Dibandingkan dengan tekanan berat yang dialami Pedang Penghakiman, Paviliun Hujan Ringan menjadi klub paling santai.
Mereka memilih untuk menyerang benteng milik guild lain.
Awalnya rencana menyerang Ibu Kota Kejayaan, namun setelah mendengar analisis Lu Li, disadari Ibu Kota Kejayaan masih merupakan "tulang keras", akhirnya memilih untuk menyerang Lembah Duri milik Fajar Bersayap dengan penjelasan yang lancar.
Kali ini ada dua benteng baru: Benteng Kedua Blackshore dan Benteng Kedua Lembah Duri.
Tidak diragukan lagi, Fajar Bersayap akan mengerahkan sebagian besar kekuatan untuk menyerang Benteng Kedua Lembah Duri, sehingga Benteng Pertama mereka yang sudah kehilangan banyak jagoan karena dikerahkan tentu menjadi kurang tepat.
"Dibandingkan klub-klub yang ikut lelang terakhir kali, kali ini semuanya adalah raksasa." Setelah hasil lelang tanah diumumkan, Genhao San langsung dilanda kekhawatiran.
Sebelumnya hanya klub-klub sampah-sampah yang di belakang layar menghujamkan dana besar untuk mencoba mengacau dan mengandalkan hoki, namun Pedang Penghakiman dan Tombak Penghakiman telah membuktikan fakta bahwa "sial tak bisa disentuh".
Maka kali ini, klub-klub yang kaya raya namun minim kekuatan itu akhirnya tenang semua.
Dan semua orang tahu bahwa Pedang Penghakiman sangat bertekad untuk mendapatkan benteng baru di Blackshore, sehingga menciptakan situasi persaingan sengit di Benteng Kedua Blackshore.
Fajar Bersayap, Lu Li sangat meragukan kecerdasan dua bersaudara Meng Hui Shisan dan Shiyishao. Mereka sendiri sudah membuka Benteng Kedua di Lembah Duri yang perlu dipertahankan, tapi masih sempat-sempatnya merebut Blackshore.
Xuese Zhanqi, klub ini mulai menunjukkan sikap overconfident. Mereka menguasai dua benteng di Bukit Hillsbrad, tidak serius mempertahankan, juga tidak mencari masalah dengan Ibu Kota Kejayaan.
Penjaga Biru Murni, malangnya klub ini sekarang sudah kehilangan semua bentengnya.
Shengshi Dynasty, sama sekali tidak jelas apa yang sedang dilakukan guild ini.
Ordo Ksatria Suci Dewa Sihir, Mo Wangfeng benar-benar tidak punya prinsip. Tidak aneh kalau dia bawa orang untuk menyerang Blackshore.
Hongtu Baye, ini adalah teman lama Lu Li.
Jiangnan Guizu, Lu Li sudah lama tidak mendengar kabar mereka. Konon belakangan ini mereka fokus mengembangkan diri, ambisi mereka tidak hanya tidak surut malah menunjukkan tanda-tanda akan kembali mengganas.
Sebelum Perang Benteng resmi dimulai, orang-orang ini sudah mulai mengobrol di Saluran Dunia.
Shiyishao: Mari kita bernegosiasi, sebelum kita lenyapkan Pedang Penghakiman, jangan saling serang dulu.
Mo Wangfeng: Itu wajib dilakukan.
Xingmeng Qingwu: Aku khawatir Kakak Feng sudah disuap.
Mo Wangfeng: Apa maksudmu? Apakah aku terlihat seperti orang seperti itu?
Shiyishao: Kalau begitu mari bersihkan dulu Pedang Penghakiman dan Ordo Ksatria Suci Dewa Sihir. @Shanghua Pinyu, setuju?
Shanghua Pinyu: Pasti! Aku juga curiga Kakak Feng dan Lu Li punya hubungan terselubung.
Xingmeng Qingwu: Heh, sejak awal berdirinya, Xuese Zhanqi dan Ordo Ksatria Suci Dewa Sihir sudah seperti berbagi satu celana. Kalian berani-bisanya percaya pada Shanghua Pinyu?
Shiyishao: Kalau begitu, pertama-tama bersihkan Pedang Penghakiman, Ordo Ksatria Suci Dewa Sihir, dan Xuese Zhanqi.
Jubu Tanhan: Semakin banyak musuh yang disebut. Dengan apa membersihkan tiga klub ini? Jinyiwei dianggap klub? Jangan membuatku jijik, kompeten tidak sih?
Xingmeng Qingwu: Apakah kamu merasa Hongtu Baye kami juga tidak pantas disebut klub?
Jubu Tanhan: Tidak-tidak! Selama ada Qingwu, semua klub bisa dianggap klub. Hongtu Baye akhir-akhir ini berkembang pesat, hanya tinggal membutuhkan sebuah benteng.
Shiyishao: Menurut kalian harus bagaimana?
Mo Wangfeng: Lu Li, keluarlah dan berikan aku uang! Jika tidak, aku akan bermitra dengan mereka.
