Hasil pertarungan Moonlight segera jelas. Ning sudah kehilangan banyak HP saat memanjat tangga tali ke tembok benteng. Akhirnya, dia takluk di tangan Moonlight.
Kekuatan mereka nyaris setara. Tapi sejak bergabung dengan Pedang Penghakiman, Moonlight mendapatkan peralatan legendaris dan skill book penguatan yang sedikit lebih unggul.
Namun, hasil yang seperti ini tidak terlalu mempengaruhi kedua pihak dalam pertempuran.
"Hehe, aku melihat Ning Shi tidak menjatuhkan barang, kata Bro Angin memang benar, mereka yang naik ke tembok benteng pasti tidak akan kembali." Fat Monkey tertawa lebar.
Lu Li menyapu pandangannya ke arahnya, tidak ingin berbicara.
Xiao Mo mungkin juga tidak berharap Ning Shi bisa menunjukkan kemampuan besar, tapi nyatanya dia memang berfungsi - begitu banyak anggota Pedang Penghakiman yang beralih serangan ke Ning Shi, secara alami mengurangi kekuatan dinamis serangan ke kereta perang, sehingga kereta perang Ibu Kota Kejayaan lebih punya kesempatan untuk menghujani tembok dengan tembakan meriam.
Ini adalah pertempuran yang ditakdirkan menjadi sengit hingga titik ekstrim.
Ketika Ibu Kota Kejayaan tidak peduli apapun harganya ingin memperoleh lebih banyak kesempatan serangan, Pedang Penghakiman juga tidak lagi diam seperti patung di atas tembok menerima pukulan. Lu Li memimpin sebuah "tim bunuh diri" untuk menyerang satu gelombang, meski menderita kerugian besar, tapi berhasil melakukan sabotase terhadap dua kereta perang lawan.
Ibu Kota Kejayaan merespons dengan beberapa rekombinasi tangga tali baru, satu tim menerjang tembok benteng dan mengganas satu gelombang.
Kereta perang Pedang Penghakiman yang jumlahnya memang tak sebanyak Ibu Kota Kejayaan kini kehilangan dua unit lagi, kesenjangan yang baru saja dipersempit kembali melebar.
Lu Li tanpa ragu kembali memimpin serangan gelombang, kali ini dia sendiri yang langsung memimpin tim.
Xiao Mo tentu tak akan melewatkan kesempatan membunuh Lu Li. Lu Li pun tahu ini. Tujuan turunnya adalah untuk mengalihkan perhatian gaya api yang cukup, memungkinkan rekan satu tim serikat menghancurkan satu kereta perang tambahan di tengah pertahanan terperinci Ibu Kota Kejayaan.
Kehilangan peralatan dalam pertarungan ini sudah menjadi hal biasa.
Peralatan yang hilang diganti cadangan, atau memungut milik orang lain untuk dipakai seadanya. Membunuh satu breakeven, membunuh dua berarti untung satu.
Menurut komentar penuh chemistry gay dari dua komentator, ini adalah salah satu pertempuran paling sengit dan paling seimbang dalam sejarah Perang Benteng. Dua klub super bersenjata tinggi ini benar-benar memerah matanya, menunjukkan tekad tidak akan berhenti sampai salah satu mati.
E-sport bukanlah arena yang ramah dan rendah hati.
Karena kemenangan hanya milik satu pihak, maka kedua belah pihak yang ingin menang dan tidak rela kalah harus bertarung sengit sampai ada hasil akhir.
Bukan hanya di sini, pertempuran-pertempuran benteng lain juga dipenuhi api permusuhan.
Di satu sisi ada desakan kekuatan modal di belakang layar, di sisi lain ada keuntungan besar dari benteng. Tak ada yang masih memikirkan "hubungan baik kita selama ini". Di medan pertempuran benteng, yang ada hanyalah musuh dan sekutu.
Lu Li dan Xiao Mo tidak lagi sekadar menjadi dirigen biasa.
Saat ini tak perlu perintah rumit. Satu pihak ingin menghancurkan tembok lawan untuk membuka jalan, sementara pihak lain bersumpah bertahan mati-matian.
"Houzi, jangan terlalu impulsif, kau sudah mati lima kali." Lu Li menghentikan Fat Monkey yang masih ingin maju.
Sifat asli anggota ini sangat kasar, suasana TKP semakin memicu dorongannya. Dengan pembunuhan dan kematian berulang, mungkin sudah hampir tidak ada rasionalitas tersisa di kepala orang ini.
Mage Api tidak cocok untuk maju ke medan tempur. Lu Li membutuhkannya untuk menjadi menara artileri yang patuh di belakang.
