Anggota klub lain yang tiba di Waduk Cengkraman, setelah tahu Penjara Budak membutuhkan kunci, langsung melewati dua dungeon sebelumnya.
Pada titik ini, semua orang - entah mau mengaku di mulut atau tidak - dalam hati sudah mengakui kemampuan eksplorasi dungeon baru Pedang Penghakiman. Karena mereka sudah mulai menyerang Rawa Kelam (pada waktu mereka masuk ke Waduk Cengkraman, Pedang Penghakiman bahkan belum mendapatkan Pembunuhan Pertama di Rawa Kelam), lebih baik semua menyerahkan dua dungeon itu saja.
Di kedalaman Danau Ular Berbisa di Zangarmarsh, terdapat banyak gua rahasia yang sangat besar dan tidak diketahui orang. Tempat itu adalah sarang Naga Daratan Terlarang di bawah kekuasaan Nyonya Vashj.
Di antara mereka, pelayan setia Nyonya Vashj, Pengawas Militer Kael'thas Sunstrider, bersama bawahan ahli mesin Steamrigger dan ahli sihir air Hydromancer Thespia, menjaga Steamvault.
Mereka tampaknya sedang mempelajari mantra yang menggabungkan air dan mesin. Mantra ini dapat memberikan kekuatan tak tertandingi kepada prajurit Naga.
Dengan markas ini, ras Naga terus-menerus menyedot air Danau Zangar, menyebabkan permukaan Danau Ular Berbisa turun. Hal ini memicu serangkaian masalah lingkungan, menghancurkan habitat kehidupan makhluk-makhluk tak terhitung jumlahnya.
Pasukan Ekspedisi Cenarion merekrut petualang dari Horde dan Alliance untuk menumpas pemimpin ras Naga, termasuk Panglima Kalesh'resh. Namun, untuk memasuki ruangan sang panglima, harus mengalahkan dua bawahannya terlebih dahulu guna mengaktifkan mekanisme yang mereka jaga.
Selain itu, para penyihir Mata Lavender mengabarkan bahwa fragmen-fragmen kunci Karazhan yang hilang juga tersembunyi di dalam Gua Uap. Khadgar menanti seseorang yang dapat menempa ulang kunci Karazhan untuk mengungkap rahasia Medivh setelah kematiannya.
Dungeon ini mengeluarkan fragmen kunci Karazhan. Di masa depan, bermain di Karazhan harus mengumpulkan kunci yang cukup terlebih dahulu.
Tingkat kesulitan dungeon tidak terlalu tinggi. Pembunuhan pertama (First Kill) muncul dengan cepat.
Bukan Pedang Penghakiman. Pasukan Lu Li baru saja mengalahkan BOSS kedua, sudah ada tim yang meraih First Kill.
Namun, Lu Li sama sekali tidak terkejut akan hal ini.
“Orang yang mendapatkan Pembunuhan Pertama itu cukup dia kenal - Elf Air, Qingcheng Yun, Xingxing Nannan, Piao Ling, Mao Mao Ai Chi Rou. Mereka adalah tim kecil yang membuka lahan baru.”
“Wah, aku dapat skill point!”
Karena semua terhubung di voice chat yang sama, sorakan Mao Mao Ai Chi Rou terdengar oleh seluruh anggota beberapa guild.
Sejak datang ke Daratan Terlarang, mereka telah meraih dua Pembunuhan Pertama di Benteng Hellfire dan dua lagi di Wadah Pusaran Air, total empat. Saat menerima hadiah Pembunuhan Pertama, tak satu pun yang mendapat skill point. Jadi semua mengira dungeon kecil seperti ini mustahil mengeluarkan skill point.
Tapi sekarang Mao Mao Ai Chi Rou mendapatkan skill point, mengubah pandangan semua orang.
“Kenapa Kucing bisa dapat skill point sedangkan kita tidak? Ini masalah hoki ya?” Biru Muda Laut Angin bertanya dengan semangat turun. Dulunya dia sangat antusias naik TV lewat Pembunuhan Pertama, tapi setelah sering meraihnya jadi tidak terlalu peduli lagi.
"Aku tahu kenapa." Piao Ling yang selama ini diam-diam tiba-tiba berbicara.
Sebelumnya dia selalu diam, konon karena malas bicara. Dulu tim kebanyakan pria jadi diam saja tak masalah. Tapi sekarang tim lima orang ini selain dia semua gadis, itupun yang wajah tampannya top semua.
Benar-benar lajang!
Sampai saat ini barulah dia mengucapkan satu kalimat. Semua orang pun tenang, ingin mendengar penjelasannya.
