Anak buah di bawah hanya bisa memendam kemarahan, mereka tidak merasa aksi 1 vs 3 Xiao Mo di ring tinju itu mengagumkan. Bos besar Xiao yang menguasai Ibu Kota Kejayaan membuat semua kritik harus ditelan. Xishan Bai yang tadi menyindir pedas di bawah panggung, kini lupa untuk maju mewakili anggota mengkritik Xiao Mo.
Suasana di Paviliun Hujan Ringan agak membosankan, namun bukan berarti menyerah.
Di pertandingan tim yang segera dimulai, Paviliun Hujan Ringan bangkit kembali. Meski mayoritas anggotanya cewek, di bawah komando Elf Air mereka menunjukkan aura pertarungan yang sengit.
Pertama terjadi pertukaran 2:1, berhasil membunuh Xiao Mo dengan harga tiga anggota tersisa di panggung: Elf Air, Qingcheng Yun, dan Xingxing Nannan. Wanita memang pendendam, target mereka seolah hanya untuk membunuh Xiao Mo.
Fajar bukan game dimana skill individu bisa mengabaikan segalanya. Xiao Mo pun dengan peralatan terbaik tetap tumbang.
Tentu saja, membunuh Xiao Mo tidak bisa mengubah fakta kekalahan Paviliun Hujan Ringan. Ibu Kota Kejayaan sekali lagi membuktikan diri mereka dengan kekuatan dan koordinasi, sementara peralatan baru yang ditampilkan selama proses ini juga membuat semua orang tercengang.
Xiao Mo tidak ingin mati, jadi dia tidak menyimpan keraguan sama sekali.
Anggota lain Ibu Kota Kejayaan juga tidak ingin bos mereka mati, apalagi khawatir terbalik di parit. Karena itu dalam pertandingan tim hampir tidak ada ruang untuk menahan diri.
Andai saja Paviliun Hujan Ringan bertarung secara normal, mungkin Ibu Kota Kejayaan tidak akan bertindak begitu tanpa keraguan.
Namun Paviliun Hujan Ringan justru menyerang titik lemah mereka: menyerang ketua mereka, menyerang wajah organisasi mereka, memukul harga diri mereka. Meski secara keseluruhan tidak bisa mengalahkan Ibu Kota Kejayaan, setidaknya bisa membuat wajah mereka babak belur.
Kekalahan Paviliun Hujan Ringan meninggalkan rasa pahit yang sulit diungkapkan. Bahkan Elf Air yang biasanya lapang dada pun matanya berkaca-kaca.
Lu Li yang menyayangi segera memeluknya untuk menenangkan, dalam hati bersumpah pasti akan membuat Xiao Mo itu 'kelihatan bagus', serahkan semuanya padaku, mengganggu istriku apa gunanya kemampuanmu.
Pertarungan antara Pedang Penghakiman dan Legiun Angin Kencang juga tidak menimbulkan suspense.
Moonlight mengalahkan Ning secara frontal, lalu bertarung dengan Yun Tianye, Fat Monkey menyusul menyingkirkan Yun Tianye, sekaligus 'meminjam' Torrent.
Pertempurannya dengan Torrent si pemburu ini layak disebut klasik, menurut komentator tidak ada satu pun titik membosankan, tidak ada kesalahan sekecil apapun, kalau tidak dia juga tidak akan menang atas lawan dengan keunggulan sisa ratusan point darah, kesalahan kecil pun bisa berbalik.
Di pertandingan tim, Lu Li sudah menggunakan pasukan sekuat ini dengan dual healer March Rain dan Tongyan Wuji, agak terasa seperti memanfaatkan ini untuk mengganggu orang.
Aku memang mengganggumu, mau apa?
Legiun Angin Kencang memang tidak bisa berbuat apa-apa. Mereka sebenarnya bisa menyusun formasi dual healer. Yi Nu Qing Ren Cheng, sang Shaman ini memiliki full set peralatan penyembuhan yang hampir semua diperoleh dengan nilai terendah. Namun masalah utamanya, dia tak bisa menyaingi Tongyan Wuji.
Dalam hal profesi penyembuh, Tongyan Wuji mungkin bukan yang terkuat - bagaimanapun juga kesenjangan antar profesi tak bisa diatasi dengan skill. Tapi kalau bicara tentang pendukung penyembuh, dialah yang mutlak tak terkalahkan di seluruh dunia.
Selain itu, formasi penjagal dual healer milik Lu Li tetap memiliki damage yang sehebat itu. Di mana Legiun Angin Kencang bisa mengumpulkan kombinasi damage yang setara?
Pertandingan tim malah lebih memilukan. Legiun Angin Kencang sempat ingin membunuh Lu Li, meniru pencapaian Paviliun Hujan Ringan yang baru saja berhasil melakukannya.
Mana mungkin semudah itu? Seorang Mage yang menjadi target serangan terpusat sangat terbatas geraknya. Meski dia adalah "Ayah" dari semua profesi di versi terkini ini.
