Terutama di wilayah tempat Lu Li ingin mengupgrade cincin, di tanah berjejal sangat rapat monster-monster yang banyak memiliki kemampuan anti-penyamaran, langitnya pun dipenuhi segala sesuatu yang berantakan. Tanpa Mata Kilrogg, dia sama sekali tidak bisa masuk.
Yang kurang hanyalah bola mata ini hanya bisa digunakan selama dua puluh menit setiap kali, dan memiliki batasan tiga kali penggunaan.
Awalnya dia ingin mencari penyihir gelap untuk mendeteksi situasi musuh, namun keamanan profesi penyihir gelap tidak bisa dijamin, lagipula penyihir gelap tidak bisa tak kasat mata.
Penyihir gelap juga memiliki skill serupa bernama Mata Kilrogg.
Mereka semua adalah anggota Klan Bloodmaul (juga dikenal sebagai Klan Bloodhoof), klan yang sepertinya bisa mencongkel mata sendiri untuk mantra.
Di bawah pengaturan ayahnya yang sakit-sakitan, Kargath Bladefist mengikuti tradisi kuno klan: melakukan ritual mengorbankan mata kirinya untuk melihat takdir masa depan.
Oleh karena itu, Kargath sang Mata-Mati dalam setiap pertempuran selalu dipenuhi keyakinan dapat melihat garis hidup dan kematiannya sendiri.
Kargath lahir di Klan Bloodmaul, Draenor. Saat kerabatnya hampir punah di bawah ancaman Bangsa Arakkoa, Kargath enggan menunduk dan menyerah. Ia menemukan ruang rahasia yang dinamai sesuai nama klannya, lalu melakukan ritual mengerikan. Dalam ritual tersebut, Kargath melihat bahwa akhir hayatnya masih jauh, sehingga ia tahu akan berhasil melewati kesulitan ini.
Terinspirasi oleh takdir, ia merebut kendali klan dan memimpin Klan Bloodmaul menghancurkan ancaman Arakkoa, kemudian meraih kemenangan dalam pertempuran-pertempuran tak terhitung. Bertahun-tahun berikutnya, ia membantai habis-habisan setiap molekul disiden, bahkan kerabat dekatnya pun sulit lolos dari hukuman mati, sambil terus berharap takdirnya akan menghampirinya langkah demi langkah.
Klan Bloodmaul terdiri dari bangsa orc paling kejam di benua Draenor. Kargath sangat percaya pada ramalan kematiannya sendiri, yakin bahwa Horde Baja pada akhirnya akan membawanya menuju momen terakhir yang penuh kehormatan.
Para prajurit gilanya yang haus perang, tak sabar menunggu kedatangan pertempuran. Mereka melakukan berbagai ritual mistis, mengembara seperti hantu di hutan belantara dengan niat membunuh yang pekat. Tak satu pun dari orang malang yang tersesat ke wilayah mereka bisa kembali hidup-hidup.
Grommosh jauh lebih lemah dibanding Kargath, tapi alat bola matanya sudah cukup memenuhi kebutuhan Lu Li.
Setelah mendapatkan barang yang diinginkan, Lu Li mulai menjelajahi kota terbengkalai ini. Di kehidupan sebelumnya, dia pernah menyelesaikan misi dengan hadiah pengalaman melimpah di sini untuk menyelamatkan seorang pengintai manusia yang ditawan.
Saat itu dia level 65, dengan peralatan yang Bagus, tak terkalahkan di Syth High, membunuh prajurit rendahan Klan Bloodmaul sampai menangis histeris.
Ketika sedang bermata merah ingin membunuh, dia melihat seorang manusia yang dikurung dalam kerangkeng dan mengalami siksaan. Lu Li kemudian menunjukkan belas kasihan dan menyelamatkan manusia itu—baiklah, sebenarnya dia hanya ingin menyusup untuk mendapatkan hadiah. Namun pengintai manusia ini memang tidak mengecewakannya, memberikannya banyak pengalaman dan reputasi. Konon, di tangannya ada laporan intelijen sangat penting yang bahkan bisa mempengaruhi situasi pertempuran di Tangga Takdir.
Satu-satunya kekhawatiran adalah sekarang masih awal, bagaimana jika 'itu' pengintai belum tertangkap, pasti akan canggung.
Mencari selama lebih dari satu jam, Lu Li akhirnya menemukan sesuatu yang diduga sebagai target di tempat terpencil. Di dalam gua yang terbentuk dari dinding yang ambruk, pengintai manusia Cage berbaring di tanah dengan pose aneh yang membuatnya sangat tidak nyaman, namun ia tidak bisa berbuat apa-apa karena seluruh tubuhnya penuh luka, bahkan sekedar berguling pun sangat sulit.
