Lu Li saat ini sudah berada di ujung kekuatan. Lawan keduanya adalah Blood Dagger yang sama-sama termasuk dalam Delapan Pencuri Besar. Blood Dagger jelas-jelas adalah super pencuri jagoan, dengan kondisi penuh, dia hampir tidak perlu usaha untuk mengalahkan Lu Li.
Sementara HP-nya masih tersimpan sempurna sebesar 90%.
Dari sisi Pedang Penghakiman yang naik ke panggung berikutnya adalah Moonlight. Dengan kontrol profesi dan kemampuan teknis yang tidak kalah, wajar saja Moonlight berhasil mengalahkan Blood Dagger. Namun di akhir pertarungan, HP yang tersisa daripun sudah sangat sedikit.
Penyihir gelap Kong Xing Xiuluo dari Ibu Kota Kejayaan berhasil mengakhiri Moonlight.
Untuk melawan penyihir gelap, Ksatria Suci seperti Mu Qiu jelas pilihan yang lebih aman. Mu Qiu tidak mengecewakan dan menjadi pemenang akhir pertarungan arena.
Skor akhir pertarungan arena adalah 3:2 dengan keunggulan tipis satu poin untuk Pedang Penghakiman. Kesenjangan kecil seperti ini sulit menentukan gelar juara, semuanya masih bergantung pada hasil pertandingan tim.
Antara pertarungan arena dan pertandingan tim terdapat jeda lebih dari satu jam, yang juga bisa disebut sebagai istirahat tengah.
Kedua klub memanfaatkan waktu ini untuk merevisi rencana strategi yang telah disusun sebelumnya.
Di pihak Lu Li dan kawan-kawan tidak masalah, rencana sudah dipelajari berulang kali tanpa henti.
Yang perlu disesuaikan adalah pihak Ibu Kota Kejayaan, karena mereka menyadari Pedang Penghakiman terlalu memahami mereka.
Ketidaksetaraan informasi ini pasti akan menyebabkan hasil pertandingan di luar perkiraan mereka.
"Dari set peralatan yang dipakai Lu Li, kita bisa melihat seberapa mendalam mereka mempelajari bos kita," Xishan Bai menghela napas.
"Aku curiga ada pengkhianat di antara kita!" Blood Dagger bergumam suram, dia memang cenderung memandang segala sesuatu dari sisi gelap.
"Omong kosong!" Xiao Mo membentak. Di saat seperti ini, baik ada pengkhianat maupun tidak, kita tak boleh mengacaukan barisan sendiri.
“Bos, seharusnya kau tidak terlalu cepat menggunakan semua taktik itu.” Kali ini Xishan Bai akhirnya tidak lagi bersikap rendah hati. Xiao Mo adalah penguasa tertinggi Ibu Kota Kejayaan, dia jarang mempertanyakan keputusan Xiao Mo, tapi di saat seperti ini, perkataannya justru lebih bisa diterima oleh orang-orang yang selama ini menyimpan keraguan dalam hati.
Karena cewek malam itu, performa Xiao Mo selama ini memang benar-benar terlihat abnormal.
“Ini kesalahanku, kali ini aku minta maaf pada semua.” Xiao Mo memanfaatkan situasi untuk mengakhiri topik dengan permintaan maaf tanpa ketulusan. Para anggota sama sekali tidak tahu bahwa dia pernah berniat menggunakan gelar juara Piala Huaying untuk melakukan transaksi dengan Pedang Penghakiman.
“Tapi meskipun bos menggunakan metode-metode ini, sebenarnya tidak cukup membuat persiapan Lu Li menjadi begitu matang. Mungkin dia punya sumber informasi lain. Bukankah lebih baik kita selidiki orang-orang dan kekuatan yang menjual peralatan kepada kita?” Tidak semua orang di Ibu Kota Kejayaan adalah bodoh.
“Sekarang sudah terlambat, kita bicarakan pembalasannya nanti. Yang utama sekarang adalah apa yang harus kita lakukan?” kata Xishan Bai.
“Bagaimana kalau kita ganti kembali ke peralatan sebelumnya?” Blood Dagger ragu-ragu.
“Menurutku sekarang kita agak berlebihan mengkhawatirkan sesuatu.” Xiao Mo masih penuh percaya diri: “Yang kita tunjukkan bukanlah keseluruhan, peralatan yang dikumpulkan dari luar juga hanya sebagian kecil. Aku tidak percaya persiapan dini Lu Li yang disebut-sebut itu bisa membuat kita sama sekali tidak punya peluang menang. Kita sudah mempersiapkan begitu banyak, tidak boleh sia-sia begitu saja. Pernahkah kalian berpikir? Jika kita kembali ke peralatan lama, kekuatan kita akan turun drastis, melawan orang-orang Pedang Penghakiman pun semakin tidak mungkin menang.”
Xiao Mo yang selalu sombong bisa mengucapkan kata-kata seperti ini, menunjukkan level peralatan beberapa anggota Pedang Penghakiman dalam game ini.
