Pedang Besar Kekuatan Jahat, senjata pedang besar dua tangan, berhasil dibawa pulang oleh Yi Ren Lei Nuo Zhi Rou dengan nilai rendah.
Sebenarnya dia punya senjata yang lebih bagus. Tapi sebagai Maniak PK gaya "Ikuti Aku Menyerang" alih-alih "Serang Untukku", kehilangan peralatan saat mati adalah hal biasa. Menggunakan senjata ini sebagai persiapan sudah termasuk sangat mewah.
Dua sabuk T3, satu sepatu, satu bahu, total empat komponen set T3.
Barang dari Pembunuhan Pertama memang banyak. Jika bukan Pembunuhan Pertama, bahkan dungeon top level 60 paling banyak hanya menghasilkan empat legenda.
Lu Li mengambil satu ikat pinggang T3, sekarang sudah memiliki tiga set T3. Rencananya minimal mengumpulkan empat set, lalu bagian lainnya menggunakan item loose yang lebih baik dari set armor, ditambah beberapa peralatan game yang lebih cocok untuk PVP. Baru setelah semuanya lengkap dia bisa nyaman bertanding.
"Ada persoalan yang perlu dibahas denganmu." Genhao San menemui Lu Li: "Ini tentang pertandingan sore nanti."
"Masalah apa? Pertandingan sore seharusnya tidak akan ada masalah kan?" Lu Li tidak paham maksud Genhao San. Lawan sore ini adalah Hongtu Baye. Meski klub ini mengalami pertumbuhan kekuatan yang cepat, Pedang Penghakiman sama sekali tidak khawatir tidak bisa mengalahkan.
"Ini tentang Bei Jiu Du Zhuo, mereka mungkin ingin melakukan manipulasi gelap." Genhao San berkata.
"Aku ingat punya temannya di daftar pertemanan, mengapa tidak langsung menghubungi aku?" Lu Li mengerutkan kening. Kalau orang biasa, meski ditawari uang pun bisa langsung ditolak. Tapi Bei Jiu Du Zhuo adalah temannya, walau persahabatan mereka tidak terlalu dalam.
"Kalau langsung ke kamu, tidak ada ruang negosiasi lagi. Dia cari aku untuk mengukur reaksimu dulu." Genhao San terkekeh sambil menjelaskan.
"Apa pendapat San Ge?" tanya Lu Li.
"Tergantung keputusanmu. Menurutku, dengan kekuatan Hongtu Baye saat ini, terhenti di luar 100 besar terlalu kejam." Genhao San jelas-jelas tidak menentang praktik manipulasi gelap. "Air yang terlalu jernih tak ada ikannya, orang yang terlalu ketat tak punya sekutu. Baik individu maupun klub, terlalu angkuh justru merugikan."
Lu Li memeriksa rekam jejak Hongtu Baye di turnamen ini. Baru setelah melihat data pertandingan, ia menyadari betapa berat perjuangan yang mereka lalui.
Klub peringkat 20 teratas, setidaknya separuh lebih dari mereka sudah mereka hadapi. Dengan begini poin mereka terus berada di posisi yang relatif rendah. Sekarang mereka bertemu lagi dengan Pedang Penghakiman. Jika kali ini kalah, mungkin benar-benar akan terhenti di luar 100 besar.
Agar tidak kalah tanpa alasan jelas. Mereka mendatangi Genhao San, ingin menyelidiki sikap Pedang Penghakiman.
"Begini saja, aku akan bicara dengan Bei Jiu Du Zhuo." Kata Lu Li.
Keduanya janjian di sebuah bar di Stormwind. Bar ini dikelola pemain, bagian luarnya dipenuhi sulur-sulur rimbun, gaya dekorasinya cukup segar, sangat cocok untuk membahas persoalan. Dengan harga minuman yang mahal di sini, suasana pun terasa lebih sepi.
"Lama tidak bertemu, Lu Li." Senyum Bei Jiu Du Zhuo terlihat dipaksakan.
"Lagipula, tujuan dia menemui Lu Li kali ini bukan sekadar diskusi polos antar teman untuk menjalin emosi. Mengingat kembali saat pertama kali berkenalan dulu, Lu Li hanyalah seorang pemain biasa yang terlihat beruntung, sementara dia sendiri adalah staf administrasi dari serikat besar."
"Waktu berubah, Lu Li kini menjadi nahkoda klub ternama di kalangan game, sedangkan dia sebagai staf administrasi serikat besar justru harus meminta bantuan orang lain."
"Saudara Bei Jiu Du Zhuo, lama tidak bertemu." Lu Li tak tahu bagaimana membuka percakapan, hanya bisa berbasabasi.
