Setiap detik dalam pertarungan kacau sangat berharga, andai busur ini bisa ditukar dengan senjata damage profesi lain, mereka berlima bisa menantang monster level lebih tinggi atau membunuh monster level lima lebih cepat.
Sayangnya, untuk menghindari risiko pengurangan anggota tim, mereka harus terus mengganggu monster level lima.
Momen ini akhirnya menjatuhkan sebuah kapak dan satu set Armor. Prajurit Shi Hun Cao yang mengenakannya, membuat mereka layak menantang monster level lebih tinggi.
Peta benteng tentu tidak sesulit upgrade di luar. Drop lebih melimpah, semua orang cepat dapat peralatan campur-aduk.
Di tangan Lu Li ada pisau belati hijau, tubuhnya memakai tiga zirah kulit dan dua armor kain. Sudah mempelajari empat skill.
Dia merasakan keyakinan diri yang kuat, lalu memimpin regunya menantang BOSS.
Ini BOSS level lima belas, sementara Lu Li dan kawan-kawan masih level dua belas. Pertempuran berisiko tapi mungkin dimenangkan. Jika berhasil membunuhnya, kemungkinan besar dapat peralatan bagus, terutama skill book yang pasti didrop. Tapi kalau sial, bisa terjadi pengurangan anggota tim.
Inilah magis perkelahian kacau yang sesungguhnya.
Banyak orang menyukai mode perkelahian kacau di peta baru, selalu berharap ada peta baru yang dibuka.
Pemain biasa alias para penonton sebenarnya juga sangat menyukai perkelahian kacau, merasa lebih menantang dan penuh ketidakpastian.
Jika Ibu Kota Kejayaan ditempatkan dalam latar perkelahian kacau, apakah mereka pasti bisa menguasai benteng?
Tidak hanya tidak pasti, malah sangat mungkin gagal menguasai. Karena semua orang memulai dengan tangan kosong, sulit diprediksi seberapa baik perkembangan mereka. Jika sial menghadapi pertempuran beruntun, pengurangan anggota tim sampai tingkat tertentu, siapapun bisa mengganggu mereka hingga mati-hidup.
Meskipun Lu Li membawa anggota baru, mereka bukanlah anggota baru biasa.
Bakat mereka kelas satu, pelatihan sesuai standar atlet esports, sebagian besar telah lebih dari sekali naik ke panggung kecil untuk ikut kompetisi.
Sebuah BOSS level lima belas berhasil diselesaikan tanpa sempat membuat ulah.
"Dua emas, empat Besi Hitam, dua skill book, satu badai salju." Dan semua naik ke level 17, bisa dianggap sebagai kekayaan instan.
Lu Li mendapatkan sepatu bot emas.
“Sudah, tidak bisa terus berburu monster, efisiensinya terlalu rendah, kita cari masalah orang lain.”
Delapan klub, satu klub delapan puluh orang masuk, 8×80=640, lebih dari 600 orang. Lambat laun pasti bertemu. Daripada terus menunggu, lebih baik mulai mencari target sekarang.
Di peta benteng, pemain yang mati akan menjatuhkan semua peralatan dan skill book yang dimiliki, dan pembunuhnya mendapat pengalaman sesuai.
“Aku yang mengintai, kalian sebisa mungkin mengikuti dari bawah.”
Usai bicara, Lu Li berubah menjadi burung gagak, mengepakkan sayap terbang rendah.
Peta benteng memblokir mount terbang, hanya mount biasa yang bisa dipanggil. Tapi kemampuan terbang alami tidak termasuk larangan. Namun kesombongan Lu Li tak akan bertahan lama.
Pertama, bukan cuma dia yang bisa terbang. Nantinya tiap grup pasti punkan satu pengintai terbang.
Kedua, profesi Druid akan segera ada yang mempelajari kemampuan terbang.
Selain itu, Lu Li merasa, jika ingin mempertahankan popularitas mode perkelahian kacau di mata penonton, pihak resmi kemungkinan akan mengeluarkan kebijakan yang melarang segala bentuk penerbangan. Di masa depan, hanya mantra Mata Elang Pemburu yang bisa menyelidiki situasi musuh dalam jarak pendek.
Dia segera menemukan target pertama.
Ini adalah pasukan sepuluh orang yang sedang bertarung melawan BOSS level dua puluh.
