“Pasangan ini lucu banget, agak membuatku sampai berdarah.”
“Mana ada yang imut? Aku cuma merasa sulit sekali teman ini bisa punya pacar, kecerdasan emosionalnya terlalu rendah.”
“Nanti setelah melewati baptisan papan cuci, tuts piano, durian, mie instan, remote control... hasrat bertahan hidupnya pasti akan menguat.”
“Pengalaman pengguna di lantai atas benar-benar kaya, mutlak sudah mencoba semua itu.”
“Aku tak mengerti, orang-orang sekarang ini kenapa. Pria-wanita setara, mengapa harus selalu mengalah pada wanita? Menurutku tindakan kakak ini sudah bagus, tapi belum tuntas. Kalau aku, langsung tampar sampai wanita itu terjatuh ke tanah...”
“Kamu sudah punya pacar?”
“Hah... pa... pacar? Ada... ada, kenapa?”
“Terkekeh, aku tahu siapa nama pacarmu?”
“Ti... tidak mungkin.”
“Antara Xiao Zuo atau Xiao You.”
“Hahaha~”
“Hahaha~”
Setelah proses diplomasi sederhana antara Lu Li dan Elf Air, Lu Li dengan terhina menandatangani perjanjian baru. Awalnya disepakati dua orang bergantian, melihat siapa yang bisa kabur lebih cepat; yang lari cepat akan mengambil peringkat ketiga.
Sekarang perjanjian barunya adalah: apapun hasil lari Elf Air di tahap kedua, tahap ketiga tetap menjadi tanggungannya.
Alasan Lu Li tidak bersikeras: pertama, kecerdasan emosionalnya tidak benar-benar serendah yang dibayangkan; kedua, dia memang sudah kehilangan keyakinan pada dirinya sendiri.
Dia mengira dirinya adalah yang terlahir kembali, meski belum pernah makan daging babi setidaknya pernah melihat babi berlari. Namun saat praktik nyata, barulah sadar ini semua tak cukup membuatnya unggul dari para pelaku lainnya. Apalagi aturan pacuan kuda sebenarnya tidak sulit dipahami - selama bukan orang bodoh, akan cepat tahu cara bertanding agar bisa lari lebih cepat.
Ternyata memang sistem tanpa keahlian teknisi seperti ini tidak cocok untuk jagoan sepertinya.
Saat pemberangkatan kedua, Lu Li masih duduk di belakang sementara Elf Air di depan. Sebenarnya posisi bisa ditukar, tapi jika begitu penglihatan Elf Air akan sepenuhnya terhalang. Dari sekian banyak peserta, hanya sedikit pria berpostur lebih mungil dari pendamping wanitanya yang duduk di depan.
Lu Li memeluk pinggang Elf Air...
"Aduh, meski cuma memperlihatkan sepasang mata, aku bisa melihat senyum mesum bocah ini."
"Pinggang cewek ini benar-benar ramping, pasti wanita cantik. Matanya juga sangat indah..."
"Lepaskan cewek itu, biar aku yang ganti!"
Mereka benar menebak, Lu Li memang memeluk pinggang Elf Air, dalam hatinya merasa senang bukan main.
"Jangan dipeluk terlalu kencang, aku tidak bisa naik kuda seperti ini!" Siku Elf Air menyentak ke belakang dengan kencang, berhasil mendengar dengusan kesakitan dari Lu Li.
Lu Li terpaksa patuh, menggunakan kedua tangan mencengkeram pinggang Elf Air. Cara ini tidak mengganggu kuda yang ditunggangi Elf Air, namun sensasinya tetap sama enak, wajahnya masih berseri-seri.
Elf Air tidak bisa menendangnya turun, akhirnya menyetujui diam-diam aksinya.
Lu Li segera menyadari, skill menunggang Elf Air benar-benar luar biasa.
Penonton juga jelas melihatnya, ramai-ramai mengkritik Lu Li dengan nada merendahkan, lalu sepakat merasa sayang wanita secantik Elf Air dipasangkan dengan pria mesum seperti Lu Li.
Peringkat semula di 700-an, sejak Elf Air mulai mengontrol kuda, mereka perlahan-lakin menyalip peserta lain.
Saat tiba di titik istirahat kedua, mereka sudah masuk dalam 100 besar.
Sebenarnya, baik peringkat 100 besar maupun 700 besar, kesenjangan antar peserta tidak terlalu besar. Kemajuan satu detik saja bisa meluruhkan ratusan lawan.
