“Menurutku, aku berhak mengetahui detail misi ini lebih lengkap.” Lu Li bersikeras bertanya.
“Dia adalah istriku, sekaligus rekan seperjuanganku. Kami sudah bersama selama bertahun-tahun lamanya, sampai-sampai aku sudah tidak bisa menghitungnya lagi.” Senyum pahit mengembang di wajah Malilis: “Aku sangat mencintainya, tapi karena terlalu sibuk dengan urusan pemerintahan, sudah lama aku tidak mengobrol baik-baik dengannya.”
“Anda adalah komandan yang hebat, tapi bukan suami yang baik.” Lu Li menggenggam tangan kecil Elf Air lebih erat.
Elf Air tersenyum kecut, seolah memahami maksud tersirat Lu Li. Seringkali beberapa hal tidak perlu diucapkan terlalu gamblang, keharmonisan tak terucap seperti ini justru terasa dalam setiap detail kecil.
Lu Li adalah seorang manajer klub, seorang komandan tim pembuka lahan baru, sekaligus merawat adik perempuan dengan kondisi sakit yang perlu diperhatikan.
Namun Lu Li tak pernah menggunakan alasan-alasan ini untuk mengabaikan kehidupan percintaan mereka sendiri.
Di dalam game, bahkan selama waktu istirahat singkat setelah wipe, dia akan duduk bersama Elf Air. Mereka berdiskusi hal-hal remeh-temeh sampai pemain lain yang mendengar curiga tingkat kecerdasan mereka turun.
Di dunia nyata, Lu Li dan Elf Air sama-sama berada di Kota Jiangnan. Selain menemani adiknya, hampir seluruh waktunya dihabiskan untuk mendampingi Elf Air.
Kebersamaan ini bukan berarti terus-menerus melekat, setidaknya saling berada dalam wilayah yang terlihat oleh pandangan masing-masing.
Untuk optimalisasi pendampingan adik dan Elf Air, Lu Li mendelegasikan pekerjaan dunia nyata ke Piao Ling, Baba Kucing, Genhao San, dan Roti Putih. Di game pun demikian, bahkan tugas paling dasar sebagai komandan mulai dilatihkan pada Wei Yun Dan Yue sebagai penerus.
Menyukai satu orang, memerlukan pengorbanan.
Maloris jelas adalah pria yang mengutamakan Pekerjaan ketimbang rumah kita, dan kondisi ini telah berlangsung selama ratusan bahkan ribuan tahun. Kehidupan panjang Elf justru menjadi senjata paling mematikan.
"Kamu benar, aku memang benar mengabaikannya. Tapi aku sangat mencintainya." Maloris tidak membantah.
"Lalu, apa yang terjadi?" tanya Elf Air di samping. Dia bingung bagaimana memandang persoalan ini. Secara logika, meski sempat diabaikan dalam tingkat tertentu, selama cinta tetap setia seharusnya tidak akan muncul perubahan situasi.
"Kalau sekarang direnungkan, sejak lama dia sudah terlihat tidak normal. Terus-menerus bergumam sendiri, seolah hidup dalam tekanan. Kadang dia bilang dirinya benar, tapi seketika juga menyangkal..."
“Semangatnya sangat tidak beres, seolah ada yang berdialog dengannya, menyarankannya. Dari awalnya tegas, perlahan ia menjadi tidak pasti. Ya ampun, aku benar-benar sialan...”
“Suatu hari saat aku pulang, ia sudah menghilang. Ada yang memberitahuku bahwa ia pergi ke selatan. Ini wilayah gurun, ke selatan hanya ada satu markas terbuka kecil. Tolong tanyakan di sana apakah ada yang melihat Natallia.”
“Baik, kita akan segera kembali melapor.” Lu Li langsung menyetujui.
Tugas sejauh ini tidak memiliki keistimewaan, prosedur yang sama dilakukan semua pemain. Selanjutnya tinggal periksa markas itu.
Perkemahan kecil ini sangat minim, di peta bahkan tidak ada penanda sama sekali.
Sekelompok kurcaci pengembara di sini memanfaatkan kalajengking gurun beracun untuk membuat anggur. Minuman ini dicampur dengan racun kalajengking, lalu para kurcaci menambahkan beberapa bahan lain. Hasil akhirnya justru minuman yang tidak beracun, malah mampu menetralkan sebagian besar kerusakan racun dari kalajengking gurun.