"Langsung saja. Hongtu Baye sudah berusaha keras, namun usaha tak selalu berbuah sukses. Terkadang juga bergantung pada hoki. Jika kali ini kalah lagi, kesempatan benar-benar habis. Saya harap Saudara Lu Li bisa memberi konsesi dalam pertandingan ini. Tentunya kami Hongtu Baye tidak akan menyulitkan Saudara." Bei Jiu Du Zhuo langsung menuju pokok persoalan.
“Baru saja melihat rekam pertandingan kalian, memang agak memilukan. Aku bisa mengerti, tapi kompetisi seperti ini bukanlah persoalan sepele atau urusan satu orang. Jika kami kalah dari kalian, bagaimana dunia luar akan memandang kami? Harap kalian bisa memahaminya.”
Lu Li tidak akan dengan mudah melunak, meskipun dialah yang memegang kendali penuh atas Pedang Penghakiman.
“Tidak perlu kalian sengaja kalah, Lu Li. Selisih poin kami tidak terlalu jauh. Untuk pertandingan ini, kami hanya perlu merebut tiga poin lagi agar bisa masuk 100 besar. Jika di final nanti hoki masih seburuk ini, maka itu berarti surga memang ingin menghancurkan Hongtu Baye.”
“Tiga poin?” Lu Li terkejut, “Kubilang, Saudara Bei Jiu Du Zhuo, apa kalian benar-benar tidak punya keyakinan untuk merebut tiga poin secara sejati di tengah pertandingan?”
Lihat saja rekam pertandingan mereka sebelumnya. Jika klub biasa berhadapan dengan begitu banyak lawan berperingkat tinggi, estimasi ulang sudah lama tersingkir. Tapi Hongtu Baye justru bisa meraih banyak poin bahkan berpeluang masuk 100 besar di tengah tekanan, ini membuktikan kekuatan Hongtu Baye saat ini sangat luar biasa.
“Jika berhadapan dengan klub lain, kami sebenarnya masih punya harapan. Tapi yang kami hadapi sekarang adalah kalian, Pedang Penghakiman...” Nada bicara Bei Jiu Du Zhuo terdengar sangat pahit.
Berdasarkan aturan pertandingan saat ini, sebuah pertandingan terdiri dari 3 poin untuk laga arena dan 6 poin untuk pertandingan tim, total sembilan poin. Kasus pembagian poin di tengah jarang terjadi – biasanya poin tinggi atau rendah. Hongtu Baye benar-benar kesulitan meraih tiga poin melawan Pedang Penghakiman.
Dari komposisi pemain, mereka kekurangan pemain bintang sejati. Tidak ada kekuatan puncak yang mumpuni.
Jadi di laga arena, maksimal hanya bisa meraih satu poin – itu pun dengan syarat Lu Li tidak turun. Jika Lu Li bermain, mungkin mereka tidak dapat satu poin pun.
Apalagi untuk pertandingan tim, jangan harap bisa dapat poin. Tim Pedang Penghakiman seperti Lu Li, Moonlight, Hujan Maret, Fat Monkey, Mao Mao Ai Chi Rou, Mu Qiu – hampir semuanya memiliki kemampuan setara pemain bintang. Ingin menerobos pertahanan mereka dan mendapat kill? Itu hanya mimpi.
“Tenang saja, Kakak Lu Li.” Bei Jiu Du Zhuo membaca situasi, menemukan Lu Li sepertinya tidak menolak manipulasi gelap, dia segera menambah tekanan: “Aku tidak akan membuat pihakmu kesulitan. Jika Hongtu Baye bisa merebut tiga poin dalam pertandingan sore ini, ucapan terima kasih ini seharusnya akan membuat semua pihak puas.”
Saat mengucapkan ini, Bei Jiu Du Zhuo menggeser selembar kertas ke arahnya.
Bukankah seharusnya memberikan uang? Dengan bingung Lu Li membuka kertas itu, menemukan ini adalah kontrak persekutuan, atau lebih tepatnya perjanjian transfer saham - Hongtu Baye akan memberikan 5% kepemilikan saham mereka kepada Pedang Penghakiman sebagai bentuk aliansi alternatif.
Aliansi semacam ini sangat umum di kalangan game. Meski 5% saham tidak bisa melakukan banyak hal, dividen yang diperoleh mutlak tidak sedikit.
Yang terpenting, dengan persekutuan seperti ini semua pihak tidak perlu khawatir akan saling berkhianat di kemudian hari.
Biasanya, dua klub saling memberikan saham berdasarkan perbandingan kekuatan. Klub yang lebih kuat memberikan lebih sedikit, klub yang lemah memberikan lebih banyak. Intinya harus ada pertukaran timbal balik. Tapi dalam perjanjian ini, Pedang Penghakiman tidak perlu memberikan saham ke Hongtu Baye.
Ini adalah perjanjian yang tidak setara, sangat sulit untuk ditolak.
