Cuma dapat mount biasa, kok sampai ada pengumuman sistem? Berlebihan banget.
"Wah, kecepatan 310, hmm... 30 lebih cepat dari mountku." Can Meng menghitung jari, menyadari mountnya yang cuma 280 benar-benar Low banget.
Di versi terkini, atau bahkan mungkin termasuk beberapa versi berikutnya, ini tetaplah mount dengan kecepatan tertinggi.
Tidak heran sampai ada pengumuman sistem.
"Meng Meng sungguh luar biasa!" Semua orang memberikan likes. Meski bukan Pembunuhan Pertama, tapi berhasil melakukan hal yang bahkan Pembunuhan Pertama pun tak sanggup.
Tak terlihat indikasi di Ibu Kota Kejayaan bahwa ada yang mengambil mount Phoenix.
"Meng Meng, ambil saja langsung mount ini, sesuai janji kita." Lu Li sudah sejak lama menyetujui bahwa Can Meng boleh langsung mengambil semua item terkait hewan peliharaan, sebagai balas jasa atas 'tangan merah'-nya.
"Hah, lebih baik kita ROLL poin saja." Ini pertama kalinya Can Meng mendapatkan barang pengumuman sistem. Dia paham nilai barang ini, tahu diri tak boleh sembarangan mengambil.
ROLL poin jelas cara terbaik. Mount ini bisa dipakai siapa saja.
Memakai DKP untuk lelang juga tidak tepat, diperkirakan akhirnya yang akan mendapatkan adalah beberapa orang dengan DKP terbanyak. Lu Li juga tidak ingin posisi penting di tim pembuka lahan baru mengosongkan DKP mereka hanya untuk mendapatkan mount.
Lu Li yang pertama melakukan ROLL poin, mengumumkan secara resmi dimulainya Pertarungan Perebutan Phoenix Mount.
13！
Hanya dapat angka 13!
Angka ini dianggap pertanda buruk karena Yesus Kristus memiliki dua belas rasul, yang terakhir bernama Yudas. Dia mengkhianati Yesus demi 30 keping perak, menyebabkan Yesus disalibkan dengan mengerikan hingga menemui ajal.
"Haha, kalau bisa dapat mount dengan poin segitu, aku rela siarkan langsung potong 'anu'!" Biru Muda Laut Angin mengejek dengan gembira, bahkan menggunakan taruhan yang sangat kejam bagi kaum pria.
"Aku juga potong," kata Li Dago si Penyair Pengembara.
"+1," Fat Monkey ikut nimbrung.
Lu Li benar-benar berharap dirinya tidak mendapatkan mount itu. Bila tidak, Pedang Penghakiman akan berubah menjadi klub kasim.
Untungnya, konten selanjutnya semakin tinggi, ternyata ada tiga orang yang ROLL mendapat seratus.
"Menurutku kita harus ROLL ulang, tiga angka seratus termasuk ROLL yang tidak valid." Fat Monkey yang hanya ROLL mendapat nilai 60-an mengusulkan.
"Ayo kita bertiga ROLL." Mao Mao Ai Chi Rou mengabaikannya.
Tiga orang yang ROLL mendapat seratus - Mao Mao Ai Chi Rou, Mu Qiu, dan Semut Hitam Cacat - melakukan ROLL lagi secara mandiri.
Lu Li tidak bisa berkata-kata. Sebenarnya dia juga ingin semua orang ROLL ulang, tapi sebagai bos klub, dia harus menjaga reputasinya.
Akhirnya Mu Qiu ROLL mendapat nilai 89, memenangkan Phoenix pertama di game "Fajar".
Setelah dipanggil, bentuknya persis seperti BOSS pertama dungeon ini, O'. Saat ditunggangi, posturnya sangat cocok. Menurut Mu Qiu, seluruh tubuh terasa hangat dengan efek insulasi termal di ketinggian.
Yang berhak mengambil benda tugas ambil sendiri, Elf Air juga mendapatkan benda tugas miliknya.
Tugas prasyarat udah dari dulu selesai, tinggal menyisakan benda tugas yang di-drop Pangeran Kael'thas. Setelah mengambil dan mempelajarinya, bisa melakukan transformasi menjadi Phoenix.
Tiba-tiba ada yang jeli menyadari Elf Air menghilang, digantikan Phoenix mini seukuran burung beo yang sangat menggemaskan, bahkan bisa mengeluarkan suara kicauan kekanakan "jiu jiu".
Lu Li tersenyum tipis, lalu menggunakan skill transformasi burung gagak.
Baru ini namanya transformasi pasangan kekasih!
"Wah, romantis banget, terbang berpasangan sayap kembar." Mao Mao Ai Chi Rou kasih likes.
