Jalur masuk ke Rawa Zangar sebenernya banyak, tapi buat kondisi sekarang di Semenanjung Hellfire cuma ada dua pilihan yang bisa dilewatin.
Salah satunya ya Kampung Bangsa Arakkoa.
Bangsa Arakkoa adalah salah satu ras tertua di Draenor. Ras ini memiliki penampilan seperti burung, berevolusi dari burung pemangsa era Anzu menjadi makhluk berakal. Mereka primitif dan ganas dengan hierarki sosial yang ketat. Arakkoa senior zaman dulu memiliki sayap, sementara yang tidak bersayap dianggap sebagai persembahan ritual untuk menyerap tenaga Dewa Kegelapan.
Di barat laut Semenanjung Hellfire terdapat klan Arakkoa bernama Halshi. Meski tidak termasuk aliansi manapun, perampokan mereka menimbulkan masalah bagi peziarah Blood Elf dan konvoi persediaan Alliance. Sarang Arakkoa ini memenjarakan banyak tahanan, termasuk makhluk elemen.
Ada sebuah ngarai yang bisa dilintasi dari sini ke Zangarmarsh.
Tapi di sini ada empat BOSS, semuanya imam Arakkoa—yang bisa terbang. Kecuali bisa mengalahkan keempat BOSS liar ini, tidak mungkin bisa melewatinya.
Mengenai Lu Li bisa berubah menjadi burung gagak, menurutnya lebih baik tidak dicoba. Bos Bangsa Arakkoa pasti tidak akan mengaku bersaudara dengannya.
Jalur lain adalah Kolam Agonar.
Di barat Semenanjung Hellfire terdapat rawa energi jahat bernama Kolam Agonar. Tempat ini awalnya adalah mata air suci Draenei, namun terkontaminasi oleh mayat dan darah Pangeran Kegelapan Agonar yang tewas. Meski sudah lama berlalu, pengaruh korupsinya masih sulit hilang.
Walau Agonar tewas di Semenanjung Hellfire, dia bukan dalang utama kemerosotan bangsa orc. Pelaku sesungguhnya adalah Mannoroth. Dalam sejarah Fajar, dialah penyebab kemerosotan bangsa orc. Lord of Abyss ini sangat diandalkan Kil'jaeden dan Akumonde karena kelicikan dan kekejamannya.
Pemain biasa memanggilnya "Mannoroth Si Gemuk".
Meskipun Pangeran Abyss Agonar bukan dalang utama kemerosotan bangsa orc, darah iblisnya yang tak kunjung sirna selama bertahun-tahun setelah kematiannya tetap memberikan kekuatan tambahan pada Makhluk Ketakutan yang menjulang di sini seperti elang hitam.
Bagi Lu Li yang ingin pergi ke Zangarmarsh, meminjam jalan melalui sini adalah pilihan terbaik.
Sebenarnya di sini juga ada unit terbang, tapi dibandingkan dengan empat BOSS terbang di wilayah bangsa Arakkoa, jumlahnya bisa dibilang sangat sedikit. Lagipula kecepatan terbang iblis-iblis terbang di sini sangat lambat. Xiao Ba Jiang mungkin tidak bisa melewatinya, tapi bagi Lu Li sama sekali tidak ada masalah.
Sejujurnya, beberapa hari lagi pasukan gabungan NPC Alliance akan membersihkan bangsa Arakkoa——siapa suruh para Arakkoa sialan ini terus-menerus merampas persediaan pasukan Alliance!
Nantinya bangsa Arakkoa terpaksa bermigrasi ke wilayah lain, dan area ini akan menjadi jalur yang bisa dilalui semua orang. Ditambah dengan pertahanan NPC dari kubu netral, pemain yang melintas di sini pun tak perlu khawatir lagi diserang diam-diam oleh pemain dari kubu musuh.
Tapi Lu Li tak mau menunggu lagi, dia sudah tak sabar ingin pergi ke Rawa Zangarmarsh untuk membuka Peti Harta.
Gas unik yang menyebar di Rawa Zangarmarsh dan tanah subur di sana menciptakan ekosistem lahan basah yang khas, menjadikannya rumah bagi berbagai spesies makhluk hidup aneh, termasuk makhluk moluska karnivora yang ganas dan flora pemakan daging.
Awalnya terdapat lima danau besar di sini yang membentuk kawasan ekologi penuh vitalitas, meski tidak termasuk wilayah paling subur.
Berbagai makhluk unik menghuni Rawa Zangarmarsh dengan hutan jamur bercahaya fluor di sekitar danau indahnya. Dibandingkan Semenanjung Hellfire yang berdekatan, rawa ini masih mempertahankan sebagian besar ciri purbanya - sampai kedatangan para Naga Laut.
