Sebenarnya, bahkan sebelum dia sampai di alun-alun kecil, dia sudah paham apa yang sedang terjadi di sana.
Beberapa gadis muda yang cerewet sambil berbicara sambil berlari ke arah sana.
"Katanya di alun-alun ada banyak lilin dan balon dipajang, ada yang mau melamar, cepatlah kita lihat keramaiannya."
"Ya ampun, di era sekarang masih ada yang pakai cara kuno begitu."
Elf Air menoleh dengan terkejut.
Lu Li membeku sejenak, lalu tertawa. Sekarang dia paham apa yang dilakukan Lu Xin dengan misterius itu, meski sama sekali tak menjelaskan.
Seolah semua ini adalah persiapannya.
"Ayo pergi."
"Bagus."
Alun-alun hari ini bebas dari tarian biasa. Kabar rencana lamaran membuat para pedagang yang biasanya mati-matian merebut wilayah akhirnya memberi keringanan.
Mungkin ini mengingatkan mereka pada hal-hal di masa lalu yang sangat jauh.
"Saat itu, ada seorang laki-laki yang memenuhi hadapanku dengan bunga-bunga, ingin menggenggam tanganku dan berjalan bersama. Karena sikap angkuh sesaat, kumenolaknya. Kini pria itu telah menjadi kenangan, wajahnya tak lagi kuingat, tapi perasaan berdebar-debar di saat itu tak pernah kulupakan."
Lilin berbentuk hati, mawar merah segar, dan lampu hias yang melilit di pepohonan.
Sebuah medan pengakuan cinta yang sangat bernuansa klasik.
Kerumunan penonton sangatlah banyak - ada yang memang sedang di alun-alun, pejalan kaki dari sekitar yang ikut nimbrung, serta kelompok orang dari Pedang Penghakiman yang baru saja minum. Yang masih bisa merangkak pun ikut merangkak ke sini.
"Kak, cincin yang diam-diam kubicikan ini kubawa juga."
"Terima kasih, Xinxin." Lu Li menerima cincin itu, matanya menyala-nyala menatap Elf Air.
"Benarkah ini benar kau yang beli?" Elf Air tahu persis semua persiapan ini bukan hasil rancangan Lu Li. Orang ini mungkin selamanya tak akan bisa romantis.
“Yang ini benar, saat itu setelah makan di rumahmu, aku langsung membelinya. Hanya saja belum menemukan kesempatan.” Atau lebih tepatnya tidak berani mengambil langkah ini, karena setelah melangkah harus menanggung terlalu banyak hal.
Aku ini cuma preman dari kawasan kumuh, dengan apa berani mengincar angsa putih?
Awalnya berniat menunggu sampai karier sukses, sudah sepadan dengannya, baru memeluknya pulang. Tapi ternyata latar belakang keluarganya jauh lebih hebat.
“Lalu masih menunggu apa?” Elf Air tiba-tiba berkedip dengan nakal.
“Iya! Masih nunggu apa? Kalau kamu tidak bisa, biar aku!” Entah siapa yang mulai meneriakkan, lalu sekeliling orang semua ikut berteriak, suasana jadi kacau balau.
Lu Li tersenyum, berlutut dengan satu lutut di depan Elf Air.
Aku seumur hidup hanya setia pada diri sendiri, semua pilihan yang kubuat adalah hasil kehendak bebas dengan sukarela. Aku tak pernah diperbudak atau dikendalikan oleh siapapun, bahkan Tuhan pun tak bisa! Aku bisa menunduk karena kekaguman dan penghormatan, tapi takkan pernah menunduk karena paksaan!
"Xue'er, maukah kamu menikah denganku?"
"Emmmm~" Harus pura-pura ragu dulu, baru bisa menunjukkan sikap menjaga harga diri yang pantas bagi gadis baik.
"Setujui dia! Setujui dia!"
Kalau di hari biasa melihat adegan serupa, Lu Li mungkin akan mengolok penonton: "Urusan lamaran orang lain, buat apa ikut campur? Hidup kan milik mereka, kalian cuma bisa berkomentar sembarangan tanpa merasakan susahnya."
Tapi sekarang dia sangat berterima kasih pada orang-orang yang mempertemukan mereka ini, sekalipun cuma ikut nimbrung.
Merasa dirasa sudah cukup menjaga harga diri, Elf Air akhirnya mengulurkan tangan.
Lu Li membeku sejenak memegangi tangannya, baru tersadar setelah beberapa saat untuk memasangkan cincin.
Tidak terlalu besar atau kecil, pas sekali.