Lu Li sama sekali tidak berani lagi mengusulkan untuk berganti mengendalikan kuda. Andai saja di fase pertama langsung diserahkan ke Elf Air, mungkin sekarang mereka sudah masuk tiga besar. Ini membuat Lu Li agak semangat turun - memiliki pacar yang terlalu tangguh juga menjadi tekanan tersendiri.
Di fase ketiga, Lu Li malah semakin kalem.
Tugasnya adalah membantu Elf Air mengamati posisi bola-bola cahaya di depan, sehingga sang elf tidak perlu lengah dalam pengamatan.
"Apa kalian memperhatikan bahwa dua orang ini terlihat familiar..."
Jumlah penonton yang menyaksikan tim Lu Li dan Elf Air kini bukan lagi ratusan seperti awal, tapi telah mencapai lebih dari seratus ribu. Faktor daya tariknya berasal dari status mereka yang awalnya di peringkat 700-an kemudian menjadi Kuda Hitam yang menerobos 100 besar, apalagi dengan alasan serangan balik yang tak biasa: pergantian kendali ke cewek.
Dengan bertambahnya jumlah penonton, akhirnya ada yang menemukan tanda-tanda keunggulan mereka.
"Familiar apaan sih, nggak keliatan tuh. Dua orang ini nutupin diri rapat-rapat, mata elu bisa ngeliat familiar gimana coba."
"Jangan salah, dua orang ini emang curiga sih. Orang biasa mana perlu nutupin muka kayak gini."
"Iyalah, nutupin muka jelas-jelas tanda ada yang disembunyikan."
"Mungkin mukanya jelek kali."
"Jangan ngaco deh, liat aja body cewek depan ini. Kalo mukanya jelek, mati aja gue nggak percaya."
"Mereka pasti banyak yang kenal makanya nutupin muka. Meski pake kostum nggak keliatan profesinya, tapi dari detail gerakan kebiasaan, kalo nggak salah tebak sih seharusnya sama-sama profesi pencuri."
"Wah keren nih yang di lantai atas! Setelah denger penjelasan lu jadi masuk akal juga."
"Gue setuju!"
"Kalo profesi pencuri di game plus ceweknya jago banget..."
"Jangan-jangan Pasangan anjing?"
"Sialan nggak mungkin kan, beneran Pasangan anjing?"
“Setelan karakter perempuan ini sepertinya semua baru, belum pernah lihat sebelumnya. Tapi hiasan kepala kristal ungu ini tidak terasa familiar bagi kalian?”
“Aku tahu, kayaknya itu item dari acara tertentu waktu itu. Dibeli mahal oleh Elf Air, penjualnya bahkan sempat posting thread di forum untuk pamer. Sepertinya di seluruh game cuma ada beberapa biji. Berarti ini benar Elf Air.”
“Setelan laki-lakinya biasa saja, banyak yang punya. Lu Li juga pernah pakai beberapa kali.”
“Si kikir Lu Ba Pi mana mungkin beli kostum baru. Dia cuma punya satu set ini kan? Kemiskinannya ketahuan.”
“Dari suara mereka juga cocok dengan deskripsi Pasangan Anjing. Sepertinya sudah pasti mereka.”
“Gila bener, Pasangan Anjing ini malah nyebar makanan anjing di lapangan pacuan kuda.”
“Nggak nyangka Lu Li payah banget, sampai bikin Sang Dewi kena getahnya. Dewi, cepatlah tinggalkan dia! Aku lebih jago naik kuda, pasti nggak akan membebanimu.”
“Aku Air MM memang hebat, peringkat 21! Di depan cuma 20 orang, kalau bisa lewati pasti juara. Andai nggak diganggu Lu Li si bajingan ini, sekarang pasti sudah nomor satu.”
“Aku tidak setuju dengan hubungan ini! Putus, langsung putus sekarang juga!”
Maka spam permintaan putus menjadi arus utama. Eksposur pasangan anjing ini juga membuat jumlah penonton yang menyaksikan pertandingan grup mereka melonjak drastis. Dari sudut siaran resmi, semua lensa kamera pun beralih ke sini.
“Nona Shui benar-benar penuh wibawa dan keanggunan legendaris!”
“Tendang Lu Li ke bawah! Kalau dia jatuh, pasti larinya lebih cepat.”
Putus!
Tendang ke bawah!
Pasangan anjing!
Tingkat perhatian terhadap mereka semakin tinggi, sementara nama mereka terus meroket di klasemen.
Lu Li sama sekali tidak tahu komentar netizen tentang dirinya, juga tidak tertarik. Sekalipun melihat, apa efeknya? Kebencian mereka bahkan tak mampu menusuk armor pertahanannya.
Yang dia tahu hanyalah: dua peralatan legenda dan dua skill point semakin dekat dengan genggaman mereka.