Bab 1751 Kekalahan yang Memiliki Keahlian Teknis
"Sebenarnya, meski tidak masuk 100 besar, masih ada kesempatan lain. Bobot 100 besar Piala Huaying tidak sebanding dengan 'barang' ini, kan?" Lu Li yang tidak pernah percaya pada rezeki nomplok dari langit tidak terbius oleh kepentingan yang dihadapinya saat ini. Dia perlu mengetahui tujuan tersembunyi pihak lawan.
"Naik kendaraan harus beli tiket," kata Bei Jiu Du Zhuo dengan nada penuh makna.
"Tim pembuka lahan baru sudah menjadi alliance tiga klub. Tidak cocok menambah klub lain lagi. Kurasa Anda mungkin akan kecewa." Lu Li memilih penolakan tanpa ragu. Bukan berarti dia tidak tertarik dengan 5% saham Hongtu Baye.
Hongtu Baye tidak kalah dalam skala dengan Pedang Penghakiman, bahkan mungkin lebih besar. Sebagai serikat besar legendaris, mereka masih memiliki banyak mitra kerja sama tetap. Jika tidak menghitung pendapatan dari kompetisi Pedang Penghakiman, bahkan dengan benteng sekalipun, pendapatan tahunan Hongtu Baye setidaknya beberapa kali lipat lebih besar.
Namun berbeda dengan Paviliun Hujan Ringan dan Kota Wushuang, Hongtu Baye bisa bekerja sama tapi mustahil menjadi satu keluarga.
Daripada saling curiga dan waspada, lebih baik sejak awal tidak menerima partner tim pembuka lahan baru.
"Aku tidak berani berilusi masuk ke tim pembuka lahan baru kalian. Kita hanya membutuhkan sekutu kuat yang saling mendukung dalam pertahanan dan bantuan tempur. Untuk aktivitas apapun bisa ikut bersama, serta hak membeli panduan dengan uang kami." Bei Jiu Du Zhuo berkata dengan kesungguhan.
Alasan Paviliun Hujan Ringan dan Pedang Penghakiman bisa tanpa kekikiran adalah karena dua bos klub mereka hampir menjadi satu keluarga.
Hongtu Baye mau bandingkan apa dengan Paviliun Hujan Ringan?
“Begini saja, masalah tiga bagian saya setuju, sisanya kita bahas lebih detail.” Di titik ini, Lu Li benar-benar terlihat terlalu dingin jika masih menolak.
Fajar bukan sekadar game, juga bukan arena dominasi satu klub. Dengan persaingan antar klub yang semakin sengit, serta keberadaan "Ibu Kota Kejayaan" yang seperti raksasa, masa depan pasti akan menjadi situasi di mana semua pihak bertindak bersama melawan.
Pedang Penghakiman sekarang sudah tidak lagi terisolasi, tapi Lu Li tidak keberatan menambah sekutu.
“Haha, nanti kita ke Jiangnan, mabuk-mabukan sampai puas!” Bei Jiu Du Zhuo berseri-seri mendengar itu. Meski sudah tahu Lu Li takkan menolak, jawaban setengah afirmatif ini tetap membuatnya agak bersemangat.
Hongtu Baye bukanlah klub yang boros, juga bukan entitas hina yang sukarela menyerahkan kepentingan pada pihak lain.
Sejak mendapat dukungan penuh dari konglomerat di dunia nyata, perkembangan mereka terlihat sangat pesat. Namun baik petinggi klub maupun para pemodal di balik layar sebenarnya sama-sama menyadari bahaya tersembunyi ini. Memiliki uang memang bisa berbuat semaunya, tapi tetap tidak bisa mencapai puncak legenda.
Di bidang PVP, mereka kekurangan atlet esports kelas atas yang benar-benar menjadi tumpuan. Pertempuran di area liar juga berantakan seperti pasir yang tercerai-berai, bisa dikalahkan dengan mudah oleh klub top manapun.
Di bidang PVE, saat klub lain sedang sibuk membuka lahan baru di Naxxramas, mereka masih mengayunkan tumpukan uang tunai untuk membeli guide Kuil Ahn'Qiraj ke mana-mana. Tim pembuka lahan mereka sendiri meski menginvestasikan uang sebanyak apapun tetap tidak bisa melewati satu inci pun pertahanan Ouro.
Dengan tidak adanya pencapaian di kedua bidang ini, cepat atau lambat para pemodal pasti akan menyerah pada Hongtu Baye.
Jika bisa bersekutu dengan Pedang Penghakiman, setidaknya masalah membeli guide bisa teratasi. Lagipula kita sekutu, meski tidak bisa membuka lahan baru bersama, paling tidak guide tetap akan dijual.