Mereka beranggotakan sekitar enam atau tujuh orang, akan memberikan tugas pada pemain tentang kalajengking pasir beracun. Hadiahnya adalah anggur penawar racun ini, plus beberapa produk khas gurun lainnya.
Saat Lu Li dan Elf Air tiba di lokasi, tujuh kurcaci kecil sedang berjuang mati-matian melindungi markas mereka. Banyak serangga yang mengepung mereka, dari postur tubuh terlihat jelas ini adalah keturunan ras serangga Qiraji.
Setelah Tembok Kumbang runtuh, wabah serangga mulai merajalela di area ini. Di gurun sering terlihat kerangka binatang buas bahkan ras cerdas yang dimakan serangga. Di sebuah bukit di barat laut Gadgetzan, terdapat kerangka Naga Perunggu raksasa. Dari sini terlihat serangga biasa yang diberi kekuatan mistis oleh Cthun pun bisa "Semut banyak bisa menggajah sampai mati".
Lu Li dan Elf Air dengan Tindakan Tegas langsung menyerang untuk berniat membantu.
Di dungeon mereka pernah mengalahkan serangga yang seratus kali lipat lebih kuat dari ini. Dengan bergabungnya mereka, markas kecil di area terbuka yang sempat sangat kritis akhirnya disimpan.
Kurcaci adalah ras dengan sifat alami optimis. Baru saja hampir dimakan serangga, sekarang bahaya sudah lewat, mereka langsung kembali ke kehidupan pembuatan minuman tak banyak berpikir.
“Terima kasih banyak atas bantuan kalian. Kami tidak punya apa-apa untuk membalas jasa kalian. Jika kalian suka minum, bir kurcaci bisa kalian minum sampai mabuk sekarat. Atau bisa kuberikan bir penawar racun. Kami sudah mempelajari kalajengking beracun selama bertahun-tahun. Kalajengking Tanaris adalah anggota paling kejam yang pernah kami lihat.”
“Kami sedang mencari seseorang - seorang night elf perempuan yang memakai jubah biru. Dia adalah Imam Perempuan Bulan. Jika kalian bisa memahami, di jubahnya ada pola tentang Dewi Elune.”
Beberapa kurcaci saling pandang. Akhirnya kurcaci muda yang paling cerewet yang berbicara.
“Tentu kami tahu pola itu. Dalam Arkeologi dan teologi, tidak ada yang tidak diketahui kurcaci. Banyak night elf di sini, tapi yang pakai baju seperti itu memang jarang. Sepertinya kami pernah melihat orang yang kamu cari.”
“Di wilayah mana dia berada? Apakah dia meninggalkan informasi?”
“Hari itu, kami juga diserang oleh serangga. Ketika dia datang, pertempuran kami sudah selesai. Kami semua terluka, jadi berharap bisa disembuhkan olehnya——Bukankah pendeta seharusnya menyelamatkan orang? Setan tahu kegilaan apa yang menimpanya, dia malah menyerang kami. Untung markas kami penuh dengan kalajengking beracun. Setelah kami kabur ke dalam markas, dia berhenti mengejar.”
“Benar, persis seperti itu! Kami tidak pernah berdosa padanya atau menghina Tuhannya. Elune sebagai saksi, benar-benar aneh!”
“Apakah dia mengatakan sesuatu?”
“Tidak banyak, dan ucapannya kacau. Dia terus bergumam pada diri sendiri, sepertinya mengatakan semua orang telah ditipu, dunia kita tidak nyata, Azeroth sebenarnya adalah monster... Aku sama sekali tidak mengerti maksudnya...”
“Baik, apakah kalian melihat ke arah mana dia pergi?”
“Kami melihatnya, tentu saja melihat. Saudara kami ini, dia seorang pencuri, dia mengikuti wanita itu, menyaksikannya menuju sarang serangga Ahn'Qiraj...”
“Kamu sama sekali tak tahu apa yang kusaksikan, sungguh tak terbayangkan.” Pencuri kurcaci itu berkata dengan suara bergetar: “Para serangga itu menyambut wanita itu, sang night elf, kulihat sendiri dia masuk ke sarang serangga dikerumuni mereka, ya ampun!”
Lu Li dan Elf Air saling pandang, hati mereka dipenuhi hipotesis buruk.