Lu Li: Kalian terlalu mengerikan! Kali ini Ordo Ksatria Suci mengundurkan diri. Setelah kalian merebut benteng, aku akan mengaktifkan Mekanika Kegelapan untuk menyerang. Hmph! Lihat saja nanti.
Mo Wangfeng: Hahaha! Percayakah kalian?
Shiyishao: Tidak percaya.
“Jubu Tanhan: Pokoknya, bersihkan dulu Pedang Penghakiman! Sebelum mereka dibersihkan, jangan saling serang dulu di internal kita.”
Saluran dunia ramai selama cukup lama, sampai akhirnya Pertempuran Benteng resmi dimulai.
Mode perkelahian kacau di benteng-benteng baru memang sangat menarik. Pihak resmi memberikan sudut pandang ilahi kepada penonton, memancing kerumunan penonton yang banyak.
Pemain yang terlibat pertempuran benteng tidak bisa menerima informasi dari dunia luar maupun log out. Begitu log out, mereka tak bisa masuk kembali ke medan pertempuran benteng, jadi tidak perlu khawatir ada yang menggunakan metode curang untuk memantau gerakan lawan.
Para penonton sudah rebut kursi terdepan lebih dulu, menunggu kedatangan delapan klub satu per satu.
Saat pasukan perang benteng Pedang Penghakiman memasuki benteng, semua orang langsung terkejut.
“Tidak bermoral!”
“Bagaimana bisa begini?!”
“Selesai! Shiyishao dikibulin lagi.”
“Aku curiga perang benteng ini mungkin akan berakhir tanpa hasil. Ini akan menjadi benteng pertama yang gagal dikirimkan oleh pihak resmi.”
“Tidak mungkin! Kalau tidak bisa menemukan orang dari Pedang Penghakiman, kalian pikir tujuh klub yang tersisa bisa bertahan sampai detik terakhir tanpa saling berebut?”
Beberapa klub lain yang berpartisipasi dalam perang benteng sama sekali tidak tahu akan menghadapi lawan se-licik apa. Dari 79 pemain yang dipimpin Lu Li, semuanya adalah pencuri atau Druid - seluruhnya profesi penyamaran.
Ini bukan panggung pertandingan biasa. Peta perang benteng sangat luas, meski delapan klub yang terlibat memiliki kemungkinan besar untuk bertemu, namun profesi penyamaran ini bisa dengan mudah menyembunyikan diri - apalagi ada seorang Komandan yang terbang di langit memberikan petunjuk arah.
Pemain Pedang Penghakiman berkembang dan naik level dengan cepat. Di bawah komando Lu Li, mereka sama sekali tidak bertemu dengan musuh.
Setelah sekitar setengah jam lebih, ketika semua orang mencapai level 50-60, akhirnya ada yang menyadari ada masalah. Tidak mungkin mereka selama ini tidak menemukan anggota Pedang Penghakiman, apalagi tujuh klub benar-benar tidak terjadi pertempuran sama sekali - semua hanya fokus mencari Pedang Penghakiman dalam kondisi premis seperti ini.
Pedang Penghakiman tidak mungkin terus bersembunyi dengan baik.
Orang yang lebih cerdas seperti Shanghua Pinyu telah menyadari kemungkinan bahwa seluruh anggota Pedang Penghakiman adalah profesi penyamaran.
Tapi pengetahuan ini tidak ada gunanya baginya.
Demi penyamaran, Pedang Penghakiman mengorbankan kemampuan bertarung yang seharusnya didapat dari komposisi profesi seimbang - semua demi menghindari konflik dengan tujuh klub. Lu Li mempertaruhkan asumsi bahwa ketujuh klub ini tidak mungkin benar-benar bisa mengulur waktu sampai akhir.
Setidaknya, Penjaga Biru Murni, Xuese Zhanqi, dan Fajar Bersayap adalah kelompok kompeten yang benar-benar serius ingin menguasai klub Blackshore.
Lebih baik menyerang duluan!
Shanghua Pinyu yang terkenal licik menyadari bahwa mereka harus memecahkan kebuntuan ini untuk menciptakan kesempatan, dengan syarat kekuatan mereka tidak boleh terlalu melemah.
Lalu, dia mengalihkan perhatiannya ke Jinyiwei.
Anak-anak malang Jinyiwei ini awalnya mengira hari ini adalah saat semua klub menghajar Lu Li bagai anjing tercebur. Siapa sangka mereka justru menjadi titik lemah keseimbangan? Sebelum Shanghua Pinyu mengayunkan pedang pembantaian, mereka dengan nyaman mendekati kubu Xuese Zhanqi sambil mengira masih sekutu.
Hanya dalam satu pertarungan singkat, kurang dari dua menit.
Delapan puluh pemain Jinyiwi tersapu bersih, sementara Xuese Zhanqi bahkan tidak kehilangan satu pun personel.
Memang ada unsur kejutan dari serangan mendadak, namun para pemain juga terpana oleh kekuatan Xuese Zhanqi. Jinyiwei bukanlah pemain baru, bagaimana bisa mereka tewas semudah tikus percobaan?
