Namaku Pemburu Attumen, aku hanya anak buah pengurus kuda bawahan Medivh.
Sejujurnya Tuan Medivh jarang keluar rumah, selalu diem di rumah, bahkan saat pergi pun menggunakan sihir teleportasi untuk membuka pintu, pergi begitu saja, kapan pernah naik kuda? Memelihara kuda hanya karena butler Moroes yang membutuhkan.
Tuan Medivh tidak pernah memperhatikanku, aku hanya ingin hidup tenang bersama Midnight-ku.
Di masa-masa awal, setiap hari aku mengumpulkan rumput segar terbaru, memberi makan Midnight sampai kenyang. Aku merapikan bulunya sampai berkilau seperti berminyak, siapa tahu Tuan Medivh tiba-tiba ingin naik kuda jalan-jalan karena keputusan impulsif.
Dia orang penting, jarang bisa kutemui.
Hingga suatu hari datanglah dua orang pria dan wanita ke kastil, namanya Khadgar atau Khadgar-minus, siapa yang peduli, dan seorang lagi bernama Garona. Pada pandangan pertama padanya, aku nyaris tertawa terbahak-bahak - pertama kali melihat wanita yang begitu jelek.
Keduanya tinggal dan belajar di sini, membawa banyak popularitas untuk kastil.
Sayangnya, tetap tidak ada yang memperhatikanku.
Di dalam kastil, perlahan kudengar juga kabar tentang persoalan di luar, seperti kedatangan bangsa orc. Ini tak ada hubungannya denganku, aku hanyalah anak buah pengurus kuda Tuan Medivh. Apapun yang terjadi, keamananku terjamin.
Aku benar-benar tidak mengerti, mengapa Lothar——dia sesekali datang ke sini, satu-satunya orang yang tertarik padaku, atau lebih tepatnya pada kuda-kuda yang kupelihara——aku tak paham kenapa dia memimpin pasukan mengepung Tuan. Aku hanya seorang tukang rawat kuda, gemetaran bersembunyi di kandang, tak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.
Tuan Medivh, dia memang kalah telak dalam pertempuran, tapi aku yakin dia tak tega membunuh temannya sendiri.
Tuanku adalah Penjaga terkuat di dunia ini, mana mungkin bisa dikalahkan oleh trio Ksatria Suci tanpa kuda, penyihir setengah hati, dan wanita jelek!
Mereka telah membunuh Tuanku, tapi tetap tak ada yang memperhatikan keberadaanku.
Aku berpikir harus bagaimana. Tuan Medivh sudah tiada, apakah aku perlu mencari pekerjaan baru? Untungnya butler Morris datang memberitahu bahwa aku tak perlu pergi, boleh tetap di sini merawat kuda-kuda, merawat Midnight kesayanganku.
Hanya tak tahu mengapa, Morris sang butler berubah menjadi sosok yang sangat menyeramkan, dan Midnight-ku juga mengalami transformasi.
Semua ini tak penting lagi, asalkan tidak memaksa aku pergi, biarkan aku bersama Midnight, itu sudah cukup.
Hari ini, kastil ini kedatangan tamu baru, aku bisa mendengar suara mereka, mereka sedang mendekat ke sini, apa yang harus kulakukan? Tetap bersembunyi gemetaran di kandang kuda?
Tidak, kurasa aku harus bertarung dengan mereka. Aku adalah Atumen, pengurus kuda Tuan Medivh!
Bukan pengurus kuda biasa!
Siapa pun takkan bisa mengambil Midnight-ku, kecuali menginjak mayatku terlebih dahulu!
"Ternyata masih ada pasukan kuda, bagaimana cara melawannya?" Biru Muda Laut Angin mengamati BOSS di kandang kuda, lalu bertanya sendiri.
“Bersihkan monster di sekitar dulu, Meng Meng, pakai skill Mislead untuk mengumpulkan monster, lakukan perlahan.” Lu Li mengambil sikap yang cukup hati-hati. Di kehidupan sebelumnya saat menyerang ini, semua orang sudah memakai peralatan level 70, beberapa bahkan punya item yang di-drop dungeon ini. Kekuatan mungkin belum tentu, tapi setidaknya peralatannya jauh lebih baik dari sekarang.
Ditambah lagi, pada periode membuka lahan baru, monster-monster relatif lebih kuat sehingga tidak realistis untuk langsung mengumpulkan dan menghancurkan semuanya dengan AOE.
Bagaimana jika ada monster yang lari sembarangan? Kalau cuma menarik perhatian monster kecil orang lain masih mending, tapi kalau sampai BOSS ikut tertarik, kita pasti collapse.
Lu Li saat ini membawa peralatan yang pasti di-drop saat maut, dia tidak ingin asal-asalan dihabisi.
Monster kecil ditarik dan di-AOE sampai tidak ada satupun monster di sekitar BOSS. Barulah saat itu Biru Muda Laut Angin maju untuk mulai tarik monster, mengalihkan kebencian baik penunggang maupun mount-nya sekaligus.