Jika bukan sekadar membandingkan beberapa atlet esports, tapi membandingkan kekuatan menyeluruh tim elit guild, Pedang Penghakiman mati-matian pun tidak akan bisa menyaingi sehelai bulu kerbau Ibu Kota Kejayaan. Pasalnya, jumlah tim elit Ibu Kota Kejayaan sangat banyak, dungeon yang diulang-ulang, peralatan legenda minimal 10-20 kali lipat, bahkan sampai 100 kali lipat dibandingkan Pedang Penghakiman.
Sayangnya, pertandingan tidak memperbandingkan kekuatan menyeluruh seperti ini, hanya membandingkan segelintir individu.
Dengan demikian, peralatan beberapa atlet esports Pedang Penghakiman menjadi sangat krusial. Jika bukan karena Ibu Kota Kejayaan merebut beberapa Pembunuhan Pertama BOSS Liar, mereka sama sekali tidak layak menantang Pedang Penghakiman. Klub-klub lain pun prinsipnya kurang lebih sama.
Sulit dibayangkan, hanya mengandalkan satu tim pembuka lahan baru Pedang Penghakiman, namun setiap kali selalu berhasil merebut Pembunuhan Pertama.
Ini membentuk siklus jahat: merebut Pembunuhan Pertama untuk mendapat peralatan bagus, lalu merebut Pembunuhan Pertama lagi, dan mendapat peralatan lebih baik.
Meskipun perkembangan Pedang Penghakiman tidak memiliki momentum ekspansi drastis seperti pembentukan ratusan tim elit guild dalam semalam, orang yang bijak dapat melihat ini adalah arus zaman tak terbendung - aliran sungai yang tenang namun tak terhentikan.
Pembunuhan Pertama, pertandingan, selama menggenggam dua poin ini, tidak ada yang bisa menekan Pedang Penghakiman. Pedang Penghakiman hanya perlu berkembang secara bertahap, suatu hari nanti akan berubah menjadi raksasa yang tak bisa dihentikan oleh kekuatan manapun.
Tentu saja. Raksasa seperti ini tidak bisa terbentuk dalam semalam.
Melihat sejarah seluruh game, kekuatan game yang pernah mendominasi di setiap periode pasti melewati proses akumulasi panjang, beberapa bahkan melintasi beberapa game sekaligus.
Bukan bermaksud merendahkan Pedang Penghakiman. Untuk menyusul dan melebihi Ibu Kota Kejayaan, memang masih ada jarak yang sangat jauh.
Bahkan jika Dia mengulangi dua gelar juara lagi!
Lu Li juga tidak berpikir untuk melampaui Ibu Kota Kejayaan dalam waktu singkat. Yang perlu dilakukan hanyalah melangkah dengan ketenangan di setiap langkah.
Sementara Ibu Kota Kejayaan sedang menyusun strategi baru secara darurat, di sisi Pedang Penghakiman sebenarnya juga ada Perbedaan Pendapat —— bukan perbedaan antar individu, melainkan perbedaan antara dua jenis strategi.
Dalam game "Fajar", pertandingan tim umumnya menggunakan format 5vs5.
Pertempuran baru dianggap berakhir ketika salah satu pihak mati seluruhnya atau menyerah.
Maka, target prioritas dalam setiap pertempuran menjadi kunci. Secara konvensional, tim biasanya fokus membunuh healer rapuh terlebih dahulu - begitu healer lawan tumbang, separuh lebih jalan menuju kemenangan sudah terbuka.
Terkadang tim juga memilih menyasar Mage atau Warlock berkekuatan tinggi. Armor kain mereka relatif mudah ditembus, dan pengurangan anggota tim lawan akan membuka peluang lebih besar.
Sesuai strategi awal, Lu Li dan kawan-kawan akan memilih antara Xiao Mo atau Xishan Bai sebagai target serangan terpusat, tergantung situasi.
Namun melalui analisis rekam jejak pertempuran "Ibu Kota Kejayaan" dan informasi peralatan yang terkumpul, Lu Li semakin merasa strategi ini tidak tepercaya.
Palu di tangan Xishan Bai adalah palu level legenda. Palu ini memiliki efek tambahan bernama Golden Body Blessing yang dapat memberikan perisai perlindungan kepada satu target yang ditetapkan dan dirinya sendiri. Selama delapan detik, target hampir tidak akan menerima kerusakan apa pun.
Ini adalah efek tambahan yang sangat sehebat, bahkan lebih hebat daripada memulihkan darah secara instan.
Oleh karena itu, Lu Li dan kawan-kawan menyusun strategi alternatif.
Yaitu Area Keputusan harus meninggalkan formasi dual healer sebelumnya, menggantinya dengan tiga penjagal plus satu damage sihir yang kuat. Untuk healer, dipilih Tongyan Wuji yang memiliki mobilitas lebih tinggi, sementara Hujan Maret dipindahkan ke bangku cadangan.
Ini meningkatkan kemampuan damage tim dan membuat healer lebih sulit dibunuh, memberikan ruang bergulat yang lebih luas. Namun pendekatan ini juga membawa lebih banyak ketidakpastian. Begitu satu cincin dalam sistem pertahanan pecah, hampir mustahil ada kesempatan membalikkan situasi, sehingga risikonya lebih besar.
Kedua strategi ini bukanlah taktik yang sempurna, membuat semua orang terjebak dalam kebimbangan.
