Setiap anggota Fajar Bersayap memiliki peralatan yang diurus dengan susah payah, setiap orang memiliki peralatan yang lebih baik dibandingkan Lu Li dan kawan-kawannya.
Selain skill point, keterampilan penguatan, dan hal-hal yang belum bisa ditingkatkan sementara, mereka menginvestasikan dana besar pada atlet esports mereka - baik dengan cara klub mereka sendiri berusaha keras bertarung melawan BOSS untuk mendapatkan peralatan, maupun membeli dari luar dengan harga mahal - mencapai tingkat yang tak terbayangkan oleh Lu Li dan kawan-kawan.
Intinya, Pedang Penghakiman masih terlalu miskin.
Meski setiap edisi ada pendapatan dari benteng, dan ada pemasukan dari berbagai aspek lainnya, tapi pengeluaran mereka juga sama besarnya.
Tim elit guild, terutama inti tim elit guild, membutuhkan biaya besar untuk dihidupi. Di era game yang telah terprofesionalisasi, ini tidak berbeda dengan pekerjaan resmi—tidak hanya harus membayar gaji anggota, tetapi juga memberikan berbagai asuransi untuk pemain elit guild.
Sebagai klub yang beroperasi secara logis, mereka juga perlu mengalokasikan sebagian keuntungan untuk membayar pajak.
Mengingat peralatan pada tahap ini hanyalah transisi, dan pertandingan sesungguhnya baru akan dimulai di level 70, Lu Li dan kawan-kawan tidak terlalu fokus pada pengembangan peralatan.
"Tidak ada profesi terkuat, hanya ada pemain terkuat"—pernyataan ini pada dasarnya benar.
Namun ketika pemain dengan kemampuan setara memiliki kesenjangan peralatan, ketidaksetaraan tenaga yang terjadi benar-benar tak terhindarkan.
Setelah Moonlight tewas, Shiyishao praktis tak terkalahkan. Meskipun set armor Ironcaster milik Alfred memiliki kekurangan, esensinya tetap merupakan peralatan top level 65.
Pedang Penghakiman hanya meraih satu poin dalam pertandingan ini, secara tuntas dinyatakan kalah dalam lomba.
"Sebenarnya tidak masalah, kita juga lolos ke babak berikutnya." Genhao San menenangkan semua orang yang baru selesai bertanding, dia menjelaskan: "Fajar Bersayap mengeluarkan biaya besar untuk mempersiapkan pertandingan ini, set armor itu berasal dari dungeon privat, semua gulungan dungeon di pasaran sudah mereka beli, menghabiskan puluhan juta."
"Mengeluarkan uang sebanyak ini hanya untuk satu pertandingan." Lu Li agak tidak memahami gaya bermain klub-klub seperti ini.
"Bukan hanya itu, mereka meminjam peralatan dari seluruh anggota klub, semua equipment bagus di tubuh atlet esports wajib diserahkan, sampai-sampai klub dipenuhi keluhan. Baru setelah Meng Hui Shisan memberikan subsidi sejumlah uang ke setiap orang, protesnya mereda." Nada Genhao San terdengar agak sarkastik.
"Tapi akhirnya mereka tetap mengalahkan kita." Lu Li tampak tidak rela.
"Justru menurutku cara kita tidak buruk, perkembangan yang eksplosif tidak sebaik yang stabil." Genhao San sepertinya sama sekali tidak mempermasalahkan kekalahan satu pertandingan ini.
Lu Li menepuk bahu Genhao San, tidak berkata apa-apa.
Dengan adanya "pendamping yang kompeten" seperti ini, mengucapkan kata-kata basa-basi lagi akan terlihat berlebihan.
Tentu saja, dia juga tidak mungkin seperti Fajar Bersayap yang menghamburkan uang untuk meningkatkan peralatan semua orang, paling-paling hanya mengandalkan ingatan dari kehidupan sebelumnya tentang beberapa tugas atau BOSS yang bisa meningkatkan peralatan, agar semua orang bisa sedikit meningkat dan tidak sampai tak berdaya ketika menghadapi klub yang lebih lemah dari Fajar Bersayap.
Kekalahan Pedang Penghakiman langsung membanjiri saluran dunia dengan ucapan-ucapan sinis.
Terutama tim-tim yang pernah tersingkirkan oleh Pedang Penghakiman di pertandingan sebelumnya, mereka akhirnya menyaksikan Pedang Penghakiman kalah untuk pertama kalinya - Nima, benar-benar tidak mudah! Sejak debut Pedang Penghakiman, ternyata mereka bahkan belum kalah tiga kali sekalipun.
Ini gambaran umum seperti apa?
Tak ada preseden di masa lalu maupun yang akan datang, Ibu Kota Kejayaan sebagai klub berusia seabad pun di masa sulitnya memiliki kemungkinan kalah di setiap pertandingan, bahkan kadang performanya buruk saat menghadapi klub ukuran sedang sekalipun.