Sebenarnya Moonlight juga mati beberapa kali, hanya saja dia punya banyak peralatan cadangan dengan sifat yang cukup bagus——mungkin semua orang mengira Moonlight tidak peduli peralatan, padahal dialah yang paling peduli. Baru sekarang Lu Li tahu anggota ini tidak pernah mengenakan set peralatan terbaiknya saat masuk medan pertempuran benteng.
Karena gaya bertarungnya di perang benteng sangat nekat, jumlah pembunuhannya melebihi siapa pun, Lu Li akhirnya memilih tutup mata terhadap hal ini.
Akhirnya Lu Li mengalami kematian pertamanya.
Xiao Mo langsung mengendalikan Lu Li, Blood Dagger muncul di belakang Lu Li, menyelesaikan "pembunuhan pasti" terhadap Lu Li hari ini.
"Berdiri lama di tepi sungai pasti basah sepatu", Fajar bukan game "otak" yang bisa satu lawan seratus seperti dulu, Lu Li juga tidak merasa mati sekali itu masalah besar. Hanya saja Tudung Jubah Pembunuh Senja yang terjatuh membuatnya gemetar kesakitan.
Tudung Jubah Pembunuh Senja (Legenda Langka): Armor 115, kelincahan +120, tenaga +60, Efek 1: Kecepatan Gerak 20%, Efek 2: Maestro Racun, meningkatkan kerusakan akibat salepmu sebesar 20%, efek non-kerusakan meningkat 10%, Efek 3: Tudung Diperkuat, saat menggunakan Tudung Bayangan untuk kebal efek sihir, setiap efek yang dihindari akan menambah regenerasi HP sebesar 3%, Membutuhkan Level 60, Daya Tahan 320/320.
Sekarang, akhirnya tahu bagaimana perasaan mereka yang pernah dibunuh dan dirampas peralatannya.
Ini adalah legenda langka, sifat peralatannya jauh lebih tinggi dibanding peralatan spesies sejenis yang biasa. Lu Li selalu enggan menggantinya.
"Wahaha, Lu Li akhirnya mengalami hari seperti ini juga." Biru Muda Laut Angin tertawa terbahak-bahak, suaranya penuh dengan kegembiraan sarkastik. Hal ini membuat Lu Li yang sudah beregenerasi dan kembali ke medan pertempuran merasa tidak senang. Tampaknya ke depan harus lebih sering mengganggu orang ini, biar tidak lupa sakit setelah lukanya sembuh.
"Feng Shao, jangan hanya tertawa. Darahmu tebal, bisa lebih maju menyerbu."
"Apaan sih! Ini kan senjata legendarisku. Bagaimana jika kehilangan?" Biru Muda Laut Angin tidak menyangka balas dendam datang secepat ini. "Si Hitam Lu" ini benar-benar berhati sempit.
"Apa? Kamu ternyata membawa senjata legendaris masuk ke sini? Bagaimana jika hilang?" Lu Li berpura-pura terkejut, suaranya melengking lebih dari delapan belas oktaf. Terlebih lagi menggunakan mode non-pribadi, seluruh orang di medan pertempuran benteng bisa mendengarnya.
"Hah, bukannya harus pakai peralatan terkuat di sini?" Biru Muda Laut Angin masih belum menyadari apa yang terjadi, membantah secara tidak sadar.
Menurutnya, jika semua orang tidak memakai peralatan hebat, kekuatan pertahanan benteng minimal akan turun dua puluh persen. Untuk apa bertahan? Lebih baik langsung menyerah saja.
Rekan yang sudah melihat tujuan terselubung Lu Li mulai secara diam-diam menyalakan lilin untuk Biru Muda Laut Angin dalam hati.
Sebenarnya, pengacau PVP seperti Biru Muda Laut Angin jarang diburu. Saat HP orang lain 4-5 ribu, total HP-nya sudah lebih dari 10.000. Pertahanannya 2-3 kali lipat orang lain, ditambah segudang skill pengurangan damage.
Dengan damage yang bisa membunuhnya, kita bisa membunuh tiga sampai lima Perpisahan di Bunga sekaligus.
Ditambah ada penyembuh yang tiba-tiba mengisi HP Biru Muda Laut Angin, tingkat kesulitan membunuhnya semakin tinggi.
Jadi tidak ada yang mau bertarung melawannya, lagipula dia larinya lambat, ofensifnya juga biasa-biasa saja, takkan memberi pengaruh besar pada orang-orang Ibu Kota Kejayaan.
Sekarang, situasinya berbeda...
Kata "peralatan legenda" berhasil mengalihkan perhatian semua orang, bahkan Xiao Mo pun tak terkecuali. Apalagi senjata tingkat legenda, itu adalah barang yang tak bisa dibeli meski dengan uang sekalipun.
Menurut perhitungan Lu Li, raksasa sekelas Xiao Mo mungkin saja tidak memiliki peralatan legenda di tubuhnya.