"Bukan masalah hoki. Skill point seharusnya tak ada hubungannya dengan hoki, kalau iya pasti Meng Meng udah luar biasa dari dulu." Dia berhenti sejenak lalu menambahkan: "Tapi juga tidak bisa bilang tak ada hubungan sama sekali. Setidaknya wajah masam bisa mempengaruhi... Coba pikir, apa perbedaan tim Kucing dengan tim kita?"
"Guild kita udah diselimuti aura tangan hitam!" Wei Lan Hai Feng yang biasanya culun langsung paham.
Sumber aura tangan hitam ini? Dia berhenti bicara. Semua orang, termasuk Elf Air, menyebut sebuah ID game.
"Si Hitam Lu!"
“Ngomong apa sih!” Lu Li agak kesal, dengan ritme seperti ini, posisinya sebagai pemimpin tim benar-benar berisiko menghadapi pengangguran.
“Kamu pergi saja, ibuku melarangku bermain denganmu.” Biru Muda Laut Angin menoleh dengan wajah masam.
Lu Li hanya bisa menghela napas heran.
Setelah sehari penuh keriuhan, hari Senin tiba dengan edisi baru perang benteng.
Kali ini tidak ada peta baru, benteng juga tidak ada pembaruan konten, namun tetap banyak yang menyoroti perang benteng - bahkan jika pihak resmi merilis peta baru sekalipun.
Bukan hanya anggota klub-klub besar, mayoritas justru penonton biasa yang tak tahu menahu.
Bagi klub, benteng berarti kepentingan strategis nan vital. Bagi penonton - terutama yang terlibat perjudian - benteng menentukan nasib recehan mereka: selangkah maju jadi phoenix, selangkah mundur jatuh dari tebing.
Pihak resmi game melarang perjudian, jadi tidak ada konten terkait judi di dalam game. Jika melakukan judi dalam game, akun akan diblokir oleh sistem. Untuk kasus parah, petugas akan langsung mendatangi rumah untuk "memeriksa meteran air".
Tapi banyak hal tidak mutlak seperti itu, cukup ganti nama maka jadi legal.
Perjudian!
Lotre tidak ilegal, taruhan olahraga juga tidak. Seperti judi bola, di game pun ada konten serupa yang eksis.
Tapi yang dipertaruhkan orang-orang adalah kepemilikan Perang Benteng.
Biasanya, utamanya bertaruh pada tiga fase.
Contohnya Benteng Blackshore, pemilik saat ini adalah Pedang Penghakiman.
Maka di tahun-tahun permulaan, orang bertaruh siapa yang akan menyerang. Di bawahnya ada opsi menang/kalah, skala taruhan relatif biasa karena terlalu banyak faktor interferensi buatan manusia.
Lalu setelah kedua pihak penyerang dan bertahan ditetapkan, semua mulai bertaruh hasil akhir.
Jumlah penjudi mulai meningkat, tapi kekuatan klub dalam game sudah diketahui umum. Jika Guild Bintang Bulan melawan Pedang Penghakiman, "apa sih" yang tidak tahu harus beli kemenangan Pedang Penghakiman.
Yang terpanas sebenarnya adalah setelah perang benteng dimulai, pada odds awal, tarif akan berubah sesuai perkembangan pertempuran.
Contohnya dua edisi sebelumnya, klub-klub seperti Xuese Zhanqi bersatu mengganggu Ibu Kota Kejayaan.
Setelah kedua pihak penyerang dan bertahan ditentukan, seketika itu juga lingkaran perjudian benteng menjadi riuh rendah. Pada tahap ini odds menunjukkan Ibu Kota Kejayaan akan dimakan mentah-mentah. Saat memasuki tahap tiga, pertempuran benar-benar terjadi seperti yang semua prediksikan, odds tetap stabil dan bergerak ke arah kekalahan pasti Ibu Kota Kejayaan.
Sampai kemudian Hellfire menampakkan diri!
Saat itu, tidak hanya klub-klub perang seperti Xuese Zhanqi yang kebingungan total, para orang tak tahu menahu yang ikut menyaksikan pun sama bingungnya. Tarif perang saat itu kacau-balau, turun drastis seperti garis lurus bukanlah hiperbola.
Tarif di bagian selanjutnya benar-benar terbalik.
Namun, mereka yang sudah memasang taruhan sebelumnya tidak bisa mengubahnya. Banyak orang merasa Ibu Kota Kejayaan pasti kalah, memasang taruhan pun tidak akan menghasilkan banyak uang. Untungnya relatif stabil, bisa mendapat sedikit uang receh, jadi mereka dengan nyaman menghujamkan modal besar.
Hasilnya, tentu saja bertemu di platform alami!
Suspense perjudian benteng edisi sebelumnya muncul di fase pertama. Semua mengira Ibu Kota Kejayaan akan menyerang Pedang Penghakiman, tapi ternyata menghasilkan hasil yang kurang populer - Xuese Zhanqi menjadi sasaran.
