Tidak sempat membagikan peralatan, Lu Li langsung memimpin tim menuju BOSS berikutnya tanpa jeda.
BOSS kedua adalah Penjaga Darah Bruun.
Pada periode Pengepungan Berdarah di Shattrath, Ber'orn melancarkan serangan ganas ke wilayah Ksatria Suci Draenei yang saat itu mengunci diri di sudut kota. Dia membabat habis para pembela sendirian, namun menderita luka berat sehingga tidak bisa mengikuti Horde dalam serangan mendadak ke Azeroth berikutnya. Sekarang, luka Ber'orn telah sembuh sepenuhnya. Di Benteng Hellfire, dia berbakti pada Pemimpin Kargath, berharap bisa menebus penyesalan karena melewatkan pertempuran-pertempuran gemilang, dan menuliskan namanya dalam sejarah bangsa orc dengan darah musuh.
BOSS ini bisa tidak dilawan, tapi jika dihindari, saluran dari BOSS nomor dua ke BOSS nomor tiga - Saluran Nyala Api akan terus merefresh monster kecil. Monster-monster ini sangat kuat, kesulitannya setara dengan melawan BOSS. Oleh karena itu, Lu Li memilih untuk menghadapi langsung.
Penjaga Darah Ber'orn menjatuhkan Kalung Liar Penjaga Darah yang meningkatkan intensitas serangan dan CRIT.
Peralatan level enam puluh ke atas yang menambah CRIT tidak terlalu banyak, jadi equipment dengan bonus CRIT sangat diminati. BOSS ini harus ditaklukkan jika memungkinkan.
Can Meng ditugaskan meraba peralatan, sementara Lu Li memimpin tim melanjutkan perjalanan.
Menurut informasi terpercaya, klub-klub lain sedang mengerjakan tugas pembukaan gerbang. Tangan Kiri Kain menjadi kunci kemenangan Pedang Penghakiman. Kali ini Lu Li berulah lagi, menyuruh Tangan Kiri Kain "jual diri" di depan pintu Aula Shattered Halls:
"Delapan puluh delapan ribu delapan ratus delapan puluh delapan! Cuma lima angka 8 dalam koin emas! Pencuri dengan skill Membuka Gembok level menengah penuh bisa dibawa pulang!"
"Aktifkan Gerbang Shattered, raih puncak kehidupan!"
Teriakan Tangan Kiri Kain di saluran dunia ini dibiayai sepenuhnya - uang hasil "penjualan" nanti akan dibagi rata para pencuri yang sibuk latihan membuka gembok belakangan ini, klub tidak mengambil persentase.
Tidak mudah, Lu Ba Pi yang selalu mencabik kulit orang lain, jarang ada saat dia mencabut beberapa helai bulu dari dirinya sendiri.
"Bos, apakah kita membeli?" tanya anak buah kepada Xiao Mo.
"Terlalu jahat, lima angka delapan - dua juta realitas, sama sekali tidak boleh biarkan mereka dapat untung ini." Blood Dagger menentang, ia sangat membenci diri sendiri karena tak berlatih skill buka gembok, hingga sebagai pencuri tak bisa membantu klub.
Xiao Mo tetap dengan ekspresi datar.
"Kalian bodoh sekali." Xishan Bai tak bisa menahan sikap merendahkan, "Tangan Kiri Kain adalah anggota Pedang Penghakiman, bagian Alliance, dia tak bisa bukakan pintu untuk kita. Jadi berhentilah bimbang."
Memang benar, meski pintu sudah terbuka, jika pembuka pintu tidak ada dalam pasukan, pihak lain tak bisa masuk.
Pemain beda kubu memang tak bisa berparty, jadi Ibu Kota Kejayaan tak bisa ikut transaksi ini, tapi klub Alliance lain bisa.
"Menurutku boleh dibeli." Begitu kata Shiyishao.
“Gelap sekali, benar-benar gelap, pasti ini ide Si Hitam Lu.” Tak mengurus rumah tak tahu mahalnya beras dan minyak, Meng Hui Shisan menarik-narik kerah bajunya sendiri, seolah ini bisa membuat napasnya lebih lega.
“Progres tugas kita sendiri sudah lemah, kalau tidak beli gimana?”
“Si Hitam Lu dan kawan-kawan pasti hampir menyelesaikan dungeon, kalau tidak mereka tidak akan menjual.” Meng Hui Shisan berkata dengan enggan.
“Setidaknya itu peringkat kedua, di rekor dungeon akan tercatat.” Shiyishao masih ingin membeli, mereka peringkat kedua di Hellfire Citadel, ketiga di Blood Furnace, jika operasi di Shattered Halls bagus bisa ambil posisi kedua lagi.
“Dua juta loh, dua juta, itu pun bukan eksklusif.” Meng Hui Shisan mengatupkan giginya sampai berbunyi.
