Klub-klub lain juga melaporkan perkembangan serikat mereka. Bahkan beberapa serikat besar yang belum membangun sistem klub pun ada yang sudah berperang dengan Ouro.
Dari 800 orang lebih, sebenarnya hanya lima puluh hingga enam puluh serikat yang benar-benar sempat bertempur dengan Ouro.
"Tim asing lebih unggul beberapa hari di aspek ini. Konon beberapa klub besar sudah masuk tahap Amuk, bahkan ada yang pernah menyisakan HP satu persen." Xiao Mo melanjutkan setelah semua selesai melapor.
“Kudengar klub-klub tetangga kita beberapa gabung serang, hasil terbaiknya cuma tinggal ratusan HP.” Windwhisper menambahkan.
Seolah langsung menyentuh titik sakit, ruang obrolan bergemuruh semangat, berubah jadi arena yang sama sekali tak boleh kalah.
Lu Li sebenarnya tak terlalu bersemangat, lihat saja level game negara burung itu, mana mungkin bisa sampai tinggal ratusan HP, walaupun semua elit klub dikerahkan pun mustahil.
Windwhisper ini cewek cukup pintar, tahu cara memanfaatkan kelemahan para otaku game.
Beberapa tahun terakhir konflik antarnegara semakin berkurang, tapi kalangan game tetap sengit bertarung, prinsip paling umum adalah kita boleh kalah, tapi sama sekali tak boleh kalah dari negara burung.
Lu Li dulu selalu berjuang untuk bertahan hidup, secara logis seharusnya tak punya banyak waktu luang untuk jadi aktivis kemarahan.
Namun sebenarnya, Dia justru lebih radikal dibanding kawan-kawan yang penuh emosi itu. Ini bukan masalah asal usul miskin atau kaya. Kebencian ini sudah melekat sejak lahir, bahkan seratus tahun pun tak akan mengurangi sedikitpun. Hanya dengan memunahkan satu pihak hingga punah barulah mungkin mencapai titik akhir.
Melihat kondisi emosional semua orang sudah matang, barulah Xiao Mo perlahan mengungkapkan tujuannya.
"Aku berencana membentuk super tim pembuka lahan baru. Kita akan mengerahkan kemampuan tempur profesional dari seluruh kalangan game Tiongkok. Kita harus cepat beradaptasi, lalu menjadi yang pertama di dunia yang berhasil mengalahkan Ouro dalam Pembunuhan Pertama!"
"Aku setuju!" teriak Shiyishao dengan suara mengerikan.
Remaja kekanak-kanakan berdarah panas memang begitu. Otaknya sudah dipenuhi bayangan membunuh imp kecil dengan kejam. Rencana kerja sama yang konkret belum keluar, dia sudah menyetujui duluan.
"Bekerja samanya seperti apa detailnya?" tanya Lu Li.
“Dibagi menjadi tiga langkah.” Xiao Mo yang membuat grup obrolan ini jelas bukan improvisasi, ia menyusun skema yang feasible secara sistematis: “Langkah pertama, semua tim pembuka lahan baru yang pernah bertarung dengan Ouro berbagi pengalaman tempur, kita bersama-sama menganalisis untuk merumuskan rencana pertempuran optimal...”
Ini sangat masuk akal. Mengingat semua pihak harus bekerja sama, berbagi pengalaman tempur adalah hal yang sepenuhnya logis.
Selain itu, sebelumnya setiap tim bekerja sendiri-sendiri. Karena perbedaan komposisi pasukan dan pengalaman dirigen masing-masing tim, metode pembukaan lahan baru yang digunakan pasti berbeda. Hanya dengan membandingkan baru bisa melihat kesenjangan, mengintegrasikan satu set rencana optimal sama dengan prinsip 'mengasah pisau tidak mengganggu pekerjaan menebang kayu'.
“Langkah kedua, memilih komposisi pasukan terkuat. Ini juga harus didiskusikan bersama, jangan ada yang menyembunyikan kemampuan terbaiknya.”
Langkah kedua ini merupakan kelanjutan alami dari langkah pertama. Setiap klub pasti memiliki bintang andalan mereka, contohnya Biru Muda Laut Angin dari Pedang Penghakiman - T ini tak diragukan lagi adalah MT nomor satu Fajar, klub lain juga punya bintang serupa.
"Jika bisa merekombinasi pemain-pemain kelas ini untuk membuka lahan baru, kekuatannya pasti melebihi klub manapun."
Lu Li pun harus mengakui hal ini. Dari 40 orang di timnya, yang benar-benar memuaskannya hanya sekitar belasan. Untuk sisanya, permintaannya hanyalah bisa mematuhi perintah dan meminimalisir kesalahan.
