"Ayo Illidan, mari kita selesaikan ini dengan tinju seperti dulu." Zalhtar justru menjadi tenang.
“Kamu bukan lawanku, lebih baik pikirkan cara kabur, sekarang aku adalah Penguasa Daratan Terlarang!” Bertahun-tahun telah berlalu, Illidan memang menjadi jauh lebih kuat, bahkan telah melampaui Zalhtar yang dulu lebih kuat darinya, bahkan Remulos dan lainnya.
Tentu, dia juga membayar harga yang sangat besar.
Beberapa karakter paling tragis dalam "Fajar", termasuk Illidan, dan Arthas yang membunuh ayahnya sendiri serta menghancurkan kerajaannya...
"Ya, karena itu aku masih punya dua sekutu." Zalhtar sama sekali tidak panik.
Dua pembunuh bayaran tiba-tiba menyerang dari belakang Illidan, berkoordinasi dengan Zalhtar, membuat beberapa luka besar di tubuhnya.
Darah iblis menyemprot ke segala penjuru!
Illidan mengaum marah, membuka sayap iblisnya lalu terbang ke ketinggian, kabur tanpa menoleh.
Pertempuran yang berakhir secara mengejutkan cepat, seperti ular berkepala harimau.
Namun, hal ini juga sangat normal. Siapapun yang menghadapi dua pembunuh bayaran terbaik ini tidak bisa fokus sepenuhnya dalam pertempuran. Apalagi Illidan tidak berani meremehkan Putra Semi-Dewa. Selama bertahun-tahun ini kemampuannya berkembang luar biasa, sedangkan Zalhtar juga tidak diam di tempat.
Dari dua pembunuh bayaran tersebut, salah satunya adalah half-orc Garona yang memegang dua pisau perang dengan sisa darah iblis Illidan masih menempel di bilahnya.
Yang satunya lagi adalah pengkhianat bangsa kurcaci, Tukang Reparasi Ulung Mikneil Semaphorelag. Baru saja ia juga menyergap Illidan beberapa kali, terutama serangan terakhirnya yang hampir memutus lengan kiri Illidan.
"Terima kasih, Mikneil. Dan juga Putra Semi-Dewa kita." Garona memastikan Illidan tidak akan kembali, lalu menyimpan senjatanya.
"Bersyukurlah pada Zalhtar, dialah yang paling banyak membantu." Mikneil Semaphorelag berkata dengan sikap acuh tak acuh.
"Jangan berterima kasih padaku. Kita sudah tidak saling berutang, Mikneil." Zalhtar mendengus keras, kukunya menginjak-injak altar dengan keras. Lalu sebuah retakan muncul, dan dia pergi dengan sikap percaya diri melalui celah itu.
"Benar-benar hantu tidak takut mati, tidak takut tersesat di arus kacau kehampaan." Mikneil Semaphorelag mengolok.
"Ternyata putra semi-dewa benar-benar abadi. Sayang masih kalah dari Illidan. Kalau bukan karena jebakan yang kita pasang, mustahil melukainya." Garona berkata dengan suara masih bergetar.
Ketiga orang mereka sudah menyergap di sini sebelumnya, sementara Illidan awalnya tidak menampakkan wujud aslinya.
Ketika wujud aslinya akhirnya turun, dia langsung diserang tiba-tiba. Kemampuan bertarungnya bahkan belum mencapai 30% sebelum akhirnya kabur terburu-buru.
"Di dunia ini selalu ada makhluk kuat yang luar biasa, kupikir kau sudah terbiasa melihat keanehan-keanehan." Mikneil Semaphorelag berkata dengan nada aneh: "Seperti Medivh, seperti Aegwynn, sepertinya mereka masih satu keluarga denganmu."
"Kurasa kau sama sekali tidak ingin mati di Daratan Terlarang ini." Garona mendengus keras, lalu menghilang di tempat.
Mikneil Semaphorelag dengan bosan menggaruk-garuk hidungnya, beberapa saat kemudian mulai batuk-batuk keras. Raganya gemetar hebat, saat itu dia terlihat begitu lemah seolah akan tewas di detik berikutnya.
Namun baik Shaman orc Galakag maupun Amukan Elemen di Takhta Elemen, mereka semua diam-diam mengawasi situasi ini tanpa berani melakukan tindakan gegabah.
Kenyataannya memang tidak berani bergerak.
Memang benar Mikneil Semaphorelag seorang pencuri, tapi yang lebih penting dia adalah Tukang Reparasi Ulung.
