"Kecepatan serangan bertambah, damage meningkat, dilengkapi efek penyuka darah dan regenerasi darah. Cuma tidak tahu berapa lama efeknya bertahan." Lu Li merasa gigi-gerahamnya ngilu.
Dia punya firasat buruk, jangan-jangan klub Fajar Bersayap ini mulai main kotor lagi. Ingat saat Piala Huaying, Lu Li pernah berhadapan dengan Shiyishao yang memakai set armor prajurit gila Azadas - pertarungan itu benar-benar sengit.
Selain itu, di kehidupan sebelumnya dia sepertinya pernah mendengar tentang set peralatan level 65.
Kalau tidak salah tebak, itu pasti Set Armor Penempa Alfred yang didapat dari dungeon non-publik di Hinterland Azeroth. Drop rate-nya sangat rendah, mustahil bisa mengumpulkan set lengkap tanpa puluhan gulungan dungeon.
Alfred adalah maestro tukang besi ras Titan, terkenal dengan karya tempaannya yang sangat kokoh dan detail.
Ayahnya adalah Aman'Thul Raja Titan, sedangkan ibunya adalah Aeona Sang Penjaga Keteraturan dan Pelindung Segala Kehidupan.
Namun ketika ia lahir, hanya memiliki separuh tubuh - satu mata, satu lengan, dan satu kaki... Singkatnya seperti setengah badannya terpotong hidup-hidup, sehingga ditinggalkan oleh orang tuanya di sebuah planet rusak yang dipenuhi berbagai hewan berbahaya. Sebagai Titan kecil, mustahil bertahan hidup di tempat itu.
Tapi Alfred bertahan dengan vitalitasnya yang luar biasa kuat.
Di planet itu ia menemukan logam super tangguh. Setelah mempelajari karakteristik logam ini selama ribuan tahun, dengan memanfaatkan logam unik planet tersebut, ia membuat separuh tubuhnya yang hilang. Sejak itu, ia menjadi Titan yang utuh.
Pengabaian itu menanam benih kebencian dalam hatinya.
Alfred membuat hiasan kepala dari logam dan menyuruh orang menyerahkannya pada Aeona sang ibu. Hiasan itu sangat indah, namun begitu dikenakan, seketika berubah menjadi jaring yang menyelubungi kepala Aeona.
Jaring itu sangat ketat, tidak bisa dilepaskan.
Banyak Titan berkumpul di Kuil Para Dewa, tidak ada yang bisa menyelamatkan Aeona.
Golganneth adalah putra lain Aman'Thul dan Aeona. Setelah mengetahui dalang sebenarnya yaitu adiknya sendiri, dia menemukan Alfred dan memohon pengampunan atas nama orang tua mereka. Setelah perjuangan berat, akhirnya berhasil menyentuh hati Alfred.
Alfred berdamai dengan orang tuanya dan kembali menjadi anggota Kuil Para Dewa.
Set Armor Ironforged Alfred terdiri dari 6 item. Setiap item hanya memiliki 1 efek tambahan yang bisa ditumpuk: Saat HP turun ke tingkat tertentu, memperoleh ofensif dan pertahanan yang kuat disertai kemampuan regenerasi darah dan penyuka darah.
Set armor ini memiliki pertahanan sihir dan fisik yang super tinggi, sungguh tidak wajar.
"Fajar Bersayap benar-benar Si Kaya ya," Lu Li bahkan tak terpikir untuk mengumpulkan begitu banyak Gulungan Dungeon, atau mungkin mereka telah menguasai jalur distribusi untuk memproduksi massal item ini.
Mengenai cara melawan set armor ini...
"Kakak Qiu, giliranmu." Sambil memberi kabar pada anggota lain untuk bersiap, Lu Li mengirim Mu Qiu ke medan perang.
Mu Qiu menyaksikan seluruh proses kekalahan Moonlight, namun di hatinya sendiri masih ragu. Satu-satunya harapan adalah menggunakan Pedang Persaudaraan untuk mengalahkan Shiyishao dalam hitungan detik.
Fakta membuktikan bahwa dia terlalu banyak berimajinasi.
Dia mengulangi tragedi Moonlight - keduanya akhirnya dikalahkan oleh Shiyishao.
"Lu Li mana? Kenapa tidak maju? Datanglah ke sini! Kali ini akan kubuatmu berlutut memanggil 'Ayah'!" Shiyishao yang telah membunuh dua musuh berturut-turut mulai menunjukkan sikap overconfident.
