Penentuan siapa yang tampil sepenuhnya wewenang Kapten.
Kebetulan Lu Li sendiri adalah Kapten. Setelah pertimbangan matang, kesempatan tampil pembuka diberikan pada dirinya sendiri.
Dalam kilatan cahaya teleportasi, dia menghilang dari Area Tunggu. Para muggle yang tersisa tertegun seperti patung.
Lawan sudah menunggu. Melihat Lu Li muncul, langsung membungkuk dalam-dalam. Untung sistem langsung menerjemahkan ucapan lawan, kalau tidak Lu Li pasti cuma bisa melotot frustrasi.
“Saya adalah Pisau Tiannan dari Kuil Neraka Surgawi Kekaisaran Da Gaoli. Harap Anda ingat nama ini hari ini.” Lawan menunggu perkenalan diri Lu Li.
Namun begitu hitungan mundur berakhir, Lu Li langsung melesat ke belakang lawannya, menggunakan kombinasi Pra-Meditasi + penyergapan. Satu set skill-nya berhasil menguras 60% HP lawan.
Pisau Tiannan hampir menangis. Dia sama sekali tidak waspada.
Bukankah dikatakan Tiongkok sebagai negara besar yang warganya hanya akan memprotes dengan retorika dan kecaman keras saat diserang? Mengapa anggota ini langsung bertindak begitu agresif?
Cuma seorang penyihir gelap biasa.
Dengan bosan, Lu Li menyimpan pisau belatinya. HP-nya hanya terkuras sekitar 10% lebih sedikit akibat Perjuangan Sekarat terakhir lawan.
Area penonton terdiam sejenak, kemudian riuh rendah sorakan memenuhi arena.
Tentu saja, beberapa suara yang tidak harmonis juga ikut terdengar.
“Sungguh memalukan, menyergap bukanlah kemampuan sejati. Mengapa tidak bisa mengalahkannya secara terhormat.”
“Benar, menghancurkan harga diri. Mengapa tidak memberi kelonggaran pada klub kecil ini? Seandainya aku, aku akan menang meski melepas peralatan.”
“Ah, klub tanpa pondasi memang tak bisa menampilkan kharisma bangsa besar kita.”
Lu Li sama sekali tak menghiraukan reaksi penonton. Selama jeda pemilihan lawan, dia tiarap di ring tinju sambil berjongkok dan tekun berlatih menulis Inggris dengan pisau belati yang seharusnya untuk membunuh, mengukir tulisan di tanah.
first blood！
Penonton bisa menyesuaikan sudut pandang untuk melihat coretannya. Maka seluruh pemain game menyaksikan "karya seni" berantakan dengan tingkat kecerdasan tak lebih dari balita tiga tahun itu.
Setelah menyelesaikan mahakarya sulitnya, lawan mulai naik ke arena. Lu Li langsung menyamar dalam penyamaran.
Mengukir tulisan di ring tinju bukanlah ciptaannya, dia bukan tipe orang yang hina. Ini adalah ide gila Fat Monkey setelah mendengar akan bertarung melawan klub luar negeri.
Bunuh satu orang, ukir sekali. Akhirnya menyelesaikan pencapaian Triple Kill di ring.
Meski kemampuannya kalah mentereng dari Moonlight dan Lu Li, di periode dimana 10.000 pasukan teratas saling berkelahi kacau, prestasi 1 vs 3 bukanlah hal mustahil baginya.
Sayangnya, kesempatan tampil sebagai pembuka direbut, bahkan taktik sok-nya dicuri dengan cara tidak bermoral.
Pandangan Fat Monkey penuh amarah dan tersinggung, seolah kehilangan adik seperguruannya yang kedua.
Penyihir gelap pertama mati, yang kedua muncul sebagai prajurit gila. Dari segi counter kelas, ancaman terbesar untuk pencuri. Ksatria Suci lebih unggul di pertahanan, tapi versi saat ini kurang metode damage tinggi.
Lu Li tak peduli itu prajurit atau penyihir, langsung memukul habis-habisan.
Teknik bertarungnya lebih maju setidaknya satu level di atas lawan, gaya pertempurannya mengerikan dan selalu berubah-ubah. Prajurit gila dari Istana Neraka ini tumbang dalam kebingungan, di hatinya merasakan betapa kuatnya kekuatan lawan.
Di wilayah Gao Li mereka, hanya pencuri peringkat 5 besar yang memiliki kemampuan seperti ini.
Sebelum datang ke sini, hati mereka masih dipenuhi kesombongan. Bagaimanapun dalam catatan sejarah game mereka, cukup lama Gao Li selalu mengalahkan Tiongkok dengan mudah.
