"Menurutku minggu ini Xiao Mo sudah pasti akan menyerang Xuese Zhanqi." Fat Monkey berkata dengan keyakinan.
"Jangan menggantungkan harapan pada kemungkinan orang lain tidak menyerang. Tidak bisakah kamu lebih kompeten?" Lu Li menggerutu seperti besi yang tak bisa ditempa menjadi baja. Dia juga harus mengakui keberadaan Ibu Kota Kejayaan telah memberi tekanan besar pada semua orang.
Membandingkan dua perang benteng sebelumnya, meski Ibu Kota Kejayaan mengundang banyak bala bantuan, mereka hampir kehilangan benteng.
"Minggu lalu Ibu Kota Kejayaan menyerang orang lain, pertahanan kita sangat mudah. Jadi semua orang berharap Ibu Kota Kejayaan menyerang pihak lain saja, biar kita bisa hidup damai."
"Omong-omong, kalau mengandalkan niat sebenarnya, apa kita benar-benar tidak bisa mempertahankan?" Wei Yun Dan Yue merasa agak mengganggu dalam hati.
"Mempertahankan satu tidak masalah. Dua agak melelahkan, masalah utamanya sekarang kita harus menjaga tiga. Untuk Hongtu Baye, kita juga harus membantu mempertahankan benteng mereka. Jadi bala bantuan yang dikirim sebelumnya harus dikirim lagi kali ini, Grey Valley tidak boleh jatuh ke tangan Ibu Kota Kejayaan." Lu Li berkata.
"Tidak bisa mempertahankan pun harus dipertahankan. Kalau benar-benar tidak bisa, kita lebih baik menyerahkan Blackshore daripada membiarkan Blackshore jatuh." Piao Ling berkata dengan khidmat.
Saat itulah semua orang baru merasakan sikap petinggi terhadap benteng.
Blackshore sudah menjadi benteng yang kita pertahankan selama sembilan edisi, eksis sejak perang benteng pertama dibuka. Sekarang ternyata bisa dikorbankan demi benteng yang dikuasai orang lain.
“Kurasa, kita bisa mendesak Xuese Zhanqi untuk menyerang Ibu Kota Kejayaan. Sebaiknya cari lebih banyak sekutu seperti Penjaga Biru Murni. Aku yakin mereka akan mengerahkan seluruh tenaga untuk membantu.” Piao Ling memberikan gagasan. Dia memang ahli dalam menyusun strategi semacam ini.
“Kedengarannya bagus.” Mata Lu Li berbinar.
“Kita juga tidak perlu mengerahkan personel atau mengeluarkan uang. Bagaimanapun Xuese Zhanqi dan Penjaga Biru Murni pasti akan bertarung mati-matian. Yang pertama sedang berkonflik langsung dengan Ibu Kota Kejayaan di Bukit Hillsbrad, sementara yang kedua baru saja kehilangan benteng mereka...”
“Piao Ling, kamu berubah. Kejam sekali!” Ekspresi Hai Feng penuh ketidakpercayaan——orang seperti ini cuma numpang hadir dalam rapat.
“Kalau begitu, apakah Ibu Kota Kejayaan tidak akan menyerang kita lagi?” tanya Wei Yun Dan Yue.
Lu Li menggelengkan kepala: "Jika kekuatan mereka yang menyerang cukup kuat, mereka memang harus fokus pada pertahanan. Dengan begitu, secara alami tidak akan sempat mengganggu kita. Tapi kita juga harus paham, kepentingan kita dan Xuese Zhanqi tidak identik."
"Kenapa? Bukankah kita semua harus bertindak melawan Ibu Kota Kejayaan?" Fat Monkey bertanya dengan bingung.
"Apa kamu yakin membawa kepalamu saat keluar? Bagaimana mungkin kepentingan kita bisa konsisten dengan Xuese Zhanqi." Piao Ling menyindir pedas, meski dia yang mengusulkan gagasan ini, dia juga menyadari kelemahan sistemiknya.
Orang cerdas memang seperti ini. Apa yang bisa dipikirkan Lu Li, tentu juga terlintas di otaknya.
Xuese Zhanqi dan Penjaga Biru Murni memang bisa bersatu, punya alasan untuk bersatu. Cukup ada yang mengingatkan sedikit, mereka akan menyerang benteng Ibu Kota Kejayaan bersama.
Tapi mereka tidak ingin Ibu Kota Kejayaan mempertahankan benteng yang mereka serang sepenuhnya. Begitu Ibu Kota Kejayaan bertahan mati-matian, mustahil bagi mereka untuk menaklukkan benteng tersebut. Jika Ibu Kota Kejayaan mengerahkan seluruh kekuatan untuk menyerang Pedang Penghakiman, justru itu akan memberi lebih banyak peluang bagi mereka.
Baru ketika Pedang Penghakiman dan Ibu Kota Kejayaan saling melukai parah, barulah sesuai dengan kepentingan mereka.
Setelah mendengar penjelasan Lu Li, barulah semua orang paham bahwa persoalan ini tidak sesederhana yang mereka bayangkan.
