"Menurutku kita lebih baik menggunakan empat damage satu healer." Moonlight menepuk-nepuk senjatanya sambil berkata.
"Maksudmu?" Lu Li menyapu pandangan ke senjatanya, langsung paham maksudnya tapi tetap ragu: "Urusan di arena sulit dikendalikan sesuka kita, senjata pamungkas kita ini syarat penggunaannya sangat kritis."
"Kekuatan dan hoki, bagaimanapun juga memang begitu." Moonlight mengangguk.
"Kalau begitu formasi empat damage yang akan turun. Kucing, Houzi, kalian berdua siapa yang maju?" tanya Lu Li.
"Biarkan Kucing saja, hah." Fat Monkey setelah mengetahui target strategi perang Lu Li dan Moonlight, dengan sedih mengurungkan niatnya. Damage-nya tidak kalah dari Mao Mao Ai Chi Rou, bahkan letusan sesaat lebih kuat, tapi kemampuan bertahan hidupnya tidak sebanding Mao Mao Ai Chi Rou.
Senjata pamungkas Mao Mao Ai Chi Rou adalah kemampuan bergabung dengan hewan peliharaannya Pejalan Kehampaan, berubah menjadi Si Gendut Biru raksasa.
Si Gendut Biru ini memiliki darah tinggi dan pertahanan tebal, dilengkapi kemampuan memancing musuh, sekaligus bisa memulihkan HP diri sendiri - kandidat paling cocok untuk taktik baru. Meski Fat Monkey adalah penyihir level tinggi, sayangnya hampir tidak pernah berusaha meningkatkan peralatan dan skill untuk bertahan hidup.
Di pihak Lu Li terdapat Druid penyembuh Tongyan Wuji, pencuri DPS Lu Li, pejuang Moonlight, Ksatria Suci Mu Qiu, dan penyihir gelap Mao Mao Ai Chi Rou.
Sementara di pihak Xiao Mo terdapat penyihir Xiao Mo, Pastor Xishan Bai, pencuri Blood Dagger, penyihir gelap Kong Xing Xiuluo, serta pemburu cadangan Feng Yi Piaomiao - juga menggunakan formasi empat DPS satu healer.
Setelah kedua tim turun ke arena, komentator langsung menarik perhatian penonton ke formasi pemain. Deep Tone Secepat Angin menggunakan nada bicara yang terkesan tua untuk usianya: "Pasti kalian semua sudah memperhatikan, Pedang Penghakiman mengorbankan formasi dual healer andalan mereka yang biasa menghancurkan semua lawan. Hujan Maret tidak terlihat."
"Hujan Maret adalah kebanggaan atlet perempuan, juga kandidat terpanas yang paling berpeluang menjadi pemain bintang tahun ini. Tingkat penampilannya hampir 100 persen, tapi kali ini dia absen." Jiu Feng juga terkejut.
"Mungkin sang atlet sedang ada urusan sehingga tidak bisa tampil," dugaan Deep Tone Secepat Angin.
Daripada mempercayai bahwa absennya Hujan Maret karena penyesuaian strategi Pedang Penghakiman, mereka lebih memilih percaya bahwa Hujan Maret sedang datang bulan sehingga tidak bisa online.
"Jika benar seperti itu, pertandingan antara Pedang Penghakiman dan Ibu Kota Kejayaan ini sudah tidak ada suspense. Xishan Bai adalah Pastor, Tongyan Wuji seorang Druid. Meski teknik Tongyan Wuji tidak kalah dari Xishan Bai, namun karena alasan penentuan lokasi profesi, efek penyembuhan Pastor jelas lebih unggul dalam pertandingan tim seperti ini."
"Menurutku satu-satunya jalan keluar Pedang Penghakiman adalah membunuh Xishan Bai dalam sekejap, meski kesulitannya benar-benar luar biasa." Deep Tone Secepat Angin mengutarakan pendapatnya yang kurang berbobot.
Ini jelas omong kosong. Siapa pun tahu Pedang Penghakiman bisa menang jika berhasil membunuh Xishan Bai.
Tapi apakah Xishan Bai mudah dibunuh? Bisa dikatakan tegas: Xishan Bai adalah Pastor paling sulit dibunuh di seluruh kalangan game. Kesadaran, teknik pergerakan, skill dan peralatan, ditambah tim yang solid, membuat catatan kematiannya dalam pertandingan tim hampir 0.
Dalam beberapa pertandingan sebelumnya, tim grup Ibu Kota Kejayaan tidak selalu bebas korban. Bahkan Xiao Mo sering terbunuh, tapi anggota Xishan Bai ini tetap aktif dan lincah.
"Pertandingan sudah dimulai. Mari kita tunggu dan lihat. Sejak debutnya, Pedang Penghakiman telah berulang kali menciptakan keajaiban. Kali ini kita juga harus percaya mereka bisa melanjutkan mitos tak terkalahkan." Jiu Feng yang punya hubungan baik dengan para cewek Elf Air ini memberikan muka dengan antusias.