Meski peringkatnya tidak terlalu tinggi, dengan kemampuan mereka, setidaknya harus seimbang dengan Pedang Penghakiman yang masuk 10 besar Tiongkok ini.
Saat dia tumbang, Lu Li masih memiliki 60% HP.
Mengibaskan darah prajurit yang masih menempel di pisau belati, Lu Li kembali berjongkok. Kali ini waktunya menuliskan Double Kill.
Ah tunggu, apakah dauble kill atau double kill ya? Lu Li yang semi buta huruf ini tenggelam dalam pikiran, pisau belatinya membeku di tengah gerakan, seolah di detik berikutnya bisa membelah langit biru.
"Oooh oooh~" Penonton di area penonton berteriak bersama.
"Ah tidak, idiot ini." Deep Tone Secepat Angin menutupi wajahnya, benar-benar tidak tega melihat kelanjutannya. Kenapa dia harus aktif menjadi komentator pertandingan ini?
Akhirnya Lu Li tetap tidak bisa mengingat kata mana yang benar, namun waktu sudah tidak mengizinkannya untuk berpikir lebih lama. Maka setelah menggambar lingkaran, dia menyisakan sedikit ekor di bagian bawah. Dengan cara ini, apapun katanya bisa dijelaskan dengan Upaya Setengah Hati.
"Mohon penjelasan, mengapa kamu menghina kami? Bukankah ini bukan kualitas yang seharusnya dimiliki oleh Orang Tionghoa yang sama mulianya dengan kami?" Peserta ketiga dari kerajaan Gao Li naik panggung. Daripada menggunakan skill, dia lebih dulu menggunakan retorika.
"Apa katamu? Aku tidak paham bahasa Gao Li." Lu Li menunjukkan wajah polos.
"......" Peserta cewek lembut dari Gao Li itu langsung mengalami retakan parau.
Apa sistem penerjemah simultan dimakan anjing? Ini persis seperti orang asing yang bertanya jalan di Tiongkok menggunakan bahasa Mandarin, tapi yang ditanya malah menjawab dengan bahasa Inggris sambil wajah masam: "Maaf, saya tidak bisa berbahasa Inggris..."
"Intinya, penyihir cewek lembut ini langsung bertarung penuh api permusuhan, skill-nya seolah-olah tidak ada biaya dihujamkan ke wajah lawan."
"Keluar, kamu keluar!"
"Berani tidak kamu keluar!"
“……%……%￥”
"Bintang Es Baru sudah tidak ada, Perisai Es baru hancur, Penghalang Es sedang pendinginan, posisi Elemen Air agak jauh, nah, di momen ini!" Lu Li yang terlihat kabur keliling arena sebenarnya sudah menghitung semuanya.
Pada waktu yang menurutnya paling tepat, Sang Penguasa dari bayangan dengan sikap ambigu mendekati punggung cewek.
Menghadap punggung cantik yang halus dan putih itu, langsung menyergap.
Pingsan!
Haha, pingsan kan!
Setelah bikin pingsan, apa yang dilakukan? Tentu saja secepat mungkin membunuhnya lalu melanjutkan ukiran tulisan di tanah. Triple Kill dalam bahasa Inggris diingat betul oleh Lu Li, kali ini pasti tidak akan lupa cara mengejanya.
Elemen Air tidak sempat memberikan bantuan, skill-nya sendiri sudah hampir habis terpakai. Penyihir Rapuh di hadapan Si Hitam Lu yang sudah merencanakan segalanya sejak awal, sama sekali tidak bisa bertahan menghadapi satu set skill.
Satu gelombang langsung melumpuhkan! Lu Li memanfaatkan 30 detik terakhir waktu pertarungan arena untuk menerjang ke tanah dan cepat-cepat menggores 【triple kill】, lalu menghela napas lega panjang sebelum berdiri menerima sorak-sorai penonton yang bergelombang.
Satu lawan tiga!
Tapi kenapa masih ada siulan di sini? Lu Li sangat bingung, sepenuhnya membenarkan penilaian Piao Ling tentang penggemar: mereka semua tidak rasional dan tidak cerdas. Jangan mencoba memahami mereka, kecuali kalian menurunkan IQ ke level yang sama dengan mereka.
"Bos, aku selalu menganggapmu sebagai bos! Tapi kamu malah memperlakukanku seperti ini!" Fat Monkey hampir meneteskan air mata.
"Ada apa ini? Siapa yang mengganggu Houzi? Nanti pulang sekolah aku ajak kamu makan enak." Lu Li pura-pura tidak tahu, sebenarnya hatinya juga merasa malu. Hanya bisa menebusnya dengan cara seperti ini.
“Makan apa saja boleh？”Fat Monkey berpikir, karena takdir sudah ditetapkan, lebih baik menyerah saja.