Setelah Naga Laut memasuki area ini, mereka mulai membangun fasilitas penyedotan air besar-besaran. Sejak saat itu, permukaan air di berbagai danau mulai turun drastis, sementara air yang disedot dialirkan ke habitat pasukan Naga Laut - Danau Ular Berbisa tempat Gua Serpentine berada.
Saat ini, kekuatan yang dipimpin oleh Pasukan Ekspedisi Cenarion menjadi yang pertama memasuki area ini, bertempur untuk mempertahankan keaslian alam purba.
Karena sifat rahasia dan karakteristik khusus Rawa Zangar sendiri, wilayah ini tidak cocok untuk pengembangan koloni besar. Setelah pembantaian Draenei oleh Suku Orc, Peramal Velen membawa sisa-sisa orang Draenei masuk ke Rawa Zangar. Sejak hari itu, bangsa Orc tidak pernah bisa menemukan mereka lagi - sampai kedatangan Illidan.
Dengan bantuan Sang Nabi Agung Nobundo si Broken Ones, Velen memimpin Draenei melakukan serangan mendadak ke Benteng Tempest yang sebelumnya milik mereka namun kini dikuasai Elf Darah. Mereka berusaha merebut Exodar dan kabur dari Outland, namun niat mereka segera terdeteksi oleh Elf Darah yang menjaga benteng. Mereka berhasil menyabotase perangkat pengubah dimensi Exodar, hingga Exodar akhirnya terpaksa mendarat di perairan barat Kalimdor.
Di sini terdapat beberapa markas, ada yang netral, ada milik Horde atau Alliance, Lu Li sementara belum berniat mengunjungi satupun dari mereka. Dia berencana menuju Sanctuary Cenarion.
Sanctuary Cenarion awalnya merupakan pos penelitian Dewan Cenarius untuk mempelajari flora-fauna Zangarmarsh. Seiring meluasnya area penelitian dan bertambahnya tenaga manusia yang dikerahkan, dewan memutuskan untuk memisahkan anggota Cenarion di Outland menjadi organisasi independen bernama Cenarion Expedition, guna memudahkan alokasi sumber daya dan penyusunan strategi personel di Daratan Terlarang.
Sanctuary Cenarion memiliki semua fasilitas layaknya kota kecil: bar, pedagang, bengkel zirah, koki, bahkan ahli memancing—semua bisa ditemukan di sini. Satu-satunya yang kurang adalah master penerbangan yang menghubungkan jalur udara lain, namun ini bisa ditemukan di Telredor dan Pos Pemantau Tikus Rawa yang berdekatan, sehingga bukan masalah besar.
Saat ini Pasukan Ekspedisi Cenarius membutuhkan lebih banyak tenaga manusia untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi di Rawa Zangar. Oleh karena itu, sambil meminta bantuan petualang, mereka tidak segan memberikan imbalan relatif dan sikap baik. Pemain dapat menemukan bahwa hubungan baik dapat terbangun dalam waktu singkat.
Ciri khas ini membuat Lu Li yang memiliki daya tarik rendah pun tidak akan mendapat perlakuan dingin.
Apalagi, ini adalah wilayah kekuasaan Dewan Cenarius.
Dewan Cenarius adalah organisasi ajaran Druid terpenting di Azeroth yang dibentuk Druid mencontoh dewan manusia, dengan pemimpinnya Malfurion Badai Kemarahan yang memiliki tanduk rusa di kepala.
Kemampuan luar biasa Malfurion dan pemahaman superiormya terhadap sihir Druid membuatnya tanpa ragu menjadi pemimpin Dewan Cenarius.
Meski Malfurion baru-baru ini mengalami koma yang tidak wajar sehingga kepemimpinan jatuh ke tangan Fandral Staghelm, sebagai putra Cenarius, Remulos tetap memiliki pengaruh mutlak dalam sekte ini.
Ketika Lu Li berubah menjadi macan tutul kecil - dengan citra Putra Hutan - melangkah masuk ke markas ini.
Akhirnya dengan mata berkaca-kaca dia merasakan perlakuan sebagai tokoh utama: kedua Druid itu sama sekali tidak mengangkat tongkat sihir mereka, melainkan memberi salam khas Druid dengan kata-kata yang ramah dan hangat.
"Penjaga alam, selamat datang."
Dulu para NPC memandangnya seperti seonggok tai, sekarang akhirnya tidak terlalu mirip tai lagi.
"Aku melintasi Gerbang Kegelapan membawa salam dari Yang Mulia Remulos." Lu Li mengubah wujudnya dari macan tutul menjadi elf - sebenarnya Druid bisa digambarkan sebagai 'berubah-ubah antara bentuk manusia dan hewan' karena selalu berganti-ganti antara makhluk berkaki empat dan dua.
