Ibu Kota Kejayaan memiliki total tiga benteng: Tanah Tandus, Lembah Duri, Bukit Hillsbrad (benteng kedua), ditambah Tanah Berduka yang dikuasai Legiun Angin Kencang, semuanya berjumlah empat benteng.
Jika ini terjadi pada Pedang Penghakiman, menghadapi pasukan gabungan sembilan klub dengan empat benteng seperti ini, sampai mati-matian pun tidak bisa mempertahankan. Intinya Pedang Penghakiman hanya memiliki sekitar seratus anggota inti, tidak mungkin mengalihkan begitu banyak jagoan untuk menjaga empat benteng sekaligus.
Xuese Zhanqi dan Ibu Kota Kejayaan memiliki konflik langsung, cepat atau lambat pasti akan memutuskan kepemilikan Bukit Hillsbrad (Benteng Kedua).
Penjaga Biru Murni awalnya merebut Lembah Duri, tapi kemudian dirampas kembali.
Persaingan di dalam game tidak mengenal konsep "tidak saling berutang", jadi mereka tidak rela. Ketika Shanghua Pinyu mendatangi, mereka langsung menyetujui kerja sama.
Shengshi Dynasty dan Ikatan Persaudaraan sama-sama serikat Horde yang terdesak oleh Ibu Kota Kejayaan. Selama mereka tidak punya sifat suka disiksa, perlawanan hanyalah masalah waktu. Lagipula ini bukan pertama kali mereka terlibat dalam serangan ke Ibu Kota Kejayaan - tekanan yang lebih keras selalu menjadi balasannya. Kali ini melihat ada kesempatan, mereka langsung bergabung tanpa ragu.
Fajar Bersayap, Surga Ketujuh, dan Purple Moon Cave tertarik oleh kepentingan. Terutama Fajar Bersayap dan Surga Ketujuh yang sudah menguasai satu benteng, keserakahan membuat mereka ingin lebih.
Surga Ketujuh dan Xuese Zhanqi sering berebut, tapi sering bekerja sama dengan cara yang mengerikan. Di perang benteng edisi sebelumnya, mereka bahkan saling menukar benteng yang mereka duduki.
Partisipasi Hongtu Baye dalam hal ini cukup mengejutkan.
Mungkin menurut pemahaman sebagian besar orang, aliansi sembilan guild seperti ini—baik dibandingkan dengan Pedang Penghakiman maupun Ibu Kota Kejayaan—jauh lebih kuat. Makanya mereka rela mengorbankan aliansi dengan Pedang Penghakiman untuk bergabung dalam pesta perebutan ini.
Menurut kabar burung——sebenarnya bukan kabar burung, informasi yang bocor dari Mo Wangfeng—konon kesembilan guild aliansi sudah bernegosiasi tentang cara membagi-bagi "target yang paling dibenci".
Target mereka adalah merebut tiga dari empat benteng sistem Ibu Kota Kejayaan, lalu Xuese Zhanqi menduduki benteng kedua di Bukit Hillsbrad, Surga Ketujuh dan Purple Moon Cave menguasai Tanah Berduka, Penjaga Biru Murni dan Hongtu Baye mendominasi Lembah Duri. Klub-klub yang gagal merebut benteng akan mendapat kompensasi uang dari klub yang berhasil merebut benteng.
Sedangkan Mo Wangfeng dan Ordo Ksatria Suci Dewa Sihir-nya hanya numpang lewat. Apapun hasilnya, mereka tetap akan menerima uang banyak dari Xuese Zhanqi lalu pergi.
Tentang isi hati Xiao Mo, Lu Li tidak tahu. Tak ada yang peduli dengan perasaan Xiao Mo.
Saat bertarung di benteng, Lu Li dan Piao Ling selalu tersenyum manis. Penyerang mereka berasal dari klub-klub top: Lembah Abu-abu milik bintang yang sebelumnya pernah bekerja sama dengan Pedang Penghakiman. Kolaborasi ini sama sekali tidak menghalangi mereka untuk menghajar Pedang Penghakiman tanpa ampun.
Namun di bawah pertahanan penuh Pedang Penghakiman, Kan Wo Qishier Bian kehilangan perisai legenda dan mengalami kekalahan telak dengan malu.
Yang menyerang Blackshore adalah Klub Blue Universe.
Di mata Lu Li, mereka seperti anak-anak kecil yang suka bertarung - gigih namun sama sekali tidak mengancam.
Memilih Pedang Penghakiman sebagai target? Sama saja dengan mencari mati.
Sebenarnya Blue Universe juga polos. Saat ini serangan mereka ke benteng sendiri sudah melelahkan. Mencari target lemah mungkin masih ada harapan dihancurkan, tapi memilih Pedang Penghakiman murni tindakan nekat.
Namun konglomerat Shen di belakang layar memaksa mereka bertindak, sehingga mereka tidak bisa berbuat apa-apa.