“Ayo, Midnight! Mari kita hancurkan kawan-kawan amatiran ini!” teriak Atumen. Dari atas kudanya, dia melancarkan serangan ke Biru Muda Laut Angin.
“Aduh, damagenya gak rendah juga.” Pertama kali melawan BOSS level 70, Wei Lan Hai Feng membandingkannya dengan BOSS level 60-an sebelumnya, jelas terasa kesenjangannya. Serangan biasa saja bisa menyebabkan damage lebih dari 2500. Jika dikonversi normal, armor kain mungkin melebihi 5000.
Dengan begini, profesi armor kain bisa seketika terhapus oleh satu CRIT.
“Perhatikan posisi.” Lu Li sengaja berdiri di samping Wei Lan Hai Feng, merasakan daya hancur skill andalan BOSS "Serangan Tebasan" yang langsung menguras 80% HP-nya.
Rupanya equipment ini memang payah, pantasan saja kalah melawan Shiyishao cs.
Di tengah pertarungan, BOSS tiba-tiba menerjang Mao Mao Ai Chi Rou. Satu tebasan langsung menghabiskan 5000 HP-nya yang full intelejensia ini, menyisakan kulit darah tipis. Terkejut, dia melonjak dan berubah menjadi iblis saat mendarat.
Reaksi atlet esports memang secepat ini, bisa juga dipahami sebagai reaksi berlebihan gadis setelah mengalami ketakutan.
Reaksi ekstrem ini menyelamatkan nyawanya, tebasan kedua menghantam perisai energi iblisnya, menghancurkan perisai namun gagal membunuhnya. Waktu yang tersisa cukup bagi Hujan Maret untuk menyembuhkan, sementara Biru Muda Laut Angin juga berhasil mengalihkan kebencian BOSS kembali.
Saat Lu Li datang ke dungeon ini di kehidupan sebelumnya, serangan acak masih ada, namun tidak disertai tebasan kedua.
BOSS menyerang target secara acak, setelah satu tebasan langsung kembali menyerang MT, sangat otak. Ini mungkin revisi resmi untuk mempermudah pemain biasa melawan BOSS.
"Isi HP sampai penuh, siap-siap aktifkan keringanan damage atau perisai. Teman sekelas Kucing sudah memberi contoh - bahkan gadis kecil pun tidak mati. Siapa yang mati akan kena potong DKP." Lu Li memanfaatkan momentum untuk memberikan tekanan pada semua.
Jika terjadi pengurangan anggota pada Tahap Satu, kemungkinannya adalah MT gagal menahan dengan baik. Wei Lan Hai Feng sebagai pemain senior sudah pasti bisa menarik BOSS sambil membelakangi tim tanpa perlu Lu Li khawatir. Kemungkinan kedua adalah serangan acak, profesi armor kain memang rentan dibunuh seketika. Asalkan dua poin kritis ini bisa dijamin sempurna, tim bisa masuk ke Tahap Dua dengan stabil.
Tahap Dua dimulai saat HP BOSS mencapai lima puluh persen.
Pada fase ini, Huntsman Attumen turun dari kudanya. Dia dan Midnight bertarung terpisah, dengan Midnight menjadi BOSS independen.
Piao Ling langsung mengambil inisiatif menahan Midnight tanpa perlu diperintah Lu Li. Dua BOSS masing-masing ditarik oleh satu tank, menghindari situasi dimana MT kaget diserang bersama oleh dua BOSS lalu tewas seketika.
Attumen di Tahap Dua mendapatkan skill putaran angin baru. Lu Li segera menyesuaikan formasi: penyerang jarak jauh fokus ke Attumen, sedangkan penyerang jarak dekat mengelilingi Midnight. Jarak antara dua BOSS sengaja dijaga sedikit terpisah.
Mekanik serangan acak dari Tahap Satu tetap berlaku, dengan kedua anggota ini bisa melakukan charge, semakin meningkatkan tingkat kesulitan pertempuran.
Untungnya ada dua healer, Hujan Maret dan Xiao Ba Jiang yang memiliki banyak taktik penyembuhan, sehingga mereka berhasil memasuki tahap tiga dengan selamat ketika HP BOSS tersisa 25%. Atumen mungkin merasa cara bertarung ini tidak efektif, lalu kembali naik kuda berperang.
Tahap ini menambahkan skill kutukan kelompok bercakupan luas.
Lu Li mengaktifkan "cheat emas" yang diberikan Garona, ditambah Hujan Maret yang selalu siap melakukan Great Drive, akhirnya berhasil melewati tahap ini tanpa insiden.
Sebenarnya BOSS ini membutuhkan tiga healer agar lebih mudah dikalahkan, tapi kelompok Lu Li cukup tangguh dengan dua healer dan dua MT, pasti tidak akan menjadi beban pasukan.