"Menurutku bisa dilakukan seperti ini." Lu Li berkata setelah berpikir sejenak: "Di satu sisi kita mempromosikan kerja sama antar klub seperti Xuese Zhanqi dan Penjaga Biru Murni; di sisi lain diam-diam menyebarkan informasi ini ke Ibu Kota Kejayaan."
"Sialan, kalian benar-benar tidak bermoral!" teriak Wei Lan Hai Feng histeris.
Fat Monkey juga menunjukkan ekspresi tak percaya. Menurut mereka, Piao Ling dan Lu Li adalah dua koin perak tua yang saling bersaing dalam kelicikan.
“Kalau begitu aku yang menghubungi Shanghua Pinyu.” Begitu rencana terbentuk, Lu Li langsung memutuskan untuk memulai eksekusi.
“Tidak, kamu tidak boleh pergi.” Piao Ling segera mencegah.
“Kenapa? Jangan-jangan kamu meragukan kemampuanku menyelesaikan urusan sederhana ini?” Lu Li tersenyum sinis.
“Kemampuanmu tidak diragukan, justru karena kelicikanmu melebihi perkiraanku. Tapi jangan meremehkan Shanghua Pinyu. Selama dia tidak sebodol dua orang tolol ini, sedikit perenungan saja akan membuatnya langsung paham tujuan kita.”
“Kalau begitu kau yang pergi?” Lu Li mengangguk tanda mengerti.
Mengingat reputasinya yang buruk di lingkar profesi - benar-benar sangat buruk, memang sulit bagi Shanghua Pinyu untuk mempercayainya.
“Aku pergi juga tidak tepat. Harus ada orang yang tidak memiliki hubungan kepentingan dengan kita.” Piao Ling menjelaskan.
Mo Wangfeng!
Lu Li spontan berseru. Piao Ling mengangguk tanda sepaham. Keduanya langsung menentukan kandidat.
“Lalu siapa yang akan membocorkan informasi ke Ibu Kota Kejayaan?”
“Menurutku paling baik biarkan mereka menemukan sendiri, soal ini saya yang akan beroperasi.” Piao Ling berkata dengan penuh keyakinan.
Lu Li mengerti maksudnya Pedang Penghakiman mulai menyusun strategi di bidang intelijen, terutama yang ditangani Piao Ling. Mungkin dia sudah menyusupkan agen rahasia ke dalam Ibu Kota Kejayaan.
Mo Wangfeng termasuk yang cukup populer di lingkaran ini, tapi itu bukan berarti dia orang baik. Kenyataannya dia sering membuat lubang plot, namun dilakukan secara terbuka tanpa meninggalkan celah kritik, sehingga hampir semua atlet esports memiliki sedikit persahabatan dengannya.
Mo Wangfeng tidak terlalu menolak tugas ini, secara keseluruhan dia memang tipe orang yang tidak berprinsip.
Baik Xuese Zhanqi maupun Ibu Kota Kejayaan, bahkan termasuk Pedang Penghakiman, siapapun yang bernasib sial akan menjadi hiburan baginya. Lagipula Xuese Zhanqi sebenarnya masih berpeluang mendapatkan benteng. Jika nanti Xuese Zhanqi benar-benar berhasil merebut benteng, mereka akan berutang budi padanya.
Shanghua Pinyu mendengar saran Mo Wangfeng, lalu dengan tulus mengajak Ordo Ksatria Suci Dewa Sihir yang diwakili Mo Wangfeng untuk bergabung dalam rencana ini.
Tentu saja Mo Wangfeng tidak akan menolak. Asalkan Xuese Zhanqi menyediakan uang, Twilight of the Gods tidak akan menentang aliran dana.
Kemudian Shanghua Pinyu tampil menghubungi beberapa klub lainnya, termasuk bala bantuan luar yang pernah diminta Lu Li sebelumnya. Dengan demikian beberapa pihak bersatu membentuk pasukan sekuat ini. Ambisi mereka bahkan melampaui imajinasi Lu Li dan Piao Ling - tidak hanya menyerang benteng di Bukit Hillsbrad, tetapi juga memasukkan benteng-benteng lain Ibu Kota Kejayaan ke dalam target serangan.
Untungnya, lelang tanah benteng saat ini tidak lagi membutuhkan banyak uang seperti dulu.
Para pemodal baru mulai menyadari satu hal: tanpa kekuatan yang setara, jangan bermimpi menjadi gemuk dalam semalam. Mereka mulai berkembang dengan tekun, seperti membeli toko di benteng milik guild lain untuk mengembangkan ekonomi game, alih-alih ikut campur buta dalam perang benteng.
Soal apakah Ibu Kota Kejayaan sudah menemukan rencana ini atau kapan mengetahuinya, Lu Li tidak menanyakan. Dia percaya Piao Ling bisa membereskan persoalan ini.
Piao Ling memang cenderung malas, tapi begitu dia berjanji untuk sesuatu, pasti akan diselesaikan dengan sempurna.
Gangguan obsesif-kompulsif ala Virgo termanifestasi sempurna dalam dirinya.
