Decakan, ini baru disebut dasar yang kokoh, batu pengurang kebutuhan ternyata ada juga.
Di gudang Pedang Penghakiman hanya ada tiga empat batu pengurang kebutuhan, itupun efek pengurangannya tidak tinggi. Pihak resmi sekarang hampir tidak mengeluarkan batu jenis ini lagi, jelas-jelas mempengaruhi keseimbangan game.
Lu Li dengan girang menyimpan peralatan itu ke dalam tas.
Apa? Mengembalikan?
Tidak mungkin, sampai mati pun tidak akan dikembalikan. Lu Li merasakan semua perlengkapan di tubuhnya tidak ada yang nilainya menyamai ini, mana mungkin dikembalikan.
Setelah pertempuran sengit satu jam, akhirnya tembok benteng berhasil dirobohkan.
Anggota Fajar Bersayap langsung membanjiri masuk.
Semua orang menantikan Mekanika Kegelapan Pedang Penghakiman turun dari langit menghajar Fajar Bersayap hingga babak belur.
Odds perjudian ilegal kali ini bahkan lebih sebesar dibanding saat kemunculan pertama Mekanika Kegelapan.
Li Dago si Penyair Pengembara dan Fat Monkey yang baru saja dirampas harta oleh Lu Li tentu takkan menyia-nyiakan kesempatan mengeruk keuntungan besar. Bahkan gadis polos seperti Can Meng Xiao Ba Jiang pun mulai terpengaruh.
Hua Di Li Qing menyerahkan dua juta pada Fat Monkey untuk diinvestasikan, berdalih "terpaksa oleh kehidupan" karena harus menghidupi adik perempuannya yang manis.
Luo Ying Hui Yi juga ikut mengumpulkan dana untuk membangun situs budaya Fujoshi khusus karya anime dan novel bertema BL. Target mulianya membuat kritik tak mungkin dilakukan.
Biru Muda Laut Angin belakangan punya niat cari pacar, jadi juga kekurangan uang. Entah perusahaan judi bernasi sial mana yang jadi sasarannya.
Ini beberapa yang Lu Li tahu. Masih banyak orang lain yang tak diketahuinya. Pokoknya yang layak tahu transaksi di balik layar ini, semua menimbun tabungan pribadi untuk bertaruh. Bukan cuma soal stabil dan tak pernah rugi, yang penting odds-nya cengangkan.
Soal berapa banyak perusahaan judi yang bangkrut, itu urusan mereka sendiri. Lagipula, keuntungan yang mereka raup paling cuma dikembalikan sedikit. Jatuh bangkrut? Jauh panggang dari api.
Lu Li tidak terlibat. Hubungannya dengan si "jahat" sudah putus tuntas.
Dulu saat masih gelap pun tak pernah sentuh kuning, taruhan, atau racun. Sekarang sudah seputih ini, ngapain nodai diri lagi?
Bagi orang lain berjudi ya cuma main-main. Tapi bagi mereka yang pernah bersinggungan dengan dunia hitam, ini benar-benar pertaruhan. Saat orang tuanya sekarat, dia sudah bersumpah: apapun yang terjadi, tak akan sentuh barang-barang itu.
Di masa tersulit kehidupan sebelumnya, dia memang sempat berpikir untuk melanggar sumpah, sayangnya tidak menemukan kesempatan.
Kesempatan seperti perang benteng benar-benar langka, tanpa status tertentu meski berminat juga tak ada informasinya. Inilah mungkin mengapa orang kaya lebih mudah menghasilkan uang, sedangkan orang miskin sering terjebak pada modal pertama.
Setelah memasuki benteng, Lu Li mulai menyuruh orang berakting di waktu yang tepat.
Contohnya Fat Monkey, setelah membunuh satu orang dia langsung berlari mengambil peralatannya. Begitu peralatan terambil, otomatis jadi sasaran serangan terpusat.
Bagus atau tidaknya akting tidak penting, orang ini memang tidak perlu berpura-pura. Setiap kali melihat orang lain kehilangan peralatan, dia selalu menahan diri dengan susah payah.
Ada lagi Hua Di Li Qing yang biasanya sangat serius, ternyata juga jago berakting. Dia bahkan menyambar masuk kerumunan musuh untuk menyelamatkan Fat Monkey. Meski berhasil membunuh satu, tapi "kehabisan tenaga dan mati", membuat semua orang bingung kapan persahabatan mereka jadi seakrab ini.
Kecuali Hujan Maret yang terjebak dalam bahaya, siapa pun yang mati di hadapannya, dia bahkan tidak akan berkedip.
Seiring akting dramatis Pedang Penghakiman yang terus berlanjut, situasi pertempuran secara bertahap berbalik arah.