"Aku tak mengerti, kalau Shiyishao punya peralatan sehebat ini, kenapa tidak menunggu sampai pertarungan terakhir baru menggunakannya?" Genhao San yang baru tiba terburu-buru melakukan mobilisasi seluruh guild dalam waktu singkat, berusaha mengumpulkan peralatan yang dibutuhkan Lu Li.
“Sederhana, hukuman level. Menunggu sampai 100 besar bahkan final, saat itu semua orang udah dari dulu level 70, masih berbalut peralatan level 65 cari mati?” Lu Li berkata sambil berganti peralatan.
Ratusan lebih peralatan, Lu Li berhasil mengumpulkan hampir satu set lengkap.
Khusus untuk pertarungan arena, Pedang Penghakiman pasti akan kalah. Tapi Lu Li tidak bisa menerima dipermalukan Shiyishao dalam pertarungan 1 vs 3.
Jika itu terjadi, Pedang Penghakiman akan menjadi batu pijakan Fajar Bersayap dan Shiyishao. Shiyishao yang berhasil membunuh Moonlight, Mu Qiu, dan Lu Li, puncak kehidupannya mungkin tercapai di momen ini.
Dalam pertarungan arena terdapat interval waktu tiga puluh detik di antaranya. Jika melebihi waktu tanpa lawan yang turun, dianggap pihak lawan menyerah.
Tentu saja Lu Li tidak mungkin menyerah. Di saat-saat terakhir, dia berdiri berseberangan dengan Shiyishao, memegang dua pisau belati di tangannya dengan wajah serius.
HP Shiyishao saat ini tiga belas persen. Efek set armor-nya aktif mulai dari sepuluh persen, setiap kali bisa tidak mati dan bahkan menyedot sedikit darah, jadi jumlah HP sebenarnya tidak penting baginya.
"Ha ha, kupikir kau tidak berani naik ke sini." Shiyishao terlihat sangat gembira melihat Lu Li.
Sejak debut Shiyishao, belum pernah ada yang bisa membuatnya tewas setiap kali. Bagaimanapun, karakternya selalu kelas pejuang di game mana pun - mungkin damage-nya tidak yang tertinggi, tapi kemampuan bertahan hidupnya mutlak tidak lemah.
"Tak kusangka kalian menyiapkan peralatan sebaik ini." Lu Li berkata dengan ketulusan.
Menjelang level 70 maksimum, banyak dungeon menanti untuk dibuka, sangat banyak peralatan level 70 menggiurkan. Harus sangat tidak sibuk sampai mau membeli begitu banyak dungeon privat untuk mengulang set armor.
"Apakah ini kejutan? Apakah ini tak terduga?" Shiyishao tertawa terbahak-bahak.
"Tak masalah. Bagaimanapun, kelulusan tim dari babak grup tidak masalah besar." Kata Lu Li dengan santai.
“Benarkah tidak peduli? Meski hari ini tidak dapat satu point pun juga tak masalah?” Shiyishao berkata dengan nada menjengkelkan: “Jangan begitu dong, kalau sedih tunjukkan saja, kalau marah tempelkan di wajah, berpura-pura tak peduli malah tidak seru.”
“Ahem, mulai saja. Komentator di kursi komentator mungkin sudah mulai menebak-nebak kita sedang jatuh cinta.” Lu Li mendesak.
Ia memulai penyamaran terlebih dahulu. Shiyishao dengan santai mengayunkan kapak batu bergaya kuno — seluruh set armor-nya terlihat kumuh dari luar, sama sekali tak mencerminkan nama Set Armor Ironcaster. Jika benar terbuat dari besi, mestinya tampak lebih gagah.
“Bagaimana kalau aku berdiri di sini biar kamu serang?” Shiyishao memutar tubuhnya, mencoba melacak jejak Lu Li.
Meski tidak akan mati jika hanya pasif menerima serangan, pengalaman bermainnya sangat buruk. Di hadapan banyak orang, ia berharap bisa mengakhiri Lu Li dengan bentrok langsung.
“Kamu pikir bisa bersembunyi?” Lu Li mengendalikan Shiyishao, mulai melakukan damage padanya.
“Aduh, Lu Li damage-mu sekarang segini doang? Ini kayak menggaruk-garuk aku!” Shiyishao awalnya terkejut, lalu heran menemukan serangan Lu Li hanya menyebabkan sangat minimal damage.
Dibandingkan prajurit gila Moonlight dan Ksatria Suci Mu Qiu, secara teori pencuri seharusnya menghasilkan damage lebih tinggi.
Moonlight memukulnya 300-an darah, Mu Qiu sekitar 200, Lu Li malah absurd cuma 30-40 darah. Ini sama sekali bukan damage level pencuri!