Putra Direktur Shen telah lahir - adik tiri Elf Air. Karena masih kecil, masa depannya belum bisa diprediksi. Saat ini Direktur Shen sama sekali tidak berencana mengorbankan putri untuk mendukung anak laki-lakinya. Elf Air tetap kandidat paling cocok untuk mewarisi konglomerat Shen di matanya.
Putri yang semena-mena sudah biasa, di awal-awal Direktur Shen percaya Elf Air cepat atau lambat akan pulang.
Keyakinan ini mulai goyah karena si pemuda miskin yang tadinya tak dianggapnya, kini semakin dekat dengan putrinya.
Maka, perintahnya kepada Blue Universe adalah: "Serang mereka habis-habisan!"
Memang habis-habisan. Blue Universe babak belur dikejar-kejar di dalam benteng, bahkan tembok benteng pun tak berhasil dihancurkan. Lu Li sama sekali tak bermaksud menjaga muka calon mertua, yakin Elf Air pun akan mendukungnya memberi pelajaran pada anggota-anggota yang tak tahu diri ini.
Begitu keluar benteng, Lu Li langsung kebingungan total.
Bentengnya utuh, Elf Air juga berhasil merebut Benteng Kedua Barat Jauh. Yang membuatnya pusing adalah hasil pertempuran antara Xuese Zhanqi dan Ibu Kota Kejayaan.
Dari video resmi yang dirilis pihak pengembang, barulah dia paham apa yang sebenarnya terjadi.
Kelompok Xuese Zhanqi awalnya berharap bisa merebut setidaknya tiga dari empat benteng, namun kenyataannya mereka tidak mendapatkan satu pun. Lebih menyedihkan lagi, mereka bahkan kehilangan Benteng Pertama Bukit Hillsbrad yang sebelumnya mereka kuasai, sehingga seluruh wilayah Bukit Hillsbrad sekarang memiliki pemilik tetap.
Tidak bisa dikatakan bahwa Alliance sembilan klub besar tidak berusaha. Semuanya bertarung mati-matian.
Bahkan Mo Wangfeng yang mengaku hanya "numpang lewat" pun mengerahkan seluruh kemampuannya, memimpin sejumlah anak buahnya yang mati berkali-kali.
Sayangnya akhirnya mereka tetap kalah. Mereka gagal merebut Benteng Kedua Bukit Hillsbrad, tidak berhasil menguasai Tanah Berduka, apalagi Lembah Duri. Nihil total, keempat benteng sama sekali tidak berhasil ditaklukkan.
Ironisnya justru Xuese Zhanqi yang kehilangan Benteng Kedua Bukit Hillsbrad.
Hasil seperti ini memang sulit diterima siapa pun. Baru setelah Lu Li menonton rekaman video pertempuran, dia tersentak oleh puluhan gulungan perkamen Hellfire yang digunakan dalam pertempuran itu.
Sebagai yang terlahir kembali, Lu Li tentu tahu tentang gulungan Hellfire. Hanya saja dia tidak pernah membayangkan benda yang baru muncul sedikit di level 70 ini, mengapa bisa muncul sebanyak itu sekarang, dan semuanya berada di tangan Ibu Kota Kejayaan.
"Sudah kudapatkan informasinya, itu reruntuhan kapal karam. Lokasi pastinya tidak diketahui, pihak Ibu Kota Kejayaan benar-benar mengunci rapat blokade." Piao Ling kembali membawa kabar yang lebih detail.
"Kapal karam..." Masih belum ada petunjuk, Lu Li hanya terlahir kembali, bukan mahatahu.
Reruntuhan kapal karam ada yang bagus dan buruk. Sebagian besar yang bagus dikuasai kekuatan klub-klub besar. Pedang Penghakiman juga punya dua: satu menghasilkan lebih banyak peralatan dan batu penguat, satunya lagi memproduksi ramuan khusus. Waktu respawn-nya sudah pasti, biasanya cukup ditempatkan sedikit penjaga untuk patroli rutin.
Ada juga reruntuhan kapal karam yang kadang ditemukan secara tak sengaja. Penemunya yang tidak mampu menguasainya sendiri biasanya menjual rahasia lokasinya ke klub-klub besar.
Jika tidak ada yang menemukan reruntuhan semacam ini, ia akan tetap menjadi rahasia: lokasinya rahasia, hasil produksinya pun rahasia.
"Hellfire seharusnya termasuk kategori Iblis, reruntuhan kapal seperti apa yang bisa menghasilkan gulungan perkamen semacam ini, apalagi dalam jumlah sebanyak ini, Lu Li benar-benar tidak bisa membayangkannya."
"Kita seharusnya bersyukur." Piao Ling berkata dengan suara masih gemetar: "Barang-barang ini menurut perkiraan Ibu Kota Kejayaan ingin digunakan untuk melawan kita. Untungnya Xuese Zhanqi mereka datang sendiri, baru kita bisa terhindar dari bencana."
"Benar, kita benar-benar harus berterima kasih banyak pada mereka."
