Lu Li menyadari dirinya tak punya keunggulan dalam penyamaran dan persepsi, karena lawan bahkan lebih cepat mengetahui posisinya.
Seketika dia paham apa yang terjadi.
Sebagai night elf, lawannya manusia dengan bakat ras persepsi yang memudahkan deteksi target menyelinap. Topi lawan itu pasti buatan teknik - Kacamata Pelindung X44 Model Empat Inti Maut.
Lu Li belum memiliki gambar teknik untuk barang seperti itu, juga tak tahu dari mana Penjaga Biru Murni mendapatkannya.
Tapi, ini juga bukan hal yang aneh. Sulit diterima kalau hanya dia dan Elf Air yang bisa mendapatkan tiga set peralatan legenda dan dua skill book penguatan, sementara orang lain tidak boleh mendapat gambar teknik rekayasa?
Dia merasa sulit dipahami, Jubu Tanhan bahkan lebih bingung.
Karena Lu Li lebih dulu naik panggul, dia punya persiapan matang - helm di kepala, pakaian, dan bracer yang semuanya meningkatkan persepsi atau penyamaran, meski harus mengorbankan beberapa statistik lain.
Tapi dia butuh setengah hari baru menemukan Lu Li, yang hampir saja mendapatkan inisiatif serangan lebih dulu.
Sebenarnya peralatan apa saja yang dipasang di tubuh orang ini sih?
Sejujurnya, Lu Li memang tidak sengaja menumpuk statistik penyamaran. Cincin Agung Lima miliknya memiliki efek tambahan - Restu Raja Hutan, efek penyamaran +35%.
Satu perlengkapan langsung memberi 35%, setara dengan beberapa efek tambahan milik orang lain.
Lihat lagi skill penyamaran Lu Li.
Samaran yang Diperkuat: Instan, memungkinkan pencuri menyembunyikan diri hingga status penyamaran menghilang, meningkatkan efek penyamaran. Efek penyamaran semakin meningkat di lingkungan bayangan. Efek acak ―― Avatar kelelawar, setelah menggunakan efek ini, penyihir akan berubah menjadi kelelawar dan terbang ke posisi yang ditetapkan dengan jarak tertentu. Waktu Tunggu 2 menit.
Samaran sudah diperkuat, ditambah 35% kemampuan menyamarkan diri. Masih ingin menemukannya?
Setelah terkendali, Lu Li langsung kabur.
Tapi setelah dua pertempuran, dia juga tidak punya lebih banyak taktik kabur lagi.
Jadi, dia hanya punya satu kesempatan.
Saat berpisah, Lu Li tidak berbelit-belit melainkan langsung menerjang posisi yang dianggapnya akan ditempati Jubu Tanhan.
Keduanya bertabrakan dan sama-sama memperlihatkan sosok asli.
"Spektakuler!" Deep Tone Secepat Angin hampir melonjak dari kursi komentator, berteriak: "Ini harusnya serangan terklasik di pertandingan kali ini, dia berhasil memancing Jubu Tanhan keluar!"
“Memang benar... Dia tidak memiliki skill kabur, pertemuan berikutnya pasti berakhir dengan kekalahan total, jadi dia menyerah total keunggulan inisiatif serangan. Tapi ini juga mengeluarkan dirinya dari jalan buntu strategi bertahan.” Komentator lain terlambat setengah langkah baru menyadari makna sebenarnya dari terjangannya Lu Li ke depan.
Penonton di area penonton, bahkan termasuk beberapa atlet esports, baru paham setelah mendengar analisis mereka.
“Operasi seperti ini hanya efektif dalam kondisi spesifik. Tidak disarankan untuk ditiru, karena terjangan Lu Li juga berisiko. Gerakan besar saat menyamar jika meleset pasti akan membuat posisinya terdeteksi. Ini benar-benar taktik 'menempatkan diri di jurang maut untuk mencari kesempatan hidup'.” Deep Tone Secepat Angin langsung menambahkan.
Semua orang bersama-sama menganalisis tingkat keahlian teknisi dari terjangan Lu Li ini.
Di sisi lain, Lu Li sudah mengangkat tangan memberikan Jubu Tanhan sebuah Pukulan Pahat, berhasil merebut inisiatif serangan relatif.
Pukulan Pahat adalah skill pusing, tapi Jubu Tanhan baru saja turun ke arena, tentu tidak akan diam saja dikendalikan. Dia tidak ingin Lu Li berhasil melancarkan satu set serangan.
Setelah kabur, Jubu Tanhan menemukan sesuatu yang membuatnya kebingungan total.
Kenapa darahku mengalir?!
Dengan penyesalan, Lu Li mulai mengejarnya. Yang disesalkannya adalah akhirnya harus menggunakan salah satu taktik cadangan terakhir.
