“Sudah selesai?” Orang gemuk itu menyeringai sinis ke arah Tang Renjie.
Tang Renjie mengangguk.
“Kalau begitu kami pamit.” Orang gemuk itu berdiri. Memberi kode mata padaku: “Daun, ayo pergi.”
Aku berdiri，berjalan bersama si Gendut menuju pintu，Tang Renjie tidak menghalangi. Saat kami hendak membuka pintu ruangan，Tang Renjie berucap dengan santai: "Chen Zhuzi akan kujaga baik-baik untuk kalian."
Mendengar kalimat itu bulu kudukku merinding. Aku memalingkan pandangan ke Tang Renjie dan memaki: "Kau ini penipu licik!"
"Apa liciknya? Aku hanya berjanji tidak akan membunuhnya. Tenang saja，dia pasti aman dalam tanganku." Kata Tang Renjie.
Nafasku naik karena marah. Tak disangka kami dengan mudah dikelabui strategi pengalihan. Ini kesalahan kami yang kurang waspada，meremehkan kelicikan Tang Renjie. Dalam kemarahan，aku hendak menyerangnya. Si Gendut menarik lenganku，lalu tersenyum ke arah Tang Renjie: "Kau memang bodoh! Seandainya jadi kau，Tuan Gendut tidak akan mau mengurus masalah rumit ini. Kalau dia mati，bukan hanya aku，Chen Dongfang pun akan mengejarmu habis-habisan!"
"Silakan pergi." Tang Renjie mengabaikan ancaman itu，tertawa keras.
Setelah keluar dari Xinghua Lou，hatiku masih khawatir. Nasib Paman Pilar di tangan Tang Renjie pasti bencana. Bagaimana aku harus menjelaskan ini pada ibuku，apalagi pada Chen Dongfang? Si Gendut memandangiku: "Tenang，Tang Renjie tidak berani berbuat jahat pada Chen Zhuzi itu. Kalau mau membunuh，sudah lama dia bertindak. Sebenarnya Tuan Gendut tahu dia akan main licik，sengaja membiarkannya membawa orang itu."
"Kau sengaja?!" Aku berteriak kaget.
“Chen Zhuzi sekarang ada di sini, Tang Renjie ingin bertindak, bahkan kalau kakakmu datang pun belum tentu bisa melindungi sepenuhnya. Jujur saja, menyuap seorang perawat untuk menambahkan sesuatu ke obat Chen Zhuzi bisa menyelesaikan masalah tanpa ketahuan. Seberapa licik pun Tang Renjie, ada satu hal yang benar: Tak ada usaha tanpa imbalan. Chen Dongfang juga bukan orang baik. Dia menepuk pantat pulang ke Shanghai, meninggalkan kekacauan ini pada kita, sebenarnya menggunakan kita sebagai tombak. Percaya atau tidak, saat kita melawan Tang Renjie, akhirnya pasti Chen Dongfang yang menjadi burung di belakang. Ini trik biasa keluarga di belakang Chen Dongfang. Sekarang dengan menyerahkan Chen Zhuzi ke tangan Tang Renjie, aku yakin dia tak bisa menarik diri. Sekarang dia mungkin di pesawat, nanti kamu telepon dia, beri tahu Chen Zhuzi dibawa oleh Tang Renjie, lihat reaksi mereka.” kata si orang gemuk.
“Tuan Gendut, kenapa tidak berdiskusi dulu denganku?” Aku memandang si orang gemuk. Meski kupikir perkataannya masuk akal, tapi mengorbankan Paman Pilar yang terluka parah seperti ini tetap membuatku sangat khawatir.
“Dengan hati Bodhisattva-mu itu, kalau kubilang apa kamu mau? Tenang saja, selama jimat penenang jiwaku ada, begitu Chen Zhuzi bermasalah, aku yang pertama tahu. Bangsat! Kalau aku tidak serius, benar-benar menganggapku si bodoh!” kata si orang gemuk.