Andai benar-benar ada pasukan seperti ini yang dipercayakan padanya sebagai dirigen, dia berani menjamin bisa menyelesaikan Ouro dalam waktu 2-3 minggu.
"Langkah ketiga, aku harap kita semua bisa menyumbang bagi kejayaan ekspedisi ini. Ekspedisi kali ini bukan urusan Ibu Kota Kejayaan, bukan Xuese Zhanqi atau Pedang Penghakiman - ini adalah kemegahan seluruh Area Hua Xia. Karena itu, kuharap Saudara sekalian yang hadir bisa memberikan iuran masing-masing..."
Lu Li hampir saja bertepuk tangan. Sebelumnya dia masih bingung mengapa Xiao Mo mengundang banyak orang tak terkait ke rapat, sekarang akhirnya tahu rencananya.
Singkatnya, ini adalah taktik untuk menarik iuran anggota dari orang-orang tersebut.
Kalian punya beberapa botol ramuan bagus di rumah, kan? Serahkan saja, nanti dicatat di buku prestasi. Kalau ada peralatan yang cocok untuk melawan Ouro, serahkan juga, nanti juga dicatat di buku prestasi...
Hanya orang seperti Xiao Mo yang punya daya tarik untuk membuat 800 serikat memberikan kontribusi secara kolektif.
Orang-orang ini tidak hanya tidak akan mengabaikan atau menolak, tapi juga akan berusaha maksimal. Meski harus "menjaga muka" dengan pamer kekuatan, toh manusia hidup demi harga diri. Siapa yang tidak mencintai reputasinya sendiri?
Lu Li harus mengakui bahwa dirinya memiliki kesenjangan di segala aspek jika dibandingkan dengan Xiao Mo.
Tim pembuka lahan baru yang dibentuk melalui tiga langkah ini mutlak lebih kuat daripada klub mana pun yang masih ada. Jika dijalankan, mungkin dalam 2-3 hari saja Ouro sudah bisa ditaklukkan.
Ngapain aja dari tadi? Dalam hati Lu Li sangat ingin mengolok.
Mereka sudah mengerahkan sumber daya manusia dan material besar-besaran untuk BOSS Ouro, bahkan menghabiskan waktu lebih dari empat minggu. Sekarang semuanya ternyata harus diulang dari awal.
Mungkin, setelah meraih Pembunuhan Pertama, Pedang Penghakiman juga bisa mendapatkan beberapa keuntungan bagus.
Tapi keuntungan sebesar apa pun mana mungkin bisa memuaskan Lu Ba Pi dibanding menelan sendiri? Lagipula, jika ini berhasil, wilayah Hua Xia yang mengalahkan area besar luar negeri, pihak paling diuntungkan jelas Xiao Mo sebagai pemimpinnya.
Jika tidak ada insiden tak terduga, Xiao Mo pasti akan menjadi Komandan tim pembuka lahan baru.
Otak kemasukan air pun dia tidak akan memberikan posisi Komandan kepada Lu Li, paling banter menaikkan Lu Li jadi wakilnya——hanya orang bodoh yang mau jadi wakil, itu hanya akan menjadi langkah tambahan yang memperindah reputasi besar Xiao Mo.
Namun, Lu Li yang tahu semua ini tetap tidak bisa menolak.
Tak ada yang berani menolak usulan seperti ini. Sudut pandang Xiao Mo terlalu cerdik, untuk seluruh Hua Xia, siapa berani tidak patuh?
Lu Li juga khawatir Pedang Penghakiman akan dicap sebagai pengkhianat bahkan penjual negara, pukulan ini pasti membinasakan bagi klub baru.
Langkah pertama operasinya cukup rumit, dan belum tentu harus segera diselesaikan. Bisa disempurnakan sambil membuka lahan baru saat tim pembuka lahan bertarung di dungeon. Langkah kedua dan ketiga harus segera dijalankan, bahkan bisa dilakukan bersamaan.
"Untuk Tuhan T, kami ambil Biru Muda Laut Angin dari Pedang Penghakiman. Semua setuju kan, Lu Li?" Xiao Mo bertanya dengan serius.
Sial, wong kamu sudah memutuskan, ngapain tanya aku.
Lu Li hanya bisa menyetujui: "Dia tidak masalah, kita dari Pedang Penghakiman sepenuhnya mendukung."
Selanjutnya adalah proses seleksi personel. Empat puluh orang masuk dungeon, sebagian kecil siaga. Dari Pedang Penghakiman yang terpilih hanya Biru Muda Laut Angin, sisanya cuma Hujan Maret.
Boss ini kurang ramah untuk pencuri. Ditambah Pedang Penghakiman sudah memilih dua orang, tentu tak mungkin menambah Lu Li lagi.
Lu Li frustasi, tapi tak bisa berbuat apa-apa.