Dia telah mempelajari Pukulan Pahat yang Diperkuat!
Pukulan Pahat: 0.5 detik waktu pemuatan, serang mata target musuh untuk melumpuhkan selama 3 detik. Harus diaktifkan saat target menghadap ke arahmu. Kerusakan apapun akan langsung membangunkan target. Level terkini 5/5.
Pukulan Pahat yang Diperkuat: Instan, serang mata target musuh untuk melumpuhkan selama 3 detik. Harus diaktifkan saat target menghadap ke arahmu. Kerusakan apapun akan langsung membangunkan target. Efek tambahan: Setelah bangun, target akan terus mengalami efek perdarahan selama 5 detik, kerusakan berdasarkan batas maksimal serangan senjata utama.
Pukulan Pahat biasa level lima memiliki waktu persiapan setengah detik, sedangkan Pukulan Pahat yang diperkuat bersifat instan.
Karena itu Jubu Tanhan sama sekali tidak bisa merebut inisiatif serangan ini. Sekalipun responsnya sangat cepat, durasi efek kelumpuhan tetap sama dan syarat aktivasi dasarnya identik. Satu-satunya perbedaan adalah skill penguatannya memiliki efek tambahan acak.
Elf Air mempelajari Pukulan Pahat dengan efek khusus: target yang terkena tidak akan bangun saat terluka. Sedangkan efek Lu Li adalah perdarahan lima detik setelah target sadar.
Sulit menentukan mana yang lebih unggul. Jika target langsung menggunakan skill kabur untuk membatalkan status pusing setelah terkena pukulan, versi Lu Li jelas lebih efektif - saat efek lumpuh teratasi, rasa sakit justru berlanjut. Terutama dalam duel antar Pencuri, perdarahan akan menghalangi penyamaran. Setelah membatalkan kelumpuhan, kamu harus mencari cara menghentikan perdarahan.
Namun jika target memilih bertahan daripada kabur, efek khusus Pukulan Pahat milik Elf Air menjadi lebih mengerikan.
Lu Li mengejar Jubu Tanhan, setiap serangan bertujuan mematikan, menunjukkan gaya bertarung yang sama sekali tidak mempedulikan keselamatan diri sendiri.
HP-nya tidak banyak, dengan taktik seperti ini pasti kalah.
Namun semua orang tahu bahwa ini adalah lawan keduanya - Sihir Merintih sudah berhasil dikalahkan. Jika Jubu Tanhan mati, bagus. Jika tidak, menggunakan skill ekstra dan kehilangan sedikit HP tetap dianggap menghasilkan keuntungan.
Jubu Tanhan juga memahami prinsip ini, tapi dia tidak bisa lagi mengulur waktu.
Mengulur waktu lebih lama hanya akan memastikan kekalahan.
Dua pencuri mulai bertarung frontal tanpa trik. Konsep Blokir dalam Mode Bebas game virtual ditampilkan dengan sangat sempurna oleh tingkat penyelesaian skill kedua orang yang sangat tinggi. Sejak game ini berjalan sampai sekarang, meskipun Lu Li masih memiliki keunggulan, gap-nya tidak selebar saat awal pertandingan.
Pada akhirnya, Jubu Tanhan-lah yang memenangkan suara.
Hanya saja kemenangan ini agak memilukan - skill dan HP-nya hampir habis terkuras.
Jadi, saat menghadapi Fat Monkey, dia berharap bisa mengulur waktu lebih lama untuk menunggu pendinginan skill.
Sayangnya Fat Monkey tidak memberinya kesempatan seperti ini, dengan cepat mengalahkannya. Seorang pencuri dengan skill yang tidak lengkap memang sulit melawan penyihir.
Dia lebih baik bertarung habis-habisan dengan Fat Monkey, mengambil inisiatif serangan untuk setidaknya menguras tenaga Fat Monkey sedikit.
Fat Monkey dengan mudah mengalahkan Jubu Tanhan tanpa kerugian berarti, menghancurkan atlet ketiga Penjaga Biru Murni yang naik panggung dengan sikap penuh keyakinan, mengumumkan hasil pertarungan arena 3-1.
Saat pertandingan tim, Penjaga Biru Murni berusaha comeback dengan menggunakan taktik baru dan formasi pasukan yang segar.
Respons Pedang Penghakiman adalah menjadi kura-kura pengecut, dengan dua healer Hujan Maret dan Tongyan Wuji, serta damage dealer Moonlight, Mu Qiu, dan Lu Li. Tak satu pun mudah dibunuh. Bagaimanapun Penjaga Biru Murni berubah, kami hanya fokus pada survival sambil mengulur waktu. Para penjagal bersiap serangan balik, menunggu kesempatan untuk fokus membunuh kelas sihir.
