Mage Agung Angela Dusatus mengangguk memberi isyarat pada rombongan yang mendekat: "Kalian harus memanfaatkan waktu, sudah banyak yang pergi ke tempat jahat itu dari sini. Sebagai teman Yang Mulia Tirion Fordring, jangan sampai ketinggalan terlalu jauh."
Berkat lapisan hubungan dengan Old Fordring, anggota Pedang Penghakiman menerima penghormatan konsisten dari semua NPC garis depan di Tanah Wabah.
Untuk Xiao Ba Jiang yang memiliki nilai daya tarik sangat tinggi, NPC sekarang sedang mengusap kepalanya, memasukkan beberapa botol ramuan ke tangannya, dengan wajah masam mengingatkannya untuk menjaga keamanan diri...
Baiklah, selama tidak dibandingkan dengan anak kesayangan Sistem, semua orang cukup puas dengan sikap NPC terhadap mereka.
"Kita harus naik sekarang, mohon bantuan Yang Mulia." Lu Li baru memulai percakapan setelah Xiao Ba Jiang selesai menipu ramuan.
Naxxramas adalah Menara Necromantic besar yang melayang di udara, area sekitarnya dipenuhi kehancuran. Ini adalah medan pertempuran Pasukan Sekutu Azeroth, dengan tumpukan mayat manusia dan ras lain, bahkan Lu Li melihat beberapa kepala mengerikan bangsa orc.
Ketika tanah tempat semua orang berpijak ini terancam, kontradiksi lain tidak lagi penting.
"Di sini ada laporan intelijen tentang Naxxramas, dikumpulkan prajurit dengan mempertaruhkan nyawa. Semoga bisa membantu kalian." Mage Agung Angela Dusatus mengeluarkan gulungan perkamen, hadiah terakhir ini.
Sekelompok penyihir gelap dan goblin sedang mengutak-atik sebuah instrumen.
Baru saja satu tim pemain tiba. Mereka membayar sejumlah uang, berdiri di posisi tengah instrumen. Alat itu mulai beroperasi, pemain melesat ke langit seperti batu, langsung terdorong ke atas Naxxramas.
Hanya dengan cara seperti ini kita bisa masuk dungeon.
Mustahil Kel'Thuzad mengizinkan pemain memasang pintu teleportasi di Menara Necromantic-nya.
Tugas pembukaan gerbang yang sebelumnya dilakukan pemain hanyalah biaya dasar. Koin emas yang diberikan kemudian adalah biaya jasa goblin. Makhluk ini mau menyumbang tenaga untuk benua Azeroth, asal dibayar koin emas.
Setelah membayar koin emas, Lu Li dan kawan-kawan juga terlempar ke benteng udara ini.
Mendarat di area paling pinggir, Lu Li kemudian mengeluarkan batu regenerasi yang dibeli dengan harga mahal dari pedagang NPC. Batu itu ditempatkan di sudut terpencil, sementara pemain pengganti bertugas melindungi titik regenerasi ini agar tidak dirusak monster di luar dungeon Naxxramas.
Jika tidak, semua orang hanya bisa bangkit kembali di Kapel Ibadah Cahaya Suci di bawah, dan harus membayar lagi untuk terlempar ke atas.
Secara perhitungan, biaya ini lebih mahal daripada membeli batu regenerasi, apalagi akan membuang-buang waktu banyak orang.
"Titik ini milik kita. Penyihir Gelap, panggil lebih banyak orang untuk berjaga ketat. Anggota klub lain dilarang mendekat - kalau melanggar berarti perang! Jika tidak ada urusan, bersihkan monster mayat hidup di sekitar sini. Ada reputasi yang bisa didapat," kata Lu Li.
"Berangkat!"
Pintu masuk dungeon Naxxramas adalah tangga-tangga yang dipenuhi tumpukan mayat, dengan banyak monster yang berpatroli di sini. Harus berjuang membunuh masuk ke dalam.
Ini sama sekali tidak menjadi kesulitan bagi tim Lu Li dan kawan-kawan, mengingat tujuan mereka adalah membunuh BOSS. Bagaimana mungkin dihalangi oleh monster kecil? Namun berbeda dengan pemain biasa yang mungkin bisa melewati monster-monster ini, tapi pasti akan menyebabkan korban jiwa dan membuang-buang ramuan berharga.
Karena itu, saat Aliansi Tiga Faksi berhasil masuk, banyak pemain yang mencoba menggesek-gesek ikut mengikuti di belakang.
"Orang-orang ini benar-benar tidak punya harga diri. Jika mereka bisa bersatu, sebenarnya bisa masuk dungeon sendiri," ucap Biru Muda Laut Angin dengan nada mencibir.