Bahkan di era Xiao Mo mulai memimpin Ibu Kota Kejayaan, jarak antara Ibu Kota Kejayaan dengan status Jenderal Tak Terkalahkan masih cukup jauh.
Fajar Bersayap berhasil mengalahkan raja iblis, menjadi pahlawan di mata banyak orang. Semua bersorak gembira merasa puluhan juta yang dihabiskan akhirnya worth it, padahal dana yang mereka keluarkan jauh lebih besar dari perkiraan orang.
Beberapa investor di belakang layar menghujamkan dana 1 miliar, dengan ancaman akan menarik modal secara kolektif jika gagal membuat gebrakan.
Meng Hui Shisan hampir ketakutan setengah mati.
Biaya operasional Fajar Bersayap terlalu besar, hanya mengandalkan uang sendiri tidak cukup. Sejak puluhan tahun lalu mereka menerima suntikan modal dari 7-8 konglomerat dunia nyata. Kemitraan ini memungkinkan Fajar Bersayap meningkatkan reputasi sekaligus menjadi media promosi iklan bagi produk/jasa para investor.
Beberapa minggu lalu, benteng Pilar Batu Seribu Fajar Bersayap dikalahkan oleh si licik Mo Wangfeng. Kemarahan dewan direksi terhadap kedua saudara pemimpin mencapai puncaknya.
Jadi, Fajar Bersayap harus melakukan sesuatu.
Fakta membuktikan hasil kali ini sangat memuaskan, klub serikat kami ternyata mengalahkan Pedang Penghakiman yang hampir tak terkalahkan dengan kemampuan nyata. Hal ini tentu membuat para direktur senang, lalu mereka menggerakkan tangan dan terus menghamburkan uang.
Perang Benteng yang baru dimulai.
Ini adalah edisi keenam belas Perang Benteng. Terinspirasi oleh Fajar Bersayap, banyak klub kecil-menengah juga gila-gilaan menghamburkan uang untuk peralatan level enam puluh, mencoba mengekspresikan keunggulan dalam perang melalui superioritas peralatan.
Banyak yang menganggap ini sebagai kegilaan terakhir era enam puluhan tahun.
Selain mengumpulkan peralatan mahal, ada juga yang bersatu membuka taktik anjing hyaena. Intinya setelah menjatuhkan benteng, langsung ada investor yang menanamkan uang besar-besaran.
Di awal tahun, Bursa Efek merilis regulasi baru yang melonggarkan verifikasi pencatatan saham perusahaan hiburan dan kompetisi. Ini berarti industri game benar-benar akan melambung tinggi, dana menganggur di dunia luar dengan tajam menyaring target.
Beberapa benteng Pedang Penghakiman juga menghadapi pengepungan, tapi Lu Li tidak takut.
Beberapa hari lalu, gambar teknik Mekanika Kegelapan tercipta lagi. Enam unit Mekanika Kegelapan kembali bergabung dengan daftar target pemusnahan Pedang Penghakiman. Dengan ini, setiap benteng rata-rata dijaga oleh Mekanika Kegelapan.
Satu-satunya yang tidak memuaskan Lu Li adalah metode perolehan gambar teknik yang dijauhi akhirnya diketahui orang.
Saat itu, Pedang Penghakiman hampir memonopoli area untuk mengulang Engineer Morghor. Gambar teknik tiba-tiba muncul di hadapan regu biasa. Mereka gagal menahan kegembiraan di hati mereka dan berteriak-teriak sepuasnya.
Tentu saja orang lain pun mengetahuinya.
Beberapa hari ini, lokasi refresh Engineer Morghor dilanda gejolak keras. Orang-orang berduyun-duyun datang membanjiri area tersebut, memaksa Lu Li menarik sementara pasukan Pedang Penghakiman.
Imbasnya, setiap kali anggota Pedang Penghakiman memburu monster dalam skala besar, kerumunan orang tak tahu menahu langsung berebut gila-gilaan. Mereka lupa bahwa guild ini hanya pernah mendapatkan dua gambar teknik, mana mungkin tahu banyak tempat kehilangan gambar teknik?
Kekalahan dalam pertandingan terakhir seolah menghantam Pedang Penghakiman jatuh ke bumi.
"Ternyata tingkat peralatan Pedang Penghakiman payah sekali!" Komentar Mo Wangfeng saat live streaming membakar kepala orang-orang yang kepanasan otak ini. Mereka membesar-besarkan fungsi peralatan sampai menyimpulkan: "Para bangsawan dan jenderal, benarkah mereka memiliki benih keunggulan?"
Kesimpulan ekstremnya: Pedang Penghakiman akan runtuh. Benteng mereka ditakdirkan untuk dibagi-bagi.
Yang mati kelaparan adalah si penakut, siapa yang bertindak duluan akan menguasai benteng atas nama Pedang Penghakiman. Maka di awal perang benteng baru, segudang klub ikut menawar benteng di Area Keputusan.
