Langsung menjadi kotak saat mendarat apaan sih!
Setelah berpamitan dengan Kakak Dewi, Lu Li bergegas ke posisi mayatnya. Dia memilih regenerasi via mayat daripada portal kota karena waktu tidak cukup untuk kembali mengambil peralatan yang terjatuh.
Demon's Strike yang terjatuh itu! Meski ada hukuman level, tetap saja senjata yang keren abis.
Untung dia "langsung menjadi kotak", sehingga peralatannya jatuh di ambang tepi. Menghindari dua serangan kilat, akhirnya Lu Li berhasil merebut kembali peralatannya.
Lalu, dia diam-diam mengamati elemen-elemen yang mengganas dan amuk ini.
Dia tidak menemukan pola pergerakan elemen apa pun, yang berarti tidak ada cara untuk menghindari bahaya berdasarkan keteraturan.
Selain petir, ada Elemen Api, Elemen Air, elemen tanah, elemen bayangan, dan sebagainya. Semua elemen sepertinya memiliki tenaga Pembunuhan Sekejap. Lu Li sudah tidak berani melakukan eksperimen lagi. Ini adalah tahap dari level enam puluh ke tujuh puluh - kalau mati, pengalaman akan terkuras.
Kembali ke Menara Kota Telador di Nagrand yang dikuasai Alliance, Lu Li mulai mencari petunjuk tugas sebisanya.
Dia curiga kaum Kureni memiliki metode khusus untuk memasuki Takhta Elemen, tapi karena nilai daya tariknya rendah atau reputasi terkait yang tidak mencukupi, dia tidak bisa mengetahui cara tersebut.
Berbeda dengan Broken Ones lainnya, Kureni berjuang keras memblokir keinginan merosot dalam diri mereka. Meski motifnya mulia, Kureni tetap sangat waspada terhadap orang luar yang menyamakan mereka dengan rekan-rekan jahat mereka.
Setelah mencari lama, akhirnya menemukan seseorang yang mau menanggapi dirinya, Lu Li segera meminta nasihat dengan putus asa bagai menggenggam jerami penyelamat.
"Mereka bersikap dingin pada semua orang, pernahkah Kamu mengunjungi Kampung Orebor?" tanya Broken Ones bernama Alfred ini.
"Pernah, bahkan menyelesaikan beberapa tugas di sana." Mata Lu Li berbinar, seketika memahami akar masalah terletak di reputasi yang tidak cukup. Ternyata memang kesalahan kurangnya grinding reputasi Broken Ones hingga level Terhormat di Kampung Orebor sesuai prosedur standar.
Maka ketika kembali ke sini, para Broken Ones ini tak akan lagi bersikap sedingin ini.
"Sepertinya masih kurang. Ada tugas yang bisa kuserahkan, tapi tanpa hadiah. Mau menerima?" Alfred benar-benar bukan barang bagus, berniat menangkap serigala putih dengan tangan kosong.
Mau bagaimana lagi, nilai daya tarik Lu Li memang terlalu rendah.
“Mau!” Tidak bisa, demi mendapatkan informasi untuk memasuki Takhta Elemen, Lu Li harus menerima. Dia sama sekali tidak ingin kembali ke Markas Orebor untuk memulai dari awal lagi — yang paling penting adalah belum tentu dia bisa memicu beberapa misi di sana.
“Anak baik, banyak Kurenyi tinggal di penjaga Markas Orebor di Rawa Zangar. Para Broken Ones di sana selalu ingin membantu Broken Ones di Telaar menjalin hubungan dengan orang Draenei di Telredor. Agar kurir bisa bolak-balik cepat antara Telaar dan Telredor, kita harus memastikan keamanan jalan di Rawa Zangar. Tapi sebagian besar makhluk hidup di rawa sangat agresif. Aku butuh bantuanmu membersihkan semua monster di jalan itu.”
“Semuanya?” Lu Li tidak percaya dengan telinganya sendiri.
“Ya, selama mengancam jalan ini. Sebenarnya tidak terlalu banyak. Aku percaya pada kekuatanmu.” Alfred menggunakan nada bicara yang sepenuhnya yakin.
“Paman, apa kau dengar kabar tertentu?” Lu Li merasa misi semacam ini terasa familiar.