BOSS di peta benteng semuanya lemah, jauh lebih rendah dibanding BOSS liar di luar. Dalam kondisi normal, regu lima orang bisa mengalahkannya tanpa pengurangan anggota tim. Sepuluh orang melawan BOSS level dua puluh, tidak masalah besar jika tidak ada insiden tak terduga.
Lu Li pasti akan membuat insiden terjadi - dialah insiden itu sendiri.
Jatuh ke tanah dan kembali ke tengah pasukannya, kemudian semua mengeluarkan alat sinyal.
Sebuah panah tembus awan, ribuan pasukan datang menghampiri!
Hidup teknik!
Beberapa regu di sekitar segera berkumpul, mencapai total 20-30 orang.
Dihalau dengan penuh semangat.
Kecepatan berkumpul agak lambat, saat ini lawan sudah hampir menyelesaikan BOSS.
Lu Li mengirim sinyal dari langit untuk semua orang, terkadang terbentuk huruf S, terkadang huruf B, menggunakan orbit penerbangan yang dirancang Piao Ling untuk menunjukkan posisi musuh.
Pasukan ini sama sekali tidak menyadari, mereka sedang asyik membagikan trofi.
Kamu dapat emas, aku dapat Besi Hitam, ditambah beberapa skill book, hasil BOSS level dua puluh jauh melebihi imajinasi mereka.
Dengan kecepatan seperti ini, pasti mereka akan menjadi pasukan pertama yang mencapai level 70, dan kemungkinan besar memiliki peralatan terbaik.
Hanya puluhan menit mencapai level 70, ini hanya bisa terwujud di peta benteng.
"Siapa di sana?"
Ada yang melihat siluman, karena vegetasi Wintergrasp yang minim dan salju di mana-mana, tanpa sengaja melihat siluman mencurigakan dari Tombak Penghakiman.
"Ada yang menyergap kita!"
Sayangnya, kepungan sudah selesai terbentuk. Sebelum kelompok ini sempat mengorganisir perlawanan efektif, skill sudah menyelimuti langit dan bumi. Level semua orang tidak tinggi, untungnya ada tiga penyihir yang bisa menggunakan badai salju, kalau tidak frasa "menyelimuti langit dan bumi" pun tidak bisa digunakan.
Seketika tujuh delapan orang tereliminasi. Dari pasukan sepuluh orang, tujuh delapan sudah hilang. Sisanya masih perlu melawan?
Lu Li yang awalnya level 17, berhasil merebut dua kill, langsung naik ke level 19.
Selain itu juga mendapatkan dua peralatan dan beberapa skill book.
Meraba mayat terlalu seru. Tidak pernah bisa mendapatkan begitu banyak barang dari satu mayat. Pasti Can Meng yang suka meraba mayat akan menyukai mode perkelahian kacau di peta baru ini.
Anak-anak muda Tombak Penghakiman merasakan manisnya membunuh untuk merampas perlengkapan. Mereka menjerit-jerit mendesak Lu Li segera naik ke langit, mencari target berikutnya untuk dikepung.
Begitu saja, hanya dalam waktu setengah jam, para pemuda Tombak Penghakiman semuanya naik ke level enam puluh lebih, dengan peralatan lengkap di badan dan sebagian besar skill telah dipelajari.
Tangan Lu Li telah berlumuran darah pemain tak bersalah, levelnya mencapai 68, tinggal sedikit lagi menuju 70.
Akhirnya ada yang menyadari keanehan, mulai berkelompok untuk bertahan hidup. Tombak Penghakiman kini sangat sulit melakukan pengepungan seperti sebelumnya.
Saat ini Lu Li tidak memaksa rekan-rekannya untuk frontal.
Mereka berjumlah 72 orang——delapan tewas dalam pertempuran——mungkin bisa dengan mudah menghabisi lawan sejumlah itu pada percobaan pertama, tapi pengurangan anggota tak terhindarkan.
Setelah pengurangan anggota, percobaan kedua akan jauh lebih sulit.
Setelah beberapa kali bertarung, giliran mereka yang terpojok. Bagaimana jika gelombang-gelombang lain bersatu? Pedang Penghakiman bisa langsung tersingkir.
Dari delapan klub, hanya Pedang Penghakiman yang termasuk klub super dashyat. Kemungkinan mereka bersatu bukan hal mustahil.
Eliminasi yang terkuat dulu, baru sisa klub-klub lemah bisa saling bertarung dengan adil.