"Kenapa aku rasa ini tidak selaras, apa ini yang disebut legenda burung gagak jodohin phoenix?" Biru Muda Laut Angin wajah masam. Akhirnya semua orang jadi nggak merasa romantis lagi - yang satu abu-abu kusam jelek tidak karuan, satunya merah menyala imut menggemaskan, sama sekali beda gaya.
"Iri, ini semua cuma iri!"
Lu Li menenangkan diri sendiri, tidak mempedulikan apa yang dikatakan orang lain, terbang keluar dari dungeon bersama Elf Air dengan gembira.
Sayangnya, Elf Air tidak bisa terus menemaninya.
Di sore hari, Paviliun Hujan Ringan melawan Purple Moon Cave dalam pertarungan menentukan lolos tidaknya mereka ke 16 besar. Lu Li melepas semua peralatan bagusnya untuk diberikan ke Elf Air.
Katanya semua, sebenarnya hanya beberapa item.
Saat ini para atlet esports umumnya menggunakan kombinasi T4 dan T5, semuanya merupakan peralatan legenda.
Lu Li tidak menonton pertandingan, dia sangat percaya diri pada istri sendiri.
Dia pergi mencari mentor Garona-nya, sudah lama tidak bertemu dan sangat merindukannya.
"Apakah ada hal yang bisa kulakukan untuk mengabdi? Pasti organisasi punya beberapa tugas kan?" Sejak menjadi murid Garona, pelayan wanita tidak lagi memberinya tugas.
Ini berarti satu-satunya hubungan antara Lu Li dengan Manor Ravenholdt hanyalah melalui sang mentor Garona.
"Kupikir kau tak punya waktu untuk mengabdi pada organisasi." Garona masih dengan sikap malasnya, langsung melempar setumpuk gulungan perkamen: "Ini tugas yang belum sempat dikirim hari ini, pilihlah sendiri."
Kebahagiaan datang tiba-tiba, Lu Li agak kebingungan total.
Tapi yang lebih dia khawatirkan adalah apa yang membuat mentornya mengira dia tidak tertarik dengan tugas-tugas ini - saat ini dia sangat butuh peralatan yang lebih keren daripada para pelaku lainnya!
Kalau tidak, di versi sekarang ini, pasti dia akan digeber habis-habisan oleh Xiao Mo.
"Kembalikan malam itu! Ayo kembalikan, kutanya sekali lagi kau mau kembalikan atau tidak!!!" Xiao Mo sambil menindih Lu Li hingga wajahnya bergesekan dengan tanah, terus-menerus menuduh.
Membayangkan sekelingnya, Lu Li tidak tahan lagi menggigil.
Ternyata memang semua tugas yang belum dipublikasikan.
Punya mentor petinggi memang enak, tapi dia tidak menemukan jenis tugas yang diinginkannya di situ.
"Mentor, apakah ada tugas yang mengirim skill book penguatan, atau peralatan legenda?"
“Hēhē, kamu mulai menunjukkan sikap overconfident, muridku. Kalau kusuruh membunuh Illidan, bisakah kau lakukan?” Garona tersenyum dingin.
“Tidak mungkin! Yang di dungeon saja tidak bisa dibunuh, Illidan asli mungkin bisa menghancurkanmu dengan satu jari. Game ini benar-benar tidak seimbang, kekuatan NPC terlalu diangkat!”
Monster di dungeon hanyalah proyeksi, tapi tetap membutuhkan waktu berhari-hari untuk membunuhnya.
Apalagi yang bukan proyeksi, pemain jelas tidak akan mampu.
“Bagaimana jika kusuruh menyelamatkan Malfurion dari mimpi giok?” Garona bertanya lagi.
“Mentor, jangan sampai menghina seperti ini.” Lu Li merasa heran. Tugas macam apa ini? Sepengetahuannya, mengeluarkan Malfurion dari mimpi giok bahkan tidak bisa dilakukan oleh istrinya Tyrande. Hanya Malfurion sendiri yang bisa menyelamatkan dirinya, karena dia sedang menyelamatkan alam semesta di mimpi giok.
“Atau bisakah kamu menemukan petunjuk tentang ketidaknormalan Varian?” Garona mungkin ingin sepenuhnya menyadarkan muridnya.
“Tunggu... Ini bisa dilakukan.” Lu Li selalu mengira Varian sudah kembali normal, tak menyangka dia masih menjadi boneka pengecut. Berarti dirinya bisa memanfaatkan keunggulan pengetahuan prediktif Sang Nabi Agung untuk menyediakan petunjuk.
“Kamu yakin?” Garona tidak terlalu percaya.
“Hadiah apa untuk tugas ini?” Lu Li bertanya dengan terburu-buru. Mengingat tugas ini sejajar dengan dua sebelumnya, meski sedikit lebih rendah, hadiahnya pasti bukan cuma peralatan legenda.
