Pertempuran dalam skala besar tidak mungkin disembunyikan dari klub-klub lain.
Xuese Zhanqi yang tiba-tiba membunuh sekutu sendiri langsung membuat klub-klub lain merasa terancam. Beberapa klub yang sebelumnya berdekatan langsung menjauh seperti menghindar dari wabah, takut menjadi target berikutnya.
Yang paling merasakan krisis adalah Shengshi Dynasty, Hongtu Baye, dan Ordo Ksatria Suci Dewa Sihir.
Meskipun Ordo Ksatria Suci Dewa Sihir dan Xuese Zhanqi adalah sekutu lama, kedua guild ini sering bertingkah seperti orang gila - sesekali saling serang tanpa alasan jelas.
Baru saja teriak "Siapa berani menyentuh saudaraku!" untuk membela sekutu, sesaat kemudian malah menghajar habis-habisan "saudara" itu sendiri.
Ketiga guild ini segera bersatu membentuk aliansi kacau.
Penjaga Biru Murni diam-diam mendekati Hongtu Baye, sepertinya mereka memutuskan untuk mengikuti taktik Xuese Zhanqi dengan mengalahkan satu rival terlebih dahulu.
Tak disangka, setelah pergi, mereka tak lagi punya urusan apa-apa.
Penjaga Biru Murni memang sangat kuat, tapi mereka menghadapi aliansi tiga klub. Jika di luar, sekalipun tiga klub bersatu mereka takkan takut. Tapi di medan pertempuran benteng setiap klub hanya bisa memasukkan 80 orang. 80 orang mereka melawan 240 orang tiga klub, bak daging yang dikembalikan ke anjing.
Tapi Penjaga Biru Murni tetaplah Penjaga Biru Murni. Meski tak punya satu benteng pun dan gagal masuk empat besar, tetap menjadi klub peringkat sepuluh besar.
Aliansi tiga klub menderita kerugian besar, setelah berkumpul tersisa tak sampai 150 orang.
Pertempuran ini cukup heboh. Begitu selesai, Bendera Perang Xuese langsung masuk medan pertempuran. Mereka tak langsung menyerang 150 orang itu. Kalau 80 orang mereka melawan 150, meski menang armor pasti terkikis habis.
Mereka hanya menyerang Shengshi Dynasty dan Hongtu Baye, anggota Ordo Ksatria Suci Dewa Sihir tidak hanya tidak membantu sekutu yang baru saja berjuang bersama, malah membantu Xuese Zhanqi mengayunkan pedang.
Ordo Ksatria Suci Dewa Sihir mengalami kerusakan paling ringan dalam perang besar melawan Penjaga Biru Murni ini, hanya sekitar dua puluh lebih orang yang tumbang, masih tersisa lebih dari lima puluh.
Seratus tiga lawan seratus, dengan perbedaan kekuatan yang terlalu besar, pertempuran ini sama sekali tidak memiliki unsur suspense.
Sebelumnya, Fajar Bersayap dan Bangsawan Jiangnan juga mengalami konflik.
Shiyishao bertemu anggota Bangsawan Jiangnan, ia tidak tahan lagi mengejek: "Dulu si bos kedua abadi, sekarang jatuh dari sepuluh besar klub, ironi yang luar biasa!" Si Shiyishao yang hina ini tentu takkan melewatkan kesempatan seperti ini.
Pemimpin Bangsawan Jiangnan, Jinse Wushang, sudah bukan lagi orang sombong dan arogan seperti dulu.
Dia terus-menerus mendapat pelajaran dari Lu Li, digosok berulang kali, hampir seluruh kerajaan virtualnya hancur tuntas.
Di momen ini, dia menyaksikan situasi di medan pertempuran benteng, dan pada dasarnya sudah menyerahkan harapan merebut benteng. Keluarga mereka memang kekurangan jagoan top, selalu mengandalkan jumlah personil. Perang benteng secara alami menjadi kelemahan mereka, apalagi hari ini di Benteng Kedua Blackshore ini penuh dengan bajingan tangguh.
Tertusuk kata-kata Shiyishao, Jinse Wushang tiba-tiba tersenyum menampakkan gigi. Seluruh anggota Jiangnan langsung menerjang Fajar Bersayap.
Satu memiliki inisiatif serangan, satu memiliki kartu as. Meskipun ada kesenjangan kekuatan antara dua pihak, tidak sampai terlalu jauh. Akibatnya Fajar Bersayap menderita kerugian besar, akhirnya hanya tersisa separuh personil.
Shiyishao dengan wajah masam kebingungan total, sama sekali tak mengerti alasan di balik ini.
Belum pernah melihat orang kekikiran seperti ini. Hanya karena beberapa kalimat sindiran, dia nekad menarik-narik bagai ingin mencabut daging dari pantat lawannya.
30-40 orang bisa ngapain?
Shiyishao seperti anjing gila mencari-cari, akhirnya menemukan empat klub yang masih terlibat perkelahian kacau.
Mereka langsung menyerang, membunuh siapa pun yang mereka temui, benar-benar seperti tongkat pengaduk tinja.
