Makan, tidur, bunuh Hei Ge – ini menjadi rutinitas anggota Pedang Penghakiman. Bahkan orang-orang dari Pedang Penghakiman asli ikut bergabung.
Tak lama seluruh game mengetahui kejadian ini.
Serikat Pedang Penghakiman kembali berseteru dengan Bangsawan Jiangnan. Kalau dulu Bangsawan Jiangnan yang cari masalah menekan serikat baru ini, kali ini Lu Li tanpa alasan memburu karakter level 30-an—karakter itu bahkan setelah belasan hari masih belum mencapai level 40.
Di mata orang luar, dulu Bangsawan Jiangnan yang keterlaluan, tapi kini justru Pedang Penghakiman yang lebih keterlaluan lagi.
Karakter level 30-an itu dibunuh berulang kali.
Bahkan orang-orang tak jelas pun ikut campur. Ada yang sekadar mencari uang—mereka bawa video eksekusi ke Yi Ren Lei Nuo Zhi Rou, dan setelah dipastikan tidak ada masalah, uang pun diberikan.
Sebagian lagi murni ingin balas dendam pada Bangsawan Jiangnan. Toh hukum tidak bisa menghukum massa—lagipula mereka tak bisa memastikan siapa sebenarnya dalang pembunuhan massal ini.
Di tengahnya juga muncul beberapa pihak berkepentingan yang ingin dunia kacau dan khawatir Pedang Penghakiman tidak bertarung dengan Bangsawan Jiangnan. Begitu kedua pihak ini mulai berebut, kekuatan dan energi mereka akan terpengaruh. Saat itu, benteng kedua serikat bisa dibagi-bagi oleh semua orang.
Bagaimana jika Paviliun Hujan Ringan dan Kota Wushuang ikut terseret? Akan ada dua benteng lagi yang bisa dibagi.
Namun yang membuat semua tertegun seperti patung, Jinse Wushang kali ini sangat tenang. Selain memainkan kartu simpati di tempat umum dan menuduh kesombongan Pedang Penghakiman, ternyata dia tidak melakukan apa-apa sama sekali, sepenuhnya menempatkan Bangsawan Jiangnan dalam sudut pandang korban.
Perang benteng berlangsung sesuai jadwal. Bangsawan Jiangnan berhasil berjaga di benteng serikat sendiri.
Setelah perang benteng, Bangsawan Jiangnan dan Pedang Penghakiman terlibat dalam pertempuran terkendali selama beberapa jam. Sejak itu, tak ada yang melihat "Mengejar Kamu Aku Hehehe" di "Fajar". Setelah fitur penghapusan akun diaktifkan, tak ada yang tahu apakah karakter itu berubah bentuk dan masuk kembali ke game.
Setidaknya di mata semua orang, Pedang Penghakiman ungguli Bangsawan Jiangnan sampai membuat salah satu saudara mereka terpaksa mundur dari game.
Gaya bertindak Pedang Penghakiman seolah tak pernah mengenal kata lemah.
Halloween berakhir dengan suka cita. Berkat Can Meng, Pedang Penghakiman berhasil merebut lima Tali Kekang Ksatria Tak Berkepala. Menurut statistik pihak berkepentingan, angka ini menempati peringkat keenam di Peringkat Perolehan Klub Area Hua Xia.
Posisi tertinggi diraih Ibu Kota Kejayaan yang unggul jumlah personel, berhasil mendapatkan tujuh mount.
Tombak Penghakiman sebagai serikat baru juga mendapatkan dua mount. Salah satunya dengan tak tahu malu dibagikan ke diri sendiri oleh Piao Ling, sementara satunya lagi direbut oleh Gongzi Qingcheng.
Jadi bisa dibilang kedua orang ini sama-sama tak tahu malu.
"Hari ini adalah pertama kalinya Pedang Penghakiman mengikuti Piala Huaying. Lawan mereka... adalah klub baru Dongxing She. Ahem, nama yang sangat angker, mari kita nantikan hasil mereka." Deep Tone Secepat Angin memegang mikrofon memulai komentarnya hari ini.
Hari ini hanya ada satu komentator, mengingat ini masih babak awal pertandingan yang memang tak banyak hal penting untuk dikomentari.
Anggota Dongxing She semuanya bergairah. Mereka menggosok-gosokkan tangan penuh antusias menunggu turun ke lapangan.
Bukan berarti mereka merasa bisa 'membunuh dewa untuk membuktikan jalan', mengalahkan Pedang Penghakiman lalu mencapai puncak kehidupan. Faktanya, sepercaya diri apapun mereka, mereka tahu perjalanan kompetisi mereka akan berakhir di sini.
Melawan Pedang Penghakiman, mereka memperkirakan tak akan mendapat satu poin pun.