“Tahukah kamu, di Rawa Zangar, ogre dari klan Ango'rosh sedang bermigrasi ke timur. Mereka telah menjauh dari markas Orebor, konon tugas ini berhasil kamu selesaikan.” Alfred berkata dengan semangat: “Sebenarnya, ogre dari klan Batu Kepal dan Palu Perang juga terus mengancam keamanan Telah. Kedua klan ogre ini telah mengirim perwakilan ke area ini untuk mencari persediaan makanan, demi memenuhi nafsu makan mereka yang tak pernah puas...”
“Berhenti!” Lu Li menyelanya dengan tegas: “Aku terima tugasmu, tapi ogre tidak termasuk.”
“Jika kamu bisa mengalahkan ogre dari klan Batu Kepal dan Palu Perang, kamu akan mendapatkan penghormatan dari semua Kurenai.” Alfred berkata dengan tidak rela.
“Heh, apa kau juga ingin aku mengalahkan klan Darah Gelap?” Lu Li mengernyitkan dana dengan heran.
Masalah lain Kureni di Nagrand datang dari kelompok Broken Ones lainnya: Klan Darkblood. Para Broken Ones biadab ini telah menjarah permukiman Mag'har di Sunspring Post dan membantai banyak orc. Mereka benar-benar menghancurkan kemungkinan koeksisi damai antara Kureni dan Mag'har. Yang lebih buruk, Klan Darkblood tampaknya juga berencana menggunakan tenaga baru yang mereka dapatkan untuk melawan Telaar.
Namun, janji orang tua Kureni ini ternyata bukan sekadar omong kosong belaka.
Karena Kureni selalu berusaha berdamai dengan saudara Draenei mereka, mereka sangat mendukung keputusan Draenei untuk bergabung dengan Alliance, dan mengizinkan anggota Alliance untuk masuk/keluar Telaar dengan aman. Mereka yang pernah mengunjungi Telaar akan menemukan bahwa meski Kureni sangat waspada terhadap orang asing, mereka sangat ramah pada sekutu yang telah melalui ujian.
"Hehe," Alfred terkekeh kaku, "Jika kamu bisa mengeliminasi Klain Darkblood, aku akan mengirimimu dua ekor kambing."
Lu Li langsung teralih perhatiannya, tapi setelah memperhitungkan kekuatan ogre dan Klan Dark Blood, ia tetap menggelengkan kepala dengan berat hati.
Dua ekor kambing itu bukan kambing biasa, melainkan Kambing Tabu.
Kambing Tabu adalah hewan asli Nagrand yang menyerupai rusa, sekaligus tunggangan favorit orang Draenei. Tunggangan ini sangat indah, cara mendapatkannya sangat sulit, dan setiap ekor memiliki nilai yang luar biasa.
Namun, kesulitan mendapatkannya masih kalah dibandingkan membasmi seluruh Klan Dark Blood atau ogre dari Klan Stonefist dan Warsong.
Ogre dari Klan Stonefist dan Warsong menjatuhkan lencana. Pemain hanya perlu mengulang beberapa hari untuk mengumpulkan lencana ini, lalu bisa membeli Kambing Tabu dari NPC terkait. Alfred si tua ini menipu orang tanpa berkedip.
"Bolehkah aku minta bantuan teman?" tanya Lu Li.
Monster di jalan antara Teladan dan Terokkar tidak terlalu banyak, namun jaraknya sangat jauh. Membersihkannya sendirian merupakan hal yang menyakitkan.
"Tentu saja, kami menyambut lebih banyak teman datang ke Teladan." Alfred berkata tanpa ragu. Begitu orang mulai ramai, bisnis kambing Tabu bisa dibuka, sehingga bisa menggoda petualang untuk membunuh ogre.
Lu Li tidak memanggil kekuatan terbuka miliknya, mengingat sekarang semua orang telah mengunci pandangan pada mereka.
Setelah hampir membunuh semua ogre, tak satu pun gambar teknik Mekanika Kegelapan yang muncul. Semua mulai meragukan kredibilitas ogre menghasilkan gambar teknik. Tanpa petunjuk baru, perhatian harus difokuskan pada Pedang Penghakiman, Paviliun Hujan Ringan, dan Kota Wushuang.
Lu Li mencari serangga dan kawan-kawannya, yaitu rekan-rekan di kawasan kumuh.
Setelah berkembang selama ini, kelompok tentara bayaran Shadow mereka telah mencapai terobosan menakjubkan dengan skala delapan ribu personil, menjadikan mereka salah satu guild terbesar di kalangan tentara bayaran.
Dari delapan ribu personil ini, sebagian besar adalah pencuri yang direkrut dari preman-preman di kawasan kumuh berbagai "kota".