Profesi ini terdengar seperti tukang rongsokan Stormwind atau tukang tambal sepatu, sama sekali tidak memiliki kemampuan bertarung. Namun siapapun yang punya common sense pasti tahu ini adalah gelar puncak teknik kurcaci.
Mekatok sang Tukang Agung, Mikneil Semaphorelag sang Tukang Reparasi Ulung - merekalah dua orang dengan pencapaian tertinggi dalam teknik kurcaci.
Sekalipun nyawanya tinggal seutas, tidak semudah itu membunuhnya. Inilah alasan Garona pergi tanpa ragu.
Ada orang yang tidak suka dilihat saat sedang terluka.
Lu Li duduk tak jauh dari titik regenerasi Shattrath, menatap kosong kedua tangannya. Sekelilingnya anggota Pedang Penghakiman kebingungan - mereka hanya tahu Lu Li baru saja muncul di titik regenerasi dengan pengalaman yang terkuras banyak.
Setiap momen selebriti game selalu diawasi. Kematian langsung ke kota seperti ini pada Lu Li pasti memancing berbagai spekulasi.
Orang dalam pun tak berani mengganggunya. Yang tahu situasi mengerti dia sedang mengupgrade peralatan penting, biaya materialnya saja bisa membeli satu klub berukuran sedang.
Mati kembali seperti ini, jangan-jangan upgrade-nya gagal?
Ini baru namanya rugi dua kali lipat!
"Datang, datang." Bisik seseorang, lalu semua orang menyaksikan Elf Air muncul dalam pandangan.
Melihat kondisi hati bos tidak baik, linglung seperti kehilangan nyawa, tak ada yang berani menghibur. Alhasil, beberapa orang langsung memberi kabar ke pihak yang bisa mengurus. Dan Elf Air jelas merupakan sosok paling efektif di antara mereka.
"Ada apa ini? Kenapa duduk-duduk di sini?" tanya Elf Air.
Lu Li perlahan mengangkat kepala. Pertama yang terlihat adalah pinggang ramping Elf Air, baru kemudian mengenali identitasnya.
"Bukannya kalian sedang persiapan bertarung di dungeon?" Lu Li terkejut melihat Elf Air di sini. Ditambah lagi, kenapa gadis ini menunjukkan ekspresi belas kasihan dan kecemasan?
“Cuma mau melihat kondisimu, menunggu komandan sepertimu. Apa peralatannya belum di-upgrade sukses?” Elf Air berjongkok memegang tangan Lu Li. Meski seorang Si Kaya, tetap saja gagal setelah menghabiskan banyak material itu hal yang menyakitkan.
“Hah? Siapa bilang gagal? Sudah berhasil.” Lu Li mengernyit.
“Lalu kenapa wajahmu seperti baru kehilangan sepasang kekasih?” Elf Air membentak.
“Upgrade-nya agak aneh.” Lu Li menarik Elf Air berdiri: “Sudahlah, dungeon lebih penting. Aku akan perkuat dulu, sambil jalan kita bicara.”
Karena Cincin Supreme anti kerusakan dan tidak bisa dijatuhkan, proses penguatannya bisa dilakukan asal-asalan.
Ini tidak berarti penguatan tidak akan gagal. Misalnya saat memperkuat ke level lima, jika gagal maka empat kali penguatan sebelumnya akan menghilang. Lu Li harus mulai dari awal lagi.
Belakangan Pedang Penghakiman telah menghabiskan banyak batu penguat karena Mekanika Kegelapan.
Bahkan dengan sumber daya keluarga yang besar, Lu Li tidak tega memperkuat peralatan sampai level 12 sekaligus. Faktanya, hampir tidak ada yang memperkuat peralatan sampai 12 kali. Awalnya mungkin masih baik-baik saja, tapi setelah gagal harus mulai dari awal lagi. Jika gagal di tahap selanjutnya, peralatan akan langsung hancur berkeping-keping.
Lu Li hanya memilih untuk memperkuat sampai level 6. Menurutnya ini sudah cukup.
Meski begitu, dia gagal empat kali sebelum berhasil mencapai level 6. Dia memutuskan untuk mencari beberapa gulungan perkamen yang bisa meningkatkan tingkat keberhasilan penguatan sebelum mencoba level yang lebih tinggi.
Cincin Legenda Lima yang telah diperkuat ke level 6, mengalami perubahan yang benar-benar mengubah segalanya dibandingkan Cincin Legenda Empat sebelumnya.