Aku dan orang gemuk kembali ke rumah sakit, mengurus urusan pemakaman. Setelah keluar dari rumah sakit, awalnya kukira akhir-akhir ini harus merawat Paman Pilar. Tiba-tiba Paman Pilar menghilang membuatku bingung tidak tahu harus berbuat apa. Sebaliknya, orang gemuk itu seperti menjadi sangat tegas, langsung menghentikan sebuah mobil dan berkata: "Pergi, kembali ke Fudigou."
"Kembali buat apa?" tanyaku.
"Pertama kita selidiki sampai tuntas silsilah delapan belas generasi leluhur keluarga Chen. Gali sampai ke akar-akarnya, lihat siapa dewa macam apa yang berani mengubur orang di Dua Belas Gua Hantu. Lagipula, bukankah Tang Renjie melarang kita mengurus Hanba kecil itu? Segera kita habisi hanba kecil ini! Aku ingin lihat cara apa yang dimiliki gerombolan ini!" orang gemuk itu mendengus dingin.
Baru sampai di Fudigou, teleponku berdering. Kukeluarkan ponsel dan berkata pada orang gemuk: "Chen Dongfang yang menelepon."
"Lihat kan? Dia bilang tidak ingin ikut campur urusan ini, tapi sebenarnya dia lebih perhatian daripada siapapun. Angkat, katakan yang sebenarnya padanya." kata orang gemuk.
Kumemandangi orang gemuk. Sebelumnya kesanku dia seperti orang yang ceroboh, tapi sekarang saat serius, pikirannya sangat jernih dan tindakannya tegas. Sedangkan keragu-raguanku selama ini memang membutuhkan seseorang seperti dia untuk memberi arahan.
Kuangkat telepon, mendahului Chen Dongfang yang belum sempat bicara: "Paman Dongfang, aku lengah terjebak tipu daya Tang Renjie. Paman Pilar dibawanya pergi."
“Aku sudah tahu, ini bukan salahmu. Jika Tang Renjie benar-benar nekat memutus hubungan sampai seperti ini, kamu juga tidak bisa menghentikannya. Sekarang yang paling penting adalah menjamin keselamatan nona besar. Jika situasi sudah darurat, laporkan ke polisi dan selamatkan dia paksa. Apapun yang terjadi, dia harus tetap aman, mengerti?” kata Chen Dongfang.
“Ada masalah apa? Kenapa tiba-tiba begitu tegang mengkhawatirkannya?” tanyaku.
“Chen Shitou sangat mungkin mengubahnya menjadi si bodoh lainnya.” Setelah berkata demikian, Chen Dongfang langsung memutuskan telepon tanpa memberiku kesempatan bertanya lebih lanjut.
Orang Gemuk tertawa, “Ini bakal seru, Daun. Ingat, jangan ikut campur. Lebih baik biarkan Chen Shitou benar-benar melakukan sesuatu pada nona itu. Kabarnya, kakek di belakang Chen Dongfang punya banyak keturunan laki-laki, tapi hanya satu anak perempuan ini yang dimanjakan sejak kecil. Kalau sampai terjadi sesuatu pada nona itu, kedua keluarga ini pasti bakal bertarung habis-habisan.”
“Tuan Gendut, yang lain boleh, tapi nona ini tidak boleh kenapa-napa. Kita tidak bisa sebego ini.” Mendengar perkataannya, aku jadi agak khawatir. Meski rencana Orang Gemuk pasti menguntungkan kita, tapi aku benar-benar tidak tega melakukan ini.
“Kenapa? Lihat tubuhnya sekali langsung dianggap istri sendiri? Apa sekarang setiap lihat cewek cantik di jalan, langsung mikirin nama anak?” Orang Gemuk menatapku sambil tertawa.
“Pergi sana! Aku cuma merasa nona itu tidak bersalah.” kataku.
“Baik, Tuan Gendut tahu kamu tidak akan tega. Tenang, aku punya pertimbangan.” kata Orang Gemuk.
“Tapi aku heran juga Tuan Gendut, katanya takdir gadis itu bukan Yin Tianming seperti si bodoh, kenapa Chen Shitou tetap bisa mengurbankannya seperti orang bodoh?” Aku bertanya pada si Gemuk.
