"Berjuanglah, saudara-saudaraku! Keturunan Raja Gunung, Thargas, akan memimpin kalian meraih kemenangan!" teriak pemimpin kurcaci itu.
Sebenarnya, jika bangsa kurcaci menerapkan sistem warisan dan menjadikan Sargeras Anvilmar sebagai raja kurcaci yang baru, mungkin Tiga Palu Kurcaci akan mencapai kecemerlangan lebih besar. Pertikaian internal telah menghabiskan energi vital bangsa kurcaci.
Prestise Sargeras di antara para kurcaci ini tak tertandingi. Dengan genderang perangnya, para kurcaci menunggangi kambing perang tanpa rasa takut menerjang anggota klan yang merosot itu.
Asal usul ras ini bukanlah penduduk asli seperti troll dan Elf, juga bukan imigran alien seperti bangsa orc dan Draenei.
Kurcaci diciptakan oleh Titan yang Mahakuasa dari batu saat alam semesta masih dalam tahap buaian.
Ras ini seolah memiliki keteguhan bak batu. Baik "orang baik" yang termotivasi oleh pemimpin mereka, maupun "penjahat" yang disesatkan jemaat Twilight, saling bertubrukan seperti batu-batu keras.
Nyawa-nyawa berguguran dalam benturan keras ini, bagai bintang jatuh yang runtuh di medan perang.
Lu Li menghadapi serangan tiga Kurcaci Besi Hitam sendirian, palu raksasa mereka berusaha menghancurkannya menjadi daging lumpur.
Menghadapi musuh seperti ini, Lu Li sangat berharap dirinya adalah seorang penyihir.
Meski kurcaci memiliki resistensi sihir tinggi, damage penyihir yang ter-resist tetap lebih efisien dibanding pencuri yang menusuk-nusuk dengan pisau kecil.
"Xue'er, mari kita bertarung bersama." Situasi Elf Air juga tidak lebih baik darinya, jadi dia memanggilnya untuk saling mendukung.
Tugas seperti ini, kematian berarti kegagalan misi.
Mereka harus menjaga nyawa sendiri, sekaligus tidak boleh ketahuan sedang malas bekerja oleh NPC di pihak mereka.
Dengan koordinasi serangan dua orang, tekanan pertempuran memang berkurang drastis.
Tiga Kurcaci Besi Hitam - dua terkendali, satu dikepung - dengan cepat dikalahkan sebelum beralih ke target berikutnya.
"Kalian berdua, jangan buang-buang waktu dengan sampah-sampah ini di sini!"
Lu Li dan Elf Air sedang bertarung di sisi mereka, tiba-tiba mendengar Valeera Sanguinar memanggil.
"Ada saran?" tanya Lu Li.
"Ikut aku membantu Golosh membunuh komandan musuh, yaitu Agamand itu. Kalau tidak takut mati, ikutlah!" demikian kata Valeera Sanguinar.
Elf Air langsung mengikutinya.
Ah, Kakak, dia sedang memancing emosi, kenapa mudah sekali tertipu?
Istri sendiri sudah pergi, tentu dia tidak mau ketinggalan. Segera menyusul dari belakang. Tiga pencuri masuk dalam penyamaran, menerobos perkelahian kacau dan segera mendekati Golosh.
Dengan dukungan Druid beruang besar, Golosh telah berhasil membunuh sampai ke komandan mereka.
Agamand adalah Komandan Boneka di Blackrock Depths. Kabarnya ia mengejar keabadian dengan menciptakan tiruan sihir berdasarkan wujudnya sendiri. Bahkan ada desas-desus bahwa ia menggunakan sihir kegelapan dalam bentuk tertentu - ketika tubuh daging sang komandan hancur, ciptaan barunya akan menjadi wadah jiwa.
Sosok yang kini terpampang di hadapan semua orang, jelas-jelas merupakan tubuh daging aslinya.
Hanya saja tidak diketahui, setelah terbunuh apakah ia masih punya kesempatan untuk menyalurkan jiwanya ke 'itu' wadah dan terlahir kembali.
Gologesh akhirnya bertarung dengan Agamand. Seharusnya ia bisa menguasai situasi, namun berkat bantuan kurcaci Besi Hitam di sekitarnya, Agamand masih bertahan. Cukup dengan menunggu lebih banyak kurcaci Besi Hitam datang, Agamand yakin bisa membunuh manusia sialan ini.
Ketiga pencuri telah berada di posisi masing-masing, menanti kesempatan.