Lu Li hanya bisa heran melihat sosok berdarah-darah ini.
Ia merasa lebih baik menyerah saja pada misi ini, kondisi luka parah seperti ini memang tidak mungkin bisa membawa orang keluar.
Di samping gua, empat Prajurit Gila Cincin Darah berjaga-jaga. Mereka mengawasi sekeliling dengan waspada, setidaknya dua Mata Gul'rok berkeliaran di sekitar. Benda-benda ini kadang menyelinap dalam penyamaran, kadang termanifestasikan. Begitu mendeteksi masalah, alarm akan berbunyi dan Gul'rok akan segera mendapat informasi.
Jika itu terjadi, Lu Li mungkin harus menghadapi operasi pengepungan gabungan dari Klan Bloodmaul ini.
Mengapa di kehidupan sebelumnya saat dia datang, pengintai ini tidak hanya bisa bercanda dengan pemain, tapi juga berjuang bersama. Coba pikir, ini mungkin salah satu tugas yang baru akan mengurangi kesulitan di masa depan.
Ingin membunuh penjaga lalu keluar bersama pengintai manusia Kage seperti dulu jelas tidak realistis.
Lu Li diam-diam mundur ke pinggiran reruntuhan Sythus, di sini banyak pekerja keras Blood Ring membawa obor. Nantinya ada tugas meminta pemain merebut obor ini untuk membakar tenda bangsa orc jahat.
Gerakan ini sebenarnya licik dan merugikan. Benua Draenor yang hancur sangat miskin dengan peralatan langka, tenda menjadi barang berharga.
Begitu tenda terbakar, bangsa orc jahat akan mati-matian memadamkan api.
Saat itulah Lu Li bisa menggotong NPC yang terlihat tidak bisa jalan ini pergi.
Sebenarnya, tujuan awal desain misi ini adalah untuk menargetkan pemain kelompok. Semua orang bekerja sama dengan pembagian tugas: sebagian bertugas menyelamatkan, sebagian mengalihkan perhatian gaya api, dan menyisakan beberapa orang untuk menjaga bagian belakang. Di akhir, pengalaman misi dibagi bersama sehingga nilai pengalaman menjadi sangat melimpah. Setelah revisi game, misi ini sedikit diubah dengan mengurangi tingkat kesulitan, namun nilai pengalaman melimpah secara tak terduga tetap dipertahankan. Ini bisa dianggap sebagai fasilitas resmi dari pihak pengelola untuk pemain yang baru masuk game.
Tapi di versi saat ini, fasilitas seperti itu tidak ada, kecuali jika satu orang menyelesaikan tugas sendirian.
Lu Li tidak langsung menyerang. Siapa tahu ada Mata Grilok yang bergerak di sekitarnya. Setelah melakukan pengamatan beberapa waktu, dia memastikan tidak ada keanehan di sekitar dua pekerja Blood Ring ini, barulah maju dan melakukan Double Kill.
Dua obor berhasil didapat, tapi Lu Li belum puas. Dia masih membutuhkan lebih banyak.
Setelah mengumpulkan delapan obor, jumlah ini sudah cukup. Jika terlalu banyak pekerja Blood Ring yang dibunuh, meskipun mayatnya dimakan, Mata Grilok tetap bisa merasakan keanehan.
Ini adalah langkah pertama, setelah langkah pertama selesai dilanjutkan dengan penginderaan rute, perlu membakar tenda mana, dari arah mana mundur, jika menemukan situasi di jalan bagaimana menyusun strategi, setelah menganalisis secara mendalam barulah Lu Li berani menyerang, soalnya kalau mati harus kembali ke benua lama, datang ke sini lagi cukup merepotkan.
Obor pertama dilempar agak jauh, tujuannya untuk mengalihkan perhatian bangsa orc, nanti saat semua orc kabur ke sana untuk melihat, Lu Li bisa langsung menyelamatkan.
Obor kedua dilempar di dekat gudang, tidak lama kemudian akan membakar gudang. Di dalam gudang berisi persediaan makanan yang ditimbun bangsa orc jahat, sebagian besar adalah daging babi hutan kering, mudah terbakar, dan baunya harum.
Obor ketiga dilempar ke area yang terlihat seperti laboratorium alkimia, semoga di dalamnya tidak ada benda mudah terbakar atau meledak, kalau tidak api akan sulit dikendalikan.
Obor keempat masih di tenda dekat kandang serigala tunggangan. Lu Li berharap bisa "membakar" kandang tersebut. Dengan begitu para serigala tunggangan akan menjadi gila, menciptakan suasana yang lebih menguntungkan bagi operasi Lu Li.