Kebahagiaan luar biasa yang membanjiri hatinya saat ini membuatnya paham, dia menyukai gadis ini. Tanpa disadari, perasaan itu telah tumbuh lama sekali.
Saat Lu Li menggenggam tangan Elf Air dan berdiri, Elf Air langsung menerjang masuk ke pelukannya.
Mereka mengharukan diri sendiri sekaligus penonton tak tahu menahu. Orang-orang itu bertepuk tangan gemuruh, seolah merekalah yang menjadi pihak terkait.
"Haru sekali, sampai aku sendiri jadi ingin jatuh cinta."
"Meski perut sudah terlalu kenyang 'makanan anjing', tetap berharap mereka bisa terus bersama selamanya dengan baik seperti ini."
"Benar. Kalau sampai begini masih tidak bisa bersama, itu terlalu mengerikan. Aku akan curiga, apakah masih ada cinta sejati di alam semesta ini?"
Memasang cincin bukan berarti mereka bisa segera menyiapkan pernikahan.
Menurut pamannya Elf Air, harus diadakan pesta pertunangan terlebih dahulu. Baik secara emosi maupun logika, Ayah Elf Air harus diundang.
Kalau tidak, itu keterlaluan.
Apakah tidak keterlaluan untuk mengadakan pesta pertunangan putri orang tanpa bernegosiasi sama sekali?
Lu Li tidak punya pandangan khusus tentang ini. Dalam kesannya, sepertinya Direktur Shen selalu terlihat buruk. Sekarang Direktur Shen mungkin sibuk setiap hari dengan pekerjaan dan mengganti popok anaknya. Jika tidak segera diselidiki, putrinya bisa diculik orang.
Baik melamar maupun menikah, semuanya terasa seperti sebuah ritual.
Barulah pada saat ini, Lu Li akhirnya merasakan bahwa dirinya bukanlah seorang yang sendirian.
Hari kedua setelah login, hampir semua orang di dalam game tahu bahwa 'Pasangan anjing' dalam game juga hampir mencapai hasil yang sempurna di dunia nyata.
Begitu tahu Lu Li login, saluran dunia langsung dipenuhi orang yang mengucapkan selamat padanya.
Mo Wangfeng: Selamat untuk Lu Li dan Air MM. Kapan punya anak gemuk nih?
Qingqi Gujiu: Haha, selamat Lu Li xiong menjadi menantu keluarga kami. Kalau berani memperlakukan nona besar kami tidak baik, jutaan saudara dari Kota Wushuang dan Paviliun Hujan Ringan pasti tidak akan membiarkanmu lolos.
Sangat Takut Seperti Kayu: Selamat Lu Li xiong, semoga harmonis selamanya.
Xingchen Yinhuui: Selamat Air MM, akhirnya berhasil membawa Lu Li pulang. Laki-laki menaklukkan dunia, perempuan menaklukkan laki-laki.
Shiyishao: Hai, Lu Li, perlakukan cewek Air dengan baik. Kalau suatu hari kau tidak mau lagi padanya, masih banyak pria di dunia yang menginginkannya.
Windwhisper: Adik Air harus bahagia ya.
Bukan Murid SD: Wah, ini mungkin acara besar kalangan game yang hanya terjadi sekali dalam seabad. Minta satu posisi bridesmaid dong.
Hua Wu Mei Er: Hehe, kalau kamu yang datang, orang-orang akan mengira pasangan pengantin menikah setelah punya anak.
Bukan Murid SD: Kamu... kamu... aku kutuk kamu tidak bisa dapat pacar laki-laki.
Hua Wu Mei Er: Bajingan, aku selalu tidak bisa menemukan pacar laki-laki, jangan-jangan ini masalah kutukanmu waktu itu ya?
Bukan Murid SD: Hehe, dara siluman, aku memang terkenal punya mulut burung gagak.
Xiao Mo: Selamat untuk Lu Li, selamat untuk Air MM, kekasih memang seharusnya bersama. Lu Li, kamu setuju kan?
……
Lu Li: Terima kasih semuanya, agak tidak paham maksud Dewa Game Xiao Mo.
Xiao Mo: Orang bijak tidak bicara dengan kode... Kalau Elf Air tetap di Ibu Kota Kejayaan kami, bagaimana perasaanmu?
Lu Li: Oh, kamu maksud mantan pacarmu itu.
Xiao Mo: Mantan pacar apaan? Kita tidak pernah benar-benar putus!
Lu Li: Tidak bisa, kami tidak bisa kehilangan dia. Dia adalah paladin penyembuh nomor satu klub kami.
Xiao Mo: ......
Sepertinya merasa tidak pantas membahas ini di saluran dunia, Xiao Mo segera menghentikan penawarannya.