Profesi pencuri mirip dengan pembunuh di game lain, mereka ahli dalam menyusup dan percobaan pembunuhan, bukan sekadar mencuri untuk menunjukkan ciri khas profesi.
"Sekarang, nilai sendiri timing dan arah serangan!" Valeera Sanguinar menyerang terlebih dahulu, targetnya adalah mata Agamand, memaksa Agamand mengangkat satu lengannya untuk blokir.
Lu Li hampir bersamaan bertindak, menyerang bagian ketiak lengan sebelahnya Agamand.
Merasakan serangan baru datang, Agamand berusaha menjepit pisau belati dengan lengannya, baik itu tindakan sadar maupun refleks pertahanan, Lu Li telah menyelesaikan tugas pertempurannya.
Elf Air menyerang pelipis Agamand, tapi tujuan sebenarnya lebih seperti Interferensi.
Yang benar-benar berakibat fatal bukan mereka, melainkan Gorosh.
Di bawah situasi yang diciptakan oleh tiga pencuri, pedang besar Golosh menghujam leher Angerforge dari kiri ke kanan dengan dahsyat.
One-hit kill!
Hanya NPC vs NPC yang bisa mencapai efek seperti ini. Serangan Lu Li dan Elf Air sebenarnya tetap mengikuti HP BOSS untuk menentukan damage.
Jadi mereka dengan sukarela menjadi daun hijau, menciptakan kesempatan untuk Golosh dan Vareesa.
Malangnya komandan boneka Angerforge. Dia bahkan tidak sempat menunggu bantuan, langsung KO oleh tiga pembunuh dan satu prajurit gila.
Tiga BOSS mengalahkan satu.
Keempat orang mulai menghadapi serangan balik gila para Kurcaci Besi Hitam. Bagaimanapun Angerforge adalah kepala bagian mereka. Menerima kotak inventory dengan mudah seperti ini juga merupakan penghinaan.
"Di sini ada aku, kalian pergi ke wilayah lain!" Aura Golo'sh begitu kuat. Dengan satu sabetan pedang, kurcaci Besi Hitam terbelah dari kepala hingga kaki. Melalui percikan darah bak air mancur, dia maju selangkah dan Pemutus menghujamkan kapaknya ke tiga kurcaci di belakang.
Seketika, kurcaci-kurcaci Besi Hitam itu mundur tercerai-berai di bawah serangannya.
Broll Bearmantle tak hanya bisa berubah menjadi beruang, tapi juga menjelma tunas pohon kecil untuk menyembuhkan Golo'sh. Tiga pembunuh sama sekali tak berguna di sini.
"Ikuti aku!" Valeera Sanguinar puas dengan performa Lu Li dan Elf Air tadi. Dia memimpin mereka mencari kesempatan baru. Niat mereka tak hanya pada tiga BOSS, tapi juga takkan melewatkan Komandan lapisan bawah.
Kurcaci-kurcaci yang terlihat agak beridentitas, semuanya menjadi korban Pembunuhan Sekejap dalam satu putaran serangan trio pembunuh ini.
Hasil Lu Li dan Elf Air tidak hanya reputasi dalam jumlah besar, tapi juga peralatan hasil rampasan yang mengejutkan, baru saja komandan boneka Angerforge menjatuhkan cetakan peralatan legenda level tujuh puluh.
Saat di Blackrock Depths menjatuhkan peralatan level 60, keluar dungeon langsung dapat barang level tujuh puluh.
Sungguh sangat dengan pengertian.
"Berdirilah di belakang!" Sebuah raungan mengerikan menarik perhatian tiga pembunuh.
Mengikuti suara terpaksa mendekat, menemukan keturunan Raja Gunung sedang memerintahkan prajuritnya mundur. Bukan karena dia mendominasi ingin solo, tapi Interogator Gerstahn menggunakan teknik mengerikan yang telah membunuh banyak prajurit Salgosa secara kontinu.
Salgosa tak tahan lagi, memutuskan untuk maju menyelesaikan wanita ini.
Interogator Gerstahn adalah kelas sihir, tapi dia tak takut dikepung. Di tangannya ada Bola Perbudakan - benda ini di tangan pemain hanyalah peralatan biasa, tapi di tangan Gerstahn menjadi alat kuat yang bisa mengendalikan lawan.
Dan dia juga bisa menggunakan mantra ketakutan kelompok, prajurit yang mendekatinya di bawah efek mantra ini seperti lalat tanpa kepala, hanya bisa lari ke sana kemari lalu dibunuh atau dikendalikan olehnya.