Yang paling krusial adalah meningkatkan reputasi. Untuk "klub" seperti mereka yang sama sekali tidak punya kekuatan, hampir tidak ada yang tahu mereka. Hasil terbaik hanyalah memenangkan beberapa pertandingan untuk menghasilkan uang tiket masuk.
Tapi situasinya berbeda saat berhadapan dengan Pedang Penghakiman.
Lihatlah perlakuan istimewa yang diterima Pedang Penghakiman - seluruh tempat pertemuan penuh sesak, sebagian uang tiket masuk ini akan dibagikan ke mereka, bahkan ditemani komentator legendaris Deep Tone Secepat Angin. Sekadar ucapan asal dari dewa komentator seperti Angin saja bisa jadi bahan berita.
Efek iklan sebaik ini tidak bisa dibeli dengan uang berapapun.
Saat pertarungan arena dimulai, atlet esports East Star Society yang naik panggung langsung membungkuk dalam-dalam, hampir seperti ingin memeluk pelindung kuat Fat Monkey sambil mengucapkan terima kasih.
Fat Monkey memang memiliki sifat pemarah, namun semakin sopan orang lain padanya, semakin sulit baginya bertindak keras. Pertempuran yang seharusnya terselesaikan dalam tiga puluh detik, justru berlarut-larut dengan serangan balasan selama dua tiga menit, hingga akhirnya atlet esports itu baru dikalahkan dan turun dari panggung.
Atlet esports kedua kembali menunjukkan kesopanan ekstrim, dan yang mengejutkan - sama seperti Fat Monkey - dia juga seorang Mage Api.
Begitu naik panggung langsung menunjukkan sikap penggemar bertemu idola, Fat Monkey pun menggigit gigi. Setelah beberapa menit bertarung, tubuhnya tumbang di atas panggung kecil. Benar, dia KO oleh adegan pertarungan palsu yang buruk.
Selanjutnya yang turun ke medan adalah Moonlight.
Moonlight berbeda 180 derajat dari Fat Monkey. Dia adalah atlet esports murni yang hanya mengejar kemenangan, tak peduli dihormati atau tidak. Memberi keringanan di atas ring tinju adalah hal yang mustahil dalam kamusnya.
Maka pertarungan arena pun sepenuhnya diakhiri di tangan Moonlight.
Tidak ada yang menyalahkan Fat Monkey, satu poin sangat penting bagi Perkumpulan Dongxing. Dengan memperoleh satu poin ini, mungkin masih ada kesempatan untuk naik peringkat. Jumlah tim low-end dalam lomba sangat besar, satu poin bisa berarti selisih beberapa peringkat.
Pedang Penghakiman sama sekali tidak mempedulikan poin. Bahkan jika semua poin di babak ini hilang, tidak akan mempengaruhi laju kemenangan mereka.
Pertandingan tim semakin tidak mungkin kehilangan poin. Lu Li juga turun langsung, pihak Pedang Penghakiman sudah memberikan muka yang cukup kepada lawan. Mereka menghapus Perkumpulan Dongxing dengan cepat dan gembira, kedepannya bisa membanggakan diri pernah bertarung dengan Lu Li di panggung.
Meskipun Tombak Penghakiman adalah cabang dari Lu Li, tim mereka harus melalui babak kualifikasi.
Pertandingan di era ini cukup berorientasi kemanusiaan, terutama kualifikasi yang hampir tanpa hambatan. Ketika Tombak Penghakiman didirikan, babak kualifikasi Piala Huaying sudah berjalan lama.
Kelemahannya adalah mereka harus sama seperti tim yang sudah bertarung sejak awal, harus mengakumulasi cukup poin. Bergabung terlambat jelas merugikan, namun pasukan inti Tombak Penghakiman berasal dari akademi pelatihan Pedang Penghakiman.
Duan Lu adalah Kapten Tombak Penghakiman. Tim terdiri dari Pastor Gongzi Qingcheng, Prajurit Shi Hun Cao, ditambah trio Sikong Tiga Tolol.
Pasukan enam orang sudah cukup untuk satu pertandingan. Meski tak ada yang menonjol, kali ini Lu Li tak menugaskan anggota veteran untuk membimbing mereka. Saat Piala Donghua bahkan Mu Qiu dan Fat Monkey ikut bertarung bersama, bahkan Wei Lan Hai Feng dan Hua Di Li Qing pun mengangkat lengan bajunya untuk bertempur.
Performa mereka sebenarnya sangat memukau. Hampir setiap pertandingan mereka bisa meraih lebih dari enam poin (3 poin pertarungan arena + 6 poin pertandingan tim, total 9). Ketemu lawan lemah langsung dapat 8-9 poin.
Jika tak ada insiden tak terduga, Tombak Penghakiman pasti lolos ke babak peningkatan kali ini.