“Siapa yang tahu, mungkin dewa sungaimu tidak pilih-pilih makanan.” Si Gemuk tertawa.
“Dasar kurang ajar!” Aku memaki.
——Kami kembali ke Fudigou. Karena semua orang tahu aku yang menemani Paman Pilar di rumah sakit, mereka mengepungku menanyakan kabarnya. Terpaksa aku bilang Chen Dongfang membantu memindahkannya ke Shanghai untuk pengobatan. Kalau tidak, pasti warga desa mau menjenguk dan aku bingung harus menjawab apa. Setelah berhasil menghindari warga, aku dan si Gemuk pergi ke balai desa. Aku menelepon Chen Qingshan untuk datang. Begitu tiba, dia langsung bertanya: "Benarkah Pilar dibawa Chen Dongfang?"
"Tidak, yang membawa adalah Tang Renjie," jawabku.
"Apa yang terjadi?" Chen Qingshan terkejut.
Kuceritakan situasinya secara garis besar, lalu menyampaikan maksud si Gemuk: "Kepala Desa, aku juga tidak mau mencurigai Chen Dongfang, tapi lihatlah kejadian saat penguburan Kakek Tiga - bencana bertubi-tubi. Kita terlalu pasif sekarang. Harus ada penyelidikan. Apakah Bapak punya silsilah keluarga Chen yang bisa kami teliti?"
Aku agak malu mengatakannya. Keluarga Chen di Fudigou sekarang terbagi menjadi tiga cabang, tetapi ketiga cabang ini bisa ditelusuri hingga satu leluhur yang sama. Jika aku ingin menyelidiki delapan belas generasi leluhur Chen Dongfang, itu sama saja menyelidiki leluhur Chen Qingshan.
Ternyata Chen Qingshan langsung terlihat canggung. Daripada menatapku, dia menatap si gemuk dan bertanya, "Tuan Gendut, apakah ini benar-benar perlu?"
"Ya. Dari situasi saat ini, tujuan leluhur keluarga Chen menetap di Fudigou adalah untuk menyelidiki Dua Belas Gua Hantu. Tanpa memahami situasi Batu Naga Longtou, misteri ini akan tetap tak terpecahkan," kata si gemuk.
"Silsilah keluarga Chen memang ada. Di rumahku ada salinannya. Tapi apa kau yakin bisa menemukan sesuatu? Aku sudah membacanya berkali-kali. Sejujurnya, tanpa kejadian belakangan ini, aku takkan tahu masalah keluarga Paman ketiga mereka," kata Chen Qingshan setelah berpikir sejenak.
"Bagaimana bisa tahu kalau tidak mencoba?" Si gemuk berkata dengan ekspresi yakin akan kemenangan.
"Baiklah, aku akan ambilkan untuk kalian," kata Chen Qingshan.
"Omong-omong Kepala Desa, pembangunan Kuil Wu Sheng harus segera dimulai. Paman Dongfang meninggalkan sejumlah uang untuk berobat Paman Pilar. Sekarang sudah tidak diperlukan lagi, lebih baik digunakan untuk merenovasi kuil," kataku sambil menyerahkan uang pengembalian rumah sakit dan peninggalan Chen Dongfang kepada Chen Qingshan.
Chen Qingshan melirik dan berkata, "Sebanyak ini?"
"Jika ada sisa, bisa digunakan untuk membangun fasilitas desa," jawabku sambil tersenyum.
Chen Qingshan mengangguk, lalu berbalik untuk membantu kami mengambil silsilah keluarga Chen. Setelah Chen Qingshan pergi, orang gemuk berkata: "Daun, apa kau merasa kepala desa hari ini terlihat agak aneh?"
"Aneh? Mungkin terlalu banyak kejadian belakangan ini yang membuatnya ketakutan. Pada dasarnya kita semua petani, tiba-tiba terlibat dengan lawan yang bukan hanya pengusaha kaya Luoyang, bahkan ada orang besar dari ibu kota. Siapa yang tidak takut?" jawabku.
Orang gemuk mengangguk: "Semoga saja begitu."
