang paling bodoh pun tahu Lu Li sulit dilawan. Membunuh dua orang mereka dalam sekejap, ini jelas bukan hal yang bisa dilakukan manusia biasa.
"Lho, kapan kita menjadi teman?" Lu Li sengaja bertingkah manja.
Aktingnya sempurna, sayangnya wajahnya tertutup. Orang lain hanya bisa melihat dua matanya yang sinis dan dingin, semakin membuat orang merasakan hawa dingin yang menusuk tulang.
"Baru saja itu semua salah paham. Target kami adalah orang ini, tidak ada hubungannya denganmu. Lagipula kau sudah membunuh dua anggota kami, sekalipun ada kesalahpahaman pasti sudah terlampiaskan. Bagaimana kalau kita berjalan sendiri-sendiri saja?" Pemimpin grup menahan darah berdesir panas yang ingin muncrat dari tenggorokannya.
Mereka kelompok ini tidak terorganisir dan tanpa disiplin yang ketat, tetapi mengandalkan jumlah yang besar, sudah lama mendominasi Biara Berdarah, kapan pernah harus menahan diri dan diam seperti ini.
"Kenapa harus melawan dia?" tanya Lu Li.
"Ini tidak ada hubungannya denganmu, ini urusan antara kami dan dia," kata sang Kakak dengan lembut.
"Bagaimana bisa tidak ada hubungan? Dia temanku, kalian sudah membunuhnya... berapa kali ya?" Lu Li menoleh bertanya pada penyihir jubah biru yang HP-nya nyaris kritis, untung ada campur tangannya sehingga tidak terkalahkan.
"Dua... dua kali," jawab penyihir jubah biru yang masih kebingungan total karena orang aneh ini tiba-tiba mengaku sebagai temannya. Jangan-jangan benar-benar teman yang wajahnya tertutup sehingga tidak dikenali.
"Jangan bercanda, kau jelas tidak mengenalnya..." sang Kakak hampir memuntahkan darah.
"Aku kenal, namanya Shenghun," jawab Lu Li dengan serius.
“Haa, kamu baru tahu kan? Teman, apa kamu sengaja mencari masalah?” Si Ketua akhirnya tidak tahan lagi.
“Bercanda apa? Temanku udah dibunuh dua kali oleh kalian. Siapa yang cari masalah di sini? Biar mereka yang menilai.” Lu Li menunjuk beberapa akun baru yang baru saja regenerasi.
Satu akun level tinggi bisa bawa empat akun baru, sekarang cuma ada tiga.
Mungkin emang dari awal tidak mengajak banyak orang, atau mungkin ada satu orang yang kabur dari medan perang begitu lihat situasi gak kondusif.
Sebenarnya Lu Li gak mau cari masalah. Dia lebih suka pakai waktu buat ngumpulin lebih banyak jiwa. Sekarang ada tujuan baru, dia kembali ke ritme 'berlomba dengan detik' seperti awal masuk game dulu.
Tapi, dia benar-benar gak bisa cuma berbalik badan lalu pergi.
Penyihir jubah biru itu, yang mau gratis membawa anggota baru—bukan buat sok gaya—bahkan berani mencoba menyelamatkan orang yang kena imbas gara-gara dirinya, padahal jelas-jelas bisa mati.
"Beberapa akun baru ini, meski tahu naik ke depan hanya akan bunuh diri, tetap melakukannya tanpa keraguan sedikit pun."