Xuese Zhanqi dan Ordo Ksatria Suci Dewa Sihir awalnya sudah mendominasi posisi atas, namun karena ingin meminimalkan korban personel, mereka mengendalikan irama pertempuran dengan hati-hati, berusaha membersihkan dua klub lain tanpa kehilangan anggota tim sendiri.
Tak disangka Shiyishao yang sedang trauma berat justru menjadi pengacau.
Target tongkat pengaduk tinja ini adalah mereka, situasi pun langsung berbalik menjadi sangat pasif. Mustahil menyelesaikan pertempuran ini tanpa kerugian.
Mereka pun tak lagi menahan diri, masing-masing mengandalkan kekuatan sepenuhnya.
"Ini gila banget." Tongyan Wuji berjongkok di samping Lu Li dalam wujud macan tutul yang bisa melakukan penyamaran.
"Semakin gila semakin bagus, lebih mudah untuk memberi finishing blow." Lu Li terkekeh puas melihat situasi di hadapannya.
"Masih lebih baik profesi penyamaran, saya perkirakan di pertempuran jenis ini ke depannya, semua orang akan mengirim profesi penyamaran masuk." Tongyan Wuji menunjukkan wajah masam penuh kecemasan, taktik mereka tidak memiliki kandungan teknisi apa-apa, siapa pun bisa menggunakannya.
"Solusi untuk memecahkannya sangat sederhana, abaikan semuanya, langsung serang prasasti benteng saja. Berapa pun jumlah profesi penyamaran, mendekat ke sana berarti bunuh diri." Lu Li menyunggingkan senyum dingin.
Strategi yang dia ciptakan sendiri, tentu mudah baginya menemukan celah kelemahannya.
Di dunia ini memang tidak ada metode yang sempurna, jika ada, itu bukan disebut metode lagi, melainkan bug game.
"Lalu apa yang harus kita lakukan sekarang?" tanya Tongyan Wuji.
"Beritahu pihak sana untuk mulai menyerang prasasti benteng. Di sisi kita bisa memasuki medan pertempuran. Tidak perlu menang, cukup mengulur waktu saja." Lu Li melambaikan tangan, di belakangnya para pencuri dan Druid yang berjejal rapat segera mulai menyelinap mendekati pusat pertempuran.
Shanghua Pinyu merasa sangat pusing, tapi sama sekali tidak bisa berbuat apa-apa.
“Shiyi, aku pernah mentraktirmu makan, tidak ingatkah?” Asalkan Shiyishao membawa anak buahnya pergi sejauh mungkin, sisanya sama sekali tidak perlu dicemaskan. Gabungan kekuatan dia dan Mo Wangfeng tidak takut siapa pun.
Benar, Xuese Zhanqi dan Ordo Ksatria Suci Dewa Sihir memang bekerja sama menipu. Mereka sudah berkomplot sebelum masuk ke sini.
"Jawaban apaan itu! Kalian para penjahat, hari ini akan tamat semuanya!" Shiyishao menghujamkan kedua kapak besarnya langsung ke arah Shanghua Pinyu.
Shanghua Pinyu masih enggan membiarkan orang membunuhnya. Karena membunuh Shiyishao berarti tidak ada ruang negosiasi lagi.
Tiba-tiba, petunjuk khusus serangan terhadap prasasti benteng bergema di telinga semua orang. Setiap orang di dalam benteng pasti mendengarnya. Shanghua Pinyu langsung semakin terburu-buru.
HP prasasti benteng sangat panjang, tidak mudah dihancurkan. Asalkan dia segera sampai di sana, pasti bisa menghentikan serangan.
Tapi premisnya dia harus bisa sampai ke sana! Saat ini di sini perkelahian kacau membuatnya tidak bisa melepaskan diri.
"Shiyishao, kamu memang ada kondisi sakit ya? Siapa yang tidak dengar prasasti benteng sedang diserang? Lebih baik kita bersatu untuk menyerang Lu Li," teriak Shanghua Pinyu dengan lantang.
"Hmph! Fajar Bersayap tetap tidak bisa merebut benteng ini. Aku harus mengacaukan situasi. Tak satu pun dari kalian boleh berbangga," Shiyishao berubah menjadi preman jalanan. Jika benar-benar bersatu dengan Shanghua Pinyu, terlepas dari bisa atau tidak mengalahkan Lu Li, benteng ini jelas sudah lepas dari genggaman mereka.
"Aku bayar pakai uang, kompromi?" Shanghua Pinyu hampir menangis.
"Kamu berani menghina martabatku dengan uang? Bro, babat sampai mati!" Shiyishao menggeram keras.
Pasukan Pedang Penghakiman akhirnya masuk ke medan pertempuran. Mereka tidak bisa membiarkan pasukan gabungan Xuese Zhanqi dan Ordo Ksatria Suci Dewa Sihir membersihkan lawan. Jika tidak, mustahil Pedang Penghakiman bisa menghancurkan prasasti benteng dalam waktu singkat.
