"Sebenarnya kuncinya sederhana, tapi semua orang hanya memikirkan kunci sehingga kehilangan kesabaran. Ba Jiang, pergilah ambil tugas dari induk naga itu, ingat untuk bersikap sopan. Dia bukan naga yang berwatak baik." Lu Li menunjuk ke induk naga yang menjadi pengurus Gua Waktu.
Sebenarnya komunitas Naga Perunggu memang merupakan masyarakat yang dipimpin laki-laki, namun karena mistisnya Sang Penguasa Waktu, seluruh manajemen diserahkan pada pasangan dan keturunannya.
Pasangan Utama Soridormi memimpin Sisik Pasir Beraliran yang berkedudukan di Gua Waktu.
Mengenai ratu ini, data terkait yang tercatat memang sangat minim. Sementara ini hipotesis menyatakan karena sebagian besar waktu komunitas Naga Perunggu dikelola olehnya, sehingga dia seolah tidak punya waktu lain untuk terlibat dalam peristiwa lainnya. Mungkin justru karena ini dibandingkan pasangan Raja Naga lain, Soridormi patut merasa lega masih bisa bertahan sampai sekarang. Kalau tidak, mungkin dia tidak akan mengajak anaknya berputar membentuk lingkaran mengelilingi piringan besar di bagian tengah Gua Waktu.
Menerima tugas darinya sebenarnya tidak ada gunanya, setidaknya di awal era game ketika level pemain belum mencapai 68, kondisi memang seperti ini. Alasan Lu Li menyuruh Xiao Ba Jiang mengerjakan misi Soridormi adalah agar dia bisa mendapatkan sedikit reputasi Sisik Pasir Beraliran.
Begitu mendapatkan sedikit reputasi Sisik Pasir, kita bisa menghubungi Anakorus — naga perunggu yang pernah bekerja sama dalam misi pembukaan gerbang Ahn'Qiraj.
Kemudian naga perunggu ini akan memberitahu pemain lokasi Chromie.
Chromie yang bernama asli Chronormu adalah anggota Legiun Naga Perunggu, biasanya menyamar sebagai kurcaci perempuan dengan jubah pastor.
Sebagai Penjaga Waktu, Legiun Naga Perunggu telah berdedikasi menjaga garis waktu benua Azeroth sejak diberi kekuatan oleh Aman'Thiel Raja Para Dewa. Karena bersembunyi dalam aliran waktu, mereka jarang menampakkan diri di hadapan ras lain. Namun beberapa anggota seperti Chromie bersedia berdiskusi dengan manusia biasa.
Di versi terkini, Chromie muncul di Kampung Darrow.
Tapi kemudian dia menghilang tanpa jejak, jelas sebagai persiapan untuk identitas NPC baru di fase berikutnya.
Anakorus akan memberi tahu pemain ke mana mencari naga betina kecil ini, lalu mengambil kunci untuk "masuk dungeon lebih awal" darinya. Harga yang harus dibayar hanya 100 koin emas.
100 koin emas sebenarnya bukan jumlah besar, meskipun harta benda sebagian besar pemain Fajar tidak mencapai jumlah ini.
Setelah memiliki kunci, barulah pemain terbukti layak untuk terlibat dalam alur cerita. Selanjutnya, masuklah ke Gua Waktu yang dalam, menuju Black Morass tempat peristiwa bersejarah pembukaan Gerbang Kegelapan sedang terjadi, dan berbicaralah dengan Sa'at.
Dia terlihat seperti Elf Darah, namun sebenarnya adalah seorang Penjaga Waktu yang berwujud naga.
Dia menunjuk ke kejauhan yang gelap gulita sambil berkata: "Di ujung saluran waktu ini, Guardian Medivh sedang sibuk bekerja dengan penuh semangat di pusat Black Morass, berusaha membuka Gerbang Kegelapan agar pasukan orc dapat menginvasi dunia Azeroth sepenuhnya."
Naga Abadi mengerahkan Lord Celah untuk menciptakan gangguan, berusaha menghentikan pembukaan Gerbang Kegelapan.
Rift Lord ini bersembunyi di berbagai sudut Black Morass sambil mengintai, target mereka adalah merusak perisai magis Medivh dan akhirnya membunuhnya.
Pemain harus menghancurkan Rift Lord dan pemimpin mereka untuk melindungi Medivh sampai Gerbang Kegelapan berhasil dibuka.
Kemudian, Sa'at memberikan pemain sebuah penanda ruang-waktu.
Di kedalaman kegelapan, terdapat aliran waktu yang kacau-balau. Penanda ruang-waktu ini mencegah pemain tersesat.
Konsekuensi tersesat - banyak klub yang sudah merasakan rasanya yang tidak terlalu mengerikan - cukup sederhana: anggota timmu akan diteleportasi kembali ke titik awal, setara dengan ditendang keluar dungeon.
Kalau mudah-mudahan ditendang keluar, bagaimana bisa menjalankan guide dungeon?
Lu Li dan kawan-kawan tidak perlu khawatir karena memiliki penanda ruang-waktu. Sebenarnya dungeon ini sangat kecil, bisa dibilang langsung memasuki fase pertempuran melawan BOSS. Dungeon ini merekonstruksi pembukaan Gerbang Kegelapan untuk pemain.