Setelah bersekutu, jika bertemu Pedang Penghakiman di pertandingan berikutnya, setidaknya tidak akan dibantai sebegitu memilukan. Selain itu, tak hanya dengan Pedang Penghakiman, bahkan saat berhadapan dengan Paviliun Hujan Ringan dan Kota Wushuang, transaksi offline antar pihak pun bisa dilakukan dengan keharmonisan tak terucap.
"Ayo, kita pelajari pertandingan sore hari ini." Lu Li memanggil beberapa atlet esports berkumpul. Memberi keringanan harus dipahami semua orang dalam hati, jangan sampai orang lain mengira dia tiba-tiba terdampar dari dunia lain.
"Masak kita harus sengaja kalahin pertandingan?" Fat Monkey bertanya dengan terkejut.
"Tak perlu sampai segitunya. Hongtu Baye masih kurang tiga poin untuk masuk 100 besar. Cukup kita serahkan tiga poin saja," jelas Lu Li.
"Aku yang akan ikut serta dalam pertandingan hari ini." Moonlight berkata dengan tenang.
Sudah belasan tahun menyusup di lingkaran ini, tapi dia masih tak bisa sepenuhnya menerima praktik memperdagangkan pertandingan. Namun meski tak menyukainya, dia juga tak sampai harus meninggalkan Pedang Penghakiman hanya karena Lu Li melakukan transaksi P-Y dengan pihak lain.
"Bagus, ikutlah Xiao Yueyue bertarung di dungeon." Lu Li tak memaksakan kehendak.
Para pelaku lainnya tak punya karakter sekuat itu, atau lebih tepatnya belum layak menuntut kemandirian di hadapan Lu Li. Terutama Fat Monkey si orang bodoh, yang justru menunjukkan wajah bersemangat, jelas-jelas sangat tertarik dengan hal baru ini.
"Houzi, kau yang turun. Kalahkan peserta pertama pertarungan arena lawan. Di akhir pertarungan, pertahankan sepertiga HP. Lawanmu akan seorang pencuri. Ciptakan kesalahan operasional agar dia dapat inisiatif mengendalikanmu." Lu Li mulai menjabarkan strategi.
Dalam lomba melawan Hongtu Baye ini, berusaha kalah dengan cara alami justru lebih sulit daripada berjuang untuk menang.
“Pada koordinasi kedua, karena HP saya sudah tidak banyak, saya jadi agak tergesa-gesa. Kemudian melakukan kesalahan kecil dengan menggunakan skill kilatan cahaya, akhirnya harus meninggalkan arena dengan air mata di tengah serangan Whirlwind sang prajurit gila.” Soal menyusun naskah drama, Fat Monkey jelas lebih ahli daripada Lu Li.
"Oke oke, kamu teruskan saja ceritanya." Lu Li memilih untuk tidak berkata-kata lagi.
"Untuk pejuang kedua, bagaimana dengan Cewek Kucing? Kayaknya bos tidak tega untuk sengaja kalah." Fat Monkey yang cerdik ini dengan cepat merancang sebuah drama epik penuh darah panas di arena pertandingan.
Kami hanya perlu mengikuti naskah yang sudah dibuat: memberikan 2 poin di pertarungan arena, lalu 1 poin lagi di pertandingan tim. Total 3 poin ini cukup untuk Hongtu Baye lolos ke 100 besar. Poin di babak 100 besar akan di-reset ulang. Jika Hongtu Baye masih gagal juga, berarti memang nasib mereka sudah ditakdirkan demikian.
Masuk 100 besar adalah tanda pengenal minimal sebuah klub super. Klub yang bahkan tidak bisa masuk 100 besar, berani menyebut diri mereka super?
Tiket pertandingan sore ini laris manis, habis dirampas dalam hitungan detik begitu mulai dijual. Bagaimanapun juga, di luar 100 besar, Pedang Penghakiman akhirnya menemukan lawan yang layak, meski kekuatan lawan ini masih belum setara.
Hongtu Baye bertemu satu demi satu klub super, berbeda dengan Pedang Penghakiman yang dari awal sampai akhir hanya ngebully newbie.
"Kasihan sekali Hongtu Baye, pagi baru selesai melawan Fajar Bersayap, sore sudah ketemu Pedang Penghakiman lagi. Dua hari lalu mereka juga kena botak (nol poin) di tangan Ibu Kota Kejayaan." Ada yang mulai bersikap sarkastik.
"Blood Dagger triple kill di ring tinju, di pertandingan tim bahkan tidak dapat satu poin pun. Bukan botak namanya apa?"
"Lu Li jelas lebih kuat dari Blood Dagger. Estimasi Hongtu Baye bakal kena botak lagi. Moonlight saja mungkin bisa triple kill atlet esports mereka. Jaman sekarang orang sembarangan bisa ikut lomba, lebih baik aku yang main."