Perubahan ini sangat halus, orang biasa sulit menyadari ada yang salah. Bagaimanapun, tembok benteng telah jebol, sedikit kekacauan dari pihak bertahan sepenuhnya logis.
Setelah situasi berbalik, Lu Li memerintahkan penarikan pasukan. Alasannya, tinju harus ditarik kembali baru bisa memukul dengan keras.
Semakin masuk akal.
Akhirnya Fajar Bersayap sepenuhnya memasuki benteng. Kedua pihak mengatur formasi di lapangan terbuka dalam benteng.
"Tak apa, baru saja tembok jebol. Pedang Penghakiman punya Mekanika Kegelapan. Ini taktik menggiring mangsa masuk lalu Tutup Gerbang Lepas Anjing." Pemain yang membeli prediksi keberhasilan pertahanan mencoba menenangkan diri.
"Benar! Begitu Mekanika Kegelapan muncul, siapa yang bisa menandinginya."
“Tidak paham, Fajar Bersayap bertarung melawan siapa kalau bukan Pedang Penghakiman. Apa mereka terlalu ekspansif, mengira dengan menang sekali di arena bisa mengambil untung di medan pertempuran benteng.”
“Pokoknya setiap kali aku bertaruh di Pedang Penghakiman, hingga kini sudah untung ratusan juta rupiah, belum pernah kalah sama sekali.”
“Aku juga. Selalu bertaruh di dua klub Pedang Penghakiman dan Ibu Kota Kejayaan, baik di pertandingan maupun benteng.”
“Kalau keduanya bertarung?”
“Awalnya kupikir Ibu Kota Kejayaan lebih kuat, jadi selalu bertaruh di sana. Tapi setelah kalah dua kali, baru paham bertaruh di Pedang Penghakiman itu benar. Lihat odds-nya! Menang taruhan di Ibu Kota Kejayaan untungnya sedikit, taruhan di Pedang Penghakiman yang kurang populer ini kalau menang langsung cuan.”
“Benar! Kita hanya percaya Pedang Penghakiman!”
“Waktunya hampir tiba. Mekanika Kegelapan akan PENAMPAKAN, nostalgia darah berdesir panas yang hanya dimiliki kaum jantan!”
Namun, Mekanika Kegelapan tetap tidak muncul. Bagaimanapun anggota yang mempertaruhkan modal istri mereka berdoa, Lu Li seolah lupa mereka masih punya mekanika energi gelap ini.
Pedang Penghakiman bertempur layaknya perang gerilya - membunuh satu gelombang musuh, merebut peralatan, lalu kabur.
Meski berusaha keras menghentikan Fajar Bersayap di akhir, menara pusat akhirnya hancur. Alhasil Benteng Lembah Duri yang baru direbut pun lepas.
Mengerikan!
Hanya kata "mengerikan" yang bisa menggambarkan pertempuran ini. Usai pertarungan, hanya sedikit anggota Pedang Penghakiman yang menunjukkan ekspresi kesakitan. Sebagian besar riang seolah mereka yang merebut benteng.
Sementara anggota Fajar Bersayap, terutama Meng Hui Shisan dan Shiyishao, berwajah masam seperti istri mereka kabur bersama orang lain.
Hingga wawancara terkait setelah Perang Benteng usai, Meng Hui Shisan baru mengganti persona menjadi sosok yang penuh semangat. Dengan identitas sebagai penanggung jawab Fajar Bersayap, ia terus berbicara panjang lebar sambil merendahkan diri: "Meski kami telah mengalahkan musuh kuat di arena dan benteng, masih ada jalan panjang yang harus ditempuh di masa depan."
"Aku dapat uang~ dapat uang~ bingung mau dipakai buat apa~ Tiga pembantu rumah tangga cantik sudah kusewa~ Satu menyapu, satu masak, satu jadi healer..." Fat Monkey hampir bersenandung saat kembali ke aula Benteng Blackshore.
"Wah, Kakak Houzi kembali! Bos memanggilmu ke ruang rapat." Seorang pemain Pedang Penghakiman yang melihat Fat Monkey segera memberi kabar.
"Bos cari aku? Oh beneran, aku lupa nyalakan alat komunikasi. Sekarang juga aku ke sana." Fat Monkey berhenti dan membalik-balik pesan, menemukan lima enam pesan dari Lu Li. Ada urusan apa yang begitu mendesak?
Saat masuk ke ruang rapat, tampak sudah ada banyak orang di sini.
“San Ge mulai saja.” Melihat Fat Monkey masuk, mata Lu Li langsung berbinar. Ini orang kaya baru! Waktu itu dikira sudah dihabisi, ternyata masih bisa mengeluarkan modal segini buat judi.