Para Legiun Naga Abadi yang kekenyangan itu ingin menghentikan pembukaan gerbang dan mengubah sejarah. Tugas Lu Li dan kawan-kawan adalah memastikan sejarah berkembang sesuai orbit aslinya, meskipun itu adalah sebuah tragedi...
Jika tak bisa menggunakan retorika untuk melakukan persuasi, maka satu-satunya jalan adalah membunuh mereka.
Lingkungan dungeon adalah Black Morass pada hari Gerbang Kegelapan dibuka, yang sekarang disebut Rawa Kesedihan. Selain pasukan Naga Abadi, terdapat banyak buaya non-elit yang akan menghalangi pemain.
MT Biru Muda Laut Angin, Mage Perpisahan di Bunga, Pencuri Lu Li, Druid Xiao Ba Jiang, Pemburu Can Meng.
Ice Mage sangat penting karena dungeon ini memiliki sangat banyak monster kecil yang harus segera di-AOE. Semua orang hanya bisa menunggang kuda dan memberi bantuan ke Medivh dengan kecepatan maksimal setelah lepas dari pertempuran.
Setelah berdialog dengan Medivh, pertempuran dimulai. Pertarungan ini bisa dibilang sangat menegangkan. Legiun Naga Abadi akan secara acak membuka pintu teleportasi di salah satu dari 4 titik di peta. Setiap pintu akan memunculkan 1 elite monster dan beberapa monster non-elit.
Rekan tim harus segera menyerbu pintu teleportasi dan menarik elite monster ke posisi tersebut. Sementara monster non-elit yang menyerang Medivh harus ditangani sendiri oleh penyihir di sebelah Medivh. Setelah elite monster mati, pintu teleportasi baru akan muncul.
Pemain harus melanjutkan pola pertempuran yang sama. Setelah 4-5 gelombang musuh, BOSS pertama akan muncul.
Tidak ada waktu istirahat sama sekali sebelum BOSS dikalahkan. Lu Li dan kawan-kawan harus terus berpindah dari satu pintu ke pintu lain di peta. Koordinasi tim sangat penting - tim yang baik akan tampil penuh kendali, sementara tim yang kurang kompak pasti akan terlihat buru-buru.
Xiao Ba Jiang, Can Meng, dan Hua Di Li Qing termasuk tipe pemain yang sangat fokus pada dungeon dan patuh pada instruksi. Di bawah komando Lu Li, mereka menyelesaikan tugas masing-masing dengan sempurna.
Terutama Xiao Ba Jiang sangat berguna di sini, dia berlari sangat cepat dengan empat kakinya.
Tentu saja, akan lebih baik jika tidak terkadang tersesat.
Untungnya area dungeon ini tidak terlalu luas, cukup ikuti Lu Li kemana pun dia pergi.
Setelah BOSS mati ada waktu istirahat 2 menit, pengambilan loot, distribusi, pemulihan HP/MP dan pemberian buff semua dilakukan dalam dua menit ini, lalu bersiap untuk gelombang musuh berikutnya - biasanya 4-5 gelombang plus BOSS. BOSS bisa sihir atau fisik, bertahan tidak sulit, tantangan terbesar adalah masalah pemulihan MP dalam pertempuran beruntun ini.
Bahkan Hua Di Li Qing yang memiliki peralatan bagus sekalipun, terkadang masih terganggu oleh kekurangan sihir.
Di sinilah keuntungan memiliki klub besar sebagai pendukung terlihat jelas. Ramuan Kaisar Liang Bing meredakan kesulitan profesi sihir - sebenarnya yang benar-benar membutuhkan ramuan pemulih MP kontinu hanyalah Hua Di Li Qing, Xiao Ba Jiang tidak pernah khawatir kehabisan MP.
Setelah mengalahkan 3 BOSS dan sekitar 20 gelombang monster kecil, bos utama muncul dengan serangan fisik yang sangat tangguh dan kemampuan Penghentian Waktu.
Sedikit kecerobohan bisa menyebabkan pengurangan anggota tim. Untungnya setelah BOSS sebelumnya mati, kita bisa mengambil alat pemanggil Naga Perunggu. Biasanya dapat satu dari tiga BOSS sudah bagus, tapi berkat Can Meng si jago loot, kami langsung dapat tiga.
Dipadukan dengan Penanda Waktu, tiga Naga Perunggu bisa dipanggil untuk ikut menyerbu.
Dengan ini tidak ada suspense lagi. Meski tiga naga ini tidak terlalu kuat, setidaknya bisa mengalihkan api. Mungkin karena konflik antar naga, mereka langsung bertarung mati-matian saat bertemu sampai Hai Feng si tank gagal mempertahankan aggro.
Akhirnya, Gerbang Kegelapan terbuka. Pasukan orc bagai air pasang menerobos masuk, memulai malapetaka yang masih berlanjut di benua Azeroth sampai sekarang...
Sekelompok kaki tangan Medivh merebut pengumuman Pembunuhan Pertama.