"Bukankah itu ciri khas pemain soliter? Jika bisa bersatu, mereka tidak akan disebut pemain soliter lagi," Lu Li berkomentar penuh perenungan. Dia yang di kehidupan sebelumnya memang selalu menjadi pemain soliter, sangat memahami niat tersembunyi di hati para penyendiri ini.
“Kabarnya akan muncul sebuah Alliance Pemain Soliter, sikap seperti apa yang perlu kita tunjukkan?” Piao Ling bertanya.
“Bersikap ramahlah. Kita semua sedang berusaha bertahan hidup, tidak ada yang mudah. Lagipula, perkembangan Alliance Pemain Soliter di masa depan masih sulit diprediksi,” kata Lu Li.
Dia yang pernah menjadi pemain soliter di kehidupan sebelumnya, mengalami momen paling putus asa. Sekarang pun dia tidak bisa membantu pemain yang mungkin memiliki pengalaman sama dengannya. Tapi menunjukkan sikap ramah tanpa perlu mengorbankan apapun sama sekali bukan masalah.
Sebagai yang terlahir kembali, dia tahu sejauh apa perkembangan pemain soliter nantinya.
Aliansi Profesi Kehidupan, Alliance Pemain Soliter, Aliansi Pemain Wanita, Aliansi Pemain Senior - satu per satu aliansi muncul seperti jamur di musim hujan, perlahan membentuk berbagai kekuatan.
Kemunculan kekuatan-kekuatan ini bukanlah kabar baik bagi klub seperti Pedang Penghakiman.
Banyak orang bergabung ke klub untuk mencari rasa memiliki atau menghindari kesendirian yang mudah diintimidasi. Ketika berbagai aliansi bisa menyediakan semua fasilitas yang klub tawarkan, ada yang memilih tidak masuk serikat sama sekali. Ini memotong cadangan tenaga klub dari sumbernya.
Tapi kelompok pemain "Fajar" terlalu besar. Sekalipun klub ingin menekan, mustahil dilakukan.
Lebih baik bangun hubungan baik, kelak akan ada banyak peluang kerjasama.
Mereka segera masuk dungeon. Tingkat kesulitan yang dipilih tentu saja mimpi buruk seperti dugaan.
Bukan berarti Lu Li nekat memaksakan kesulitan mimpi buruk, tapi sekarang hanya bisa memilih itu. Ini aturan baru perusahaan game untuk mendorong pemain mengulangi mimpi buruk demi raih Pembunuhan Pertama.
Setidaknya sampai Pembunuhan Pertama tercipta, pemain hanya bisa pilih dungeon dengan kesulitan mimpi buruk saat masuk.
Para pemain soliter yang ingin berparty untuk mengumpulkan peralatan, hanya bisa membasmi monster-monster kecil di berbagai area. Mereka bukan lawan yang bisa dihadapi untuk satu BOSS pun.
Menurut laporan intelijen dari Mage Agung Angela Dusatus, dungeon Naxxramas mencakup 5 Area - Area Laba-laba, Area Kebencian, Area Wabah, Area Ksatria Kematian, dan Sarang Naga Terbang Es. Total terdapat 18 BOSS kelas dunia, dengan BOSS akhir adalah asisten kompeten Raja Lich Arthas - lich terkenal Kel'Thuzad.
Keempat area pertama tidak memiliki urutan prioritas. Namun untuk melawan BOSS ultimate, keempat BOSS di area tersebut harus dibunuh semua.
Karena itu, tidak ada jalan pintas untuk meraih Pembunuhan Pertama di dungeon ini.
"Area mana yang akan kita serang dulu?" tanya Wei Yun Dan Yue.
“Area Laba-laba, ramuan penawar racun kita menguasai medan.” Lu Li berkata tanpa ragu, meski semua BOSS harus dibunuh sebelum menghadapi Kel'Thuzad, prinsip memilih "itu" yang mudah dulu bahkan orang bodoh pun paham.
Kaisar Liang Bing sekarang sudah jauh dari Sang pemula yang pertama kali ditemui Lu Li dulu.
Kini dia memberi diri gelar Kaisar Liang Bing, menyandang predikat Apoteker Fajar nomor satu, obat-obatan biasa diserahkan ke Murid apoteker bawahannya, sementara ramuan super elite dibuatnya sendiri.
Ramuan penawar racun adalah tipe pertama yang dipelajarinya, sekaligus bidang yang dikuasainya secara menyeluruh.
Bisa dikatakan 80% racun yang ditemui pemain saat ini dan bisa dinetralkan, bisa dieliminasi dengan satu botol ramuan buatannya.