Pencuri yang kalah bisa kabur langsung. Tapi Mage mau lari ke mana?
Lu Li berjalan penuh kendali di atas panggung kecil, membuat anggota Legiun Angin Kencang terus-menerus dikejar. Saat mengejar, mereka baru menyadari tim mereka sudah berkurang anggotanya. Ketika mencoba menyesuaikan strategi kembali, sudah terlambat.
Tetap bisa disebut sebagai pertandingan yang gemilang.
Namun pengamat berpengalaman bisa melihat dengan jelas kegagalan Legiun Angin Kencang. Penyelesaian tujuan strategis mereka jauh kalah dibanding Paviliun Hujan Ringan. Paviliun Hujan Ringan berhasil memaksa Xiao Mo dan anggota Ibu Kota Kejayaan lainnya menggunakan berbagai taktik, sementara Legiun Angin Kencang hanya berhasil memancing beberapa kemampuan Moonlight yang tidak tuntas - jelas masih ada cadangan tenaga di pihak Moonlight.
Dua orang yang pernah sejajar, Ning dan Moonlight, menunjukkan kesenjangan yang cukup berarti dalam pertarungan arena kali ini.
Performa gemilang Fat Monkey sama sekali tidak sebanding dengan duel telak Moonlight. Perhatian semua orang tertuju pada dua prajurit itu, berbisik-bisik menebak apakah ada masalah dengan Ning: "Jangan-jangan dia akan meninggalkan Legiun Angin Kencang?"
"Pertandingan empat besar berakhir, dan akhirnya yang menang adalah Ibu Kota Kejayaan dan Pedang Penghakiman, hasilnya sangat mirip dengan pertandingan sebelumnya."
"Sebenarnya ini hal yang normal. Dua pertandingan dalam jangka pendek, kesenjangan kekuatan semua orang masih hampir sama. Mendapat hasil yang identik tidak perlu diributkan."
"Hanya saja semua orang tidak tahu apakah kali ini Pedang Penghakiman akan menang lagi."
"Pedang Penghakiman telah menciptakan terlalu banyak keajaiban, hingga ketika pilihan diberikan kepada publik, opini publik telah berkembang dari awalnya sepenuhnya satu arah menjadi keraguan seperti sekarang."
"Kita PASTI akan menang kali ini!" Lu Li melakukan mobilisasi terakhir.
"Hanya ini?" Fat Monkey memandang Lu Li dengan tak percaya: "Tidak ada janji keuntungan apa-apa?"
"Keuntungan apa yang kamu mau?" Lu Li kesal karena dialognya tiba-tiba dipotong, "Orang ini tidak perlu diberi iming-iming apapun, dia lebih giat dari siapapun!"
“Aku belum punya pacarnya.” Fat Monkey berbicara kata demi kata, lalu memandangi Lu Li dengan penuh harapan.
“Pacarnya?” Lu Li menggelengkan kepala: “Tidak ada. Mau pacar laki-laki?”
“Sial! Aku mau memberi keringanan, aku mau main pertandingan palsu. Cepat ada yang membeliku! Cukup beri lima koin emas, aku sengaja kalahkan satu kill!” gerutu Fat Monkey kesal, sayang tak ada yang menghiraukannya.
Orang-orang dari Ibu Kota Kejayaan sebenarnya juga pernah berpikir untuk membeli orang dalam sebagai mata-mata.
Sayangnya setelah memilih-milih, mereka tak menemukan kandidat yang cocok. Lu Li dan Maret Hujan tak perlu dibicarakan lagi - mereka sudah saling kenal sejak fase awal game, bisa dibilang mendapat ketenaran bersama. Moonlight juga serupa, ditambah dia terkenal di komunitas sebagai tipe yang tak bisa disuap atau diancam.
Konon, dulu dia pernah dikejar-kejar klub bersama seorang teman. Kemudian temannya ini menunduk pada klub tersebut dan menyarankannya untuk ikut menyerah. Alih-alih, Moonlight malah memburu temannya selama beberapa bulan sampai persahabatan mereka hancur. Sejak itu, tak ada lagi yang berani menyarankan Moonlight untuk tunduk pada musuhnya.
Fat Monkey... Sudahlah, lebih baik tidak usah, seperti orang gila.
Mao Mao Ai Chi Rou, ayahnya saja sudah di Pedang Penghakiman, mau membeli pakai apa?
Luo Ying Hui Yi meski masih atlet esports, tapi belakangan jarang turun. Konon dia sedang mengasah kemampuan untuk meningkatkan level dengan cepat setelah level 70 dibuka.
Justru Mu Qiu agak mungkin, satu-satunya titik lemah adalah Mu Qiu tidak mendapatkan pembagian saham Pedang Penghakiman dari tangan Lu Li. Saat pertama masuk Pedang Penghakiman, nilai kontraknya juga terlalu rendah, sampai sekarang belum menandatangani kontrak baru.