"Katanya anggota Surga Ketujuh sudah menghubungi 'itu' Tangan Kiri." Kabar terbaru ini membuat Meng Hui Shisan dan Shiyishao saling memandang. Diskusi tentang perlu-tidaknya membeli langsung berhenti - mereka HARUS membeli. Dua juta realitas bagi orang biasa adalah jumlah fantastis, tapi bagi klub-klub besar seperti mereka, pengeluaran harian saja sudah melebihi angka itu.
Paling-paling hanya rasa tidak senang di hati.
Saat Lu Li dan kawan-kawan mencapai posisi BOSS ketiga, Tangan Kiri Kain sudah menyelesaikan tiga transaksi bisnis.
Untuk menjaga kelangsungan bisnis ke depannya, dia tidak melakukan jual semua dengan panik setelahnya - meskipun itu masih bisa menghasilkan sedikit uang receh, tapi pasti akan berselisih secara total dengan klub-klub yang sebelumnya membayar dengan harga lima delapan.
Tiga klub tersebut adalah Surga Ketujuh, Fajar Bersayap, dan Xuese Zhanqi.
Fajar Bersayap membeli karena Surga Ketujuh sudah beli, mereka enggan ketinggalan. Sedangkan niat Xuese Zhanqi lebih sederhana - asalkan bisa mengungguli Ibu Kota Kejayaan.
Sekitar 5-6 juta realitas pendapatan, meski dibagi puluhan orang, jumlah yang diterima tetap besar.
"Haha, memang benar mengikuti bos bisa mendapat jatah bagus." Tangan Kiri Kain berseri-seri: "Bos, aku takkan lagi bilang kau jahat. Hitam itu bagus, semakin hitam semakin baik."
"Pergi sejauh mungkin!"
BOSS ketiga bernama Utusan Perang Warmlog.
Ogre ganas dan licik Warmlog dianggap sebagai salah satu anggota Horde Iblis paling mematikan. Namun preman yang ditakuti banyak orang ini punya masalahnya sendiri. Dua kepala di leher ogre ini selalu berdebat bahkan dalam hal paling sederhana. Dua tahun lalu, Warmlog memulai rencana 12 prosedur untuk menyelaraskan sifat ganda sukanya berperang. Tapi kedua kepalanya hingga kini belum memutuskan prosedur mana yang akan dijalankan pertama.
Ini adalah ogre berkepala dua, kedua kepala memiliki pikiran independen masing-masing. Seluruh proses pertempuran hampir seperti mendengar mereka bertengkar - bertengkar dengan diri sendiri.
Contohnya, satu kepala berkata ke yang lain: "Aku lapar."
Kepala satunya menjawab: "Kamu selalu lapar, makanya kita jadi gemuk begini!!"
Setelah mematikan pemain, salah satu kepala akan bicara dengan logat Beijing:
"Yang ini langsung mati seketika! Itu karena aku pakai tenaga besar-besaran!"
Kepala satunya akan bicara dengan logat timur laut: "Bisa apa kamu, susah-susah ngapaian, jangan ngomong kosong!"
Konon, jika kedua kepala Utusan Perang Wormulog tidak saling bertengkar, kekuatannya akan bertambah berlipat ganda. Saat itu pemain mungkin takkan bisa mengalahkan mereka.
Untungnya ini hanya kabar burung. Di bawah perdebatan dua kepala yang saling menyalahkan, Lu Li dan kawan-kawan berhasil menyelesaikan pembunuhan BOSS ini.
Aksesori yang di-drop BOSS sebelumnya, dipasang di tubuh Lu Li. Untuk Busur Elang Api Surgawi yang di-drop BOSS ini, dia tidak membutuhkannya. Pemburu juga bisa menggunakan peralatan ini, tapi Can Meng tidak suka memakai busur, lebih menyukai senapan buru dan busur silang. Akhirnya peralatan ini jatuh ke tangan Elf Air.
Busur Elang Api Surgawi secara gila meningkatkan akurasi, menjadi senjata jarak jauh favorit profesi jarak dekat yang kurang statistik akurasinya.
Ada lagi Palu Penghancur Api, termasuk perlengkapan PVP. Baik untuk leveling di dungeon maupun grinding kurang berguna. Lu Li sementara menyimpannya, rencananya akan dibuang ke Gudang Guild agar yang membutuhkan bisa menukar dengan poin guild.
Bukan peralatan legenda. Pada tahap ini sepertinya sangat sulit mendapatkan peralatan legenda.
Tapi sebagai BOSS akhir trilogi Tembok Hellfire, sekaligus BOSS akhir Aula Shattered, Kepala Suku Kargath Bladefist memiliki probabilitas sangat tinggi untuk mengeluarkan peralatan legenda.