"Hmm, Lu Li dan kawan-kawan... tidak melakukan serangan terpusat ke Xishan Bai..." Deep Tone Secepat Angin terlihat bingung.
Bukan hanya anggota Pedang Penghakiman yang tidak menyerang healer, tim Ibu Kota Kejayaan juga tidak mengejar Tongyan Wuji. Tapi sebagai Druid, Tongyan Wuji memang sulit dibunuh - wajar jika tidak diserang. Tapi strategi berantakan Pedang Penghakiman ini sungguh tidak masuk akal.
Benar, inilah kekacauan.
Lu Li sedang menggangu Xiao Mo. Dia sudah mengalahkan Xiao Mo secara frontal di pertarungan arena, jadi kini sudah hafal medan. Namun dengan kehadiran Xishan Bai yang sesekali menambahkan darah, probabilitasnya untuk menggerogoti Xiao Mo langsung nol.
Moonlight mengayunkan sepasang kapak besarnya menyelimuti Kong Xing Xiuluo dan Feng Yi Piaomiao. Tapi lawannya seorang penyihir gelap dan pemburu, dengan mudah bisa menjauhkan diri dan melakukan kite.
Mu Qiu sedang mengejar-ngejar Xishan Bai sambil membabat. Setidaknya secara visual, dialah yang paling fokus pada tugas utama.
Semua orang sibuk dengan urusannya masing-masing, hanya Tongyan Wuji yang berlari-lari tak tentu arah di medan gaya. Tanpa ada yang menyerangnya, dia sesekali menambahkan darah ke rekan satu tim.
Yang paling sibuk adalah Mao Mao Ai Chi Rou. Sebagai satu-satunya pemakai armor kain dari Tim Pedang Penghakiman yang turun, wajar saja dia menjadi target serangan terpusat Ibu Kota Kejayaan. Saat ini, taktik cadangan terakhir mereka tak perlu disimpan lagi—semua diarahkan padanya.
Efek pengurangan penyembuhan, perlambatan & diam, melucuti senjata & pingsan... semua efek ini ditumpuk padanya.
Cewek imut dan polos seperti ini malah diperlakukan sekejam itu, penonton mulai merasa tidak tega melihatnya.
Ini tidak mengubah fakta bahwa HP Mao Mao Ai Chi Rou turun drastis, sebentar lagi GG. Jika tidak ada keajaiban, totem penyembuhan berkelanjutan Tongyan Wuji jelas tidak bisa menyelamatkan nyawa Mao Mao, bahkan proteksi dari Moonlight pun tak berguna.
Selama periode ini, demi melepaskan diri dari gangguan atlet esports Pedang Penghakiman dan membunuh Mao Mao Ai Chi Rou secepatnya, atlet esports Ibu Kota Kejayaan tidak segan-segan menukar skill.
Skill kabur, skill burst, skill crowd control - terutama crowd control. Mereka yakin dengan membunuh Mao Mao Ai Chi Rou, kemenangan sudah di tangan. Mengapa March Rain tidak turun? Mereka sama sekali tidak peduli, dan memang tidak perlu memedulikannya.
Anggota Pedang Penghakiman tidak hanya fokus menyerang target masing-masing. Sesekali 2-3 orang akan berkumpul untuk memberikan "perhatian khusus" pada lawan tertentu, memaksa mereka menggunakan skill lebih lanjut.
Berdasarkan intel yang dikumpulkan, Lu Li dan timnya hampir sepenuhnya mengetahui taktik cadangan terakhir setiap lawan.
Mereka akan fokus pada lawan yang memiliki banyak senjata pamungkas, atau yang belum menggunakan kemampuannya, terutama yang mengancam rencana tim. Xiao Mo dan Xishan Bai jelas menjadi target utama.
"Aaaah!" Teriakan memilukan tiba-tiba keluar dari Mao Mao Ai Chi Rou yang nyaris sekarat.
Asap hitam tiba-tiba menyelimuti tubuhnya, berubah menjadi iblis besar setinggi 2 meter dengan postur kekar. Ini adalah transformasi khas penyihir gelap level tinggi, meski efeknya bervariasi:
Ada yang meningkatkan ofensif, pertahanan, atau bahkan menambah HP setelah berubah...
Transformasi Mao Mao Ai Chi Rou ini jelas meningkatkan pertahanan. Garis darah (HP) yang sebelumnya turun drastis kini melambat, namun di bawah serangan koordinasi keempat damage dealer Ibu Kota Kejayaan, tetap tanpa ampun menuju akhir yang memilukan.
Serangan para anggota Ibu Kota Kejayaan semakin ganas. Hanya dalam belasan detik, mereka akan mengeliminasi bos besar transformasi sialan ini.
